pilihan

Sinar mentari mengusik tidur nyenyaknya wanita itu membalikan posisinya membelakangi sinar itu tapi ada yang aneh apa yang dia peluk ini benda ini tidak seperti guling

Mata perlahan terbuka dan pemandangan pertama yang dia lihat adalah wajah damai tuan angga wanita itu terdiam melihat wajah itu

"Kau tampan jika saat tertidur seperti ini,tapi ketampanan mu hilang saat kau membuka mata kau akan menjadi sangat menyebalkan"batin rose tapi bibir itu terseyum

Tangannya yang bebelumnya ada didada bidang angga perlahan naik mengusap pelan wajah itu agar pria itu tidak terbangun

Ingatannya akan malam tadi terbayang bagaimana angga yang memeluknya erat dan berusaha menenangkan dirinya

"Sebenarnya kau anggap apa diri ku angga,terkadang kau bersikap baik pada ku tapi dilain waktu kau akan kasar pada ku,jangan membuat ku jadi wanita bodoh yang selalu berharap akan hal yang tidak pasti apa itu benar-benar akan terjadi"gumam rose mantap wajah itu lekat

Rose menjauhkan tanganya dia beranjak dari tidurnya tapi sebuah tangan menahannya dan menariknya kembali tertidur dengan lengan sebagai bantalnya

"Ang.."ucap rose terhenti saat bibir itu menyentuh bibirnya

Angga mencium bibir rose lembut perlahan rose mulai membalas ciuman itu mengalungkan lengannya dileher angga memperdalam ciuman itu

Sampai ciuman itu terlepas mata rose masih tertutup menghirup oksigen sebanyak mungkin mata rose terbuka dan menatap angga

Mata mereka terus saling menatap satu sama lain

"Mau kah kau menikah dengan ku"ucap angga membuat rose tertegun

"Menikalah dengan ku dan jadilah ibu sambung untuk michael"lanjut angga

Lagi-lagi rose berharap apa yang kau harapkan rose dia tidak mungkin meminta mu untuk menikah dengannya dengan alasan cinta itu tidak mungkin

"Kenapa diam?"

"Tidak papa"jawab rose

"Ku tanya sekali lagi,mau kah kau menikah dengan ku?"rose diam

"Rose.."

"Beri aku waktu,aku belum bisa menerimanya begitu cepat"ucap rose

"Setidaknya biarkan aku membiasakan perasaan ini agar tidak terus berharap bahwa kau tidak akan mencintai ku"batin rose

"Baiklah aku akan memberi mu waktu 3 hari jika salama itu kau masih belum menentukan jawaban mu maka aku akan menikahi mu secara paksa dan ku harap kau tidak mengecewakanku"rose mengangguk

"Baiklah 3 hari akan ku pikirkan dengan baik"ucap rose lalu beranjak dari tidurnya melangkah menuju kamar mandi hanya disana rose bisa menumpahkan semuanya

Baru saja rose merasakan melayang saat tuan angga memperlakukannya seperti itu tapi sekarang prai itu kembali menjatuhkannya dengan harapan rose yang tidak akan pernah terjadi

Selama perjalanan rose kembali menjadi pendiam tidak banyak bicara bahkan saat sarapan tadi pun rose hanya diam

"Ada apa denganya,apa aku melakukan kesalahan lagi"angga hanya dibuat bingung dengan perubahan mood rose

Hay sadarlah tuang angga kau telah menyakiti perasaannya

3 jam perjalanan yang mereka tempuh cukup membuat mereka lelah tepat jam setengah 11 mereka sampai di rumah rose

"Terimakasih"hanya kalimat itu yang keluar dari mulut rose

Wanita itu keluar dari mobil angga dan melangkah memasuki rumahnya

Diintipnya mobil yang angga tumpangi pergi dari halaman rumahnya rose memejamkan matanya sambil bersandar ditembok samping pintu

Kenapa begitu berat untuknya menjalani hidup ini barusaja dia dilambung tinggi oleh tuan angga tapi setelah itu ia kembali jatuh lagi oleh orang itu sendiri

Rose terseyum miring "lupakan saja rose sampai kapan pun dia tidak akan mencintai mu"gumam rose lalu melangkah pergi menuju kamarnya

Dia hanya ingin mengistirahatkan tubuhnya dia sangat lelah batin dan fisik anda semua keinginan itu bisa tercapai dengan mudahnya mungkin rose akan meminta kebahagia itu saja tanpa luka dan duka

Orang yang ada didalam mobil itu pun tidak jauh berbeda dari rose pria itu terus memikirkan kesalahan yang dibuatnya pada wanita itu

Apa dia berbuat kasar seingat angga dari pagi sampai ia mengantar rose dia sama sekali tidak bertindak kasar bahkan wanita itu yang lebih banyak diam padahal angga berusaha mengajaknya berbicara tapi tetap saja jawabannya selalu singkat iya hm baik hanya itu yang terucap dari bibir rose

Kesalahan apa yang angga perbuat sehingga wanita itu mendiamkannya

○●□■♡♡■□●○♡♡○●□■♡♡■□●○♡♡○●□■♡♡■□●○

Hari sudah berganti waktu yang dibutuhkan rose tinggal tersisa dua hari lagi entah jawaban apa yang akan rose berikan hanya dia yang tau

Hari ini rose masuk kerja sesuai dengan keputusannya wkatu itu bahwa dia akan tetap berkerja atau tidak sama sekali dan angga tidak mau berdebat dengannya

"Permisi tuan anda ada rapat jam 10"ucap rose

"Baiklah persiapkan semuanya"ucap angga wanita itu hanya mengangguk lalu ijin keluar

Angga menatap pintu yang barus saja tertutup bahkan sampai hari ini rose masih bersikap dingin padanya membuat pria itu semakin dibuat bingung oleh rose

Jam meeting pun dimulai angga dengan kehebatannya menjelaskan topik rapat mereka hari ini dan rose yang fokus dengan tugasnya mencatatat apa pun yang dia dengar itu lah tugasnya

Sampai rapat itu selesai rose masih saja bersikap dingin pada angga membuat pria itu semakin dibuat gusar

"Buatkan aku laporan hasil rapat tadi"

"Baik tuan"balas rose lalu pergi begitu saja meninggalkan angga yang menatap punggungnya sampai wanita itu masuk kedalam ruang sekretaris itu

"Kesalahan apa yang ku perbuat rose sehingga kau mendiamkan ku seperti ini"gumam angga lalu melangkah pergi memasuki ruanganya

Mata itu mengikuti kemana perginya angga helaan nafas itu terdengar rose memijit pelipisnya dia begitu pusing dengan keputusannya ini

Keputusan apa yang harus dia ambil jika dia menerimanya maka rose harus bersiap dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan tapi jika rose menolaknya dia tidak tega melihat wajah tampan mungil itu menangis rose sudah sangat menyayangi michael dan dia pun senang jika dirinya akan menjadi ibu sambung dari anak laki-laki itu tapi rose juga tidak ingin hatinya merasakan sakit

"Mah yah apa yang harus rose pilih...mengorbankan perasaan rose menerima pernikahan itu walau cinta itu tidak mungkin rose dapatkan atau rose harus menolaknya tapi rose sayang pada michael rose tidak ingin mengecewakan pria kecil itu....hah apa yang harus aku pilih"gumam rose sambil memijit batang hidungnya

Jam begitu cepat berlalu sekarang hari  menujukan sore rose sudah bersiap untuk pulang dia melangkah kan kakinya menuju lift melewati ruangan itu begitu saja

"Bahkan dia tidak pamit pada ku"gumam angga menatap kepergian rose

Rose sudah diloby dilihatnya awan diatas sana sepertinya akan turun hujan tapi masih terlihat ada cahaya matahari

"Semoga saja tidak turun hujan saat dijalan"ucap rose

Dia sudang menunggu taksi ponselnya mati jadi dia tidak bisa memesan taksi

"Apa aku jalan saja"gumam rose lalu melihat keatas awan sudah sangat gelap dan mendung

"Jika hujan bagaimana"rose tampak ragu untuk pulang dalam keadaan hujan

Rose terpaksa melangkahkan kakinya menyusuri jalan dia terus berdoa semoga saja tidak turun hujan saat dia masih dijalan

Tes

Satu tetes mengenai tanganya rose mendanga dan air itu semakin bertambah banyak

Rose mulai panik "bagaimana ini"

Angga melangkahkan kakinya menuju parkiran mobil tapi tiba-tiba hujan turun

"Hujan"

Angga teringat akan sesuatu dengan cepat dia merangkuh sakut celananya mengambil ponselnya dan menelpon rose

Tapi sayang telpon itu tidak tersambung "rose angga telpon ku"angga mulai gusar

Hujan semakin deras angga menaiki mobilnya dia yakin rose masih belum jauh dari sini mobil itu melaju dengan cepat menyusuri jalan

Matanya terus berkelana sampai dia melihat objek yang berjokok dibawah pohon angga menepikan mobilnya dan keluar dari mobil itu berlari menghampiri rose

"Rose"

Wanita itu menoleh dan langsung berlari memeluk angga

"Aku takut"ucap rose tubuh bergetar

"Tenanglah sekarang sudah aman"angga terus memeluk rose erat

"Aku takut angga,jangan tinggalin aku"angga mengangguk dan memeluk rose erat

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***