...Awal nya emang agak berlebihan, Cinta ataupun bukan, sangat sulit untuk di kenali. Jadi, kenali dulu keinginan mu lalu keinginan hati mu....
...Aldi~...
*****
Lala menghentikan langkahnya saat masuk ke dalam gedung FIPG (Fakultas ilmu pendidikan dan keguruan) matanya menangkap sosok Heiji melangkah ke arahnya.
"Eh la, pagi bener lo, datang nya," sapa Heiji saat mendekat.
Lala tersenyum, "Iyalah pagi, gue barengan ama Aldi." jawab lala sembari berjalan beriringan dengan heiji.
"Makin akrab aja ama tuh cowok, gue cium aroma-aroma kerestuan dari sang maha kuasa," seru Heiji sambil menggoyangakn tangan,meniru gaya chef mengambil aroma dari masakan.
Pletakk..
Kepala Heiji sukses mendapat toyoran dari Lala.
"Jahat banget ih, gue rasa emng lu bakal jodoh ama Aldi."
Lagi-lagi Heiji berasumsi sembarang dan Lala tentu tidak setuju, dia sangat kesel dengan tingkah Aldi yang nyebelin tingkat dewa.
"Ya, gue sih mau nya cowok kek kapten amerika lah, ganteng, macho, dan maskulin." Lala menggerakkan tangan nya seperti sedang memberi intruksi di depan peserta.
"Halu, lu. Mana ada bule mau sama lu, La, hahah."
Kali ini Heiji mendapat pelototan dari Lala karna halunya malah tidak di dukung.
"Au ah, kesel ngomong ama lu." ketus Lala sambil berlalu.
"Jangan marah-marah, ntar cepat tua," ucap Heiji tanpa rasa bersalah sudah menghancurkan mood orang.
"Bodo amat..."
***
Lala menopang dagunya memperhatikan pelajaran dosen yang super duper menyebalkan,belum lagi tadi pagi dia belum sarapan karna pagi sekali datang di kampus, Bagas membuat pengumuman di grup subuh-subuh, benar-benar manusia yang suka menganggu.
Setelah selesai menerangkan, pak dosen yang tak lain bernama pak Dodi, dosen filsafat baru.
Akhirnya jam mengajar setelah selesai.
Pak Dodi menutup perkuliahan pagi di sambut suka cita penghuni kelas yang sudah kebelet ingin pulang ataupun mengisi perut mereka yang bernasib sama dengan Lala.
"Akhirnya gurunya keluar juga, lebih menyebalkan nih guru pengganti dari bu Aeni," bisik Heiji sembari menutup bukunya yang penuh coretan yang di jamin hanya dia dan tuhan yang tau.
"Ushh, dikasi 'D' tau rasa," timpal Bagas yang duduk di samping Heiji.
"Alah, sok banget lu, nyet," kesal heiji.
Bagas hanya mengangkat bahu dan beranjak dari kursinya. Akhir-akhir ini ketua tingkat nya memang menyebalkan, serasa perlu di kuliti.
"Akhirnya pulang juga..." teriak Novi, siswa yang bar-bar nya minta ampun, tapi langganan bolos entah kemana.
"Dosen kedua mana?" tanya Fifit?
"Mana gue tau, Bagas kasi info di grup," seru Novi sambil membereskan peralatan nya masuk ke dalam tas.
Sontak semua mengecek HP, dan bersorak senang. Hal yang paling menyenangkan bagi mahasiswa.
Lala dan Heiji keluar dan siap-siap untuk pulang.
Ping!
[La, temui gue di gedung sebelah, gue tunggu]
Itu pesan dari Aldi, entah kenapa perasaan Lala jadi gak enak, mungkin ingin eek.
"Heiji gue duluan di tungguin sama Aldi," ucap lala sembari menepuk punggung Heiji dan berjalan lebih dulu.
Hanya butuh waktu delapan menit untuk sampai di fakultas nya Aldi plus menemukan Aldi yang duduk indah di gazebo.
"Aelah, lu kenapa manggil gue, nyet?" tanya Lala kesal.
"Ya kita pulang bareng ya, lu bawa motor kan?" tanya Aldi.
Lala memutar bola matanya ingin rasanya mencabik Aldi, dia kira ada hal penting ternyata tujuan nya hanya nebeng, dasar mahluk.
"Huu dasar, ish yaudah, gue udah mau pulang," ucap Lala mencak mencak.
"Sekarang?" tanya Aldi.
"Tahun depan!" timpal Lala, "iyalah sekarang, masa tahun depan, dasar, onyet." sambung lala kesel dan Aldi hanya ber 'oh' ria.
***
Mereka sampai di pelataran rumah lala, ya aldi yang bawa motor, lala melompat turun dan mengambil kunci motor nya. Aldi hanya mengikuti dari belakang.
"Eh jangan-jangan mama gue udah balik, ngapain lu ngikutin gue?" tanya Lala kesel, darahnya butuh di tensi sekarang.
"Ya karna lu udah nolong gue, gue mau masak." ucap Aldi.
"Lebay bat, mama gue ada kok, janga-jangan lu naksir ya, ama gue jadi sering-sering ke rumah gue."
Lala menaruh tangan nya di dagu, mereka masih adu bacot pdahal sudah sampai di ruang tengah.
"Ya ampun Lala, pede banget lu, ya kali gue mau nikah ama lu."
"Aldi mau nikah ama Lala?"
Lala dan Aldi berbalik, tante Ega muncul dengan belanjaan yang banyak, entah untuk apa belanjaan sebanyak itu.
"Bukan mah," sambar Lala cepat.
"Wah kamu kan barusan lamar Lala, kan, nak?" ucap tante Ega sok tahu, padahal dia hanya mendengar sepotong.
"Gak lucu, mah. Lala mau ama kapten amerika bukan kek dia, Buluk! Jelek! Lebay!" cerca lala.
"Ishh Lala, kamu kalau suka bilanga aja mah, mama setuju kok," ucap tante ega.
Matanya melototi lala. Aldi hanya duduk di sofa, baginya penghinaan Lala udah jadi makanan sehari hari.
"Mama jodohin aja kalian biar kelar," ucap tante ega tanpa dosa. Adli hanya menggeleng dan lala mencebik kesal. Itu adalah penyiksaan. bagaimana bisa Aldi tahan kalau menikah dengan nya.
...Bersambung.......
*Halo reader, maaf ini part agak pendek, heheh, abisnya aku lagi flu jadi gak kuat liat hp lama*
Salam cinta
KazukyAlichia 🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Wichan606
Semangat up
Ngasih thr dwngan Cara vote+like+ koment
Jangan lupa mampir belik ke aku🤭
2020-05-22
1