selamat membaca.
.
.
.
.
________________________
seorang wanita sedang berlari menuju sebuah klinik karena khawatir pada seseorang yang berarti di hidup nya
karena tidak memperhatikan jalannya wanita itu hampir saja tertabrak oleh mobil karena terkejut denisa langsung terduduk di depan mobil itu
denisa mengatur nafasnya, dengan cepat denisa berdiri ketika dirinya mengingat ibunya
denisa" maaf Pak saya benar-benar minta maaf, saya terburu-buru sampai saya tidak. melihat
denisa melihat ke arah pria yang baru saja keluar dari mobil itu, pria itu terlihat diam dan tak mengatakan apa pun
"apa mungkin laki-laki ini terluka, atau dia syok" dalam hati denisa yang trus berceloteh meminta maaf, karena tidak ada tanggapan denisa memutuskan untuk pergi meninggalkan pria itu karena dirinya harus pergi ke klinik
sesampainya di klinik denisa menuju tempat informasi
denisa" permisi mba saya mau bertanya, seorang ibu yang jatuh pingsan di pasar tadi apa masih disini
resepsionis" ooo ibu itu masih ada di IGD mba, mari saya antar
denisa mengikuti wanita itu menuju ke ruangan
denisa melihat wanita paruh baya sedang berbaring lemas di pembaringan
denisa" ibu
runi" sasa, kamu bisa di sini nak
denisa" ibu buat sasa takut, ibu kenapa bisa pingsan untung tadi ada yang menghubungi sasa memberitahu keadaan ibu
runi" kamu tidak bekerja nak, ibu baik-baik saja, sudah sana kembali bekerja
denisa" tidak, sasa sudah bicara dengan bu wulan, dan dia mengizinkan jadi ibu tidak usah protes (tersenyum)
runi" dasar kamu ini, kamu tidak beritahu ayah kan
denisa" tidak, ibu tahu kan bapak Arya itu gimana jika di beri kabar seperti ini hehe
runi" sama kayak kamu haha
denisa" ya sudah kita kembali ke rumah sekarang saja, sasa tidak suka lama-lama di tempat ini
setelah mengurus semunya denisa membawa ibu runi kembali ke rumah mereka
runi" terimakasih sa, ibu hanya bisa menyusahkan mu saja
denisa" tidak bu, ini kewajiban sasa sebagai putri ibu
runi" ya sudah kamu kembali bekerja tidak enak dengan bu wulan nak
denisa" ibu... sudah berapa kali sasa bilang jika ibu wulan sudah memberizin jadi ibu tidak usah fikirkan itu
setelah memberi obat denisa meninggalkan ibunya yang sudah tertidur pulas
denisa menarik nafas, menatap foto dirinya bersama kedua orang tuanya
denisa" aku sangat menyayangi kalian maaf sasa belum bisa sepenuhnya mengingat kalian, tapi sasa akan berusaha untuk itu, sasa janji
sedang membersihkan rumah,sasa mendengar ada yang mengetuk pintu rumahnya
tok tok tok
denisa" iya sebentar
sasa berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang bertamu di sore hari
cecil" sasa lama banget sih buka pintunya, nih buat ibu, astaga lu ya ngerjain gue bnget, udah gue bilang kabarin gue, lon tahu gue udah ke klinik dan lo udah gak ada disana
sasa" hahaha, maaf cel, aku lupa, habis panik begitu dapet kabar itu
sasa dan cecil menuju ruang keluarga untuk berbincang, namun cicil melihat sesuatu berbeda pada sahabat nya itu
cecil" sa, lo terluka
denisa" oooo ini, tadi aku jatuh karena berlari
cecil" astaga sasa lo kebiasaan ya, sini gue obatin, lo itu ya selalu saja memikirkan orang lain, tapi diri lo, lo biarin terluka gini
denisa" dia bukan orang lain cil, dia ibu ku
cecil" iya, iya, ya sudah gue ambil kotak p3k dulu
denisa" cil
cecil" iya
denisa" sasa sayang cicil
cecil" sa gue masih normal hahaha
cecil tertawa sangat kecang hingga memenuhi suara di ruangan itu
denisa" dasar cecil haha
setelah selesai membersihkan luka denisa cecil memberikan sebuah kotak hadiah untuk sahabat nya itu
denisa" apa ini
cecil" odading mang oleh sa (kesal)
denisa" hahaha, ih cecil dintanya malah kayak gitu
cecil" jelas-jelas itu kado dan lo masih tanya astaga sa, lo ini ya
denisa" ya maksud sasa itu kado untuk apa lo cel, kan sasa tidak ulang tahun
cecil" ya sudah sini kembalikan jika tidak mau (kesal)
dengan cepet denisa menghindar dari cecil
denisa" iya iya sasa mau, sasa buka ya, terimaksih cecil cantik
denisa membuka kotak pemberian cecil
mata denisa terlihat berbinar saat melihat isi di dalam kotak itu
denisa" ini buat sasa cel
cecil" iya, dan itu sama kayak yang gue pake ini dia
cecil menunjukan sebuah kalung yang ber liontin kan hati
denisa" tapi kenapa hatinya untuk cel
cecil" itu menandakan kalo gue lengkap sama lo, dan sama pasangan gue nanti sa
denisa" sasa terharu, gak nyangka kalo cel mikirin masa depan juga
cecil" kampret lo sa, ya iya lah, lo fikir gue gak mikirin apa
denisa" sabar-sabar cel, jangan emosi cel
cecil" gue heran kenapa gue bisa betah temenan sama orang lemot kayak lonya sa
denisa" hehe itu karena cel sayang sama sasa
cecil" gue masih normal sa, ayah udah tahu belum kalo ibu sakit
denisa" belum cel, kamu kayak gak tahu ayah aja
cecil" bener juga, ini ayah belum pulang
denisa" yang kmu lihat gimana
cecil" astaga salah nanya gue hahaha
denisa" cel, dulu aku seperti apa sih, kenapa aku benar-benar tidak ingat
cecil" lo dari dulu itu gak berubah, jadi tidak usah tanya lagi ya
denisa"(Tersenyum) em terimakasih cel
"kenapa semua orang setiap aku bertanya selalu menghindar dan selalu memberikan jawaban yang sma, bahkan ibu dan ayah juga" dalam hati denisa
sembtara di tempat lain dion tengah menunggu jems yang sudah berjanji akan menemui nya menunggu cukup lama jems datang menghampiri dion
jems" ada apa ? sepertinya hal penting sekali?
dion" paman yakin jika keluarga rega meninggal dunia dan anak mario tidak di ketahui keberadanya
jems" iya,ada apa kamu mananyakan hal itu
dion" paman tahu wanita itu
jems" wanita yang mana?
dion" wanita yang menjaga anak mario, waktu itu aku beritahu pada paman
jems" bukanya wanita itu terbakar habis saat itu
dion" aku rasa tidak
jems" kenapa kamu bicara seperti itu
dion" aku bertemu dengan nya tadi, dan aku yakin jika itu adalah dia
jems terkejut mendengar perkataan dion yang melihat denisa
jems" tidak mungkin orang mati terbakar hidup kembali, itu tidak mungkin, mungkin kamu salah melihat
dion" tidak paman aku benar-benar hafal dengan nya, aku mau mencari nya dan aku mau dia kembalikan anak mario pada ku
dion sangat geram jika mengingat wajah denisa yang selalu menjadi sumber masalah dalam hidupnya
jems" aku tidak janji bisa memenuhi keinginan mu itu dion
dion" aku mau klian mendapatkan, apa pun caranya
dion meninggalkan jems yang masih duduk terdiam di bangkunya menatap dion yang sudah menjauh
" aku rasa dia salah melihat orang, mana bisa orang mati hidup kembali " dalam hati jems
____________________________
tbc
next ya semua
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Bibit Iriati
tapi penulisannya yg kurang bagus banget Thor...
2021-05-30
1
Umi Yan
Lanjut thor, ditunggu lagi up terbarunya😊
Maaf, ijin promo yah thor "Cinta Sang Desainer" terimakasih😊🙏
Semangat dan sukses selalu utk authornya😊👍💪🙏
2020-10-10
0
Nha Erna
makin seru aja nie,, semangat thoor
2020-10-09
1