Sekretaris Istri Duda Tampan
Suara ketukan heels itu terus terdengar dengan lajunya dia berlari. Wanita itu terus berlari memasuki loby perusahaan tempat dia berkerja, membuat semua mata melihat kearahnya dengan bingung tapi wanita itu tidak peduli sama sekali.
Saat sudah sampai didepan pintu lift, dia harus menunggu sampai pintu itu terbuka setelah terbuka, dia dengan cepat masuk dan menekan tombol nomor lantai yang dia tuju.
"Ayolah lebih cepat,aku bisa dipecat nanti karena mu."
Bagaimana mungkin lift disalahkan dalam hal ini. Hay nona, diri mu lah yang terlambat bangun pagi ini.
Saat lift itu terhenti tepat dimana lantai yang dia tuju,dia dengan cepat keluar dari lift itu dan lanjut berlari menuju ruang kerjanya.
"Oh Rose kau baru datang?"tanya rekan kerja satu ruangannya.
Dia Roseline wanita berparas cantik itu, melangkah memasuki ruang kerjanya dan duduk dikursi kerjanya dengan nafas yang masih menderu.
"Kenapa?kau kesiangan lagi?"tanya rekan kerjanya.
"Aku kesiangan karena harus mengerjakan berkas keuangan kita bulan ini,aku lambat tidur dan bangun pun lambat."jawab Rose.
"Itulah kebiasaan diri mu membawa pekerjaan kerumah itu hanya akan mengganggu waktu istirahat mu."ucap rekan kerjanya.
"Aku harus menyerahkannya pagi ini Lin,jadi harus cepat aku kerjakan walau aku lembur malam tadi hasilnya pun tetap sama."balas Rose
"Hhhmm terserah diri mu,aku berharap pak Karon tidak mengetahui keterlambatan mu hari ini."ucap Linda rekan kerja Rose.
"Semoga saja."
"Permisi Rose kamu dipanggil pak karon untuk menemuinya sekarang."ucap seseorang yang baru masuk keruangan mereka.
"Apa?kenapa aku dipanggil?"tanya Rose
"Aku tidak tahu, lebih baik kamu datang lah cepat keruangannya."jawab orang itu lalu pergi dari hadapan mereka.
"Semoga saja diri mu selamat hari ini nona Rose."ucap Linda sambil terseyum jahil.
"akan ku habiskan kau nanti."ucap Rose lalu melangkah pergi.
Linda hanya terkekeh melihat kebiasaan sahabat karipnya itu,mereka berteman sudah cukup lama itu membuat mereka mengenal bagaimana kebiasaan diri mereka masing-masing.
Tangan Rose terasa dingin apakah dirinya akan dipecat, sekarang bagaimana nasipnya nanti jika dirinya dipecat.
tok tok tok
"Masuk."suara balasan dari dalam ruangan.
Rose membuka pintu itu dengan pelan, lalu memunculkan dirinya dari balik pintu.
"Permisi pak selamat pagi."ucap Rose sambil sedikit membungkukan badannya.
"Pagi Rose,duduklah."balas pak Karon, Rose melangkah mendekati meja atasannya dan duduk dikursi depan meja itu.
"Ada apa perlu apa bapak memanggil saya?"tanya Rose.
"Kamu tau aturan diperusahaan kita ini bukan?"Rose mengangguk pelan.
"Tidak perlu setegang itu,aku hanya sedang mengingatkan mu saja masalah ini jangan diulangi lagi Rose."ucap pak Karon.
"Baik pak saya mengerti."ucap Rose menunduk.
"Dan kamu juga akan dipindahkan keperusahaan pusat, karena disana membutuhkan karyawan tambahan yang berpengalaman seperti mu."ucap pak Karon membuat Rose terkejud.
"Apa pak?...dipindahkan?"tanya Rose tidak percaya
"Iya kamu dipindahkan keperusahaan pusat, karena bagian manajemen keuangan sedang memelurkan karyawan sekarang."jawab pak Karon.
"Tapi pak,bukankah ada yang lebih berpengalaman dari saya....kenapa harus saya?"
"Semua data karyawan yang berada disini pastinya juga ada disana,melihat dari hasil kerja mu selama ini kamu tidak pernah melakukan kesalahan kecuali,keterlambatan datang berkerja."ucap pak Koren Rose hanya terseyum kiku.
Keterlambatannya ini bukan hanya sekali bahakan sudah berkali-kali,tapi tidak terlalu sering dia hanya akan terlamabat jika dia lembur berkerja
"Jadi mulai hari ini kamu tidak perlu bekerja disini,persiapkan diri mu untuk berkerja dikantor pusat."ucap pak Karon.
"Baik pak."Rose hanya pasrah menerima perpindahan kerjanya.
Rose melangkah lesu menuju ruang kerjanya,saat masuk dalam ruangan itu dilihatnya linda menatapnya meminta penjelasan.
"Bagaimana?apa pak karon memarahi mu?"tanya Linda menatapnya lekat.
"Apa yang kau harapkan aku dipecat begitu?"tanya balik Rose
"Bukan seperti itu,apa kau menadapatkan hukuman atas keterlambatan mu?...apa kau akan di suruh lembur seharian ini?"tanya Linda.
"itu tidak seberapa,ini lebih parah lagi,aku akan dipindahkan keperusahaan pusat karena disana membutuhkan karyawan tambahan di bagian manajemen keuangan."ucap Rose lalu meletakan kepala di meja kerjanya.
"APA? jadi aku akan meninggalkan ku sedirian disini,kau jahat sekali Rose."suara Linda melengking memasuki gendang teling Rose.
"Kecilkan suara mu linda,gendang telingku pecah oleh mu."ucap Rose sambil mengusap telinganya yang sakit.
"Maafkan aku,aku hanya terkejud kau akan dipindahkan disana lalu bagaimana aku disini."ucap Linda sedih.
"mana aku tau.jika ingin komplein maka datanglah keruangan pak karon."ucap Rose sambil menunjuk arah pintu dengan gerakan tanganya malas.
Linda hanya menatapnya malas,wajahnya terlihat cemas bukan cemas akan kesendiriannya disini tapi cemas apakah Rose akan bisa berkerja dengan baik disana.
"Aku menghawatirkan mu,aku tau bagaimana diri mu,kau akan sulit menyesuaikan diri dilingkungan kerja baru tanpa adanya teman atau orang yang kau kenal,tidak seperti disini karena masih ada diri ku"ucap Linda Rose menatapnya sedih
"Lalu aku harus bagaimana,aku hanya bisa menerima nasip ku linda."ucap Rose Linda menatapnya sedih
Bagaimanapun dia tidak ingin pisah dari teman seperjuangannya ini.
~°°°○○○●●●•••■■■•••●●●○○○°°°~
Keesokan harinya
Disinilah Rose sekarang berdiri didepan gedung pencakar langit,membuat kepala mendanga keatas melihat ketinggian gedung ini.
"Mungkin,jika jatuh dari atas sana tubuh ku akan remuk dibawah sini."Rose bergumam memikirkan hal itu mungkin saja terjadi,jika dia tidak bisa berkerja dengan baik disini.
Dia menggelengkan kepalanya membuang pemikiran buruk itu, bagaimanapun dia harus bisa menjalani ini.
"Kau pasti bisa Rose....pasti!"Rose melangkah pasti memasuki loby perusahaan itu.
Semua mata langsung tertuju padanya,bukan hanya karena orang pertama kali melihatnya,tapi juga karena kencantikan yang dimiliki oleh Roseline yang begitu memukau.
"Wow bahkan bagian loby sudah semegah ini."Rose bergumam memperhatikan bangunan loby itu.
"Permisi nona ada yang bisa saya bantu?"tanya sang resepsionis
Rose mendekat dan mengatakan tujuannya datang keperusahaan ini.
"Saya karyawan pindahan dari perusahaan cabang,saya dipindahkah kebagian manajemen keuangan,apa nona tau diaman ruanganya?"tanya Rose.
"Ruangan manajen keuangan ada dilantai 15 tapi anda harus menemui pak ketua manajemen lebih dulu"ucap resepsionis
"Aa begitu,dimana ruangan ketua manajemen?"tanya Rose.
"Ada dilantai yang sama ruangan sebelah kanan"jawan resepsionis.
"Baiklah,terimakasih nona...."
"Mita,nama saya Mita."balas Mita.
"Baiklah,terimakasih Mita."rose menunduk sedikit yang dibalas seyuman oleh Mita.
Rose melangkah mendekati lift dan menunggu pintu lift itu terbuka setelah menekan tombol atas,pintu lift itu terbuka Rose memasuki lift dan menekan tombol angka 15 untuk menuju lantai tempat dia berkerja.
Saat samapi disana pintu itu terbuka memperlihatkan bangunan luas yang membuat mata Rose berbinar melihatnya.
"Wahhh bangunan ini lebih luas dari yang ku bayangkan."gumam rose.
Rose terus memperhatikan sekitar,sampai tanpa sadar dia menabrak tubuh tegab dan tinggi didepannya.
"Aww, aduh kening ku."rose mengusap keningnya yang terasa sakit terbentur dengan punggung tegab itu.
"Kalau jalan gunakan matamu dengan baik."ucap orang pemilik punggung itu mantap Rose dingin.
"Salah anda yang berdiri ditengah jalan,hay tuan orang pasti jalan menggunakan kaki bukan mata."balas Rose.
Orang yang berada disana tertegun memdengar balasan dari Rose.
"siapa wanita lusuh ini?"tanya orang itu membuat Rose menatapnya bengong.
"Wanita lusuh,maaf tuan tapi penampilan saya baik-baik saja, tolong jaga bicara anda."Rose tidak mau kalah dia pun membalas tatapan dingin itu.
"Maaf tuan dia karyawan pindahan dari perusahaan cabang."ucap seorang wanita yang berada disamping pria tinggi itu.
"Saya permisi tuan dia masih butuh pelajaran,kamu ikut saya."ucap wanita itu mantap Rose sengit membuat Rose tertegun.
Rose mengikuti langkah wanita itu yang entah kemana meninggalakan pria yang manatap punggungnya.
"Manarik."gumam pria itu lalu melangkah pergi dari tempatnya.
《》♡《》♡《》♡《》♡《》♡《》
"Kamu itu karyawan baru tidak bisa kah sopan sedikit pada tuan."ucap wanita itu natap Rose tajam.
"Maaf bu saya tidak tau kalau pria itu tuan CEO."balas Rose menunduk takut.
"Jika kamu membuat masalah lagi, akan ku pastikan kamu tidak mendapatkan keperkejaan lagi."wanita itu mengancam Rose dengan beraninya memangnya siapa dia.
"Maaf bu mohon maafkan saya.....saya janji tidak akan mengulanginya lagi."ucap Rose menunduk takut.
"Siapa nama mu?"
"Nama saya Rose..Roseline Salin bu."jawab Rose.
"Baiklah pergi keruangan mu sekarang."ucap wanita itu.
"Dan yah panggil aku Desi,umur kita tidak beda jauh,saya wakit ketua manajemen disini,karena ketua sedang tidak bisa hadir hari ini jadi saya yang mengatur mu hari ini."ucap wanita itu Desi.
"Baik bu desi,saya permisi."ucap Rose menundukan badannya lalu melangkah keluar.
Diluar ruangan Rose melangkah mencari dimana ruangan manajemen berada,saat sudah sampai diruangan itu Rose mengetuknya saat ada belasan dari dalam ruangan,Rose membuka pintu itu dan melihat seorang wanita dan pria yang duduk berbeda meja kerja.
"Oh kau Roseline itu kan karyawan baru."ucap wanita itu kegirangan.
Melangkah mendekati Rose dan merangkulnya.
"Akhirnya kau datang juga,aku sudah bosan jika harus berkerja berdua saja dengan pria ini."ucap wanita itu.
"Aku lebih bosan dari mu,kau wanita menjengkelkan yang pernah aku kenal."balas pria yang menatap wanita itu malas lalu terseyum pada Rose.
"Selamat datang Rose,nama ku Seron Bramasta kamu bisa memanggilku Reron."pria itu memperkenalkan diri mengulurkan tanganyanya.
"Senang mengenal mu,nama ku Roseline Selin kau bisa memanggil ku Rose."Rose membalas uluran tanganya itu mereka saling melempar seyum.
"Dan aku,nama ku leni nursela kamu bisa memanggil ku leni."Rose dan Leni saling terseyum dan berjabat tangan.
"Baiklah,itu kursi mu dan kamu bisa mulai berkerja."ucap Leni Rose menangguk.
Rose mendekati meja kerjanya dan melihat keadaan sekitar,tidak buruk batinya. di sini lebih nyaman dari pada di kantornya dulu,tapi tetap saja linda adalah orang paling penting baginya tanpa wanita itu rose merasa kesepian.
"Semangat Rose kamu pasti bisa."
Semoga dia nyaman bekerja disini dan semoga saja dia tidak melakukan kesalahan lagi dengan kebiasaannya datang terlambat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Aira💕
menyimak dulu..😊
2022-06-02
0
heaven
ga di novel ga di komik ini kata² sakral🙂👍
2022-04-24
2
Sondangcesilia Siregar
hadir n nyimak dulu
2021-04-05
2