Alex

"Tante ...!" Tama berteriak karena merasa diabaikan.

"Iya Sayang, ada apa?" Reina berjongkok.

"Ada buku cerita."

"Mau dibacakan?"

Tama mengangguk.

"Mana bukunya?"

Tama menunjuk ke lantai dua. Akhirnya mereka berdua pergi ke lantai dua.

"Den, dia orang Padang ya?"

"Kok tahu?"

"Cara bicaranya dan wajahnya. Padang sekali."

Chris menggaruk-garuk kepalanya.

"Yang itu yang buat Aden ketagihan sambal?" Bi Nasih menunjuk ke lantai dua.

"Bukan, bukan Bi." Wajah Chris memerah.

Bi Nasih tersenyum lebar.

+++

Saat Chris masuk ke kamar Tama, terdengar azan Zuhur berkumandang. Reina terlihat sedang membereskan mainan Tama, sedang bocah itu sendiri sudah tertidur pulas.

"Itu suara azan dari mana, kok suaranya aneh?" Reina bertanya pada Chris.

"Oh, dari jam meja di kamarku. Suara azan di mesjid tidak bisa masuk sini karena letaknya terlalu tinggi." Chris melirik Tama yang sudah terbaring di tempat tidurnya. "Tama sudah tidur ya?"

"Iya, Pak. Saya baca buku cerita sampai empat kali, tiba-tiba dia naik ke tempat tidur dan tidur sendiri."

Chris tertawa. "Ada-ada saja kelakuannya. Oh, ya. Temanku sudah ada di bawah mau aku jemput. Kamu sholat dulu saja. Nanti gantian saja denganku."

Chris pergi ke seberang kamar Tama. Ia membuka pintunya. " Ini kamarku. Ada sajadah dan kamu bisa berwudhu di sana. Aku turun dulu." Chris bergegas turun.

Aduh, masa aku harus wudhu di kamar dia sih! Reina keluar dari kamar Tama. Ditutupnya pintu pelan-pelan. Ia menengok ke kanan dan ke kiri. Memang sepertinya tidak ada kamar mandi di luar. Akhirnya Reina memutuskan untuk mengambil mukenanya di bawah dan sholat di kamar Chris. Ia sholat dalam keadaan pintu dibuka.

++++

"Hello Chris." Jack sudah berdiri di pintu lift.

"Oh, Jack, I've been waiting for you. How's your doing? (Jack, aku sudah menunggumu. Apa kabarmu?)" Mereka berpelukan.

"Halo Chris." Seseorang muncul di belakang Jack.

"Alex?" Chris tertegun.

"I'm bring him in. He looks so lonely. (aku bawa dia, soalnya kelihatan sedang kesepian)" Jack tertawa. "Come on. We could celebrate our friendship together. It's been so long since we haven' t meet each other again.( Ayo, kita rayakan pertemanan kita. Kita 'kan sudah lama tidak bertemu.)"

Jack dan Alex masuk ke dalam lift. Wajah Chris mulai berubah kesal. Kedatangan Alex sudah merusak suasana hatinya, tapi mau tak mau ia membawa mereka ke apartemennya.

++++

Chris terburu-buru masuk ke kamarnya. Ia masih kesal mengapa Jack membawa Alex ke rumahnya. Memang mereka bertiga adalah teman dekat, tapi Alex sudah menghancurkan persahabatan karena merebut Helen darinya.

Saat itu Reina baru membuka mukena, terkejut melihat kedatangan Chris.

"Pak, stop." Reina menutup wajahnya dengan mukena yang dipegangnya. "Saya belum pakai jilbab."

Chris terkejut. "Oh, maaf." Ia membalikkan badannya. "Begini saja. Kau pasang dulu mukenamu."

Reina menurut. "Sudah, Pak."

Chris membalikan badannya. "Aku hanya berwudhu dan langsung sholat. Setelah itu kau bisa gunakan kamar mandiku untuk memakai jilbabmu. Di sana 'kan ada cermin." Ia langsung melangkah ke kamar mandi. Tak lama ia keluar. "Tolong jamu tamuku di lantai bawah."

"Iya, Pak." Reina membawa jilbabnya masuk ke kamar mandi.

Kamar mandi Chris cukup luas. Itu pun ruangannya dibagi dua. Kamar mandi kering dan basah. Kamar mandi kering itu terletak di bagian depan. Di sana ada lemari kecil untuk menyimpan handuk, wadah baju kotor dan juga lemari tempat peralatan mandi. Di sana juga ada cermin besar seperti yang dikatakan Chris, dengan tempat cuci tangan di depannya. Juga ada peralatan menyikat gigi dan bercukur yang diletakkan di samping keran.

Reina membuka mukena dan melipatnya. Ia lalu memasukkan ke dalam tas. Kemudian ia mengambil peralatan make up-nya. Reina memandang wajahnya di cermin.

Kenapa Pak Chris rumit sekali? Seperti suami istri saja, keluh Reina.

Tak lama Reina turun. Dilihatnya dua orang pria duduk di kursi meja makan. Yang satu wajahnya sangat Eropa, tapi yang satunya lagi sepertinya masih keturunan Arab.

"Hello." Reina menyapa mereka.

" Oh, hello," jawab Jack.

"Do you want anything to drink? (mau minum apa)"

Alex memperhatikan Reina dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Coke. I want coke, (saya ingin kola)" seru Jake.

"Me too, (saya juga)" jawab Alex.

Reina mengambilnya di dapur. Ia bertemu Bi Nasih di sana.

"Bi, tamunya minta kola, Bi, dua."

"Sini saya siapkan, Non." Bi Nasih menyiapkan semuanya.

"Ini, Non."

"Ada es batu, Bi?"

"Ada, Non."

"Siapkan di wadah berbeda saja, Bi. Khusus es."

Bi Nasih meletakkan wadah yang berisi es dalam baki bersama dua gelas kola.

"Begini, Non."

"Iya."

Reina membawa baki itu ke ruang makan. Sesampainya di meja makan, ia meletakan satu-satu gelasnya dan wadah es.

"Kamu sekretarisnya Chris ya?" tanya Alex. Ternyata ia bisa berbicara bahasa Indonesia.

"Iya, saya Reina." Mereka berjabat tangan.

"I'm Jack." Jack juga menyodorkan tangannya.

"Reina."

Chris turun dari tangga.

"Chris, pinjam kamarmu. Aku mau sholat. Saya dengar kamu sudah masuk Islam 'kan?" Alex beranjak berdiri.

"Kamu tahu kamarku 'kan di atas?"

"Yap!" Sebentar kemudian Alex sudah ada di atas menuju kamar Chris.

Tak lama terdengar suara tangis Tama. Chris masih asyik mengobrol dengan Jack saat ia melihat Reina naik ke lantai atas.

Di atas Reina segera masuk ke kamar Tama. Di lihatnya Tama sudah duduk menangis di atas tempat tidur.

Melihat Reina, bocah itu mengangkat tangannya minta digendong.

Reina datang dan mendekatkan wajahnya. "Kok nangis sih jagoan kecil." Ia tersenyum ramah. Diusapnya air mata Tama dengan lembut, kemudian digendongnya.

Alex yang baru saja selesai sholat melihat adegan itu, datang mendekat.

Wanita ini lembut sekali. Pasti banyak anak kecil yang tergila-gila padanya. Aku saja ikut tersihir.

"Halo anak nakal," sahut Alex dari belakang.

Reina membalikan tubuhnya. "Oh, Pak." Reina tersenyum.

Tama mengangkat kepalanya dan melihat Alex dengan kesal.

Alex tertawa. "Kamu sekretaris Chris yang baru ya? Gimana kerja dengan Chris? Betah?"

"Ya begitulah," jawab Reina masih tersenyum.

"Kalau tidak betah, bisa kerja dengan saya lho!"

Reina tersenyum.

Aduh, kenapa ya? Senyumnya benar-benar menggoda. Membuatku makin penasaran. "Kamu mau tidak kerja tambahan? Saya lagi butuh pegawai lepas buat promosi produk. Uangnya lumayan lho!"

"Tapi waktunya yang tidak ada, Pak. Maaf."

"Waktunya Sabtu Minggu ini? Gimana?"

"Gimana ya?" jawab Reina bimbang.

"Begini saja. Aku kasih nomor teleponku gimana? Mana ponselnya?"

Reina memberikan ponselnya pada Alex. Pria itu memasukkan nomornya, kemudian ia mencoba menelepon. Masuk. Ponselnya berbunyi. "Sudah." Alex mengembalikan ponsel Reina.

Chris yang baru masuk melihat Alex mengembalikan ponsel Reina. Chris benar-benar kesal. Kesal sampai ke ubun-ubun!

"Papa," panggil Tama ketika melihat Chris. Panggilan Tama cukup untuk meredam kemarahan Chris.

"Ayo kita turun. Makanan sudah disiapkan."

"Ok." Alex memimpin dengan turun terlebih dahulu, kemudian Reina dengan Tama. Lalu Chris.

Di meja makan sudah tersedia berbagai macam makanan. Jack sudah memulai dengan makan terlebih dahulu dengan Chris sepertinya, karena ada satu piring lagi yang makanannya belum habis.

Alex mengambil beberapa potong makanan dan duduk di kursi meja makan. Sedangkan Reina memilih mengambil salad buah dan beberapa potong buah, kemudian duduk di sofa ruang tamu bersama Tama. Reina makan salad buah sedangkan Tama makan buah potong yang diambil Reina.

Ruang tamu letaknya agak sedikit jauh dari ruang makan.

Saat mengobrol bisnis dengan Jack, Chris tak bisa konsentrasi bicara dengannya karena melihat Alex yang terus-terusan melirik Reina di ruang tamu.

Usai makan, Alex pun pergi menyambangi Reina. Mereka terlihat tertawa bersama sambil bermain dengan Tama.

"Chris, Chris? Are you listening? (apa kamu mendengar)" Jack berusaha menyadarkan Chris yang sepertinya tidak fokus.

"Yes, I've been thinking. Maybe I could helped you selling your product under my company's label. If it's that ok for you?" (Saya sedang berpikir, bagaimana kalau produkmu dijual pakai label nama perusahaan saya, gimana?) Chris memberikan penawaran.

" Mmh." Jack berpikir keras.

"Indonesian are not familiar with your product. So, I need to fine out more about your market. (orang Indonesia tidak tahu produkmu jadi saya harus mengecek pasarnya) Chris memberi argumentasi. "I can not promised you anything. (saya tidak bisa janji apa-apa)"

"I'll take it. (ya sudah)"

Akhirnya deal juga dengan Jack. Chris melirik Reina.

Kenapa ia terus mengikuti Reina? Apa ia suka pada Reina? Atau hanya ingin menggodanya? Manusia ini benar-benar tidak bisa dipercaya!

"Why don't you join us, Alex? ( kenapa tidak gabung dengan kita, Alex)" tanya Chris.

" Kenapa? Karena aku sudah kaya. Untuk apa?” Kata Alex dengan sombongnya. Ia tertawa.

"Oh, I need to catch up with another appointment, I forget. (Oh saya lupa ada janji dengan orang lain)"Jack berpamitan. "Alex, are you with me? (Alex, apa kamu mau ikut?)"

"Ok."

"Reina, aku ke bawah sebentar mengantar teman-temanku." Chris berjalan ke arah pintu utama. Alex melirik Chris dan juga Reina.

"Ok, Pak." Reina membawa Tama ke meja makan. "Kamu masih mau makan?"

Tama mengangguk.

Chris, Alex dan Jack sudah sampai di lobi. Karena Jack akan mengambil mobil, ia meminta Alex menunggunya di lobi bersama Chris. Setelah Jack pergi Alex mulai bersuara.

"Katakan saja apa yang ingin kau utarakan, aku tahu ada hal yang sedari tadi ingin kau bicarakan padaku."

Bugh!

Darah segar mengalir di sudut bibir Alex. Chris telah memukulnya tepat di bibirnya.

"Kamu teman macam apa sih, Lex? Kita sudah berteman lama, tapi kamu berani mengambil Helen dariku. Sekarang kamu mau mengganggu sekretarisku juga, iya? Dia sudah punya suami. Apa kau sudah gila?"

Terpopuler

Comments

🌸Santi Suki🌸

🌸Santi Suki🌸

flashback kah ini? kan di atas Shanty sudah tahu kalau Chris sudah masuk Islam. Apa aku yang nggak mudeng??? 🤔🤔🤔

2022-06-25

1

Elang Nirvana

Elang Nirvana

ujian iman Reina

2021-12-30

2

Intan Seruni

Intan Seruni

lanjuut

2020-10-27

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Papa Bos
3 Butik Rere
4 Bebek
5 Tama Telepon
6 Maaf
7 Mama Chris
8 I Hate Monday
9 Diselamatkan Tama
10 Bubble Gum
11 Mariko
12 Sah
13 Tangan Keberuntungan
14 Menghitung Khilaf
15 Mama
16 Silent Fight (Berjuang Dalam Diam)
17 My Little Angel
18 India
19 Sarapan
20 Alex
21 Tawaran Alex
22 Lunch With Alex
23 Anjali's Deal (Kesepakatan Dengan Anjali)
24 Kantor Alex
25 Tidur Bersama
26 Karena Alex dan Reina
27 Tawaran Alex
28 Lunch with Alex
29 Anjali's Deal (kesepakatan dengan Anjali)
30 Kantor Alex
31 Chris vs Alex
32 Kecemburuan Alex
33 David vs Shanty
34 Godaan Alex
35 Murotal Al Qur'an
36 Sakit Apa?
37 Terperangkap
38 Kencan
39 Kedutaan Amerika
40 Membukam Alex
41 Reina dan Ahmad
42 Reina, ceritaku
43 Berita
44 Inspeksi
45 Pengakuan siapa?
46 Alex (lagi)
47 Sehari Bersama Tama
48 Persiapan
49 Istirahat
50 Foto Dalam Pesawat
51 Reina dan Kuda
52 Ramalan
53 Reina dan Kuda 2
54 Siapa Dia?
55 Jaket
56 Ahmad dan Bundo
57 Boston
58 Investasi
59 Regi
60 Sepatu
61 Kehilangan
62 Biskuit Jahe
63 Kemana Reina
64 Tim Penyelamat
65 Kedutaan Jepang
66 Pulang
67 Rasa bersalah
68 Menghindar
69 Chris dan Ahmad
70 Makan Siang di Pabrik
71 Viral
72 Aku, Kamu dan Dia
73 Aku, Kamu dan Dia 2
74 Mr. Insyaallah
75 Mengantar Dea
76 Kencan Di Kantor
77 Irene
78 Dugaan
79 Rumah Sakit
80 Takdirku
81 Yang Tersayang
82 Saudara Kandung
83 Ulang Tahun 1
84 Ulang Tahun 2
85 Anak-anakku
86 Anak-anakku Bersatu
87 Jalan-jalan
88 Tamu Tak Diundang
89 Kantor Lagi
90 Yang Tertinggal
91 Perusuh
92 Rencana Chris
93 Rumah Baru
94 Kencan?
95 Makan Siang Yang Rusuh
96 Komentar David
97 Aku Yang Kau Kenal
98 Wawancara TV
99 Petunjuk Ustad Rifki
100 Rubah Aku
101 Drama Di Sekolah
102 Janji Reina
103 Permainan Roulette Dimulai
104 Bagaimana Denganku?
105 Maaf Dariku
106 Jangan Hatinya
107 Satu Lagi
108 Tamu Diam-Diam
109 Gerak Cepat Arya
110 Arya Lagi
111 Bersamamu
112 Mili Dan Oktav
113 Ungkapan Hati
114 Peluang
115 Kesempatan Demi Kesempatan
116 Warisan George
117 Momen Indah
118 Hadiah
119 Milikku
120 Reina Vs Chris
121 Lukaku
122 Izin
123 Test DNA
124 Menunggumu
125 Langkah Koshino
126 Negosiasi
127 Dewa Penolong
128 Kenyataan
129 Perdebatan Hati
130 Pengorbanan Reina
131 Kunjungan Mama
132 Bukti
133 Kesempatan Terakhir
134 Si Hitam Manis
135 I Miss You
136 I Need You (Aku membutuhkanmu)
137 I Want You (aku menginginkanmu)
138 I Love You
139 Will You Be Mine?(Akankah Kau Jadi Milikku)
140 Reina, Reina, Reina
141 Bundo Rules (Peraturan Bundo)
142 Persiapan
143 Yang Terbaik Untukmu
144 Memulai Denganmu
145 Kau Bukan Miliknya
146 Oh, Ini
147 Pengadu Bukan Ya?
148 Hidup Baru
149 Mrs. Chris, I Love You
150 Me And My Love
151 Mengenal Aska
152 Perjuanganku
153 Mencuri Kesempatan 1
154 Mencuri Kesempatan 2
155 Mencuri Kesempatan 3
156 Penjelasan
157 Pertolongan Itu Dekat
158 A Date( kencan)
159 Chris
160 Kecewa
161 Peringatan
162 Bantuan Arya
163 Di Rumah Sakit
164 Salah Siapa
165 Belum Selesai
166 Pertemuan
167 Konferensi Pers
168 Menunggu
169 Pulang
170 Pretty Boy (Pria Cantik)
171 Prasangka
172 Mengenal Mariko
173 Rahasia Yang Menyakitkan
174 Kamu
175 Asisten
176 Amarah
177 Derajat Cinta
178 Usahaku
179 Lolos?
180 Kamu Lagi
181 Tak Mengerti
182 Permintaan
183 Ngambek
184 My Sweet Enemy (Musuh Termanisku)
185 Yang Tak Terkatakan
186 Hanya Untukmu
187 Tama Dan Aku
188 Berteman?
189 Kau Selalu
190 Ingin Tahu
191 Cari Aman
192 Islam Agamaku
193 Mengantarmu
194 Kendali Hati
195 Yang Tak Terduga
196 Pegang Tanganku
197 Kau Sentuh Hatiku
198 Lagi
199 Terlanjur Sayang
200 Tidak Nyaman
201 Pemberitahuan Author
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Awal Mula
2
Papa Bos
3
Butik Rere
4
Bebek
5
Tama Telepon
6
Maaf
7
Mama Chris
8
I Hate Monday
9
Diselamatkan Tama
10
Bubble Gum
11
Mariko
12
Sah
13
Tangan Keberuntungan
14
Menghitung Khilaf
15
Mama
16
Silent Fight (Berjuang Dalam Diam)
17
My Little Angel
18
India
19
Sarapan
20
Alex
21
Tawaran Alex
22
Lunch With Alex
23
Anjali's Deal (Kesepakatan Dengan Anjali)
24
Kantor Alex
25
Tidur Bersama
26
Karena Alex dan Reina
27
Tawaran Alex
28
Lunch with Alex
29
Anjali's Deal (kesepakatan dengan Anjali)
30
Kantor Alex
31
Chris vs Alex
32
Kecemburuan Alex
33
David vs Shanty
34
Godaan Alex
35
Murotal Al Qur'an
36
Sakit Apa?
37
Terperangkap
38
Kencan
39
Kedutaan Amerika
40
Membukam Alex
41
Reina dan Ahmad
42
Reina, ceritaku
43
Berita
44
Inspeksi
45
Pengakuan siapa?
46
Alex (lagi)
47
Sehari Bersama Tama
48
Persiapan
49
Istirahat
50
Foto Dalam Pesawat
51
Reina dan Kuda
52
Ramalan
53
Reina dan Kuda 2
54
Siapa Dia?
55
Jaket
56
Ahmad dan Bundo
57
Boston
58
Investasi
59
Regi
60
Sepatu
61
Kehilangan
62
Biskuit Jahe
63
Kemana Reina
64
Tim Penyelamat
65
Kedutaan Jepang
66
Pulang
67
Rasa bersalah
68
Menghindar
69
Chris dan Ahmad
70
Makan Siang di Pabrik
71
Viral
72
Aku, Kamu dan Dia
73
Aku, Kamu dan Dia 2
74
Mr. Insyaallah
75
Mengantar Dea
76
Kencan Di Kantor
77
Irene
78
Dugaan
79
Rumah Sakit
80
Takdirku
81
Yang Tersayang
82
Saudara Kandung
83
Ulang Tahun 1
84
Ulang Tahun 2
85
Anak-anakku
86
Anak-anakku Bersatu
87
Jalan-jalan
88
Tamu Tak Diundang
89
Kantor Lagi
90
Yang Tertinggal
91
Perusuh
92
Rencana Chris
93
Rumah Baru
94
Kencan?
95
Makan Siang Yang Rusuh
96
Komentar David
97
Aku Yang Kau Kenal
98
Wawancara TV
99
Petunjuk Ustad Rifki
100
Rubah Aku
101
Drama Di Sekolah
102
Janji Reina
103
Permainan Roulette Dimulai
104
Bagaimana Denganku?
105
Maaf Dariku
106
Jangan Hatinya
107
Satu Lagi
108
Tamu Diam-Diam
109
Gerak Cepat Arya
110
Arya Lagi
111
Bersamamu
112
Mili Dan Oktav
113
Ungkapan Hati
114
Peluang
115
Kesempatan Demi Kesempatan
116
Warisan George
117
Momen Indah
118
Hadiah
119
Milikku
120
Reina Vs Chris
121
Lukaku
122
Izin
123
Test DNA
124
Menunggumu
125
Langkah Koshino
126
Negosiasi
127
Dewa Penolong
128
Kenyataan
129
Perdebatan Hati
130
Pengorbanan Reina
131
Kunjungan Mama
132
Bukti
133
Kesempatan Terakhir
134
Si Hitam Manis
135
I Miss You
136
I Need You (Aku membutuhkanmu)
137
I Want You (aku menginginkanmu)
138
I Love You
139
Will You Be Mine?(Akankah Kau Jadi Milikku)
140
Reina, Reina, Reina
141
Bundo Rules (Peraturan Bundo)
142
Persiapan
143
Yang Terbaik Untukmu
144
Memulai Denganmu
145
Kau Bukan Miliknya
146
Oh, Ini
147
Pengadu Bukan Ya?
148
Hidup Baru
149
Mrs. Chris, I Love You
150
Me And My Love
151
Mengenal Aska
152
Perjuanganku
153
Mencuri Kesempatan 1
154
Mencuri Kesempatan 2
155
Mencuri Kesempatan 3
156
Penjelasan
157
Pertolongan Itu Dekat
158
A Date( kencan)
159
Chris
160
Kecewa
161
Peringatan
162
Bantuan Arya
163
Di Rumah Sakit
164
Salah Siapa
165
Belum Selesai
166
Pertemuan
167
Konferensi Pers
168
Menunggu
169
Pulang
170
Pretty Boy (Pria Cantik)
171
Prasangka
172
Mengenal Mariko
173
Rahasia Yang Menyakitkan
174
Kamu
175
Asisten
176
Amarah
177
Derajat Cinta
178
Usahaku
179
Lolos?
180
Kamu Lagi
181
Tak Mengerti
182
Permintaan
183
Ngambek
184
My Sweet Enemy (Musuh Termanisku)
185
Yang Tak Terkatakan
186
Hanya Untukmu
187
Tama Dan Aku
188
Berteman?
189
Kau Selalu
190
Ingin Tahu
191
Cari Aman
192
Islam Agamaku
193
Mengantarmu
194
Kendali Hati
195
Yang Tak Terduga
196
Pegang Tanganku
197
Kau Sentuh Hatiku
198
Lagi
199
Terlanjur Sayang
200
Tidak Nyaman
201
Pemberitahuan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!