Veby pun kembali ke kamarnya, tapi tunggu!!! Ia melupakan sesuatu di sekolah tersebut. Benar, surat pemberian Ji-Sung menempel pada salah satu kertas.
"Sial....Sial.... Aku harus ambil, kalo gak tu kepsek bisa membaca isi surat itu aduhhhh ceroboh banget guee..." Kata Veby sambil terus melangkah secepat mungkin.
Ia menaiki taksi yang sama karena taksi tersebut masih berada di tempat tadi saat menurunkan Veby.
Sesampainya di sekolah tersebut, Veby langsung melangkah kan kakinya secepat mungkin saat menaiki tangga. Namun sial, langkahnya terhenti saat mendengar sebuah suara.
Dingggg Donggggg Jam Istirahat telah dimulai.... 2X
"Aaaaaa, ini baru tangga pertama njirrrrr." Kata Veby sambil mengacak-acak rambutnya dengan agak lembut.
Veby berhenti berlari dan memutuskan untuk berjalan santai karena sudah terdengar riuh siswa dari lantai di atas tempatnya berdiri.
Benar saja, banyak siswa melewati Veby dengan pandangan aneh, terpukau, terpanah, bahkan terbenci. Ia ingin menyembunyikan wajahnya namun aduhhh mana mungkin bisa.
Lalu seseorang keluar dari sebuah kelas, pria tersebut sangat seksi, seperti yang diidamkan oleh Veby. Dia tinggi, putih, cool, tapi pakaiannya berbeda.
"Kamu mau ke ruang kepala sekolah?" Tanya pria tersebut.
"Be...Benar.'' Jawab Veby.
"Mari pak antar...."
Treeeeeeeet
"Tunggu sebentar!!! Dia guru? Anjim.... Dia kemungkinan bakal ngajar gua. Sial bisa salfok gua mah." Batin Veby sambil mengepalkan tangannya karena malu.
"Saya adalah wali kamu, semoga nanti kamu bisa lebih terbuka sama pak. Nama bapak Soo-il, nama kamu Veby bukan?" Tanya Soo-il.
"Anjimmm Pakek acara jadi wali segala lagi." Batin Veny. " Baik pak..... Benar nama saya Veby." Jawab Veby.
Sesampainya di ruang kepala sekolah, ternyata pak Soo-il tersebut ikut masuk kedalam ruangan itu. Namun hal menggeramkan terjadi. Kepsek tersebut terlihat sedang membaca sebuah kertas dengan motif bunga sakura, ditambah sebuah amplop berlebel hati di tangan lainnya.
"Buk kepala sekolah......" Teriak Veby sambil melangkah mendekati meja tersebut. Sontak kepala sekolah itu langsung menurunkan tangannya.
"Apa hak anda membaca surat ini?" Sambil merebut surat yang di genggaman sekaligus amplopnya.
"Kenapa kamu marah? Ini sopan santun kamu? Ini wajar kalau saya membaca sebuah buku yang kamu berikan. Jadi saya mengira itu di tujukan untuk saya." Sambil menggeplak meja dan berdiri memandang tubuh Veby yang agak jauh di bawah.
"Anda adalah kepala sekolah, anda di ajarkan untuk menjadi teliti. Apa anda tidak melihat sebuah nama tujuan di amplop ini? Tulisan Ini dapat terlihat dengan jelas walaupun dari kejauhan satu meter bukan?" Kata Veby yang emosi.
Kepala sekolah tersebut tidak bisa berkata-kata. Melihat kondisi itu, wanita tersebut memberi kode kepada wali Veby yaitu Soo-il.
"Veby, mari pak antar keluar. Maaf yaa bu Hiji." Kata Soo-il dambil menuntun Veby.
"Huhh dasar..." Kata Veby tanpa di sadarinya.
"Sst, kamu gak boleh gitu.... Dia adalah orang yang sangat di hormati dan di takuti disini. Kamu jangan bertindak semaumu seperti itu lagi. Dengar!!" Kata Soo-il.
"Tapi jelas-jelas dia yang......" Soo-il menutup mulut Veby.
"Sial wangi banget." Batin Veby dan menatap mata Soo-il, jantungnya tidak bisa di kontrol sekarang.
"Oh ia, itu emangnya surat dari siapa? Kok kamu bela-belain banget sihh?" Canda Soo-il pada Veby."
"Ahhh... Bukan apa-apa pak."
(Maaf guysss maaf banget yak.... karena gak up dari lama. Yang dulu mampir pliss mampir lagi. Jangan lupa untuk like, komen, dan vote juga, atau bisa juga rate.... Episode selanjutnya nantikan yaaa )
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
juria ria
ko setiap kata" kya kurang sopan dn aga gmn gtu...,
2024-02-27
0
Mahes_wari
ini kok namane gak pada cocok banget yaa dan karakternya veby kok gt ya...
oke deh sekian dr sy dan sampai disini aja...
semoga kedepan tambah sukses thor
2021-04-02
1
leilei
sooil,so ilfeil
2021-03-19
2