happy reading
.
.
.
.
.. .......... ............. ...............
chacha" pa
chacha merasa tubuhnya sangat lemas, dan pandangannya mulai memudar, hingga dirinya tidak sadar kan diri di pelukan suaminya
abi" bun, bunda, bunda, dion cepat siapkan mobil, kita bawa bunda ke rumah sakit
dion langsung berlari menyiapkan mobil nya, setelah siap dengan sigap dion membantu abi membawa chacha kedalam mobilnya
sesampainya di rumah sakit chacha langsung di tangani oleh pihak medis sementara dion dan abi saling berdiam diri tanpa bicara
"ini semua salah ku, seharusnya aku tidak melakukan itu" dalam hati abi
"bunda sakit pasti karena aku, aku selalu saja membuat bunda dalam masalah seperti ini" dalam hati dion
kedua pria beda usia itu larut dengan fikiran masing, masing
menunggu cukup lama baru lah pihak medis memberi tahu abi dan juga dion ke adan chacha
dokter" ibu natasya sangat tertekan saya rasa dia banyak fikiran, saya saran kan jangan bebani apa pun pada ibu natasya karena di umur sekarang hal itu rentan sekali untuk ibu natasya
abi" baik lah dok saya mengerti, apa boleh saya melihat istri saya
dokter" silahkan tapi lebih baik kalian mengurus dokumen untuk rawat inap ibu natasya
abi" baik dok, dion urus semuanya, papa mau menemui bunda
tanpa membantah atau bicara dion langsung mengerjakan perintah dari abi
abi melihat chacha yang terbaring di atas pembaringan
abi" maaf kan aku, kamu pasti lelah melihat ku yang seperti ini
abi menatap wajah istrinya yang masih tertidur
setelah selsai dion langsung bergegas menuju ruangan chacha karena dirinya ingin melihat keadaan sang bunda
saat masuk dion melihat abi tengah menghapus air matanya, dengan setia duduk di sebelah chacha yang belum juga membuka mata
abi" aku tidak bermaksud memaksa putra kita, aku hanya ingin dia mempunyai rasa tanggung jawab, dan aku tidak mengharuskan dirinya untuk menikah sekarang, aku hanya ingin ia menemui gadis itu saja, jika tidak suka itu bisa di bicarakan, maaf kan aku yang terpancing emosi
dion kini mulai merasa bersalah, karen terlalu egois tidak mau mendengarkan perkataan abi lebih dulu
dion menutup kembali pintu kamar itu, dan duduk di sebuah kursi
"aku terlalu egois, tidak mendengarkan lebih dulu, maafkan aku" dalam hati dion
"dion! "
dion merasa terkejut kerena seseorang mengguncang bahunya
dion" astaga abang rey, bikin kaget saja
rey" dimana bunda, kenapa kalian susah sekali di hubungi
dion" maaf ponsel ku di mobil, papa mungkin tidak membawa ponsel, tapi abang tahu dari mana
rey"tadi sore naima mendapat kabar jika bunda sakit, dan lila merengek ingin bertemu oma nya saat aku sampai bu lulu memberi tahu jika bunda di bawa ke rumah sakit
dion" dimana lila?
rey" aku suruh pak parto mengantar nya pulang, mungkin sebentar lagi akan kemari bersama naima, dan kakak , dimana bunda?
dion" di dalam bersama papa (menunjuk pintu putih di hadapan mereka)
rey" ayo kita masuk, aku yakin kamu belum menemui bunda
rey menarik bahu adiknya untuk masuk bersama nya
"assalamu'alaikum"
"wa'alaikumsalam"
abi" rey, kamu
rey" nanti saja bicaranya, bagaimana bunda pa?
"bunda baik-baik saja"
abi dan yang lain langsung melihat ke arah suara tersebut, mereka melihat chacha sudah membuka matanya dengan wajah pucat
rey" bunda jika bunda baik baik saja rey fikir bunda tidak seharusnya di sini
chacha" hehe kamu benar rey
chacha memperhatikan wajah dion yang terlihat merasa bersalah
chacha" bisa kalian tinggalkan bunda dan dion sebentar saja
abi" baik lah, rey kita tunggu di luar saja
rey mengikuti langkah abi, meninggalkan rungan itu
saat rey dan juga abi sudah meninggalkan rungan chacha menatap putra bungsunya itu
chacha" dion, kemari nak
dion berjalan mendekati pembaringan chacha
sambil terus menundukan kepala
chacha" hey kamu kenapa? bunda baik baik saja, tidak perlu merasa bersalah seperti
dion" maafkan dion bun, tidak seharusnya dion melakukan hal itu, membuat bunda memikirkan semua itu
chacha" hey dengar bunda semua orang tua itu ingin anak nya selalu bahagia, tidak ada orang tua yang menjerumuskan anak nya, begitu pula papa, bunda tahu kamu masih ingin meraih mimpi tapi nak bukan berarti dengan kamu menikah, maka mimpi mu tidak bisa terwujud, dion lihat bunda jika kamu sudah memiliki kekasih maka tunjukan pada kami, agar kami bisa yakin jika anak kami ini normal
dion"hah!? apa? bunda bicara apa?
chacha" nak di luar sana, sudah tersebar jika putra bungsu keluarga brawijaya di anggap menyukai sesama jenis, bunda sangat sedih karena hal itu, bunda tahu jika anak bunda tidak seperti itu tapi orang diluar sana
dion" siapa yang bicara seperti itu, biar aku tindak lanjuti orang itu bun
chacha" tidak ada gunanya nak, sekarang yang bisa kamu lakukan hanyalah buktikan pada mereka jika dirimu tidak seperti yang mereka bicarakan
dion"baik lah bun
cklek
lila" omaaa!!!
dion dan chacha melihat ke arah lila yang berlari mendekati mereka
lila" uncle gendong aku
dion" uuuhhh lala semakin berat saja
naima" apa lala menganggu
chacha"(tersenyum) tidak, kami sudah selesai
rey" lala sudah papa bilang jangan masuk
lila" tapi-tapi lala mau bertemu oma
chacha " sudah sudah kami juga sudah selesai
abi" loh abang tidak ikut la
lila" abang kean, abang bala, kakak Tia tidak mau itut jadi aku cendili
chacha" kenapa mereka tidak ikut
lila" katana abang di cini banyak kuman (memanyunkan bibirnya)
dion" la kamu buat uncle gemas sekali
abi" bisa kalian jaga bunda, papa dan dion ingin bicara
"baik lah pa " bersamaan
lila" pelgilah opa bial lala yang menjaga oma
abi" baik lah sayang (mengelus kepala lila) , dion bisa kita bicara
dion" baik lah pa, lala duduk bersama oma ya
dion mengikuti abi, berjalan meninggalkan ruangan itu menuju sebuah taman yang tidak. jauh dari rungan itu
abi" maaf kan papa yang terlalu memaksa mu, pasti bunda sudah menceritakan kan semuanya
dion" sudah, harusnya dion yang meminta maaf, karena seharusnya aku mendengarkan kalian dulu
abi" dion
dion" papa dion sudah memiliki calon dion sendiri, jadi papa tidak perlu repot menjodohkan dion
abi"(terkejut) kamu sudah memiliki kekasih
dion" iya pa
abi" baik lah jika begitu, seminggu lagi papa mau kamu bawa dia temui keluarga kita
dion" apa?! seminggu apa tidak terlalu cepat
abi" lebih cepat lebih bagus dion, terimakasih nak, papa akan beritahu berita ini pada semuanya
abi meninggalkan dion dan menuju ke rungan istrinya
dion" mati lah aku, mau cari dimana wanita secepat itu, astaga kenapa aku harus bicara itu
dion mengacak rambutnya frustasi kerena ulahnya sendiri
"aaaarrrggghhh, bagaimana ini" dalam hatinya dion
______________________________
tbc
next
kita lanjut lagi ya nanti
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Yuli Ana
pasti bsokx dion lngsung ktmu ma denisa....
uwuwuwwu
2020-10-23
2
Ronicha Simbolon
Oky... pertarungan dimulai..pasti Dion mau cari deniasa
2020-10-22
1
Julieta Tata
next dong biar seru
2020-10-22
1