cinta tulus

Kaki itu terus melangkah memasuki gedung bernuansa putih dan bau obat-obatan,terlihat seorang pria bertubuh tinggi tegab melangkah menyusuri loby dan masuk mencari ruang kamar inap yang dituju.

Saat sudah didepan pintu itu dengan cepat dia membuka pintu,memperlihatkan seseorang yang terbaring lemah diatas ranjang pasien dan wanita yang duduk disamping ranjang pasien.

"Rose."panggi pria itu.

Rose menoleh kearah sumber suara.

"Derin mamah.."dengan cepat Derin memeluk Rose erat.

"Mamah..hiks..."

"Apa yang terjadi? kenapa mamah bisa masuk rumah sakit."ucap Deri.

"Mamah terkena serangan jantung...hiks..."Rose terus menangis dalam pelukan kekasihnya itu.

Derin memeluk Rose erat dia juga sama khawatirnya pada ibu Rose, karena baginya ibu Rose sudah seperti ibunya sendiri.

"Sssttt tenang lah sayang,mamah pasti baik-baik saja kamu harus kuat demi mamah mu."ucap Derin.

Rose terus menangis dalam pelukan Derin, kekasihnya itu dengan setia terus memberikan kehangatan untuk wanitanya.

"Kamu baru pulang kerja?"tanya Rose Derin mengangguk

"Aku mendapatkan kabar dari sekretaris ku tentang mamah."ucap Derin.

"Maaf aku tidak sempat menghubungi mu,aku terlalu panik."ucap rose menunduk.

"Hy tidak papa,aku mengerti keadaan mu sayang. Sekarang berhentilah menangis kamu harus kuat untuk mamah."ucap Derin menangkup wajah kecil Rose dan mengahapus jejak air mata wanita itu.

"Apa kamu sudah makan?"tanya Derin Rose menggeleng.

Memang setelah pulang dari kantor rose tidak ada memasukan makanan sedikit pun dalam perutnya.

"Aku belikan makan ya."ucap Derin Rose hanya mengangguk.

Derin terseyum, ini yang dia suka dari rose wanita itu selalu menurut apa pun yang dia bilang.

"Kamu tunggu disini aku akan kembali"ucap Derin Rose terseyum simpul dan mengangguk.

Rose kembali menghadap ibunya yang masik memejamkan matanya.

"Mah...jangan tinggalin Rose sendirian....Rose masih butuh mamah...hanya mamah yang rose punya."ucap Rose menggenggam tangan ibunya erat menyalurkan kehangatan yang mungkin bisa membuat ibunya cepat sadar.

7 tahun yang lalu dimana saat itu didalam sebuah mobil, terdapat tiga orang yang tertawa bahagia. Rose yang duduk dikursi belakang dan orang tuanya yang duduk di kursi depan.

Hari itu cuaca hujan deras dan mereka pulang dari piknik mereka diperbukitan.

"Ayah kita pelan-pelan saja,Rose takut."ucap Rose.

"Iya sayang ayah sudah pelan-pelan."balas ayahnya sambil terseyum.

Saat mobil mereka ingin berbelok, dari arah depan sebuah truk yang hilang kendali menghantam bagian depan mobil bagian kanan dimana ayahnya yang sedang mengetir

Mobil itu membentur tebing besar dipinggir jalan dan kehilangan kendali sampai mobil itu merosok masuk kedalam jurang.

"Ayah....mamah"Rose yang masih sadar berusaha memanggil orang tuanya.

"Mah"

"Ros kamu baik-baik saja sayang"ibunya yang tersadar pun membalikan badan menghadap putrinya.

"Kepala ros sakit mah"

"Kamu yang kuat ya sayang bertahanlah sebentar lagi"ucap mamah Rose sambil menggengam tangan Rose.

"Mah....ayah"Rose melihat ayahnya yang tidak bergerak sama sekali.

Air matanya mulai mengalir dia menangis keadaan ayahnya cukup tragis dimana bagian kakinya yang terjepit.

"AYAH"

Rose terbangun dari tidurnya dengan keringat membanjiri tubuhnya, dia melihat sekeliling ini masih dikamar inap ibunya.

Mimpi itu sering terulang kembali, disetiap dia merindukan ayahnya, dan semenjak itu lah Rose begitu takut yang namanya hujan. Wanita itu akan merasa panik jika terjadi hujan yang deras.

Dia teringat akan Derin yang membelikannya makan di lihatnya di meja terdapat bungkusan dibukanya bungkusan itu terdapat makanan kesukaan Rose.

"Kamu sudah bangun."ucap seseorang yang baru saja masuk.

Derin hanya memakai kemeja kantornya,lengan bajunya yang digulung sampai siku dan celana hitam yang menutupi kaki jenjangnya.

"Tadi saat aku kembali kamu sudah tertidur,jadi aku memindahkan mu kesofa."ucap Derin sambil mengusap kepala rose dan ikut duduk disamping kanan Rose.

"Aku memimpikannya lagi."ucap Rose memeluk Derin dari samping.

Derin terdiam dia tau kekasihnya memiliki trauma akan hal itu

"Tenanglah ada aku disini,akan aku pastikan mamah mendapatkan pengobatan yang baik."ucap Derin, Rose mengangguk.

Derin mencium kening Rose lembut, membuat wanita itu menikmatinya.

"Sekarang makan lah,aku akan menyuapi mu."ucap Derin melepas pelukan Rose dan membukakan bungkusan makanan itu mengerluarkan satu kotak makan.

"Buku mulut mu"Derin menyodorkan satu suapan pada Rose.

"Aku bisa makan sendiri"

"Tidak aku akan menyuapi mu,kamu pasti tidak akan menghabisinya jika makan sendiri"ucap Derin yang ingat betul bagaimana kebiasaan kekasih cantiknya ini.

Rose terseyum lalu membuka mulutnya menerima suapan Derin, mereka menikmati makan malam itu bersama saling melempar seyum dan Derin yang terus memberikan perhatian pada Rose.

"Aku akan menemani mu disini malam ini"ucap Derin yang sudah menyuapkan satu sendok terakhir pada Rose.

"Tidak,kamu pulang lah ibu mu pasti marah jika tau kamu menemani ku disini."ucap Rose derin menatapnya lekat.

"Kamu begitu takut pada ibu ku."

"Bukan,aku tidak takut hanya saja aku tidak mau menyusahkan mu, ibu mu pasti akan menghawatirkan mu jika tidak pulang malam ini."ucap Rose Derin menggengam tanganya erat.

"Baiklah jika itu mau mu. Aku akan pulang,terlpon aku jika ada sesuatu terjadi."ucap Derin Rose tsrseyum dan mengangguk.

"Hah...jika saja mamah sudah memberikan restu pada kita, aku tidak mungkin meninggalkan mu sendiri disini."ucap Derin.

"Sudahlah tidak papa, Kita akan berusaha lebih kuat untuk mendapatkan restu mamah mu."ucap Rose derin terseyum lalu mencium kening wanita itu lama.

"Aku mencintai mu.."Rose terseyum mendengar kalimat itu

"Aku juga mencintai mu.."balas Rose Derin begitu menyukai seyum itu tidak akan dia biarkan seyum itu luntur dari bibir kekasihnya.

Derin beranjak dari duduknya melangkah pergi meninggalkan kamar inap ibu Rose, dan pergi menuju parkiran sesampainya diparkiran rumah sakit dia memasuki mobilnya dan menyalakan mobil itu pergi dari area parkir.

Beberapa menit perjalanan menuju rumahnya, mobil Derin berhenti disebuah rumah mewah bergaya klasik. Dia melangkah memasuki rumah itu saat ingin menaiki tangga menuju lantai dua ternyata ibunya menunggu diruang tamu.

"Dari mana saja kamu derin,apa kamu menemui wanita miskin itu?"

"Mah tolong rose itu kekasih ku jangan menyebutnya seperti itu."

"Kekasih,dia hanya ingin uang mu Derin, Wanita miskin itu hanya ingin menguras habis uang mu untuk dirinya."ucap mamah Derin.

"Mah cukup,kenapa mamah selalu memandang Rose sebelah mata Rose wanita yang baik dia mencintai Derin tulus mah."ucap Derin tidak terima.

"Cinta...tulus...omong kosong. Orang miskin tetap saja miskin, sampai kapan pun dia tidak akan pernah pantas menjadi menantu dikeluarga ini,mamah juga sudah mencarikan mu calon yang pantas untuk keluarga kita."

"Mah cukup Derin sudah besar mah, Derin sudah bisa memilih wanita mana yang pantas untuk derin. Kenapa mamah selalu saja berusaha menjodohkan Derin?"nafas Derin sudah memburu dia marah dengan ibunya yang selalu menghina kekasihnya.

"Karena kamu anak mamah sayang, mamah ingin yang terbaik untuk kamu. Kamu dengan wanita miskin itu tidak akan pernah cocok, Derin dia hanya wanita miskin yang akan menghabiskan uang mu mamah tidak ingin itu terjadi."

"CUKUP MAH ROSE BUKAN WANITA YANG SEPERTI ITU."kesabaran Derin sudah mulai habis bagaimana pun Derin tidak mau wanita yang dia cintai itu dihina.

"Kamu berani melawan mamah ya derin,apa kamu mau semua aset mu mamah sita jika kamu berani membela wanita itu lagi"ancam mamah Derin.

"DErin gak peduli jika mamah ingin melakukan itu maka lakukanlah, aslakan jangan pernah menghina wanita yang derin cintai."ucap Derin menyerahkan kunci mobilnya dan pergi berlalu dari hadapan ibunya.

"Derin"pria itu tidak memperdulikan panggilan ibunya dia terus melangkah memasuki kamarnya menutup pintu itu keras.

Derin mendudukan dirinya ditepi kasur miliknya, tanganya terangkat mengambil foto yang diletakan dimeja nakas samping tempat tidurnya.

"Aku mencintai mu sayang,aku tidak mau kehilangan mu. Akan ku buktikan bahwa cinta kita tulus dan akan ku buktikan pada mamah bahwa kamu adalah wanita yang pantas untuk ku."gumam derin mengelus poto berbingkai itu.

Foto seorang wanita cantik yang terseyum. Hasil poto yang sangat memukau dia berhasil menangkap foto kekasihnya itu saat mereka berlibur kepantai, seyum manis dengan mata sipit itu menambah kecantikan seorang Rose.

"Kau hanya milik ku,hanya milik ku."gumam Derin memeluk poto itu.

Jangan lupa kasih like dan komen kalian dan jangan lupa follow aku ya manteman

Terpopuler

Comments

HenyNur

HenyNur

bagus ceritanya 👍🙏💪💪💪

2021-07-23

1

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

males deh klo orgtua udh ga setuju dan gamau punya mantu miskin😪😪

2021-06-06

1

Mira Wahyuni

Mira Wahyuni

kasian Derin, hanya karena Rose miskin mamahnya tdk merestui hubungan mereka 😢

hallo tante...
kekayaan bukan tolak ukur kebahagiaan, karna harta bisa di cari...tp orang yg bener2 membawa kebahagiaan itu susah di cari. menyesalpun tdk ada gunanya 😬

2021-04-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!