SELAMAT MEMBACA.
.
.
.
ENJOY!!!
__________________________
setelah selesai membantu mengemas barang, denisa menemani ibu wulan pergi mengantar barang ke rumah pembeli
denisa" kenapa ibu ajak sasa bu, kan masih ada niki, mba Tia dan yang lain
ibu wulan, ibu lebih percaya kamu Sa, bukan berarti dengan yang lain tidak, tapi ibu punya filing lain saja dengan kamu
denisa" terimaksih bu sudah percaya sama sasa, kita akan antar barang ini kemana bu
ibu wulan" kita akan mengantar lukisan dan barang-barang ini, ke rumah pelanggan kita yang dari dulu sudah membeli di tempat kita, namnya ibu mikayra dia dari keluarga terpandang
denisa" em,baik lah sasa akan jaga sikap, dan berhati-hati
ibu wulan" pintar kamu
sepanjang perjalanan denisa lebih banyak diam dan melihat ke luar jendela diman banyak gedung tinggi menjulang,denisa melihat sebuah kotak bergambar pemandangan menara Eiffel,denisa memperhatikan kotak itu, denisa seperti melihat gambaran seorang wanita memegang kotak tersebut yang membuat iya mengingat sesuatu
denisa seperti melihat sebuah film yang di putaran di kepalanya hal itu membuat kepalanya terasa sakit, denisa menjerit sekuat nya membuat ibu wulan dan sopir terkejut
denisa" aaaa!!
ibu wulan" sa kamu kenapa? sa kamu baik-baik saja sa, pak kita menepi pak
denisa" sakit bu, sakit Aaaaa
ibu wulan terlihat sangat panik, melihat denisa yang terlihat kesakitan, ibu wulan meminta supir menuju ke rumah sakit, karena khawatir pada denisa
ibu wulan" pak kita ke rumah sakit sekarang, cepat pak, sabar kita akan ke rumah sakit sa, kamu akan baik-baik saja
denisa tidak menjawab iya terus memegangi kepalanya dan tidak menghiraukan perkataan ibu wulan
denisa mencoba meraih tas miliknya, ibu wulan yang melihat itu langsung membantu denisa
ibu wulan" apa yang kamu cari sa, biar ibu bantu
denisa" obat, obat bu, obat denisa ada di dalam tas itu, tolong bu
ibu wulan dengan cepat memeriksa tas milik denisa mencari obat yang di butuhkan oleh denisa, setelah menemukan nya ibu wulan langsung mm buka dan memberikan pada denisa
ibu wulan" berapa butir sa?
denisa" dia bu
ibu wulan mengeluarkan dia butir obat dan memberikannya pada denisa dan tidak lupa memberikan sebotol air mineral
setelah meminum obat tersebut dan mengatur nafas denisa merasa sedikit lebih baik
denisa" kita tidak perlu ke rumah sakit bu, sasa tidak apa-apa (tersengal-sengal)
ibu wulan" tidak, kamu tidak baik-baik saja, kita ke rumah sakit
denisa" tidak bu, percaya pada sasa, sasa baik-baik saja, kita antar saja barang nya tidak enak dengan pelanggan ibu
ibu wulan" sa kamu sedang sakit
denisa" percaya sasa bu, sasa baik dan sehat, pak kita putar balik ke tujuan awal pak
ibu wulan" baik lah tapi kamu istirahat, selama perjalanan ibu tidak mau kamu sakit
denisa hanya menganggukkan kepalanya saja
"anak ini pasti mengingat sesuatu, aku akan memberitahu pada runi" dalam hati ibu wulan
denisa berpura-pura memejamkan mata nya agar ibu wulan tidak mengkhawatirkan nya
"siapa mereka, ada apa, apa yang terjadi, kenapa akhir-akhir ini semua mimpi aneh itu terus menghantui ku, apa yang sebenarnya terjadi" pertanyaan itu terus muncul di kepala denisa
mengingat kotak itu denisa kembali membuka matanya
denisa" bu ini kotak milik siapa?
ibu wulan" oooo ini hadiah dari teman saya, kenapa kamu mau, ambil saja saya punya dua
denisa" sasa boleh mengambil ini?
ibu wulan" iya ambil saja
denisa" terimakasih bu, saya akan jaga kotak ini
"aku harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, aku akan Mencari tahu, aku berhak tahu " dalam hati denisa
sesampainya di sana denisa membantu membawa barang pesanan
rara" eh tante wulan sudah datang barang pesanan aku
ibu wulan" iya dong, coba kamu cek dan lihat siapa tahu ada yang salah
rara" tidak usah aku sudah percaya tante kok , siapa ini tante, anak tante?
ibu wulan menarik denisa, agar lebih mendekat
ibu wulan" kenalkan ini denisa, dia yang nanti akan mengantar barang ke mari jika kamu memesan ra, dia ini udah tante anggap anak sendiri
rara" oooo begitu
denisa langsung memperkenalkan dirinya pada rara
denisa" perkenalkan bu saya denisa (mengulurkan tangan)
rara" iya denisa, kenalkan saya mikayra, jangan panggil ibu dong saya masih muda, panggil saya kakak saja
sedang asik berbincang kean dan chintia menghampiri rara
kean" mom Tia ingin main ke rumah oma katanya
rara" sabar sayang mommy sedang ada tamu
chintia" baik lah, hay aunty, aunty cantik sekali
chintia memuji denisa, hal itu membuat denisa malu
denisa" terimakasih sayang, tapi lebih cantik lagi kamu, nama kamu siapa? kenalkan nama ku denisa
chintia langsung menghampiri denisa
chintia" nama aku chintia, aunty bisa panggil aku Tia, dan itu abang ku kean, dia sangat galak hehe
chintia terkekeh setelah menggoda kean yang memperhatikannya dan denisa
denisa" em aku rasa dia tidak galak, dia sangat tampan, siapa nama mu
kean" kean (malu)
chintia" aunty ayo ikut aku aku mau menunjukan mainan ku, mau ya, mommy boleh ya
rara" (Tersenyum) boleh sayang tapi tidak boleh nakal
denisa" bu
ibu wulan" pergi lah
setelah mendapat kan persetujuan chintia, denisa dan kean pergi dan mereka asik bermain
sementara di tempat lain dion tengah berbaring di sebuah sofa sambil berbincang
dion" lo yakin za itu anak gak pernah kuliah lagi,dua tahun ini
reza" iya dion, bahkan rumahnya aja sekarang kosong, dan gue gak pernah melihat ada orang datang di sana, lo aneh mana ada sih orang meninggal bisa hidup lagi, mana meninggal nya ke bakar lagi, seandainya sasa masih ada, dia pasti bantu gue sekarang
dion" lo deket banget sih sama dia
reza" dia masih sepupu sama gue, ya walau sepupu jauh,gue heran deh sama lo, lo sebegitu bencinya sama dia, emang nya dia punya salah apa sih sama lo
dion" banyak, dan gue gak suka aja liat dia
reza" yang tenang sa lo disana, dion cuma bercanda
dion memperhatikan sahabatnya yang melihat ke atap-atap rumah
dion" lo sehat za
reza" enggak (sambil menggeleng)
dion" pantes hahaha
dion tertawa sangat keras sekali, membuat reza ikut tertawa dengan nya
reza" omong-omong lo ketemu orang yang mirip sasa di mana?
dion" di jalan, lo udah dapet kabar tentang rifa'i
reza" belum, gue udah tanya ke rt, ke kecamatan, semua udah gue datengin, semuanya bilang gak tahu, karena om rega saat pergi dan mengalami nasib naas itu fa'i tidak bersama mereka
dion" gue yakin kalo itu perempuan beneran masih hidup, dan fa'i ada bersama dia
reza" haduh dion, gue masih aja begitu lo mana ada sih orang meninggal tanpa bentuk udah jadi abu bisa hidup lagi, ngarang lu, bikin nambah gue pusing aja lo
dion" kenapa kalian pada tidak percaya sama gue sih, gue yakin kalo itu denisa
reza" alhamdulilah akhirnya lo sebut nama dia juga hahaha
dion" diem lo za,sudah lah gue cabut, dan gue bakal buktiin kalo itu cewek masih hidup
dion pergi meninggalkan rumah reza dengan rasa kesal
reza" Hati-hati, kalo lo ketemu sasa bilang suruh pulang kasian pak rt bersihin rumah nya hahaha,
dion tidak menggubris ejekan sahabatnya itu dan meninggalkan rumah reza
reza" ada-ada saja anak itu
"lihat saja gue bakal buktiin kalo denisa masih hidup dan baik-baik saja pada kalian " dalam hati dion
_______________________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Julieta Tata
kapan next ya tor
2020-10-20
1
Puspyta
kog lm blm up thor? sehat kan thor?
2020-10-17
1
Riasusi
lanjut doank thor
2020-10-15
1