Aku mengabaikan nya dan pergi melangkahkan kakiku dengan cepat ke dalam kamar.
"Haih,,, dia memang tipe orang yang tidak bersahabat, sangat menyeramkan..." Ucapku sesampainya di depan pintu kamar.
Aku mencari buku di atas meja dekat tempat tidur ku, tapi aku menemukan buku yang semuanya sudah ku baca.
"Buku milik Albert... Aku akan membacanya..." Ucapku berjalan ke arah meja milik Albert. Di sana terdapat tumpukan beberapa buku yang sangat tebal.
"Memang laki-laki kutu buku..." Ucapku memegang salah satu buku di atas meja dan membaca tulisan yang berjudul Sains.
"Buku sains?!... Sangat membosankan." Aku membaca judul buku itu satu persatu tapi aku tidak menemukan buku yang menarik. Aku melangkah pergi tanpa membawa sebuah buku.
"Tunggu..." Aku berbalik kembali melihat laci meja Albert yang sedikit terbuka. Tampak sebuah buku yang mengeluarkan sinar.
"Kenapa buku itu bersinar tadi?" Ungkapku menarik laci itu untuk mengeluarkan bukunya.
Aku mengambilnya dan ku lihat buku itu tidak memiliki judul. Ketika ku buka buku itu aku tidak melihat tulisan sama sekali, kosong. Hanya kertas kosong yang berbentuk buku.
"Ada apa dengan buku ini? Kenapa kosong?!.. Ahh..." Aku kembalikan buku itu ke dalam laci dan pergi menjauh.
Aku duduk di tempat tidurku dan mulai membaringkan tubuh ku.
"Ah... Aku sangat bosan... Apa yang harus aku lakukan?!.." Ucapku seraya berbaring lasak kesana kemari, seperti anak kecil yang tidak mendapatkan keinginan nya. Ya, aku mengakuinya.
Aku berdiri dengan cepat dan berjalan keluar mencari Ashan.
"Aku berlatih panah saja..."
Aku berlari mencari Ashan di tempat ia berpanah tadi, tapi aku tidak menemukan nya... Aku melihat busur panah dan tabung yang berisikan anak panah di atas meja. Aku mengambilnya dan mencari target.
"Ya,,, aku akan menjadikan mu target pohon..."
Ku coba tarik busur panah sekencang-kencang nya untuk bisa menancapkan anak panah di pohon itu.
Jleb...
Panah pertama meleset jauh dari target...
Ku coba dan ku coba lagi sampai aku bisa menggapai target ku.
Jleb...
anak panah ke sekian kalinya berhasil tertancap di pohon target.
"Jangan bercanda jika sedang memanah..." Ungkap seseorang di belakangku, itu suara Ashan.
Aku menghiraukan nya dan kembali memanah.
"Kau butuh latihan nona..." Ungkapnya melangkahkan kaki nya pergi meninggalkan ku.
Aku berhenti dan berbalik menoleh ke arahnya.
"Sebenarnya ada apa dengan dia? Kenapa aku sangat tidak suka dengan sikapnya? Dia memang laki-laki yang sangat menyebalkan... Bukan hanya dia tapi juga Albert..."
"Apa salah ku dulu, sampai di kelilingi laki-laki menyebalkan?! Oh tuhan,,, tambahkan hatiku..."
__________
Matahari terbenam beberapa menit yang lalu, aku sedang menatap Albert yang sedang berbicara dengan Ashan di kursi luar rumah.
"Apa yang sedang kau lihat nona?" Ungkap Professor Auter yang sedang berjalan menghampiri ku. Aku menoleh dan tersenyum.
"Aku hanya melihat mereka Professor..."
"Apa kau merindukan Harley nona?" Ungkapnya tiba-tiba..
Harley? Ia mengetahui tentang kakak tertuaku?
"Tentu aku merindukan nya,,," Ungkapku menatap ke arah depan.
"Suatu saat, kalian akan menemukan nya nona Zenith... Berusahalah..." Ungkapnya menatapku tersenyum dan berbalik pergi...
Apa Professor Auter mengetahui sesuatu? Sepertinya benar, ia mengetahui sesuatu.
-
-
-
"Hidup akan menjadi tragis jika itu tidak lucu. Kau harus tau apa yang kau lakukan untuk membuat hidupmu bahagia."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Dien Agustin
narnia
2022-02-04
0
imars
lanjut thor 👍
2020-10-07
2
Oppa Gao
Next thor
2020-10-07
2