Kini nafik sedang banyak pikiran. dia sudah lama tidak sorogan al Qu an. dia mialai takut kalo lambat laun hapalannya. bisa hilang itu akan jadi dosa besar.
''sudah 6 bulan aku di sini saatnya aku meneruskan tadarusku" pikir nafik yang sedang jalan sendiri menuju pondok se usai sekolah.
nafik berhenti di sebuah masjid untuk menunaikan solat dzuhur dalam ke khusyukkan dalam doanya ada bulir bening yang membasai pipinya. ada sebongkah beban yang seperti menghunjam dadanya. rasanya sangat sakit.
kapan beban itu akan hilang diapun tak tau......
''YA ALLOH bukan maksudku untuk lari. bakan ingin jauh dari mereka. tapi aku hanya ingin mencari jati diriku" kata hati nafik lirih.
untung suasana masjid agak sepi. kalau tidak yang terjadi pada gadis itu akan manarik perhatian. nafik menyempatkan diri tadarus sebentar. dengan tidak membuka muskhaf nafik tartilan dengan suara merdunya. dan air matanya pun tak henti mengalir berlinang dengan halus.
seseorang yang juga baru selesai solat mulai tertegun. tak di sangka suara indah itu menarik perhatian seseorang. seseorang yang juga baru selesai jamaah dengn teman temannya. suara yang merdu dan mendayu. tapi nampak kesedihan di nada suara itu. terasa nenyayat hati. dengan penasaran pemuda itu ingin menyibak kain pembatas tapi terhenti dengan pangilan temannya
"mari kita segera pulang......." ajak salah satu teman nya mengagetkan.
" oh..... baik lah" pemuda itu urung kan niatnya dan segera pergi
" Ya ALLOH obatilah lukanya....... berilah dia pelipor yang bisa menjaga dan membut dia bahagia.... amin" doa pemuda itu dalam hati.
nafik sudah selesai dengan kehiatan rohaninya. setelah itu nafik menyempatkan menelpon seseorang mengunakan handpone nya yang selalu di titipkan pada pengurus. tapi karena tugas benda itu akan di bawa nafik. tapi dengan syarat ketentuan berlaku tidak di gunakan di lingkingan pondok.
"assalamualaikum bunda" sapa nafik.
"waalaikum salam nak. .... Bagaimana kabarmu?" tanya sang ibu dari seberang
"Alkhamdulillah saya baik dan sehat bunda. bagaimana kabar semua kelurga?" tanya nafik lirih
"alhamdulillah selalu dalam lindungan ALLOH" sang ibu menangkap keresahannya di nada bicara sang putri.
"ada apa nak. .......?" tanya bunda
"bunda........" suara nafik lirih menyayat.
"apa kamu masih marah sama ayah?" tanya bunda
"tidak bunda...... aku bukan anak pedendam kok bun" jawab nafik jujur
"pulang lah nak.... sudah 7tahun kamu hauh dari kami" pinta sang bunda dengan halus.
"tapi aku mu menyelesaikan tahtimanku dan sekolahku bunda" jawab nafik sedih mendengar perintah ibunya.
"dan aku berencana akan matur pada bu nyai utuk segera ikuk setoran" lanjut nafik
"kamu sudah banyak kegiatan nak..... kasianilah badanmu!" pinta sang bunda sedih.
"aku tak apa apa bunda tolong sampaikan maafku pada ayah " mohon nafik tulus
"akan bunda sampaikan..... kamu juga jaga diri ya nak" setuju sang bunda
"iya bunda assalamualaikum" salam nafik terpaku. .
"waalaikum salam ....nak" jawab bunda
tak terasa bulir bening itu keluar lagi nafik menelungkupkan wajahnya di kedua lutut nya yang terkekuk. tangis nya tertahan tapi gerakan halus tubuhnya tak dapat menipu kalo nafik benar benar sangat terpukul tapi dia berusaha menyimpan sendiri. tanpa nafik sadari ada seseorang yang memperhatikan nya. pandangan dengan rasa iba dan khawatir. bagai mana seorang anak SMA memiliki benda canggih itu. handpone model baru dan mahal dan setelah menelepon dia malah menangis.
pemuda iti memandang ibba...
.
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Putri Az Zahra
mohon perbaiki tulisanx thour masih banyak yang salah
2021-03-06
1
شمس
Siapa pemuda itu kah. Lanjut baca marathon😅
2021-01-21
2
أزهار الفيانا
tolong perbaiki bhasanya msh ada yg slh dan msh ada kata yg di gk di mengerti bacanya jadi kurang enkk
2020-02-10
9