Sesampainya di dalam apartemennya, Veby langsung membuka pakaian seragamnya dan merebahkan tubuhnya dengan menggunakan pakaian dalam yang agak tertutup.
"Lelah banget jirr." Kata Veby, ia kemudian membalikkan tubuhnya hingga posisi tengkurap. Ia kemudian membaca isi surat yang di berikan oleh Ji-Sung.
"Untuk orang yang menyerunduk hati ku......
Maafya, mungkin aku bisa pakai ponsel untuk memberi tahu hal ini. Tapi aku ingin menulisnya saja, sehingga tidak mudah untuk kau hapus.
Aku harap kamu baik-baik saja disana, aku yakin aku akan gila jika tidak bertemu dengan dirimu. Bisakah kamu menyukai ku untuk di kehidupan ini? Walaupun jarak sialan ini memisahkan kita, aku yakin aku bisa untuk menahan agar tidak bertemu dengan mu.
Aku akan buktikan bahwa aku hanya untuk mu, jangan pernah melirik pria lain...... Aku mohon pada mu."
..."Ji-Sung."...
"Aaaaa....... Sekolah sinting!!!! Kenapa aku harus di pindahkan kesini sihh...... Dia yang aku suka dan sekarang juga suka sama aku anjiiiim. Seharusnya ini adalah pacar pertama aku, oke Ji-Sung aku juga akan membuktikan bahwa aku juga bisa menunggu jarak pemisah ini." Kata Veby sambil menaikkan mulutnya.
14.55.....
"Hahh oh ia, aku belum beli patung." Kata Veby.
Ia pun bergegas ke salah satu supermarket yang menyediakan beberapa kerajinan dan tentunya juga jenis-jenis patung. Veby mengambil banyak jenis petung dan beberapa bal dupa.
Veby langsung ke apartemennya, ia kemudian meletakkan patung dewa tersebut di setiap ruangan. Veby meletakkan dua patung pada setiap ruangan, ia juga menaruh satu tempat dupa di depan patung-patung Dewa dan Dewi tersebut.
"Nah... Selesai. Ini udah agak sore, jadi aku harus mandi trus sembahyang lalu mekan dan tidur dehhhh." Kata Veby dengan ceria.
Sebuah mata dengan pengelihatan merah melihat kearah Veby, ia tidak bisa mendekat kini jaraknya juga menjauh lebih dari dua puluh meter.
"Huhh..... Seger bat, ambil selendang.... Iket rambut.....hidpin dupa..... Udah duduk." Kata Veby lalu duduk di depan sebuah patung yang berukuran agak besar di atas sebuah meja ukur berwarna emas. Kemudian ia mulai menyatukan telapak tangannya dan membacakan doa.
"Aku harus makan apa?" Gumam Veby saat selesai sembahyang dan kini berdiri di depan kompornya.
"Beli aja, huhhh...." Sambil memesan beberapa makanan lewat ponselnya.
Pukul 20.11
"Duhh hawa Vodka nya nih pasti..... Kok baru jam segini udah ngantuk aja?" Gumam Veby sambil memencit dahinya.
...^^^Pesan masuk.....^^^...
"Udah tidur?" Tertera Nomber baru.
"Hmm Siapa ya?" Balas Veby.
"Saya wali kamu." Sontak mata Veby melotot. Ia mencubit pipinya lalu meletakkan ponselnya di dadanya sambil memejamkan mata senang.
"Ohh pak Soo-il, Ini baru mau tidur pak." Kata Veby sambil gemetaran.
"Ohh tidur dah yaa, pak gak sabar nunggu kedatangan kamu dua hari lagi."
Deg.......
Veby langsung membanting ponselnya keranjang. Ia mondar-mandir didepan ranjangnya sambil melompat kesenangan. Namun tiba-tiba,
Suara yang sama dari tembok kamar Veby, Sebuah ketukan yang terdengar dengan cukup jelas.
"Apa lagi skarang? Apa dia nyuruh gua tidur?" Kata Veby.
Veby mencobanya, ia naik keranjangnya dengan keadaan suara ketukan itu masih terdengar terus. Veby menarik selimutnya dan memejamkan matanya. Benar saja, ketikan tersebut berhenti terdengar.
"Apa maksudnya?" Batin Veby dalam pejaman matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
MiNIeL
masih lanjut cz penasaran tr s veby bkln pcran sma ttga kamar no 7 gk apa malah di hantuin doang
2021-03-27
3
Raz Mom
Ceritanya agak gmna gitu, bahasa yg dipakai kok kasar utk ukuran anak cwek yg msh sekolah.. Sedikit2 si author munculin tuh kata, jirr apa anjirrlah, sialan lah.. Gampang sekali tuh kayaknya kata2 itu keluar ya. Dr sini bisa menilai karakter si Veby tuh kaya gimana, emang gak sopan.
2021-03-04
0
Wati Simangunsong
netx
2021-02-20
0