Tiba-tiba seseorang berbicara di belakangku.
"Kau dari mana saja Zenith...?!"
"Astaga... Kau mengejutkan ku kak..." Ucapku sedikit berteriak seraya memegang dadaku.
"Ada apa denganmu?" Kau terlihat sedikit bingung?!..." Ucapnya mengernyitkan dahi.
"Aku baru saja melihat setan..." Ungkapku pergi meninggalkan nya.
"Apa yang terjadi dengannya..?!" Terdengar samar-samar Albert berbicara.
Aku masuk ke dalam kamar dengan tergesa-gesa dan duduk di atas tempat tidur ku.
"Halusinasi ku parah... Apa yang terjadi dengan ku?! ... Ahh..."
"Tunggu sepertinya aku bukan berhalusinasi, aku akan melihatnya nanti malam..."
___________
Ku lirik Albert yang sedang sibuk melakukan sesuatu sebelum tidur. Aku sedang berpura-pura tidur menunggu ia untuk tertidur, aku harus kembali melihat lemari itu malam ini.
Lama bangat nih anak tidurnya... Pake baca buku segala lagi...
Lima belas menit, tiga puluh menit. Satu jam aku menunggu nya...
Sangat melelahkan.
Ku langkahkan kaki ku perlahan keluar dari kamar. Mirip maling lama-lama aku tuh...
Aku menatap sekeliling tempat untuk memastikan tidak ada yang melihatku...
Aku mulai menaiki anak tangga menuju lantai tiga.
Tap tap tap....
"Apa yang kau lakukan...?!" Ucap seseorang di belakang ku...
Aduh ketahuan...
Aku menoleh dan melihat siapa yang berbicara denganku....
"Apa yang kau lakukan malam-malam di sini nona?"
"Husthhh..." Aku terburu-buru turun membungkam mulut Ashan.
"Mmmm...." Ia memberontak mencoba melepaskan tanganku.
"Jangan berisik..." Ia berhenti memberontak...
Terdengar suara langkah kaki mendekati kami.
Siapa lagi itu? Aihh...
Aku menarik Ashan untuk bersembunyi di belakang gorden jendela.
"Hustt,, diam..." Ucapku pelan...
Terdengar langkah kaki itu berhenti tak jauh dari kami, cukup lama ia berdiam di sana.
Please cepat pergi...
Langkah kaki itu kembali mulai terdengar melangkah menjauh meninggalkan tempat itu, aku mengintipnya. Ternyata itu adalah pelayan Ane.
"Huh... hampir saja..." Ucapku lega memegang dadaku...
"Kau belum menjawab pertanyaan ku nona, apa yang kau lakukan malam-malam seperti ini di sini?" Ungkapnya menatap ku lekat...
Kenapa ini anak jadi sialan sih...
"Aku hanya keluar untuk membuat ku terkantuk-kantuk... Tapi karena aku takut mengganggu orang lain, aku berjalan pelan-pelan..." Ungkap ku mencari alasan.
"Kau tahu jika kita tidak boleh sembarang pergi ke lantai tiga nona, hati-hati..." Ungkapnya pergi meninggalkan ku.
Siapa sih dia? Ah menyebalkan...
Kembali ku langkahkan kaki ku dengan cepat menuju ke lantai tiga. Aku kembali menoleh ke belakang untuk memastikan tidak ada orang yang mengikuti ku.
Aku membuka pintu kamar, langsung pergi ke arah lemari. Ku buka lemari itu dan masuk ke dalamnya. Aku berjalan ke arah belakang lemari, aku ingin melihatnya.
Aku menatap ke arah kakiku berpijak, terdapat tumpukan daun kering yang aku lihat tadi siang. Ku langkahkan kakiku dengan cepat masuk ke tempat itu.
"Ya,, aku memang tidak salah lihat... Aku bukan berhalusinasi,,, ini nyata...." Ucapku senang menatap hutan yang penuh dengan pohon Cemara.
"Aku gak gila... Huhh...." Aku hanya bisa tersenyum kagum.
"Tunggu,,, bukankah tadi malam? Kenapa di sini siang hari? Aku gak salah ingat kan?!..."
Ku langkahkan kaki ku berjalan sedikit menjauh dari lemari itu, tampak sebuah hutan dengan sinar matahari memenuhi hutan ini. Ku langkahkan kaki ku berjalan lebih menjauh untuk menelusuri hutan tampak dari kejauhan aku bisa melihat sebuah pegunungan yang sangat indah menjulang tinggi di sana. Pemandangan yang sangat indah.
-
-
-
"Kesempatan emas yang kamu cari ada di dalam dirimu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Darra Cyntia
mirip Narnia ..tapi gpp saya tetep suka
2021-09-27
0
Tria law
kayak cerita narnia
2021-06-15
1
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™
kayaknya kelinci yg sering dilihat Zenit berasal dri dalam lemari Hutan
2020-12-07
7