Senandung Cinta Jilbab Reina

Senandung Cinta Jilbab Reina

Awal Mula

Namaku Chris. Christian Airlangga Jhonson, lengkapnya. Aku juga dipanggil bule karena ada darah Eropa dalam darah Indonesiaku. Aku termasuk beruntung karena bukan saja berasal dari keluarga kaya, tapi juga sanggup membuat diri sendiri kaya raya.

Wajahku tampan, hidung mancung, tubuh atletis, tinggi, putih, semua yang digilai wanita ada padaku tapi kenapa hanya nasib saja yang tidak selalu beruntung saat bertemu dengan wanita. Mulai dari bertemu wanita yang mengaku dirinya hamil karena aku, lalu mencoba bunuh diri dan melahirkan anakku. Lalu punya tunangan yang berselingkuh dengan temanku sendiri. Kemudian deretan sekretaris cantik yang kupecat karena sudah keterlaluan menggodaku. Apa salahku?

Takdir mempertemukanku pada Reina. Awalnya karena bajunya yang terlihat paling sopan untuk jadi sekretaris, karena itu aku memilihnya. Namun kenapa bunga cinta yang datang belakangan ini mengusikku? Dia Islam dan aku Kristen, ditambah lagi sudah punya suami dan anak. Apa aku ini telah menjadi pria penggoda untuknya?

Serius. Takdir memutar fakta yang sebelumnya ada untukku. Aku juga punya anak dari wanita misterius yang menutup langkahku untuknya. Jadi, aku harus bagaimana? Ayo, bantu aku menjawabnya!

****

Chris memperhatikan dengan seksama wanita yang berada di hadapan. Berusia sekitar 30 tahun dengan kulit sawo matang dan wajah yang sederhana. Sesederhana penampilannya yang menggunakan kemeja putih dan rok panjang berwarna abu-abu. Rambutnya pun terbalut jilbab yang juga berwarna abu-abu. Wanita itu masih menatap Chris yang mengernyitkan dahi menatap kertas di tangan.

"Umurmu maaf, 32 ya?"

"Iya, Pak," wanita itu tertunduk.

"Kalau lihat di data, sebenarnya Anda pernah bekerja sebagai sekretaris, tapi itu sudah lama. Kenapa tiba-tiba ingin bekerja kembali? Sebelumnya apa yang Anda kerjakan?"

"Menikah, Pak. Saya berhenti karena menikah."

Mata Chris membulat. "Begitu, tapi sekarang kenapa ingin jadi sekretaris lagi?"

" Maaf, apa itu penting di sesi wawancara ini?"

Chris memperlihatkan wajah kesalnya.

" Suami saya sedang menganggur, Pak, maaf." Wanita itu buru-buru menjawab pertanyaan Chris, karena melihat wajah kesal pria itu.

Chris kembali memperhatikan wanita yang ada di depannya dan berpikir sebentar.

"Oh ya, Pak, maaf tadi saya terlambat." Lanjut wanita itu sambil kembali menunduk. Dilihatnya wanita itu menyatukan kedua tangan dengan jemari saling bertautan.

"Sebenarnya kami cukup kerepotan dengan keterlambatan kamu, ya? Karena bos Saya sebenarnya sedang meeting, tapi harus menunda dulu karena kamu datang terlambat hampir sejam lebih," sela Redi, asisten Chris yang sedari tadi duduk di sebelah pria itu, melipat tangannya.

Dia cukup kesal karena wawancara untuk sekretaris seharusnya sudah selesai sejam yang lalu, tapi berhubung sang bos ingin mewawancarai langsung semua kandidat yang ada, karena itu semua jadwal pekerjaan tertunda. Termasuk jadwal kerja bosnya. Ia sudah menyarankan sang bos untuk menggugurkan kandidat terakhir ini, tapi Chris bersikukuh untuk tetap mewawancarai.

****

Beberapa jam sebelumnya.

"Ada apa ini? Kenapa mobil tidak bergerak?" Chris memiringkan tubuhnya ke depan sambil menutup laptop.

"Maaf, Pak, sepertinya di depan macet. Tidak tahu, ada apa," kata Mang Ujo sopirnya di depan.

"Coba cari tahu."

Tiba-tiba kaca di sebelah Mang Ujo diketuk orang. Pria itu membuka kaca jendela mobil. Muncul wajah seorang wanita dengan jilbabnya yang sudah basah kuyup.

"Maaf, Pak, hujan memang sudah reda tapi di depan, jalanan sangat tidak layak. Banyak kubangan air. Ini saja Saya terkena cipratan air padahal belum sampai ke sana, tapi masih saja ada yang nekat lewat jalan itu. Bapak sebaiknya mundur saja, Pak, lewat jalan lain karena kalau tidak nanti ban mobil Bapak itu rusak melewati aspal yang bolong di depan sana," kata wanita itu.

Chris masih bisa melihat wajah wanita itu dari belakang, tapi wanita itu hanya fokus melihat Mang Ujo.

"Oh iya. Makasih ya, Mbak". Ujo segera menutup kaca jendela.

"Jadi kita lewat jalan lain saja ya, Pak." Sopir itu memutar mobilnya.

" Ya sudah." Chris masih memperhatikan wanita itu yang sedang mencoba memeras jilbabnya yang basah di kejauhan. Tentu saja wanita itu tidak dapat melihat ke dalam mobil karena kaca mobil mewah Chris yang gelap.

****

"Namamu Reina ya?" Suara Chris memecah keheningan.

" Iya, Pak." Wanita itu menyahut cepat. Ada raut kekhawatiran di wajahnya.

"Kantor mulai jam 8 pagi, tapi saya minta kamu sudah ada di kantor sebelum itu. Untuk detail pekerjaanmu, kamu bisa tanyakan pada asistenku Redi. Untuk sementara kamu percobaan 3 bulan karena masih akan dilihat dulu pekerjaanmu."

Reina terkejut mendengar hasilnya. Terlebih Redi yang menjadi asisten Chris.

"Tapi, Pak ...."

Chris melirik Redi. Matanya menyorot tajam. Ia segera berdiri dan beranjak dari kursi.

"Ba-ba-baik, Pak." Redi segera berdiri mengikuti bosnya.

"Terimakasih, Pak," sahut Reina sambil membungkukkan tubuhnya. Dia tersenyum senang.

Chris sekilas melihat senyum itu, tapi segera memalingkan wajah dan keluar dari ruangan.

Hati Reina berbunga-bunga. Ingin rasanya ia cepat sampai di rumah dan mengabarkan hal ini pada suaminya.

++++

Reina memperhatikan bosnya dari kepala hingga ujung kaki. seorang pria tampan dengan wajah indonya sibuk memperhatikan berkas-berkas yang ada di hadapan. Sebentar-sebentar dia meletakkan jari jemarinya di bawah dagu kemudian mengangguk-anggukkan kepala, lalu memainkan pulpen di sela-sela jari.

"Ok, done. (ok, selesai)" Ia merapikan berkasnya.

"Apa masih ada lagi?" Ia menyandarkan punggungnya ke kursi dan menyilangkan kakinya.

"Sepertinya tidak ada, Pak." Reina mengambil berkas-berkas itu dan beranjak keluar.

"Ok, kalau begitu aku keluar dulu. Aku akan kembali setelah makan siang. Tidak ada jadwal lain, 'kan?" Ia mengambil jasnya yang menggantung di kursi.

"Tidak, Pak." Reina mengerut dahi. Mau ke mana Pak Chris jam segini? Daripada bertanya-tanya Reina memilih untuk kembali ke tempat duduknya di luar.

Chris keluar melewati meja sekretaris dan asistennya. Reina hanya melihat saja bosnya itu pergi hingga menghilang di balik pintu.

"Bos ke mana ya, Mas?" selidik Reina.

"Eh, panggil 'Mas'. Panggil saja nama, aku 'kan lebih muda darimu," sahut Redi dengan sedikit merengut.

"Kamu 'kan senior di sini."

"Yang benar saja. Nanti aku jadi kelihatan tua dong! Lagipula, kenapa sih tanya-tanya? Penasaran ya?" Ternyata Redi, asisten Pak Chris ramah juga kalau sudah lebih mengenalnya. "Bos jemput anaknya, itu sudah biasa setiap hari. Anaknya 'kan sekolah." Redi bicara sambil terus memperhatikan berkas-berkas di tangannya.

"Punya anak?"

Redi melirik ke arah Raina." Pak Chris itu seumuran kamu. Lah, kamu saja sudah punya suami, kalau dia punya anak 'kan wajar."

"Iya sih." Reina berpikir sejenak. "Istrinya mana? Istrinya kerja?" katanya lagi sambil memilah-milah berkas di tangannya.

"Ngak punya istri."

"Cerai?"

"Ngak punya is-tri." Redi mencoba menekankan kalimatnya.

Reina mengalihkan pandangan pada Redi. Ia bingung. "Anak pacarnya?" suaranya setengah berbisik.

"Pak Chris gak punya pacar." Redi menepikan berkas-berkasnya. "Kenapa sih! Naksir? 'Kan kamu sudah punya suami." Redi terlihat senyum-senyum pada sekretaris baru itu.

Wajah Reina memerah. "Saya 'kan sekretarisnya, masa tidak boleh tahu."

"Iya, iya. Maaf. itu sepertinya 'kecelakaan'."

"Kecelakaan? Maksudnya?" Reina semakin penasaran.

"Bagaimana dengan wanita itu?"

"Nah, itulah. Wanita itu masih koma sampai sekarang. Pak Chris masih sering menjenguknya bersama anak itu."

"Bagaimana dengan orang tua wanita itu?"

"Pak Chris tidak kenal wanita itu. Apalagi orang tuanya. Dia sudah coba cari tahu ke bar tempat wanita itu sering muncul, tapi tidak ada yang tahu identitasnya kecuali nama julukannya yaitu 'Poison Flower'. "

"Jadi Pak Chris tidak tahu namanya juga?" Reina membelalakkan matanya.

"Di bar Pak Chris tidak pernah kenalan sama siapapun kecuali bartender, tapi dia ingat sering melihat wajah wanita itu di sana."

"Tidak pernah sekali pun menyapanya, begitu?"

"Katanya, sih tidak. Karena wanita itu selalu dikelilingi laki-laki yang mengaguminya. Wanita itu terkenal sangat cantik dan seksi."

"Tapi kalau mendengar ceritanya, apa mungkin itu anaknya? Sudah diteskah?"

"Oh kalau itu aku tak tahu. Yang aku tahu Pak Chris melihat cctv apartemennya, dan dia melihat wanita itu pernah mengantarnya pulang dalam keadaan mabuk malam itu dan pagi-pagi sekali wanita itu sudah pulang."

"Tapi bisa saja 'kan kalau itu bukan anaknya?"

Redi tersenyum. "Sepertinya tidak penting deh, soalnya sejak ada anak itu, Pak Chris sudah tidak mabuk-mabukan lagi. Perhatiannya sudah tercurah penuh pada anak itu." Redi menutup ceritanya dan kembali tenggelam dengan kertas-kertas yang dipegangnya.

Reina mencoba mencerna cerita dari Redi tadi. "Ceritanya mirip telenovela ya, tapi yang ini lebih seru kelihatannya."

"Aduh udah gosipnya, nanti kerjaanku tidak selesai-selesai nih!" Dahi Redi berkerut sambil memilah-milah berkas-berkasnya. "Lagipula telinga Pak Chris pasti panas gara-gara digosipkan kita di sini!"

Reina tersenyum sambil meneruskan pekerjaannya.

"Lagi pula kenapa sih kemarin kamu telat datangnya? Untung sekali Pak Chris lagi baik hati. Biasanya dia tidak mau lho, menunggu kandidat begitu."

"Masa?"

"Iya. Makanya bersyukurlah dan kerja yang rajin." Redi melirik Reina.

"Baiklah." Reina menganggukkan kepalanya.

++++

Sesaat setelah Reina masuk kantin, ia melihat sekeliling. Terlihat sekelompok wanita yang duduk agak ke tengah. Salah satunya melambai ke arahnya. "Halo, kamu Reina 'kan?"

Reina berjalan ke arah mereka. Mereka terlihat muda-muda dan cantik-cantik." Mbak, kami juga sekretaris. Mbak, sekretaris Pak Chris yang baru 'kan?"

" Iya."

"Silahkan duduk, Mbak. Makan sama kita di sini, yuk?"

"Saya Lucy, ini Dea, Maya dan Kiki." Mereka saling bersalaman satu-satu ke Reina. Reina senang sudah mendapat teman lagi.

"Eh, tapi aneh ya? Kok sekarang Pak Chris memilih sekertaris yang wajahnya biasa-biasa saja ya? Padahal aduh ...." Kepala Lucy dijitak Maya.

____________________________________________

Terimakasih teman-teman yang sudah mau baca novel pertamaku ini. Ini aku selipkan visual Chris, semoga kalian suka. Jangan lupa apresiasi lelah author receh ini dengan memberi like, komen dan koin😍. Jangan lupa tekan subscribe-nya ya? Salam, Ingflora 💋

Christian Airlangga Jhonson

Terpopuler

Comments

Nazwatalita

Nazwatalita

Penasaran. Maaf, baru sempat mampir Thorr 🙏🙏

2022-09-20

1

Senandung Rinduw Serin

Senandung Rinduw Serin

mulai baca Thor, gas akhhh sampai akhir. kebetulan lagi males juga main efbi, bisa jadi pelarian iniheheheh

2022-07-27

1

Lena Laiha

Lena Laiha

Ih aku udah baca bab 1 sampai 3 ternyata.

Awal yang bikin penasaran

2022-07-14

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Papa Bos
3 Butik Rere
4 Bebek
5 Tama Telepon
6 Maaf
7 Mama Chris
8 I Hate Monday
9 Diselamatkan Tama
10 Bubble Gum
11 Mariko
12 Sah
13 Tangan Keberuntungan
14 Menghitung Khilaf
15 Mama
16 Silent Fight (Berjuang Dalam Diam)
17 Sah
18 Tangan keberuntungan
19 Menghitung Khilaf
20 Mama
21 Silent Fight ( Berjuang Dalam Diam)
22 My Little Angel
23 India
24 Sarapan
25 Alex
26 Karena Alex dan Reina
27 Tawaran Alex
28 Lunch with Alex
29 Anjali's Deal (kesepakatan dengan Anjali)
30 Kantor Alex
31 Chris vs Alex
32 Kecemburuan Alex
33 David vs Shanty
34 Godaan Alex
35 Murotal Al Qur'an
36 Sakit Apa?
37 Terperangkap
38 Kencan
39 Kedutaan Amerika
40 Membukam Alex
41 Reina dan Ahmad
42 Reina, ceritaku
43 Berita
44 Inspeksi
45 Pengakuan siapa?
46 Alex (lagi)
47 Sehari Bersama Tama
48 Persiapan
49 Istirahat
50 Foto Dalam Pesawat
51 Reina dan Kuda
52 Ramalan
53 Reina dan Kuda 2
54 Siapa Dia?
55 Jaket
56 Ahmad dan Bundo
57 Boston
58 Investasi
59 Regi
60 Sepatu
61 Kehilangan
62 Biskuit Jahe
63 Kemana Reina
64 Tim Penyelamat
65 Kedutaan Jepang
66 Pulang
67 Rasa bersalah
68 Menghindar
69 Chris dan Ahmad
70 Makan Siang di Pabrik
71 Viral
72 Aku, Kamu dan Dia
73 Aku, Kamu dan Dia 2
74 Mr. Insyaallah
75 Mengantar Dea
76 Kencan Di Kantor
77 Irene
78 Dugaan
79 Rumah Sakit
80 Takdirku
81 Yang Tersayang
82 Saudara Kandung
83 Ulang Tahun 1
84 Ulang Tahun 2
85 Anak-anakku
86 Anak-anakku Bersatu
87 Jalan-jalan
88 Tamu Tak Diundang
89 Kantor Lagi
90 Yang Tertinggal
91 Perusuh
92 Rencana Chris
93 Rumah Baru
94 Kencan?
95 Makan Siang Yang Rusuh
96 Komentar David
97 Aku Yang Kau Kenal
98 Wawancara TV
99 Petunjuk Ustad Rifki
100 Rubah Aku
101 Drama Di Sekolah
102 Janji Reina
103 Permainan Roulette Dimulai
104 Bagaimana Denganku?
105 Maaf Dariku
106 Jangan Hatinya
107 Satu Lagi
108 Tamu Diam-Diam
109 Gerak Cepat Arya
110 Arya Lagi
111 Bersamamu
112 Mili Dan Oktav
113 Ungkapan Hati
114 Peluang
115 Kesempatan Demi Kesempatan
116 Warisan George
117 Momen Indah
118 Hadiah
119 Milikku
120 Reina Vs Chris
121 Lukaku
122 Izin
123 Test DNA
124 Menunggumu
125 Langkah Koshino
126 Negosiasi
127 Dewa Penolong
128 Kenyataan
129 Perdebatan Hati
130 Pengorbanan Reina
131 Kunjungan Mama
132 Bukti
133 Kesempatan Terakhir
134 Si Hitam Manis
135 I Miss You
136 I Need You (Aku membutuhkanmu)
137 I Want You (aku menginginkanmu)
138 I Love You
139 Will You Be Mine?(Akankah Kau Jadi Milikku)
140 Reina, Reina, Reina
141 Bundo Rules (Peraturan Bundo)
142 Persiapan
143 Yang Terbaik Untukmu
144 Memulai Denganmu
145 Kau Bukan Miliknya
146 Oh, Ini
147 Pengadu Bukan Ya?
148 Hidup Baru
149 Mrs. Chris, I Love You
150 Me And My Love
151 Mengenal Aska
152 Perjuanganku
153 Mencuri Kesempatan 1
154 Mencuri Kesempatan 2
155 Mencuri Kesempatan 3
156 Penjelasan
157 Pertolongan Itu Dekat
158 A Date( kencan)
159 Chris
160 Kecewa
161 Peringatan
162 Bantuan Arya
163 Di Rumah Sakit
164 Salah Siapa
165 Belum Selesai
166 Pertemuan
167 Konferensi Pers
168 Menunggu
169 Pulang
170 Pretty Boy (Pria Cantik)
171 Prasangka
172 Mengenal Mariko
173 Rahasia Yang Menyakitkan
174 Kamu
175 Asisten
176 Amarah
177 Derajat Cinta
178 Usahaku
179 Lolos?
180 Kamu Lagi
181 Tak Mengerti
182 Permintaan
183 Ngambek
184 My Sweet Enemy (Musuh Termanisku)
185 Yang Tak Terkatakan
186 Hanya Untukmu
187 Tama Dan Aku
188 Berteman?
189 Kau Selalu
190 Ingin Tahu
191 Cari Aman
192 Islam Agamaku
193 Mengantarmu
194 Kendali Hati
195 Yang Tak Terduga
196 Pegang Tanganku
197 Kau Sentuh Hatiku
198 Lagi
199 Terlanjur Sayang
200 Tidak Nyaman
201 Pemberitahuan Author
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Awal Mula
2
Papa Bos
3
Butik Rere
4
Bebek
5
Tama Telepon
6
Maaf
7
Mama Chris
8
I Hate Monday
9
Diselamatkan Tama
10
Bubble Gum
11
Mariko
12
Sah
13
Tangan Keberuntungan
14
Menghitung Khilaf
15
Mama
16
Silent Fight (Berjuang Dalam Diam)
17
Sah
18
Tangan keberuntungan
19
Menghitung Khilaf
20
Mama
21
Silent Fight ( Berjuang Dalam Diam)
22
My Little Angel
23
India
24
Sarapan
25
Alex
26
Karena Alex dan Reina
27
Tawaran Alex
28
Lunch with Alex
29
Anjali's Deal (kesepakatan dengan Anjali)
30
Kantor Alex
31
Chris vs Alex
32
Kecemburuan Alex
33
David vs Shanty
34
Godaan Alex
35
Murotal Al Qur'an
36
Sakit Apa?
37
Terperangkap
38
Kencan
39
Kedutaan Amerika
40
Membukam Alex
41
Reina dan Ahmad
42
Reina, ceritaku
43
Berita
44
Inspeksi
45
Pengakuan siapa?
46
Alex (lagi)
47
Sehari Bersama Tama
48
Persiapan
49
Istirahat
50
Foto Dalam Pesawat
51
Reina dan Kuda
52
Ramalan
53
Reina dan Kuda 2
54
Siapa Dia?
55
Jaket
56
Ahmad dan Bundo
57
Boston
58
Investasi
59
Regi
60
Sepatu
61
Kehilangan
62
Biskuit Jahe
63
Kemana Reina
64
Tim Penyelamat
65
Kedutaan Jepang
66
Pulang
67
Rasa bersalah
68
Menghindar
69
Chris dan Ahmad
70
Makan Siang di Pabrik
71
Viral
72
Aku, Kamu dan Dia
73
Aku, Kamu dan Dia 2
74
Mr. Insyaallah
75
Mengantar Dea
76
Kencan Di Kantor
77
Irene
78
Dugaan
79
Rumah Sakit
80
Takdirku
81
Yang Tersayang
82
Saudara Kandung
83
Ulang Tahun 1
84
Ulang Tahun 2
85
Anak-anakku
86
Anak-anakku Bersatu
87
Jalan-jalan
88
Tamu Tak Diundang
89
Kantor Lagi
90
Yang Tertinggal
91
Perusuh
92
Rencana Chris
93
Rumah Baru
94
Kencan?
95
Makan Siang Yang Rusuh
96
Komentar David
97
Aku Yang Kau Kenal
98
Wawancara TV
99
Petunjuk Ustad Rifki
100
Rubah Aku
101
Drama Di Sekolah
102
Janji Reina
103
Permainan Roulette Dimulai
104
Bagaimana Denganku?
105
Maaf Dariku
106
Jangan Hatinya
107
Satu Lagi
108
Tamu Diam-Diam
109
Gerak Cepat Arya
110
Arya Lagi
111
Bersamamu
112
Mili Dan Oktav
113
Ungkapan Hati
114
Peluang
115
Kesempatan Demi Kesempatan
116
Warisan George
117
Momen Indah
118
Hadiah
119
Milikku
120
Reina Vs Chris
121
Lukaku
122
Izin
123
Test DNA
124
Menunggumu
125
Langkah Koshino
126
Negosiasi
127
Dewa Penolong
128
Kenyataan
129
Perdebatan Hati
130
Pengorbanan Reina
131
Kunjungan Mama
132
Bukti
133
Kesempatan Terakhir
134
Si Hitam Manis
135
I Miss You
136
I Need You (Aku membutuhkanmu)
137
I Want You (aku menginginkanmu)
138
I Love You
139
Will You Be Mine?(Akankah Kau Jadi Milikku)
140
Reina, Reina, Reina
141
Bundo Rules (Peraturan Bundo)
142
Persiapan
143
Yang Terbaik Untukmu
144
Memulai Denganmu
145
Kau Bukan Miliknya
146
Oh, Ini
147
Pengadu Bukan Ya?
148
Hidup Baru
149
Mrs. Chris, I Love You
150
Me And My Love
151
Mengenal Aska
152
Perjuanganku
153
Mencuri Kesempatan 1
154
Mencuri Kesempatan 2
155
Mencuri Kesempatan 3
156
Penjelasan
157
Pertolongan Itu Dekat
158
A Date( kencan)
159
Chris
160
Kecewa
161
Peringatan
162
Bantuan Arya
163
Di Rumah Sakit
164
Salah Siapa
165
Belum Selesai
166
Pertemuan
167
Konferensi Pers
168
Menunggu
169
Pulang
170
Pretty Boy (Pria Cantik)
171
Prasangka
172
Mengenal Mariko
173
Rahasia Yang Menyakitkan
174
Kamu
175
Asisten
176
Amarah
177
Derajat Cinta
178
Usahaku
179
Lolos?
180
Kamu Lagi
181
Tak Mengerti
182
Permintaan
183
Ngambek
184
My Sweet Enemy (Musuh Termanisku)
185
Yang Tak Terkatakan
186
Hanya Untukmu
187
Tama Dan Aku
188
Berteman?
189
Kau Selalu
190
Ingin Tahu
191
Cari Aman
192
Islam Agamaku
193
Mengantarmu
194
Kendali Hati
195
Yang Tak Terduga
196
Pegang Tanganku
197
Kau Sentuh Hatiku
198
Lagi
199
Terlanjur Sayang
200
Tidak Nyaman
201
Pemberitahuan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!