episode 10

''Penemu benua Amerika.....Duhhh siapa ya?" Kata Veby saat sedang bergelut dengan alat tulisnya di meja belajar.

"Ni juga!! Ringkasan ini..... Eh ia tadi jung-dae kan ngasi gue ringkasan punyanya dia." Sambil membuka tasnya.

"Penemu benua Asia.... Afrika...... Aaa.. Amerika adalah.... Christophorus Colombus." " Hmm membantu." Kata Veby kemudian mencatat pada buku tugasnya.

"Pulpen sialan!!! Jelek banget tulisan gue yak. Beli lagi ahh lagian juga, baru jam sembilan." Sambil beranjak dari tempat duduknya. (Tulisan emang jelek, nyalahin pulpen segala)

Veby pun keluar dari kamarnya, tiba-tiba ia menginjak sesuatu. Veby pun merunduk untuk mwlihat atau mengambil barang yang mungkin ia perlukan.

"Pulpen? Baru banget yak?" Kata Veby pada benda yang ia temukan.

Veby terpancing kembali pada apartemen nomor 7, ia mendekati kamar tersebut.

''Waaa Jinjaaaa. Ini garis polisinya mana?" Kata Veby. Garis polisi yang berwarna kuning, yang mencirikan bahwa daerah tersebut berbahaya atau masih dalam penyelidikan lenyap dari pintu kamar nomor 7 tersebut.

"Baru jam sembilan kan? Kok udah gak ada orang aja." Kata Veby sambil melihat sekelilingnya lalu melihat arah jarum jam.

09.58

"Ehh jam sepuluh, tapi kan tetep aja......" Tiba-tiba kejadian yang di hindari Veby terjadi. Pintu ruangan tersebut terbuka kembali dengan sendirinya.

Veby menutup mulutnya dengan keras, ia menjatuhkan dirinya dan memojokkan tubuhnya ke tembok depan pintu ruangan tersebut.

Mata merah, kepala di atas meja, darah, bahkan tangan ada di mana-mana. Kepala yang berbeda dari kepala sebelumnya. Kepala itu memiliki rambut yang panjang, dengan mulut yang terbuka lebar, dan mata yang menatap langit-langit.

Plaaaaakkkkkkkkk

Veby menampar pipinya agar segera sadar dari ilusinya. Dan benar saja, ketika ia membuka matanya, ruangan tersebut sudah tertutup rapat. Tetapi garis polisinya tetap saja tidak ada.

Veby melempar pulpen yang ia temukan tadi ke arah pintu apartemen itu hinga pecah berkeping-keping, dikarenakan mengenai tembok yang keras. Lalu ia bergegas berlari menuju tangga bawah. Sebuah mata dengan pandangan merah memperhatikan langkah Veby.

"Kak..... Kak Brot....." Kata Veby yang pergi ke lantai paling bawah untuk menemui Bright, karena ia tau kalau Bright jaga malam sampai subuh.

"Apa ?? Ada apa? Dik? Kamu knapa?" Tanya Bright dengan panik.

"Kak aku takutt......T•T " Sambil menangis.

"Duduk dulu! Kamu kenapa?" Kata Bright mencoba menenangkan adiknya tersebut. (Adik angkat jadi-jadian lah wkwk)

"Itu.... Kamar apartemen nomor 7 yang ada di sebelah kamarku kak."

"Bukannya itu masih kosong? Dan kan itu masih dalam investigasi."

"Ada yang aneh dari kamr itu kak...... Kayaknya ada orang yang sudah meninggal dehh di kamar itu." Kata Veby.

"Hah?? Mana mungkin!! Kamar itu skarang sudah terlarang. Staf bersih-bersih aja gak boleh masuk."

"Tapi aku.....Aku...Aku nyium bau amis kak, aku sampek gak bisa makan." Alasan Veby dengan susah payah otak menyuruh mulutnya untuk mengatakan itu.

"Kamu yakin?" Tanya Bright yang mulai serius.

"I...ia, dan garis polisinya juga lenyap seperti tidak pernah ada polisi yang menempelkan benda itu.'' Kata Veby dengan apa yang ia lihat.

"Kakak akan coba menelpon polisi skarang." Kata Bright dan meraih telpon genggam yang ada di atas meja.

Namun sebelum itu, suara riuh terdengar dari lantai atas. Seperti orang yang berlari dari tangga. Sontak Bright dan Veby bingung dengan hal tersebut.

Terpopuler

Comments

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

kaburtt

2021-03-03

1

Julimar Julimar

Julimar Julimar

tegang episode y

2020-12-05

8

Aralea

Aralea

lanjut kak penasaran aku

2020-12-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!