ENJOY.
.
.
.
HAPPY READING!!
--------------------------------------
pagi-pagi sekali dion sudah meninggalkan rumah, karena ia masih merasa kesal kepada ke dua orang tuanya
abi" dion mana bun?
chacha" sudah pergi pa, sepertinya dia masih kesal pada kita
abi" papa akan membatalkan rencana itu bun, dan aku harap mas broto mau mengerti
chacha" iya pa, semoga bunda juga tidak enak hati jadinya, tapi apa dion sudah memiliki calon sendiri ya pa
abi" papa tidak tahu bun, biasanya dia bercerita pada bunda
chacha" sudah lama sekali dia tidak melakukan itu pa, bunda sedih melihat anak bunda seperti itu sekarang pa
abi" bersabar lah bun, papa yakin dion hanya butuh waktu saja
chacha" iya pa
setelah selesai sarapan abi pergi menemui dimas untuk menemani nya bertemu broto
dimas" kenapa dion menolak? anak mas broto cantik, pintar, dan dia juga calon dokter
abi" dion belum mau menikah dim,itu yang membuat pusing, ingin memaksa tapi aku melihat chacha yang sedih karena perubahan dion, itu akan membuat nya semakin sedih jika dion mendiamkan kami
dimas" dion memang berubah, apa dia sudah punya calon lain bi?
abi" tidak tahu dim, dia juga tidak bercerita tentang itu, kepada ku atau chacha, bahkan pada kakak dan abangnya dion kerap kali ribut
dimas" naima,dion bukanya akrab dengan naima dan nada bagaimana minta bantuan mereka untuk bertanya
abi" aku belum memikirkan itu, nanti aku diskusikan dulu dengan chacha
sesampainya di tempat yang mereka sepakati dengan broto, dimas dan abi langsung mencari tempat agar mereka bisa berbincang santai
setelah menemukan tempatnya, tinggal menunggu, tidak lama menunggu broto tiba di tempat
broto" sudah menunggu lama
"tidak" bersamaan
abi" kami juga bari saja sampai
dimas" benar mas kami baru sampai juga
broto" jadi apa yang ingin kamu bicarakan bi, bagaimana dengan putramu, aku tidak mau ada penolakan tanpa alasan, karena aku tidk suka itu, kamu tahu bukan
"to the poin sekali orang ini, tidak ada basa basi nya, pantas dion tidak mau " dalam hati dimas
abi"iya mas kami masih berusaha merinding kan
broto" apa harus selama itu merundingkan hal ini, jangan lupa abi,jangan sampai persahabatan kita berakhir karena ini
dimas sangat kesal mendengar perkataan broto
dimas" maaf mas bukan nya kami ingin berlama-lama tapi dion sudah memiliki calon nya sendiri, jadi niat kami ingin mengatakan itu hari ini
dengan sedikit kesal dimas menyampaikan perkataan yang iya karang sendiri
abi" dimas
dimas" benar kan bi,dion sudah memiliki calon
abi membulatkan matanya pada dimas, karena merasa kesal
broto" apa benar itu bisa?
abi" em... begini itu hanya prediksi kami saja mas, tapi
broto" jika begitu, aku dan putri ku ingin melihat anak mu dan pilihannya jika memang itu bukan hanya sekedar alasan, ingat pertemanan kita di pertaruhkan di sini
selesai berkat broto pergi tanpa berpamitan pada abi dan dimas
abi dan dimas hanya bisa melihat kepergian broto,
abi" astaga dimas lo nambah masalah gue tahu gak, mas broto, sekarang sama dion apa yang harus gue bilang, sampai sekarang dia masih mendiami kami
dimas" gue gak suka liat gaya sombong nya dia, dari dulu tidak pernah berubah
abi" astaga dimas,apa yang harus gue lakuin sekarang
dimas" kita pulang deh lo kasih tahu deh ke chacha
abu"(menarik nafas) tangung jawab dimas
dimas" kita pikirin
sementara di tempat lain denisa tengah berdiri di depan sebuah kantor besar, denisa tengah menunggu sang ayah, yang tidak. membawa kendaraan, denisa tidak hentinya tersenyum tidak tahu kenapa hari ini denisa merasa bahagia tanpa tahu sebab nya
denisa" ayah!! (melambaikan tangan)
ayah denisa menghampiri denisa yang tengah menunggunya
Arya" sudah lama menunggu nak?
denisa" tidak yah, denisa baru saja tiba
Arya melihat sesuatu yang berbeda dari sang anak
Arya" sa kamu kenapa? habis dapat bonus?
denisa" tidak (tersenyum)
Arya" lalu kenapa kamu terlihat bahagia sekali?
denisa" tidak apa apa, sasa hanya merasa senang saja, memang nya salah ya yah
Arya" tidak, cuma ayah heran saja bahagia tanpa sebab, kamu suka aneh aneh Sa haha
denisa" ini helem ayah, sasa yang bawa atau ayah?
Arya" ayah saja,
denisa dan ayah Arya berjalan meninggalkan kantor besar itu menuju ke rumah mereka
Arya" aa. ibu mu ada kabar sa
denisa" tadi sasa sudah menelpon ke rumah katanya ibu hanya istirahat saja
arya" syukur jika begitu,sa
Denisa" ayah maaf ya sasa sudah sebesar ini belum bisa membahagiakan ayah dan ibu bahkan sasa masih saja menyusahkan
Arya" kamu anak Terbaik yang ayah dan ibu punya, kamu itu segalanya bagi kami,ayah tidak bisa membayangkan jika kamu kelak menikah, ayah dan ibu akan menjadi orang yang paling bahagia
denisa" sasa tidak mau menikah, sasa tidak mau meninggalkan ibu dan ayah, lagi pula laki laki mana yang mau dengan gadis jelek seperti sasa
Arya" kaya siapa anak ayah jelek, anak ayah itu cantik, di luar maupun di dalam
denisa" ayah bicara begitu karena sasa anak ayah hahah
Arya"sa kamu cantik, bahkan sangat cantik kami beruntung mempunyai kamu
denisa" sasa yang beruntung memiliki orangtua seperti ayah dan ibu
sesampainya di rumah denisa dan juga ayah nya, langsung melihat ibu runi, yang masih beristirahat
sementara di kediaman abi, abi tengah merasakan kebingungan karena ulah dimas yang menambah maslah
"apa yang aku lakukan, seperti ini dion akan semakin marah pada ku dan juga chacha" batin abi
abi menunggu kepulangan putra bungsunya itu, di ruang keluarga tak menunggu lama dion kembali dan hendak naik ke kamarnya namun abi menghentikan langkah dion
abi" dion
dion menarik nafas, iya enggan sekali untuk berdebat dengan sang papa
dion" ada ap pa
dion berjalan mendekati abi yang menunggunya
abi" ada yang ingin papa bicarakan pada mu
dion" (menarik nafas) ada apa pa?
abi" ini masalah pwrjodohan mu dengan
belum selesai berbicara dion langsung membantah perkataan abi
dion" aku sudah bilang jika aku tidak mau di jodohkan, kenapa papa memaksa sekali,
abi" pelan kan bicara mu saat berbicara pada orang tua dion (meninggikan suara)
mendengar kebisingan di ruang keluarga membuat chacha terpaksa bangun dari tidurnya, chacha berjalan perlahan kerena merasakan sakit di kepalanya
dion" dion sudah katakan jikan dion belum mau menikah, dion ingin meraih mimpi dion lebih dulu pa
abi" dion perjodohan ini mempertaruhkan pertemanan papa dan kamu dengan seenknya berkata seperti itu
dion" itu salah papa kenapa tidak bertnya pada ku lebih dulu
abi" jadi kamu berani menyalahkan orang tuamu
dion" iya ini semua salah papa
abi"dion!!
abi ingin mmenapar sang putra namun aksinya itu di hentikan oleh chacha
chacha" papa!!
abi melihat ke arah chacha yang terjatuh ke lantai, melihat itu dengan sigap dion dan abi berlari
abi" bunda kmu kenapa sayang
chacha" pa jangan, semunya bisa kita bicarakan, jangan gunakan kekerasan bunda mohon
abi"maaf kan papa bun
chacha" pa
brug
_________________________
tbc
next ya
maaf tadi ada kesalahan ceritanya belum selesai sudah ke up maaf sekali lagi
kita lanjut ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Deshasnita Suprapto
lagian si abi bodoh ..dah tau temanya kaya gtu mau jodohin anak ma orang sombong bgtu...dimas aja tau mana orang yg baik
2021-07-18
1
Tumilah Milah
lama bnget up nya
2020-10-21
1
shophieeeaaa...
lamáaaaaaaaa...up datenya....
2020-10-21
2