Aroma rumput dan hembusan angin malam menyejukkan suasana malam. Sesekali terdengar rintikan hujan mengguyur seluruh kerajaan dengan bulir-bulir bening berjatuhan ke bawah. Suasana malam yang sangat mencekam.
Ku rasakan semilir angin yang menyentuh kulitku, ku sentuh bulir-bulir air yang jatuh di atas telapak tangan ku. Sangat dingin. Besok adalah waktuku pergi meninggalkan kerajaan ini bersama Albert ke suatu tempat yang tidak aku tahu.
Namun aku mengetahui bahwa kami akan pergi ke rumah seorang Professor Auter Delta , yang tinggal di pedalaman sebuah tempat yang tidak aku ketahui sama sekali.
Ku berbalik melangkahkan kakiku pergi ke atas tempat tidurku.
Selamat malam.
________
Pandangan mataku beralih kepada Ashan yang sedang sibuk membawa barang-barang ke dalam kereta kuda pengangkut barang, dengan para kesatria yang lain juga membantunya.
Ku tatap Albert yang sedang sibuk memasukkan sebuah peti kecil ke dalam kereta kuda yang akan kami tumpangi.
"Semua sudah siap..." Ungkap Albert seraya menepuk-nepuk tangannya.
"Ayah, kami pergi dulu... Ayah harus menang ok... Ayah sudah berjanji kepada Zenith... Ayah harus kembali dan menjemput kami..." Ungkapku seraya memeluk Duke Axsembeurg ayah ku.
"Ayah berjanji... Kalian hanya perlu mendoakan ayah..." Ungkapnya seraya melepas pelukan.
"Naiklah..." Ungkapnya menyuruhku cepat naik. Dengan berat hati, aku naik ke dalam kereta kuda di bantu oleh Ashan.
Ku buka tirai jendela kereta, ku tatap Albert yang sedang berpelukan dengan ayah... Aku percaya kepada ayah, bahwa ia akan memenangkan peperangan ini. Aku yakin...
Albert berjalan pergi masuk ke dalam kereta kuda seraya duduk di samping ku.
"Tenang lah... Kita harus percaya kepada ayah..." Ungkapnya menenangkan ku.
Aku mengangguk.
Laju tapak kaki kuda menghentak keras menjadi awal perjalanan kami. Sekitar sepuluh kesatria yang mengawal kami tengah melaju cepat melewati pusat kota kerajaan Hydeland.
Hak
Hak
Hak
Terdengar suara para kesatria penunggang kuda dengan kerasnya melaju. Pak kusir yang menjadi pengemudi kereta kuda juga ikut menambah kecepatan.
Kami sudah berjam-jam pergi keluar dari wilayah kerajaan Hydeland. Aku tak tahu tepatnya dimana, tapi kami sudah sangat jauh meninggalkan wilayah Hydeland.
Sesekali kami berhenti untuk mengistirahatkan kuda yang telah lelah dalam perjalanan. Seperti saat ini, kami berhenti di dalam sebuah hutan yang sangat lebat. Bahkan hanya api lah yang menjadi penerang satu-satunya malam ini.
"Kita akan berkemah di sini..." Ungkap Albert kepada kami semua.
Para kesatria sibuk memasang sebuah tenda, sedangkan aku hanya duduk di bawah pohon seraya menusuk-nusuk tanah menggunakan ranting yang aku temukan di bawah kaki ku.
Kembali ku tatap Albert yang sedang berbicara serius kepada Ashan. Ku alihkan pandangan mataku ke sekitar, tampak seekor kelinci besar menggunakan pakaian khas kesatria (pakaian perang)sedang mengintip di balik pohon besar belakang tenda kami berdiri.
"Apa aku salah lihat?"
Aku beranjak berdiri melangkahkan kaki ku sedikit berlari untuk mengejar kelinci yang memakai pakaian perang itu. Kembali ku tatap tempat kelinci itu bersembunyi tapi aku tidak menemukan nya.
"Ah mungkin aku salah lihat..." Ungkapku seraya berbalik kembali ke perkemahan.
"Aku mulai berhalusinasi tentang hal-hal yang gak masuk akal..."
"Hufthhh...."
"Kau dari mana Zenith?" Ucap Albert yang sedang berdiri di depan tenda.
-
-
-
"Hati memiliki nalarnya sendiri sedangkan nalar tidak memiliki hati."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Darra Cyntia
suka
2021-09-25
0
M@rLia🌻
suka ga ada pelakornay
2020-12-07
1
imars
lanjut...
jangan bikin aku menunggu penasaran dengan kelanjutannya thor 💓
2020-10-04
4