Fiza : Hari Pertama Bekerja

Gue melangkah menuju ke ruang meeting dengan perasaan yang tidak menentu. Hari ini sangat penuh kejutan untuk gue.

Pertama, gue tidak menyangka kalau orang yang sudah nyinyir ke gue itu sepaket alias kakak beradik. Mereka adalah putra putrinya budhe Harsono pula. Padahal si mami begitu baik hati bagaikan sang dewi, tapi kok anak - anaknya malah punya mulut yang julid dan suka menghina. Tuh karma kan? tidak nyangka kan? Gue yang sudah mereka hina ini bakalan menjadi salah satu anggota keluarganya.

Kedua, gue merasa tidak enak hati dengan kehebohan tadi pagi. Kesalah pahaman yang terjadi, bisa membuat Yuna schock hingga pingsan. Padahal, meskipun gue dihina seperti itu, gue tidak ada dendam. Makanya ati - ati ye.... karma itu beneran ada. Ada yang dibalas langsung alias tunai, ada juga yang dicicil alias menunggu waktu.

Ketiga, jujur ini sob! Gue merasa tidak nyaman dengan sikap Aksa yang masih mendendam ke gue. Setahu gue justru perempuan lah yang betah musuhan ketimbang cowok. Mana gue dipanggil Ranma 1/2 pula. Tidak kreatif sekali.

Keempat, kerja baru sehari tapi gue sudah mendapat 2 sp. Alasannya sepele. Karena gue tidak terima dipanggil Ranma 1/2. Bukannya gue merasa tersindir lho ya, tapi nama gue ini adalah pemberian kedua orangtua gue, dimana salah satu dari orangtua gue sudah almarhumah. Hiks... sedih.

Yang kelima, yaela ada lima. Jadi seperti lagu tombo ati aja ya ada 5? Nah ini nih yang membuat gue ketar - ketir. Rasanya gue ingin kabur aja dari kantor ini. Dan kalau bisa tidak akan balik lagi. Gue dikerjai, Sob! Padahal gue tidak mempunyai basic dibidang bisnis, apalagi public relationship. Bagaimana gue bisa sepik - sepik tentang materi proposal, coba? Gue baru mulai bekerja hari ini, gue tidak tahu ini kerjasama nya mau membuat apa, dimana lokasinya, dan dananya berapa? Hiks - hiks pokoknya gue ingin nangis. Sumpah!

Diruang meeting, beberapa stafnya Aksa sudah siap. Ketika gue hendak duduk, Direktur dan staf PT Bla...bla...bla pun hadir.

Tangan gue jadi semakin terasa dingin.

"Duh gusti saya ingin mati saja!"

Rapat sudah hampir dimulai, tapi terdengar ketukan pintu dari luar. Kemudian sesosok manusia pun muncul.

"Maaf saya terlambat!"

Alhamdulillah ya Allah.... akhirnya bos gue yang hansem tidak benar - benar mengerjai gue. Gue merasa lega seperti habis boker karena beberapa hari mengalami sembelit. Obat sembelit gue datang, Sob!

"Sini Bos! gue peyuk dulu. Muach!"

So... akhirnya gue cukup menjadi pendengar dan memandang dengan terheran - heran negosiasi alot antara bos gue dan bos PT Bla...bla..bla.

Gue berdiri mendekati kedua bos itu, berusaha untuk membantu memberi solusi.

"Sekedap, Pak, cobi dipun bahas rumiyin. Proposal nomer pinten ingkang mboten sekeca. Mangke saged dipun gantos malih supados trep kalian kersanipun kekalih pihak!"

(Sebentar, Pak. Coba dibahas dulu. Proposal nomor berapa yang tidak disetujui. Nanti bisa diganti lagi supaya pas dengan keinginan kedua belah pihak!"

Gue sengaja memakai bahasa krama meskipun ancur, Sob! Kata nyokap gue dulu, cara termudah untuk membuat emosi seseorang menjadi calm down adalah diajak berbicara dengan bahasa krama.

Benar saja, bos gue dan bos PT Bla..bla..bla langsung menghentikan perang urat syarafnya.

"Aku setuju, Le. Aku pingin poin nomer telu diganti. Aku pingine.... bla..bla...bla...."

(Aku setuju, Nak. Aku ingin poin nomer tiga diganti. Aku inginnya...bla...bla...bla...)

Untunglah tadi gue sempat berdiskusi dengan Aksa sebelum meeting. Jadi gue bisa menjelaskan sedikit.

"Oh.. mekaten lho, Pak! Bla..bla..bla..."

(Oh begini lho, Pak. Bla..bla..bla...)

Gue dan bos PT Bla..bla..bla asyik berdiskusi dengan bahasa jawa, dan gue menanggapi dengan bahasa krama. Suara bos PT Bla..bla..bla yang semula bernada tinggi, pelan - pelan mulai melunak. Sedangkan bos gue dan staf direksi yang lain hanya terdiam mendengarkan pembicaraan kami.

Hingga akhirnya....

"Oh ngono to. Yo wes nek ngono aku setuju. Deal iki yo. Ngko nek proposale wes di ganti tak tanda tanganane!"

"Oh begitu to. Ya sudah kalau begitu aku setuju. Deal ini ya? Nanti kalau proposalnya sudah di ganti akan aku tanda tangani!"

Staf Aksa yang membawa laptop segera merevisi proposal saat itu juga. Sambil menunggu proposal selesai direvisi, si bos PT Bla..bla..bla mengobrol dengan gue.

"Kowe wes nduwe bojo durung, Le? Aku duwe anak wadon. Sopo reti jodohmu!"

(Kamu sudah punya istri belum, Nak? Aku punya anak perempuan. Siapa tahu jodohmu)

Nggak tahu kenapa, bos PT Bla...bla...bla malah mengajak gue mengobrol tentang hal yang paling pribadi. Gue jadi salah tingkah, Sob. Sedang bos gue melotot ke arah gue. Gue bisa membaca pikiran bos gue. Dia tidak rela bos PT Bla..bla...bla tertarik menjadikan gue menantu ketimbang memilih bos gue. Hahahahaha...

Gue sempat mendengar Aksa mendesah nafas lega ketika kedua bos bisa menandatangi kontrak yang bernilai milyaran itu. Apalagi kesepakatan itu terjadi setelah debat alot demi reputasi perusahaan masing - masing.

Kedua bos perusahaan itu pun berjabat tangan diikuti oleh para staf yang lain. Kemudian peserta meeting diajak makan - makan ke restoran terdekat oleh Aksa. Bagian dari birokrasi sob!

Fiuh legaaa...

"Thanks Ranma!" ucap bos gue sebelum ia melenggang dengan santai meninggalkan gue menuju ke mobil yang akan membawa kami ke restoran yang dibooking dadakan oleh sekretarisnya.

Aih... aih... gue tidak salah dengar kan?

Gue pun segera berjalan menyusul Aksa.

"Saya tidak jadi diberi sp 3 kan pak?"

Gue mencoba menggoda bos gue. Sayangnya bos gue sudah balik ke mode lelaki menyebalkan seperti sebelum meeting belangsung. Ya sudah lah!

കകകകക

"Bos, hari ini bos nggak akan pergi hangout kan?"

Dalam hati gue berharap Aksa tidak akan neko - neko untuk pergi clubing atau melakukan kesenangan lainnya. Gue sedang males menjadi satpol PP nya selama 24 jam. Mana gue mesti memasak makan malam untuk bokap gue pula.

"Kenapa Lo mengatur gue?"

Cara bicara mas bos sudah kembali ke mode tidak formal lagi. Ya iyalah, jam kantor kan sudah selesai, Sob!

"Saya kan cuma ingin memastikan. Soalnya ini perintah dari budhe Harsono."

"Heh Ranma, Lo jangan berlagak mengatur gue ya, jangan mentang - mentang karena disuruh mami buat mengawasi gue, Lo langsung belagu!"

"Gue tidak ada maksud untuk mengatur Lo. Gue hanya menjalankan amanah budhe untuk mengawasi Lo!"

Gue jadi ikut terbawa emosi. Efek kecapekan hari pertama kerja. Huff.

"Tapi gue merasa Lo memanfaatkan posisi. Mentang - mentang mami berniat menjodohkan gue sama Lo!"

Astaghfirullah.... Gue jadi ingin menjual anaknya budhe Harsono, deh! Andai gue tidak menaruh hormat dan berhutang budi pada kedua ortunya, gue sudah kalap menjitak kepalanya sampai peang.

"Denger ya, gue tidak mau dijodohin sama Lo. Nikah sama Lo itu, gue ngebayanginnya seperti main pedang - pedangan tau nggak!"

Ucapan Aksa membuat emosi gue langsung mengumpul di ubun - ubun.

"Gue juga nggak sudi dipaksa nikah sama Lo. Cowok tukang gonta - ganti cewek. Gue takut ketularan penyakit kelamin. Hiiiiiii..."

Gue menyindir Aksa telak. Aksa melotot, tapi gue tidak peduli. Setengah berlari, gue keluar dari kantor dan buru - buru masuk ke dalam mobil.

"Den Aksa kok belum keluar?"

"Nggak tahu, Pak, saya capek ingin segera pulang."

"Tak antar pulang langsung aja, Nduk!"

"Nggak usah pak Warno, motor saya kan ada dirumah budhe. Besok saya berangkat kerjanya gimana?"

"Oh iya, ya." Pria berumur empat puluhan itu mengangguk - anggukkan kepalanya.

Gue duduk di samping pak Warno sambil memejamkan mata. Haduh capeknya hati gue. Padahal baru hari pertama kerja.

Ya Allah sampai kapan saya sanggup menghadapi bos saya yang seperti Aksa itu.

Tbc

Terpopuler

Comments

💥ChaRak4💥😉

💥ChaRak4💥😉

kerenn Fiza...lawan ja tuh mulut congornys si Aksa😅

2020-11-29

2

Yani

Yani

lanjut. marathon

2020-11-19

0

Sandaran hati

Sandaran hati

fasih bener bahasa jawanya thoooor 👍👍

2020-10-20

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!