#3 Aldi

...kebersamaan memang harus selalu di biasakan, seperti hal~nya hati, dia akan menetap dari pembiasaan....

...Naila Agustine~...

*Aldi POV

Rasanya badan gue capek banget habis dari ngampus, belum lagi tugas lab komunikasi. Terus jam lima nanti gue harus nemenin nenek lampir. Ya tetangga gue, si Lala. Aneh, ya, kalau dia kessel gue gemes banget pengen nyubit tuh pipinya walaupun wajahnya cantik kurang polesan gitu tetap aja buat gue menggemaskan, entah dari kapan gue suka banget liat dia mencak-mencak sendiri.

Gue tersenyum simpul, gue bangkit meletakkan tas gue.

Ya, walaupun Mama sama Papa gue belum pulang dari kantor biarin aja gue ke rumah Lala lebih awal.

***

Gue melangkah ke rumah lala, kebetulan orang yang punya rumah... Baru saja pulang ngampus, jadi gue samperin aja.

"Eh gembel, baru balik?" seruku sambil mendahului masuk ke rumah.

"Ngapain lu nyet! masuk rumah orang gak bilang-bilang... Eu," Lala berdecak Sebel.

"Masakin si gembel lah. Lu mau mati kelaparan? jangan salahin gue kalau Gue buang mayat Lu di tempat sampah," ujar Gue sambil berlalu ke dapur.

Mata Gue melirik sekilas, dia masih memasang muka bete, lucu.

"Ngapain Lu liatin gue, Nyet," protes Lala.

"Gue liat kondisi lu, apa gue masak ntar malam aja apa besok, mmm, itung-itung hemat," gurau Gue.

"Ngak usah bacot, masak sono,"

Lala berlalu menuju kamar nya, Gue hanya mengangkat bahu, dan melangkah ringan menuju dapur, pasti si Lala ngambek lagi.

***

Author POV

drrrtttttt......

Dering ponsel Lala semakin nyaring,

Lala menatap layar ponselnya dan menyadari kalau dia ketiduran, Lala menatap jam dinding di atas nakas.

"Aastaga pukul tujuh."

mama calling.....

"Halo ma,"

"......."

"Iya ma, di rumah doank."

"........"

"Bareng Aldi mah, iya, dia rajin masakin Lala,"

"......"

"Iya mah, balik nya cepetan, ya. Lala kangen tau."

"......"

"Malas liat muka Aldi."

"......"

"Iya deh ma canda kok, dah mah."

Lala membanting badanya kembali ke kasur, rasa-rasanya badan nya rontok banget, mager banget tuhan.

"Aldi kok ngak bangunin, gue?"

Lala mengerjap ngerjap menatap langit-langit kamarnya, antara bosan dan mager.

kruikkkkk..

Lala memegangi perutnya yang lapar.

"Duh gue lapar banget nih."

Lala bangkit menuju dapur, masakan Aldi ditutup di atas meja, kalau di lihat sepertinya belum kesentuh sama sekali, Lombok nya juga masih menyatu dengan minyak nya, apa iya seorang Aldi habis masak tapi diet?

"Lu dah bangun la?" Tanya Aldi.

Lala menoleh, Aldi sepertinya habis ketiduran.

"Dari mana lu?"

"Ketiduran," jawab Aldi sekenanya lalu menarik kursi.

"Makan gembel, gara-gara lu, gue ketiduran di sofa," ucap Aldi.

Lala seketika heran, dan memilih duduk mengambil makan.

"Lah, kok gara-gara gue sih?" Lala tak terima, lagi pula Aldi-lah yang tidak membangunkan nya.

"Iyalah gegara lu. Gue bangunin, gue tungguin sampe ketiduran, makanya tidur jangan kek Hulk," ucap Aldi kesel.

"Ya maap, lagian kalau lu diet bisa ikut kontes Hollywood," canda Lala.

"Semerdeka lo, deh."

"Intinya gue ketiduran, jangan salahin orang yang berada di bawah alam sadar, tau!"

"Hmm."

Lala malas berkomentar lagi, Aldi juga tidak menanggapi, mereka sama-sama larut dalam pikiran masing masing.

***

Lala khusyuk menonton Chanel tinju dari negeri China tersebut, Bruce Lee.

"Eeh La, gue rasa lu punya kelainan mental atau sindrom," seru Aldi.

hening... Lala tidak menggubris fantasi ngaur dari seorang Aldi.

"Gue tau kalau lu sebenarnya ngak seratus persen cewe," ucap Aldi lagi.

Aldi mempermasalahkan gaya hidup Lala yang gemar koleksi filem Hiro dan nonton filem Hollywood ketimbang nonton Drakor.

"Maksud lu, gue cowok gitu, huh?!"

"Nah, tuh, lu pinter. Kasian... Lu anak satu-satunya jadi menganut dua gender."

"Plis deh, gue saranin ke lu jangan ganggu kalau gue lagi nonton, onyett!!!"

"Ya udah gue mau kerja laporan dulu, baik-baik lu gembel,"

Aldi melenggang keluar dari pintu, seketika lampu padam.

aaaaaaaaaaaaaaaaa.....

"Lala lu dimana woy, serem amat woyy."

"Ngapain lu teriak nyett."

Lala menarik tangan Aldi ke sofa, walaupun kek Tom and Jerry, Lala tau banyak tentang Aldi, ya Aldi phobia dengan gelap, dan Aldi mengindap rabun senja, Lala tidak tega melihat Aldi yang mulai meringkuk.

"Tenang Di, gue disini nyet,"

Aldi memeluk Lala.

Demi kebaikan, Lala memilih diam, tidak mungkin rasa kessel nya di dahulukan melihat onyet-nya ketakutan seperti ini.

Aldi menutup matanya menghirup aroma shampo dari rambut panjang Lala, sedikit menenangkan namun debaran jantung nya menimbulkan sensasi lain.

"Eh, lu keenakan nyet, oy... Nyet," Lala mencolek colek pipi Aldi.

Lampu menyala beberapa menit kemudian dan Lala baru sadar kalau Aldi ketiduran di pundaknya.

"Yaelah si kutil, ngapain sih pake acara molor di bahu gue."

Lala bangkit hati-hati dan meletakkan kepala Aldi di bantal sofa dengan Hati-hati.

"Hmm, anggap aja ini imbalan masakan lu buat gue, jadi gue gak kasar ama Lu,"

Lala bangkit menuju pintu, menguncinya dan kembali fokus ke layar tv.

****

Aldi berusaha bangun tapi benda berat menumpuk di pinggulnya, Aldi mengangkat kepalanya, dan melihat objek berat tersebut.

"Aelahhh... Si gembel ngapain rapat-rapat gitu tidurnya, heduh leher gue sakit bener."

Aldi bangkit memindahkan Lala ke kamarnya, rupanya baru jam tiga dini hari, Aldi kembali ke sofa mematikan tv dan lanjut tidur nya yang terganggu gara-gara si Lala.

***

"Eehh nyet, kok bisa yah gue tidur semalam di sofa. Terus, pas gue bangun tau taunya tiba-tiba aja gue udah di kamar," cerocos Lala, sembari menunggu Aldi menuntaskan masakan nasgornya.

"Dipindahin gendruo kali."

"Aalah ngedongeng Mulu, lu, gak kereatif tau."

Aldi datang dengan dua piring nasgornya.

"Makanya lu jangan kebanyakan mikir filem Hollywood, lu gak bakalan di nikahin Ama aktornya."

"Kali aja bisa," ucap lala, Aldi tidak menanggapi, bisa bisa halunya menular.

"Lu ngak naksir sama teman kelas lu?" Aldi memecah keheningan.

"Siapa?" Lala mengerutkan alis.

"Yang biasa barengan lu sama Heiji di kampus, gue liat soalnya fakultas kita berdekatan."

"Maksud lu, Bagas?"

"Mana gue tau, penting juga buat gue tau namanya."

"Hmm, kalau Bagas kek nya suka sama Heiji, gue gak ada yang deket-deket," jawab Lala.

"Ya gue udah tebak sih, mana ada mau sama mak lampir kek lu," komentar Aldi sambil tertawa garing.

"Ihhhhh..."

"Ya, gue bener kan? Secara gue liat, lu ngak ada menarik-menariknya, sekali-kali, lu ke salon bareng tante Ega deh," saran Aldi.

Mama Lala memang suka fashion dan entah kenapa Lala adalah sosok cewek yang bisa disebut produk gagal, seleranya kayak cowok tapi wataknya kekanak-kanakan, itu yang membuatnya menarik dan unik.

"Yaudah, deh, gue duluan ya la," seru Aldi, kalau urusan piring Lala bisa sendiri.

Lala menatap ke arah kulkas menatap pantulan dirinya.

"Sepertinya gue harus sedikit rubah diri deh."

Ucapan Aldi menyangkut di pikiran Lala dan membuatnya merasa risih. apa beneran dia bakalan menjelma menjadi jomblo akut? Lala bergidik sebelum pergi membersihkan sisa makanan mereka.

***

...Bersambung..........

...**halooo gaes......

...kita ketemu lagi🥰...

...see you nex part, jangan lupa di like ya...

...saranghaeyo chinggu ya😘**...

Episodes
1 #1: Maba Apes
2 #2: Tetangga Nyebellin
3 #3 Aldi
4 #4: Cewek Aneh
5 #5 Neng Heiji
6 #6 File Nyasar
7 #7 Hanz
8 #8 Ketemu lagi
9 #9 Sarapan Baper
10 #10 Lala oh Lala
11 #11 mood pagi
12 #12 Di Jodohin?
13 #13 Bisnis kue
14 #14 Rutinitas pagi
15 #15 bad Mood
16 #16 Ulang tahun.
17 #17 Penasehat Akademik
18 #18 Frist Kiss
19 #19 Hardisk.
20 #20 Tante Ega
21 #21 Rumah sakit lagi
22 #22 Prank Ultah?
23 #23 Tenang
24 #24 Sibuk
25 #25 Rencana ke Amerika
26 #26 Olahraga
27 #27 Ngeselin
28 #28 Masakan
29 #29 Istri?
30 #30 Makan siang
31 #31 Belanja
32 #32 Sore di Danau
33 33# Demam
34 #34 Lala Nyebellin
35 #35 Bukan Istri
36 #36. Jalan bareng
37 #37 Terakhir ngampus
38 #38. Rumah Sakit
39 #39. Alasan
40 #40. Aldi siuman
41 #41 Never say Good bye
42 #42 You Never Alone
43 #43 Liberty dan Rindu
44 #44 Lebih Baik
45 #45. Me Time?
46 #46 Hadiah Buket
47 #47 Kejutan
48 #48 ke Amerika
49 #49 The Frist in New York
50 #50. Be My (Girl) Friend
51 #51. Menunggu
52 #52. Jalan-Jalan
53 #53. Kencan
54 #54. Malam Terakhir di New York
55 #55. Rutinitas Semula
56 #56. Undangan Biru
57 #57. Why!?
58 #58. Hati
59 #59. Smile
60 #60. Bu Guru?
61 #61. one more happy ending
62 #62. Forever My Best (Love) Friend (Ending)
63 #63. Bonus Chapter 1
64 #64# Bonus chapter 2 (Akhir)
Episodes

Updated 64 Episodes

1
#1: Maba Apes
2
#2: Tetangga Nyebellin
3
#3 Aldi
4
#4: Cewek Aneh
5
#5 Neng Heiji
6
#6 File Nyasar
7
#7 Hanz
8
#8 Ketemu lagi
9
#9 Sarapan Baper
10
#10 Lala oh Lala
11
#11 mood pagi
12
#12 Di Jodohin?
13
#13 Bisnis kue
14
#14 Rutinitas pagi
15
#15 bad Mood
16
#16 Ulang tahun.
17
#17 Penasehat Akademik
18
#18 Frist Kiss
19
#19 Hardisk.
20
#20 Tante Ega
21
#21 Rumah sakit lagi
22
#22 Prank Ultah?
23
#23 Tenang
24
#24 Sibuk
25
#25 Rencana ke Amerika
26
#26 Olahraga
27
#27 Ngeselin
28
#28 Masakan
29
#29 Istri?
30
#30 Makan siang
31
#31 Belanja
32
#32 Sore di Danau
33
33# Demam
34
#34 Lala Nyebellin
35
#35 Bukan Istri
36
#36. Jalan bareng
37
#37 Terakhir ngampus
38
#38. Rumah Sakit
39
#39. Alasan
40
#40. Aldi siuman
41
#41 Never say Good bye
42
#42 You Never Alone
43
#43 Liberty dan Rindu
44
#44 Lebih Baik
45
#45. Me Time?
46
#46 Hadiah Buket
47
#47 Kejutan
48
#48 ke Amerika
49
#49 The Frist in New York
50
#50. Be My (Girl) Friend
51
#51. Menunggu
52
#52. Jalan-Jalan
53
#53. Kencan
54
#54. Malam Terakhir di New York
55
#55. Rutinitas Semula
56
#56. Undangan Biru
57
#57. Why!?
58
#58. Hati
59
#59. Smile
60
#60. Bu Guru?
61
#61. one more happy ending
62
#62. Forever My Best (Love) Friend (Ending)
63
#63. Bonus Chapter 1
64
#64# Bonus chapter 2 (Akhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!