terlambat

Kaki jenjang itu melangkah memasuki perusahaan megah miliknya. Dengan wajah dingin dan datarnya itu dia menatap lurus kedepan, biasanya kedua tangan itu masuk kedalam sakut celana sekarang satu tanganya menggandenga tangan lain, tangan yang lebih kecip darinya.

"Ayah,kenapa papa bawa chael kekantor ayah?"tanya anak laki-laki yang ada disamping pria itu.

"Ayah hanya ingin kamu menemani ayah hari ini,sudah lama kita tidak menghabiskan waktu berdua."jawab pria itu.

"Kenapa kita tidak berlibur saja?"tanya Michael.

"Ayah tidak ada waktu untuk berlibur,perkerjaan ayah terlalu pedat."balas pria itu.

Michael hanya menunduk, ayahnya memang jarang ada waktu untuknya.

Sesampainya mereka diruangan CEO perusahaan itu, mereka masuk kedalam ruangan pria itu duduk dikursi kebesarannya dan sang anak duduk disofa mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

"Ayah chael mau pipis."ucap Michael.

"Ayo sini ayah antar."ucap Angga ayah Michael.

Mereka melangkah memasuki toilet diruangan itu. Pintu ruangan itu kembali terbuka memperlihatkan wanita cantik.

"Dimana tuan angga? bukan kah tadi sudah datang."gumam orang itu.

Tiba-tiba pintu toilet terbuka michael berlari keluar dari toilet dan tanpa sengaja menabrak orang itu.

"Aduh."rintih Michael yang terduduk dilantai itu.

"Ya ampun kamu tidak papa?"tanya wanita itu berjonkok membantu michael berdiri.

"Tidak papa tante."jawab Michael.

"Lain kali jangan lari-lari, nanti jatuh kan sakit."ucap wanita itu Michael mengangguk.

"Nama tante siapa?"

"Nama tante Roseline Selin, kamu bisa panggil tante rose kalau nama mu siapa?"wanita itu Rose sambil terseyum pada Michael.

"Nama ku michael tante."jawab Michael

"Kamu menggemaskan sekali."ucap Rose.

"Tante sangat cantik, seperti mamah cheal."ucap Michael sambil mengelus pipi Rose.

Rose terseyum "benarkah pasti mamah cheal sangat senang punya anak tampan seperti kamu"ucap Rose sambil mencubit pipi Michael pelan

"Tapi mamah tidak pernah bilang chael tampan."ucap Michael.

"kenapa tidak pernah?"

"Karena michael tidak pernah ketemu sama mamah."jawab Micheal membuat Rose terdiam.

"Kata papah mamah chael sudah pergi jauh dan tidak bisa kembali lagi."lanjur Michael.

Rose terdiam merasa bersalah karena mengatakan hal itu pada Michael.

"Maafkan tante,tante tidak tau kalau mamah michael sudah pergi."ucap Rose wajahnya terlihat merasa bersalah.

"Tidak papa tante,kata papah mamah udah bagahia disana."kata Michael sambil terseyum.

Rose ikut terseyum. Seyum Michael membuatnya merasa lebih tenang.

Mereka tidak sadar sedari tadi ada yang memberhatikan obrolan mereka, sampai mata Rose melihat siapa yang ada dibelakang Michael.

"Tante ini papah Michael"ucap Michael membuat Rose tertegun

"Jadi tuan angga seorang duda."batin Rose.

Rose tidak mengetahui hal itu, dia berpikir bahwa pria kejam itu masih lajang.

"Selamat pagi tuan,saya ingin menyerahkan laporan yang kemarin tuan minta."ucap Rose membungkuk pada Angga.

"Letakan saja dimeja."ucap Angga Rose meletakan laporan itu dimeja Angga

"Saya permisi tuan."ucap Rose membungkukan badannya sedikit dan pergi dari ruangan angga.

"Dadah Michael."ucap Rose melambai kecil pada Michael sebelum menutup pintu.

"Ayah tante Rose sangat cantik."ucap Michael mendanga melihat ayahnya, Angga hanya terseyum pada Michael.

■●□○■●□○■●□○

Rose memasuki rumah sakit itu. Wajahnya terlihat lelah bosnya itu memberikannya perkerjaan yang banyak, membuat rose pusing dan harus dengan cepat menyelesaikan laporan itu. Untung saja perkerjaannya cepat terselesaikan, jadi rose bisa lebih cepat pulang dan menemani ibunya dirumah sakit.

"Mamah Rose pulang."sapa Rose saat membuka pintu itu dan terseyum melihat ibunya.

"Kamu sudah pulang sayang. Tumben pulang cepat, ada apa?"tanya mamahnya.

Ibu Rose sadar kemarin malam tepat jam 1 dini hari. Walau kondisinya belum stabil, setidaknya ibunya sudah sadarkan diri.

"Tadi Rose cepat-cepat menyelesaikan tugas Rose, karena Rose tidak ingin mamah sendirian disini."jawab Rose lalu mencium kening ibunya.

"Bagaimana hari ini,apa yang dikatakan dokter?"tanya Rose duduk dikursi samping ibunya.

"Kondisi mamah sudah mulai membaik."jawab ibunya terseyum.

"Syukurlah jika seperti itu,apa mamah sudah makan?"mamah Rose mengangguk.

"Minum obat?"

"Sudah sayang suster pasti selalu mengingatkan mamah dan mengantarkan makan untuk mamah."jawab ibunya Rose hanya terkekeh.

"Rose hanya memastikan bahwa mamah Rose yang cantik ini dirawat dengan baik...."ucap Rose sambil menggenggam tangan ibunya

"Kamu tenang saja sayang semua pasti baik-baik saja."ucap mamah Rose.

Mereka melanjutkan obrolan mereka. Rose yang banyak bercerita dan ibunya hanya mendengarkan, mereka begitu terlihat bahagia walau sebenarnya ada luka yang mendalam dihati mereka, kehilangan sosok suami dan ayah adalah hal berat bagi mereka.

Rose bersyukur setidaknya masih ada ibunya yang menemani dan mendoakannya disetiap langkah yang Rose lewati.

"Sekarang mamah istirahat lah."ucap Rose sambil membatu ibunya merebahkan tubuh.

"Kamu juga istirahatlah,kamu baru pulang kerja."balas ibunya.

"Rose ingin membersihkan diri dulu mah,tubuh rose terasa lengket."ucap Rose ibunya mengangguk lalu memejamkan matanya.

Rose melangkah menuju toilet dan mulai membersihkan dirinya. Malam ini dia akan tidur dirumah sakit lagi, untung saja pagi tadi dia tidak terlambat datang karena ibunya yang membangunkannya.

Selesai dengan mandinya, Rose berganti baju dan merebahkan tubuhnya yang kelelahan disofa kamar inap itu. Walau ayahnya pergi meninggalkan mereka, tapi uang yang ditabung ayahnya selama ini cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka untuk sekarang dan seterusnya. Walau pun begitu Rose juga tidak bisa hanya bersantai, dia tetap harus mencari penghasil sendiri setidaknya uang peninggalan ayahnya tidak akan cepat habis.

"Selamat malam mamah."gumam Rose lalu mulai memejamkan matanya terlelap diatas sofa kamar inal itu.

Dilain tempat, terlihat seorang pria yang sedang menikmati bintang malam di balkon kamarnya. Tiba-tiba ponselnya berdering membuat perhatiannya teralihkan.

"Ada apa Gihon?"tanya pria itu saat tahu sekretarisnya yang menelpon.

"Maaf mengganggu tuan,saya sudah mendapatkan apa yang tuan minta."

"Benarkah? kirim pada ku sekarang."ucap pria itu.

"Iya tuan,baik."

Sambungan telpon itu terputus oleh pria itu yang mematikannya, ponselnya kembali berbunyi notif masuk lewat emailnya. Dia membaca laporan yang dikirim oleh sekretarinya itu dengan seksama.

"Ternyata dia sudah memiliki kekasih,tapi dia tidak mendapatkan restu dari kekasihnya."gumamnya terseyum miring entah apa yang dipikirkannya, hanya pria tampan itu yang tau.

Setelah selesai membaca laporan itu dimatikannya ponsel itu. Dia melangkah masuk kedalam kamar dan menaiki ranjangnya, rebahkan tubuhnya diatas kasur empuk itu membuat tubuh lelahnya terasa nyaman. Ingatannya tentang wanita itu membuatnya terseyum.

"Seyum yang manis."gumamnya mengingat bagaimana wanita itu terseyum pada putranya.

Mata itu mulai terpejam, "selamat malam Rose."gumamnya mulai memasuki alam mimpi dan terlelap dalam tidurnya.

dddrrrrtttt

Getaran ponsel yang diletakan dimeja membuat tidurnya terganggu.

"Siapa sih pagi-pagi mengganggu saja."

Gumam orang itu mengambil ponselnya dan mengangkat telpon itu, tanpa melihat siapa sipenelpon itu.

"Hall.."

"Apakah tidur mu sangat nyenyak nona Rose sampai lupa ini jam berapa?"

Tanya orang disebrang sana membuat mata itu terbuka sempurna. Rose melihat jam ponselnya betapa terkejudnya rose melihat jam sudah menunjukan jam 8 pagi.

"Jam 8"ucap rose terkejud

"Bisa baca jam juga ternyata kau,aku kira kau buta hurup,cepatlah datang dalam waktu 10 menit, jika kau terlambat maka kau akan mendapatkan hukumannya."

Tut

Telpon itu teputus, dengan cepat Rose berlari menuju toilet dan memulai mandinya walau terlambat bukan berarti dia tidak mandi.

"Dalam waktu 10 menit dia pikir aku robot apa."gumam Rose walau pun begitu dia tidak menghentikan aktifitasnya.

Selesai dengan mandinya, Rose dengan cepat bersiap dengan rapi, masalah make up dia bisa memakainya saat ditaksi nanti.

Rose melihat ibunya yang masih tertidur lalu dia mendekat dan mencium pipi ibunya.

"Rose berangkat dulu mah."ucap Rose lalu pergi dari kamar inap itu.

"Cepat sedikit tuan."ucap Rose yang sudah berada didalam taksi.

"Kau pikir ini jet bisa kau suruh cepat,aku masih sayang dengan nyawa ku nona."balas supir taksi itu.

Rose hanya menghelakan nafasnya. Sesampainya diperusahaan itu Rose menyerahkan selembar uang pada pak supir dan langsung keluar begitu saja.

"Nona kembaliannya."teriak pak supir, tapi Rose tidak mendengar teriakan itu.

"Bagaimana ini? kembaliannya sangat banyak, tidak mungkin aku mengambil semuanya".gumam pak supir.

Rose berlari memasuki gedung megah itu dengan terburu-burus, waktu yang ditentukan oleh tuan besarnya itu sudah lewat dan bisa dipastikan dia akan mendapatkan hukuman.

Saat sudah sampai dilantai yang dia tuju, dengan berlari Rose menuju ruangan bosnya dan membuka pintu itu.

"Maaf tuan saya datang terlambat."ucap Rose menunduk takut.

Pria yang sedari tadi sudah menunggunya, manatap Rose tajam. Kaki itu melangkah mendekat sampai didepan Rose, wanita itu masih menunduk dan hanya melihat ujung sepatu pantopel yang Angga gunakan.

"Kau tau ini jam berapa dan kau tau berapa menit yang ku berikan pada mu untuk datang kemari?"rose mengangguk takut.

"Lalu?"

"Maaf tuan saya terlambat,saya janji tidak akan mengulangi hal ini lagi."ucap Rose.

"Janji tidak akan membatu mu nona Selin."ucap Angga melipat tangannya didada.

"Saya akan terima hukuman apa pun yang tuan berikan,saya tidak akan menolaknya karena ini memang kesalahan saya."ucap Rose masih menundukan kepala tidak melihat angga sedikit pun.

Angga terseyum, "pergilah keruangan mu buatkan aku 5 laporan hasil meeting kemarin dan laporan keuangan kitadari bulan lalu sampai hari ini,aku tunggu sampai jam 2 siang jika tidak selesai dengan cepat maka kau akan mendapatkan yang lebih berat dari itu. Mengerti."ucap Angga.

Dengan terpaksa rose mengiiyakannya, bagaimana pun ini kesalahannya.

"Baik tuan."ucap Rose.

"Pergilah keruangan mu."ucap Angga.

"Terimakasib tuan."ucap Rose lalu melangkah kerluar dari ruangan bosanya itu.

"Hah...tidak papa setidaknya aku tidak dipecat."gumam Rose lalu melangkah menuju ruang kerjanya.

Terpopuler

Comments

Fitriyani

Fitriyani

ayah atau papa sih thor sbnrnya manggilnya...

2023-04-26

0

hitamanis

hitamanis

masa abis ayah terus manggil papa.

2022-07-06

2

Sondangcesilia Siregar

Sondangcesilia Siregar

Kasian sekali kau Rose,sabar ya 😀

2021-04-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!