India

Dari Daddy. Apa? Dia pulang? Selalu begitu. Kalau sesuai rencana, bukan Daddy lagi namanya. Always full of surprise (selalu penuh kejutan).

Terdengar suara Tama menangis. Chris lalu beranjak ke kamar Tama dan menemukannya baru saja terbangun. Saat melihat Chris, Tama langsung mengangkat tangannya minta digendong.

"Huahhh ...." Tama masih menangis.

"Oh, my little boy. Don't cry. Papa's here. (anak kecilku, jangan menangis, Papa di sini)" Chris mengangkat dan menggendong Tama. Bocah itu menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Chris dan berhenti menangis.

"Eh, kamu jangan mengusap ingusmu di baju Papa lagi."

Tama mengangkat kepalanya dan tertawa. Chris melihat bajunya yang sudah kotor oleh ingus Tama.

"Tuh 'kan ...."

Ia memindahkan gendongan Tama ke sisi lain agar nodanya tidak disentuh Tama.

"Ya sudah, kita turun saja. Mungkin Bi Nasih sudah buat sarapan buat kita."

Bi Nasih adalah pembantu keluarga Chris. Bahkan Chris kecil dialah yang mengasuhnya. Chris sangat dekat dengannya. Bahkan sudah seperti keluarga. Saat ia memutuskan untuk tinggal di apartemen ini, ia membawa Bi Nasih untuk kerja bersamanya.

"Sudah bangun, Den. Mau sarapan?" Seorang wanita paruh baya muncul dari dapur membawa piring dan mangkuk. Ia lalu meletakkannya di atas meja.

"Iya. Tolong gendong dulu Tamanya, Bi. Saya mau ganti baju. Ini dia mengotori bajuku lagi."

Bi Nasih mengambil Tama dan meletakkannya pada kursi khusus anak kecil di samping meja makan. Tama sangat suka duduk di sana karena selain sesuai ukurannya, ia bisa makan bersama Chris.

Tak lama Chris sudah mengganti bajunya dengan kaos putih polos tangan pendek. Kaos putih membuat wajahnya tampak bersih.

Chris duduk di sebelah Tama yang sedang asyik memakan buburnya sendiri. Pelan-pelan ia menyendokkan bubur dengan sendok plastik miliknya. Saat ia menyendokkan ke mulut, ia meletakkan sendok tidak tepat ke tengah mulut. Alhasil, sebagian makanannya tumpah ke baju. Untung Bi Nasih memakaikan celemek sebelum meletakkan makanan.

"Duh, anak papa makannya berantakan." Chris menarik sedikit celemek Tama dan mencoba membersihkan mulut Tama yang mulai penuh dengan makanan yang menempel di sekitar Mulut.

"Angh!" Tama menepis tangan Chris dengan marah.

Chris tertawa. "Ok, ok. Papa won't helped you. You can do it on your own. But please, don't make a mess, ok. (Ok, papa tidak akan bantu, kamu bisa kerjakan sendiri, tapi jangan berantakan ok.)"

"Yah," jawab Tama sambil menyendokkan lagi makanannya.

"Babysitter-nya masih belum datang Bi?"

"Terakhir dengar ibunya sakit. Itu saja, Den. Apa mau diganti?"

"Nanti saya telepon agennya dulu minta kepastian. Maaf merepotkan Bibi."

"Tidak apa-apa, Den."

Chris memasukkan sosis dan telur mata sapi ke dalam piring. "Bi, saos sambalnya mana?"

"Lho, Den, bukannya tiap makan kepedasan? Jadi Bibi singkirkan."

" Jangan! Aku mau walaupun sedikit."

"Kenapa? Bukannya dulu takut kalau dikasih yang pedas-pedas." Bi Nasih meletakkan kembali sambal botol ke meja makan.

"Malu, Bi."

"Malu sama siapa?" Bi Nasih menunggu di pinggir meja makan.

"Sama orang Indonesia," jawab Chris sekenanya.

"Masa? Bukannya karena ada yang ditaksir?" Bi Nasih melangkah ke dapur.

Chris tidak menjawab. Ia sibuk menuangkan saos sambalnya, dan tertuang banyak.

"Yah." Untung ia menuangkannya di pinggir piringnya.

"Papa." Tama menyodorkan sesendok makanannya.

"Makan apa kamu?" Chris mencicipinya. "Enak ini, Bi, makanan Tama. Pakai tuna ya?" tanyanya pada Bi Nasih.

" Iya, Den. Ceweknya orang mana? Orang Padang ya?"

Deg. Chris berdehem.

Bi Nasih keluar dari dapur. "Apa sih yang tidak bibi tahu soal kamu, Den. Dulu waktu kecil bukannya Aden juga naksir sama anaknya pemilik rumah makan Padang. Setiap kali ke sana dibuntutii ... terus itu anaknya sama Aden."

"Masa? Saya kok tidak ingat ya, Bi?" Chris mencoba mengingat-ingat.

"Itu waktu di Bali dulu. 'Kan sempat liburan dua minggu kalau tidak salah ya."

"Terus ...?" Chris memasukkan potongan sosisnya ke dalam mulut.

"Pas balik ke Jakarta, Aden ngambek tiga hari minta balik lagi ke Bali."

Chris tertawa kecil. "Ada ya, masa-masa itu? "

++++

Di dalam pesawat ke India, David termenung melihat ke jendela. Ia mengingat kembali kejadian lima tahun yang lalu saat ia sudah bercerai dari Shanty, ibu Chris waktu itu. Saat itu ia berniat mengembangkan usahanya sampai ke India.

David sebenarnya ingin melirik usaha tekstil di India tapi ia belum punya partner bisnis yang pasti. Karena itu ia nekat datang sendiri ke India untuk mencarinya.

Berbekal peta dan kamus bahasa India, David pergi mencari pabrik tekstil hingga ke pinggiran kota Mumbay.

Suatu kali, David pernah salah arah sampai memasuki sebuah kota kecil. Karena ia mengendarai sendiri mobil sewaannya, ia harus bertanya pada orang-orang di sekitar, posisinya saat itu berada.

David berusaha menghentikan mobilnya waktu itu tapi ternyata remnya blong. Ia panik. Saat ia hendak banting setir, ia malah masuk ke sebuah pasar. Pasar sedang padat-padatnya oleh pengunjung, sehingga reflek ia membanting setir ke arah lain menghindari kerumunan, tapi tak disangka ia malah menabrak tiang listrik dengan kerasnya.

Daddanya menabrak setir dengan keras hingga sakit. Dalam keadaan setengah sadar, David melihat mesin mobilnya terbakar. Ia juga sadar bahwa kap mobil depannya penyok menabrak tiang listrik.

Saat itu, yang terpikirkan adalah bagaimana cara keluar dari mobil itu. Ia berusaha menggapai pintu yang satunya lagi, tapi tubuhnya begitu lemah. Ia berusaha merangkak tapi terlalu lambat.

Saat itu di pasar banyak orang berkerumun melihat mobil yang terbakar itu, tapi tak ada satu pun yang berani mendekat karena mobil itu menabrak tiang listrik.

Seorang gadis muda tiba-tiba datang mendekat. Ia memakai baju muslim India berwarna putih menengok ke dalam mobil. Ia melihat David di dalam mobil.

"Help. Please help me ...." (tolong, tolong aku) Tangan David berusaha menggapai gadis itu.

Gadis itu mencoba membuka pintu. "Agh!" Ternyata pegangan pintunya mulai memanas.

Orang-orang di pasar berteriak-teriak mengusir gadis itu hingga gadis itu pun pergi.

Di saat pria itu berpikir tak akan ada lagi yang menolongnya, tiba-tiba gadis itu kembali. Gadis itu kembali dengan membawa kain basah untuk membuka pintu itu.

"Aggh!!" Ia pun terjatuh. Sepertinya sekarang mobil itu sudah dialiri listrik.

David benar-benar sudah pasrah. Sayup-sayup terdengar orang-orang memanggil gadis itu untuk pergi, tapi tiba-tiba, David melihat gadis itu muncul lagi di jendela mobilnya. Jilbab putihnya tertiup angin. Ternyata ia mencoba kembali membuka pintu itu dengan resiko tersetrum.

"Aghh ..!!" Ia berteriak panjang dan pintu terbuka. Gadis itu pun terjatuh ke tanah.

David berusaha bangun. Tiba-tiba kerumunan orang-orang di pasar itu datang menghampiri dan menolongnya keluar dari dalam mobil. Mereka membawa lari David sejauh mungkin dari mobil itu.

Beberapa detik kemudian mobil itu meledak. Semua orang yang berada di situ merunduk mencari perlindungan. David pun juga kena imbas hempasan ledakan mobilnya sendiri. Mobil kembali terbakar dalam keadaan tidak utuh.

David mulai sadar walaupun masih merasakan nyeri di dadanya. Ia mencari-cari sosok gadis yang menolongnya. Ia menemukannya berjalan gontai meninggalkan pasar. Terlihat tubuhnya gemetaran.

"Hei, you ...." David mencoba memanggil tapi gadis itu terus saja berjalan menjauh.

Sebuah mobil datang mendekat. Orang-orang memasukkan David ke dalam mobil.

"You better go to the hospital, Sir. (sebaiknya bapak pergi ke rumah sakit)" ternyata salah satu dari mereka bisa berbahasa Inggris. Sebelum pintu di tutup David memanggilnya.

"Wait, wait. (Tunggu, tunggu)" David menahannya.

"Yes, Sir? ( ya, Pak)"

"Do you know who is she? The one who helped me." (Kamu tahu siapa gadis itu, yang menolongku)

"No, Sir. All I know, she's deaf and mute. (Tidak Pak, tapi setahu saya dia tuli dan bisu)"

+++++

David melihat-lihat foto Reina di ponselnya. Ia mengambil foto wanita itu saat pergi ke toko roti kemarin. Reina tidak sadar David banyak mengambil fotonya saat di toko roti itu.

Kalau aku punya fotonya, pasti bisa memudahkan aku menemukannya. David melihat lagi foto-foto Reina dengan teliti. Benar-benar mirip. Apakah ada ciptaan Tuhan yang benar-benar mirip dan berasal dari dua benua berbeda, tapi salah satunya bisu dan tuli?

++++

Reina mandi lebih pagi, takut kecolongan lagi seperti minggu lalu. Benar saja, saat memasak nasi goreng pagi itu, Chris sudah datang ke rumah.

"Assalamualaikum."

Ahmad menoleh ke pintu. Pintu pagi itu memang sengaja tidak ditutup karena menunggu kedatangan Chris.

"Eh, Pak. Wah, hebat sekarang ya, jadi mualaf. Bagaimana rasanya? Eh ya, masuk, masuk." Ahmad mempersilakan Chris masuk.

"Ini ada buah." Chris memberikan bungkusan plastik yang dibawanya pada Ahmad.

"Aduh merepotkan Bapak saja ini ya." Ahmad menerima bungkusan plastik itu.

"Tidak. Saya yang merepotkan. 'Kan pinjam istrinya ...."

Mereka berdua tertawa lebar. Karena ruang tamunya sangat kecil, Ahmad berinisiatif duduk di samping meja makan.

Tak lama, Reina menghidangkan nasi goreng di atas meja makan.

" Wah nasi goreng ya. Baunya enak. Boleh saya coba cicipi?" sahut Chris saat mencium bau nasi goreng yang ada di atas meja.

Tiba-tiba semua orang berebutan bicara.

"Oh, ini banyak sambalnya, Pak, nanti Bapak tidak kuat," seru Ahmad.

"Masih panas, nanti kepanasan," jawab Aska.

"Ada racunnya, Pak." Dan Salma tertawa.

Chris bingung karena semua orang bicara.

Melihat itu, Reina juga ikut membantu. "Ayo, kita berangkat saja, Pak. Saya sudah siap." Reina segera menyambar tasnya yang ia taruh di kursi ruang tamu, lalu menyalami suaminya. "Pergi dulu, Mas."

"Hati-hati ya."

"Iya, Mas."

"Assalamualaikum," ucap Chris berpamitan.

"Waalaikumsalam," sahut Ahmad dan anak-anak.

Saat Reina dan Chris sudah keluar, Ahmad mengelus dada. "Untung tuh bule cepat berangkat. Kalau dia makan nasi goreng Mamapmu lagi, nanti disangkanya kita meracuni bule, lagi," sahut Ahmad lega.

Terpopuler

Comments

Rahma Leni

Rahma Leni

klo didunia nyata,, dan aku ngalami macam reina,, aku sah resign dah 😁😁😁😁😁. tapi syukurlah,, ini nivel ya thor.

tapi aku penasaran sama suaminya reina. apakah seorang pekerja atau gimana.

2022-08-12

1

🌸Santi Suki🌸

🌸Santi Suki🌸

ala...ala modus si Chris 🤣🤣🤣

2022-06-10

1

fa_zhra

fa_zhra

wah licik jg lu bro

2021-07-12

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Papa Bos
3 Butik Rere
4 Bebek
5 Tama Telepon
6 Maaf
7 Mama Chris
8 I Hate Monday
9 Diselamatkan Tama
10 Bubble Gum
11 Mariko
12 Sah
13 Tangan Keberuntungan
14 Menghitung Khilaf
15 Mama
16 Silent Fight (Berjuang Dalam Diam)
17 My Little Angel
18 India
19 Sarapan
20 Alex
21 Tawaran Alex
22 Lunch With Alex
23 Anjali's Deal (Kesepakatan Dengan Anjali)
24 Kantor Alex
25 Tidur Bersama
26 Karena Alex dan Reina
27 Tawaran Alex
28 Lunch with Alex
29 Anjali's Deal (kesepakatan dengan Anjali)
30 Kantor Alex
31 Chris vs Alex
32 Kecemburuan Alex
33 David vs Shanty
34 Godaan Alex
35 Murotal Al Qur'an
36 Sakit Apa?
37 Terperangkap
38 Kencan
39 Kedutaan Amerika
40 Membukam Alex
41 Reina dan Ahmad
42 Reina, ceritaku
43 Berita
44 Inspeksi
45 Pengakuan siapa?
46 Alex (lagi)
47 Sehari Bersama Tama
48 Persiapan
49 Istirahat
50 Foto Dalam Pesawat
51 Reina dan Kuda
52 Ramalan
53 Reina dan Kuda 2
54 Siapa Dia?
55 Jaket
56 Ahmad dan Bundo
57 Boston
58 Investasi
59 Regi
60 Sepatu
61 Kehilangan
62 Biskuit Jahe
63 Kemana Reina
64 Tim Penyelamat
65 Kedutaan Jepang
66 Pulang
67 Rasa bersalah
68 Menghindar
69 Chris dan Ahmad
70 Makan Siang di Pabrik
71 Viral
72 Aku, Kamu dan Dia
73 Aku, Kamu dan Dia 2
74 Mr. Insyaallah
75 Mengantar Dea
76 Kencan Di Kantor
77 Irene
78 Dugaan
79 Rumah Sakit
80 Takdirku
81 Yang Tersayang
82 Saudara Kandung
83 Ulang Tahun 1
84 Ulang Tahun 2
85 Anak-anakku
86 Anak-anakku Bersatu
87 Jalan-jalan
88 Tamu Tak Diundang
89 Kantor Lagi
90 Yang Tertinggal
91 Perusuh
92 Rencana Chris
93 Rumah Baru
94 Kencan?
95 Makan Siang Yang Rusuh
96 Komentar David
97 Aku Yang Kau Kenal
98 Wawancara TV
99 Petunjuk Ustad Rifki
100 Rubah Aku
101 Drama Di Sekolah
102 Janji Reina
103 Permainan Roulette Dimulai
104 Bagaimana Denganku?
105 Maaf Dariku
106 Jangan Hatinya
107 Satu Lagi
108 Tamu Diam-Diam
109 Gerak Cepat Arya
110 Arya Lagi
111 Bersamamu
112 Mili Dan Oktav
113 Ungkapan Hati
114 Peluang
115 Kesempatan Demi Kesempatan
116 Warisan George
117 Momen Indah
118 Hadiah
119 Milikku
120 Reina Vs Chris
121 Lukaku
122 Izin
123 Test DNA
124 Menunggumu
125 Langkah Koshino
126 Negosiasi
127 Dewa Penolong
128 Kenyataan
129 Perdebatan Hati
130 Pengorbanan Reina
131 Kunjungan Mama
132 Bukti
133 Kesempatan Terakhir
134 Si Hitam Manis
135 I Miss You
136 I Need You (Aku membutuhkanmu)
137 I Want You (aku menginginkanmu)
138 I Love You
139 Will You Be Mine?(Akankah Kau Jadi Milikku)
140 Reina, Reina, Reina
141 Bundo Rules (Peraturan Bundo)
142 Persiapan
143 Yang Terbaik Untukmu
144 Memulai Denganmu
145 Kau Bukan Miliknya
146 Oh, Ini
147 Pengadu Bukan Ya?
148 Hidup Baru
149 Mrs. Chris, I Love You
150 Me And My Love
151 Mengenal Aska
152 Perjuanganku
153 Mencuri Kesempatan 1
154 Mencuri Kesempatan 2
155 Mencuri Kesempatan 3
156 Penjelasan
157 Pertolongan Itu Dekat
158 A Date( kencan)
159 Chris
160 Kecewa
161 Peringatan
162 Bantuan Arya
163 Di Rumah Sakit
164 Salah Siapa
165 Belum Selesai
166 Pertemuan
167 Konferensi Pers
168 Menunggu
169 Pulang
170 Pretty Boy (Pria Cantik)
171 Prasangka
172 Mengenal Mariko
173 Rahasia Yang Menyakitkan
174 Kamu
175 Asisten
176 Amarah
177 Derajat Cinta
178 Usahaku
179 Lolos?
180 Kamu Lagi
181 Tak Mengerti
182 Permintaan
183 Ngambek
184 My Sweet Enemy (Musuh Termanisku)
185 Yang Tak Terkatakan
186 Hanya Untukmu
187 Tama Dan Aku
188 Berteman?
189 Kau Selalu
190 Ingin Tahu
191 Cari Aman
192 Islam Agamaku
193 Mengantarmu
194 Kendali Hati
195 Yang Tak Terduga
196 Pegang Tanganku
197 Kau Sentuh Hatiku
198 Lagi
199 Terlanjur Sayang
200 Tidak Nyaman
201 Pemberitahuan Author
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Awal Mula
2
Papa Bos
3
Butik Rere
4
Bebek
5
Tama Telepon
6
Maaf
7
Mama Chris
8
I Hate Monday
9
Diselamatkan Tama
10
Bubble Gum
11
Mariko
12
Sah
13
Tangan Keberuntungan
14
Menghitung Khilaf
15
Mama
16
Silent Fight (Berjuang Dalam Diam)
17
My Little Angel
18
India
19
Sarapan
20
Alex
21
Tawaran Alex
22
Lunch With Alex
23
Anjali's Deal (Kesepakatan Dengan Anjali)
24
Kantor Alex
25
Tidur Bersama
26
Karena Alex dan Reina
27
Tawaran Alex
28
Lunch with Alex
29
Anjali's Deal (kesepakatan dengan Anjali)
30
Kantor Alex
31
Chris vs Alex
32
Kecemburuan Alex
33
David vs Shanty
34
Godaan Alex
35
Murotal Al Qur'an
36
Sakit Apa?
37
Terperangkap
38
Kencan
39
Kedutaan Amerika
40
Membukam Alex
41
Reina dan Ahmad
42
Reina, ceritaku
43
Berita
44
Inspeksi
45
Pengakuan siapa?
46
Alex (lagi)
47
Sehari Bersama Tama
48
Persiapan
49
Istirahat
50
Foto Dalam Pesawat
51
Reina dan Kuda
52
Ramalan
53
Reina dan Kuda 2
54
Siapa Dia?
55
Jaket
56
Ahmad dan Bundo
57
Boston
58
Investasi
59
Regi
60
Sepatu
61
Kehilangan
62
Biskuit Jahe
63
Kemana Reina
64
Tim Penyelamat
65
Kedutaan Jepang
66
Pulang
67
Rasa bersalah
68
Menghindar
69
Chris dan Ahmad
70
Makan Siang di Pabrik
71
Viral
72
Aku, Kamu dan Dia
73
Aku, Kamu dan Dia 2
74
Mr. Insyaallah
75
Mengantar Dea
76
Kencan Di Kantor
77
Irene
78
Dugaan
79
Rumah Sakit
80
Takdirku
81
Yang Tersayang
82
Saudara Kandung
83
Ulang Tahun 1
84
Ulang Tahun 2
85
Anak-anakku
86
Anak-anakku Bersatu
87
Jalan-jalan
88
Tamu Tak Diundang
89
Kantor Lagi
90
Yang Tertinggal
91
Perusuh
92
Rencana Chris
93
Rumah Baru
94
Kencan?
95
Makan Siang Yang Rusuh
96
Komentar David
97
Aku Yang Kau Kenal
98
Wawancara TV
99
Petunjuk Ustad Rifki
100
Rubah Aku
101
Drama Di Sekolah
102
Janji Reina
103
Permainan Roulette Dimulai
104
Bagaimana Denganku?
105
Maaf Dariku
106
Jangan Hatinya
107
Satu Lagi
108
Tamu Diam-Diam
109
Gerak Cepat Arya
110
Arya Lagi
111
Bersamamu
112
Mili Dan Oktav
113
Ungkapan Hati
114
Peluang
115
Kesempatan Demi Kesempatan
116
Warisan George
117
Momen Indah
118
Hadiah
119
Milikku
120
Reina Vs Chris
121
Lukaku
122
Izin
123
Test DNA
124
Menunggumu
125
Langkah Koshino
126
Negosiasi
127
Dewa Penolong
128
Kenyataan
129
Perdebatan Hati
130
Pengorbanan Reina
131
Kunjungan Mama
132
Bukti
133
Kesempatan Terakhir
134
Si Hitam Manis
135
I Miss You
136
I Need You (Aku membutuhkanmu)
137
I Want You (aku menginginkanmu)
138
I Love You
139
Will You Be Mine?(Akankah Kau Jadi Milikku)
140
Reina, Reina, Reina
141
Bundo Rules (Peraturan Bundo)
142
Persiapan
143
Yang Terbaik Untukmu
144
Memulai Denganmu
145
Kau Bukan Miliknya
146
Oh, Ini
147
Pengadu Bukan Ya?
148
Hidup Baru
149
Mrs. Chris, I Love You
150
Me And My Love
151
Mengenal Aska
152
Perjuanganku
153
Mencuri Kesempatan 1
154
Mencuri Kesempatan 2
155
Mencuri Kesempatan 3
156
Penjelasan
157
Pertolongan Itu Dekat
158
A Date( kencan)
159
Chris
160
Kecewa
161
Peringatan
162
Bantuan Arya
163
Di Rumah Sakit
164
Salah Siapa
165
Belum Selesai
166
Pertemuan
167
Konferensi Pers
168
Menunggu
169
Pulang
170
Pretty Boy (Pria Cantik)
171
Prasangka
172
Mengenal Mariko
173
Rahasia Yang Menyakitkan
174
Kamu
175
Asisten
176
Amarah
177
Derajat Cinta
178
Usahaku
179
Lolos?
180
Kamu Lagi
181
Tak Mengerti
182
Permintaan
183
Ngambek
184
My Sweet Enemy (Musuh Termanisku)
185
Yang Tak Terkatakan
186
Hanya Untukmu
187
Tama Dan Aku
188
Berteman?
189
Kau Selalu
190
Ingin Tahu
191
Cari Aman
192
Islam Agamaku
193
Mengantarmu
194
Kendali Hati
195
Yang Tak Terduga
196
Pegang Tanganku
197
Kau Sentuh Hatiku
198
Lagi
199
Terlanjur Sayang
200
Tidak Nyaman
201
Pemberitahuan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!