episode 19

"Bejad sialan!! Kemana perginya dia?" Kata Veby lalu meninggalkan tempat tersebut untuk pergi ke dalam apartemennya.

Terlihat masih ada beberapa orang dan polisi berada di apartemen nomor 7. Tanpa basa-basi, Veby memBodoamat kan hal tersebut lalu masuk ke kamarnya.

"Dia bilang akan membereskan ranjau-ranjau itu. Tapi kenapa masih ada orang di sekitar apartemen itu. Sialan.... Semoga saja para petugas tadi tidak mencariku kesini." Kata Veby sambil memutar bola matanya.

PLAK.......PLAK.....PLAK.....

"Disaat semua orang sibuk melakukan investigasi, kalian bertiga malah tiduran di lantai? Kurang ajar." Kata kepala petugas investigasi pada ketiga anak buahnya yang tadi menanyai Veby.

"Saya tidak ingat pak, saya cuma ingat saat kita tiba di gedung ini." Jawab salah satu petugas sambil memegang pipinya.

"Tidak ingat? Alasan macam apa itu? Ini baru sekali. INGAT......Jika nanti kalian mengulangi ini lagi. Dipastikan kalian akan ku laporkan hingga kalian di PECAT...." Sambil menyembur muka para anak buahnya dengan air liur.

"Sekarang kalian jalankan tugas kalian." Tambah kepala petugas investigasi tersebut.

"Tugas apa pak?" Tanya salah satu dari mereka dan yang lainnya mengangguk.

"Dasar sialan!!!! Akan ku laporkan kalian sekarang......" Teriak kepala investigasi tersebut hingga membuat ketiga anak buahnya itu melarikan diri.

"Sial... Kenapa aku harus jadi kepala kelompok mereka? Hah aku harus pindah tugas." Katanya sambil memegang dadanya.

Disisi lain, ketika para petugas di siksa dengan masalah seperti itu. Veby dengan tenang merendam badannya di dalam bak mandinya.

"Kau tampak lebih indah saat ini." Kata pria iblis itu dari balik tirai tempat Veby berendam.

"Sial.... Pergi dari sini!!!!! " Teriak Veby Sambil menarik salah satu tirai untuk menutupi tubuhnya.

"Kehidupanmu, ada di tangan ku. Jadi aku bisa datang kemanapun semauku. Dan pada saat apapun."

"Pergi dari sini atau aku akan berteriak..." Ancam Veby.

"Ohh silakan.... Sebelum orang-orang sampai disini, aku sudah akan hilang."

Perkataan tersebut membuat Veby tidak bisa mengatakan apapun. Ia hanya memandang busa yang menutupi tubuhnya.

"Aku akan pergi dari ruangan ini. Tapi tidak dari apartemen ini." Sambil berjalan menuju pintu dan keluar.

"Dia bisa pergi dari tempat A ketempat B dengan menghilang saja. Kenapa dia harus membuka pintu kamar mandi ku? Dasar sialan." Batin Veby dengan kesal.

Veby keluar dari kamar mandi itu dengan menggunakan kaos putih pemberian Jung-dae, Dan celana pendek berwarna hitam miliknya.

"Lepaskan pakaian itu!!!" Kata pria iblis itu sambil menunjuk.

"Kenapa? Dia hanya teman ku. Dan ia, siapa namamu? Aku tidak pernah tau siapa kau sebenarnya." Kata Veby.

"Apa pentingnya namaku? Apa kau mau mengguna-gunai ku?"

"Untuk apa? Kalau untuk memikat hatimu aku rasa lebih baik kau tidak pernah menyukaiku. Tetapi jika dengan itu aku bisa membunuhmu, aku akan melakukannya walaupun harus kehilangan nyawaku."

"Kau sangat menarik, kamu tau. Baiklah....Namaku Mark."

"Kau berbohong!!! Itu adalah nama kakakku." Kata Veby.

"Itu terserah, namaku memang seperti itu."

"Tidur lah dengan ku malam ini." Kata Mark.

Mata Veby membuat sempurna. " Kau kira aku wanita seperti apa? Berani sekali kau mengatakan hal seperti itu." Kata Veby dengan emosi yang membara.

"Aku......" Kata Mark sambil mendekati tubuh Veby.

"Diam disana!!!! Aku akan membacakan doa untuk mu, Yaaa doa, kau akan mati setelah itu." Kata Veby dengan penuh keyakinan.

"Bla...Bla...Bla....Bla...."

"Tidak usah repot-repot. Aku akan pergi." Kata Mark lalu menghilang.

"Kenapa mantra ku tidak menyentuhnya? Tapi tungu.... Bukankah tadi doa makan?" Kata Veby

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***