Hai readers, maaf kalau typo banyak, dan kalau ceritanya kayak ngak jelas, nanti author jelasin😂.
***
Lala POV
Gue mengucek mata, jam sudah menunjukkan pukul 03 dini hari, wah sepertinya gue terlalu cepat tidur, maklum karna berhubung gue sedang datang bulan pasti gue jadi mager dua kali lipat dari biasanya, setelah pulang dari ngampus gue langsung tidur dan baru bangun jam segini, kepala gue mendadak pening.
Gue beranjak dari tempat tidur menuju ke dapur, perut gue yang lapar dan terasa sekali cacing gue sedang konser K-Pop.
Gue melihat seisi dapur, mungkin gue akan merebus mie saja, gue mengambil mie kari dan mulai merebusnya, hanya perlu menunggu empat menit untuk memakan makanan favorit gue ini.
Gue mulai memasukkan telur dan menunggu beberapa saat lalu menyajikan nya, suara dentingan sendok dengan mangkuk membuat gue menyadari bahwa suasana sangat hening, sudah dua hari gue makan sendiri, papa dan Mama ke Banjarmasin menengok saudara sepupu papa yang kabar nya sedang kritis, aku tidak ikut karna sedang mid, ditambah akan diadakan pameran akhir bulan. Dan angkatan PGSD 019 akan mengadakan pameran di museum kota.
Humm... Gue melanjutkan makan, kalau Aldi disini mungkin saja tidak terlalu sepi tapi mengingat kalau dia akan selalu mengejek gue membuat gue mencebik kesal, di kampus kemarin dia menyembunyikan makalah gue sampai-sampai gue menuduh Bagas yang mengambilnya, saat dosen sebentar lagi masuk dia malah mengirim gambar makalah dan menyuruh gue ke fakultas sebelah, kan kampret!
Gue mempercepat makan, membereskannya dan kembali ke kamar, gue meraih handphone gue di atas nakas. Beberapa notif masuk, gue mengecek satu-satu, dan yang pertama adalah operator.
'Anda dalam masa tenggang'
Kedua: operator lagi!
Sampai pesan kelima masih saja itu, gue baru sadar kalau segini banget gue jomblo nya.
Gue mengabaikan pesan tersebut, besok saja isi pulsa.
Gue mulai membuka WhatsApp, ada chat grup dan pesan dari Heiji, pinjam buku.
Tidak ada sama sekali menarik dari semua medsos medsos ini, semua membosankan.
Gue lebih memilih tidur kembali masuk ke alam mimpi jauh lebih indah.
****
"Hei la, lu bisa ngak nanti sore kita ke taman mancan?" Tanya Ldya.
"Ngapain Lydi, lu ngak usah ke taman macan, di kelas kita aja nih ya, udah banyak macan, macan betina," Seru gue sambil fokus ke papan tulis.
Walupun gue masuk kedalam jajaran mahasiswi yang punya tulisan cakar onta, tapi kalau di survei, catatan gue masih masuk lima besar terlengkap😎
"Serius, La, gue mau ketemu sama seseorang," ucap Ldya sambil senyam senyum.
"Cowok lu?"
"Eh, La, jangan keras-keras tau, ishhh."
"Yaelah disini cuma ada 33 orang doank, lu masih malu malu gitu,"ucap gue sambil menoleh ke Ldya, menaik turunkan alis.
"B-u-t-u-h, P-J," ucap gue sambil mengeja.
"Minta di Aldi aja, La,"
"Ye mentang mentang lu sepupu, lu suruh gue malakin si Aldi," keluh gue.
"Yaelah La, lu itu masih malu-malu tapi tiap hari berantem Mulu, kek anak kecil," jawab nya.
"Ishh ngak usah bahas gue terus," seru gue, jengkel.
"Baru juga gitu, mentang mentang PMS," Ldya cekkikan.
"Receh bat humor lu, Lydi." Gue bertopang dagu dan melihat ke arah lain.
Sebuah notif masuk, no baru.
"Siapa sih nih." batin gue.
082346****
[Hai La]
Tau dari mana coba nama gue.
>√√ [Ya, btw siapa yha?]
Send.
Ceklis biru,
"Dihh cepat banget nih manusia readnya,"
[Mmm, bisa ketemu di lantai atap, sekitar jam tiga ntar?]
Mampus, bisa gosong nih, gue harus menimbang-nimbang.
>√√ [ngapain]
Send.
Mengetik....
"Woy, La. Lu serius banget bales pesan, dari Aldi yak?" Ldya mengagetkan gue.
"Sok tau ah," kesal bat gue.
Ting.
[Em mau ngomong sesuatu la]
[Ok!]
Read.
Gue menyimpan ponsel gue di saku Hoodie.
Tepat saat pak syahid menutup kuliah hari ini.
Gue memasukkan barang gue dan bergegas ke atap, tapi sebenarnya ini baru jam dua lima puluh, harusnya gue lambat datang biar ngak terkesan gue yang paling semangat, tapi gue penasaran sih, gue mulai bingung mau naik atau tetap di tangga, ah ngantin aja deh!
***
Author POV...
Lala menaiki tangga menuju ke lantai lima dengan buru-buru niatnya hanya nongkrong sepuluh menit di kantin nyatanya dia malah kelewat dua puluh menit, Lala lupa kalau sudah ada janji dengan si pemilik nomor gaje.
Lala mengatur nafas saat sampai di atap fakultas, tak ada siapa siapa, Lala mulai memikirkan pesan itu adalah kerjaan heiji atau Aldi, Lala terduduk membiarkan celana jeans nya kotor oleh debu-debu yang memang selalu ada di sana, Lala bangkit kembali hendak turun tapi tepukan dibahunya sontak membuatnya menoleh.
"Lu yang inbox gue?" tanya Lala tanpa basa basi.
"Eh iya, gue dari kelas A1, kenalin nama gue Hanz," ucapnya.
"Waw keren juga nama lu, tapi muka lu kok ngak kek bule gitu, yak," ucap Lala tertawa kecil.
Hanz ikut tertawa, sudah lama gadis ini menyita perhatian nya dan baru sekarang Hanz merasa punya kesempatan untuk mendekatinya.
"Oh, ya, ada perlu apa ngajak gue kesini?" Lala melihat sekitar.
"Oh, cuma pen kenalan aja," jawab Hanz sambil tersenyum.
"Yaelah, mampir ke kelas gue aja kali, gak usah malu," ucap Lala menepuk bahu Hanz.
Hanz tersenyum kikuk, dia tak pernah sedekat ini dengan gadis yang dia sukai, ya dia menyukai Lala berawal dari masa ospek dulu, tapi Hanz tidak bisa mengatakannya, dia kali ini akan berteman biasa saja, dia akan mencoba menarik perhatian gadis ini, dan membuatnya bisa memiliki hati Lala.
"Eh, La, bisa kan kita berteman?" Hanz sebisa mungkin tidak salah tingkah ditatap oleh Lala lama.
"Hahahah kalau lu betah sih, soalnya gue suka ngerepotin," seru Lala tertawa garing.
"Hahahh ada-ada aja, kan tujuan teman harus saling membantu, yakan?!"
"Oke Hanz."
Saat ini Hanz merasa benar benar menyukai orang yang tepat.
...bersambung.........
...😂 belum dapet serunya, jangan lupa bagi jempol ya😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments