Andai kau tau kak, aku masih sangat mencemaskan ayah...
"Sudahlah lebih baik aku tidur..." Gumam ku sembari menjatuhkan tubuh ku di atas tempat tidur.
Ku rasakan tubuh ku menggigil karena kedinginan. Ku buka mata ku menatap tubuh ku yang tidak terselimuti dengan benar.
"Bagaimana bisa ia terjatuh..." Gumam ku kesal karena selimut ku terjatuh ke lantai.
Ku alihkan pandangan mataku ke tempat tidur Albert, ia tidak berada di sana.
"Kemana ia pergi?"
Ku langkahkan kakiku berjalan ke arah jendela, ku perhatikan sekeliling halaman rumah bagian belakang namun aku tidak melihat nya.
"Mungkin ia sedang berada di halaman depan.."
Kembali ku berbalik melangkahkan kakiku pergi keluar kamar, ku berjalan menuruni anak tangga perlahan seraya pandangan ku mengarah ke sekitar. Rumah ini terlihat sangat menakutkan karena memiliki desain klasik, seperti rumah tua.
Dari jendela rumah, aku melihat Albert sedang berdiri di dekat kolam ikan. Aku berjalan ke arahnya. Ketika aku ingin menghampiri nya, aku tak sengaja melihat kelinci yang memakai pakaian perang itu berada di balik pohon besar berlawanan arah dengan tempat Albert berada.
"Apa aku salah lihat?" Gumam ku seraya berjalan ke pohon besar itu dengan ragu-ragu.
"Lebih baik aku memeriksa nya..."
Aku berjalan dan berjalan dengan perlahan mendekati pohon besar itu...
Namun ketika aku sudah berada di depan pohon itu, tiba-tiba ada orang yang menepuk pundak ku. Aku terkejut dan berbalik ke arahnya...
"Apa yang sedang kau lakukan?!" Ungkapnya menatapku lekat.
"Ah,,, aku hanya mencari mu tadi..." Ungkap ku sedikit gelagapan.
"Jika kau mencari ku, pasti kau sudah tahu aku berada di pinggir kolam itu sejak pertama kau keluar dari pintu... Tapi kenapa kau berada di sini Zenith?" Ungkapnya sedikit menakutkan.
Apa yang akan aku katakan? Jika aku mengatakan melihat kelinci itu, ia pasti tidak mempercayai ku. Kenapa sih aku punya saudara laki-laki yang begitu menyebalkan?
"Huhh...." Lenguh ku tanpa sadar.
Ia menatapku dengan lekat.
"Aku hanya berjalan-jalan sebelum menghampiri mu..." Ungkapku dengan berkeringat dingin.
"Lebih baik kau cepat masuk Zenith..." Ungkapnya berbalik pergi meninggalkan ku.
Aku melangkahkan kaki ku mengikutinya, sesekali aku menoleh ke arah tempat kelinci itu bersembunyi namun aku tidak melihatnya lagi.
"Apa kau merindukan ayah kak?" Ungkapku seraya mencoba mensejajarkan langkahku di samping nya.
Ia hanya diam sebelum berhenti.
"Kau tau itu..." Ucapnya menoleh ke arahku dan kembali meninggalkan ku.
Dasar Albert sialan... Bisa-bisanya ia begitu dingin terhadap ku. Jika saja aku memiliki kakak yang lebih baik, aku akan berhenti bertanya padanya.
"Tunggu... kakak? Bukankah aku memiliki kakak lagi? Aku pernah membacanya di buku silsilah keluarga Duke Axsembeurg... Tapi aku tidak pernah melihatnya, kemana ia? Ah lupakan saja..."
Albert sudah memejamkan mata di atas tempat tidur nya.
"Huhh,,, menyebalkan..."
Aku menjatuhkan tubuh ku di atas tempat tidurku, namun aku masih kepikiran tentang kakak ku yang satu itu... Ia pergi kemana? Apa ia di culik? Entahlah... Aku hanya melihatnya sekilas di buku silsilah keluarga tapi aku tidak membaca keterangan yang ada di buku... Aku akan bertanya kepada kak Albert besok...
"Selamat malam kak..." Ungkapku segera menarik selimut ku dan tertidur lelap.
-
-
-
"Kehidupan yang baik adalah sebuah proses, bukan suatu keadaan yang ada dengan sendirinya. Kehidupan itu sendiri adalah arah, bukan tujuan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
💐d@€ng🌸
bagus kk ceritanya
2020-12-07
3
Dion Qoriansyah Pangeran Riau
Semangat up nya thor
2020-10-05
3
imars
udah 3 aja🙀
2020-10-05
1