Laksana Bima Harsono

Hari ini gue capek berat. Seharian ini gue mewakili bokap untuk meeting rencana pembukaan hotel baru dengan para investor. Jadi malam ini gue putuskan ingin menghibur diri dengan clubing. Refreshing lah, untuk nyegerin otak dan nyegerin mata. Barangkali aja ketemu cewek cantik yang mau gue ajak ONS. Soalnya nggak cuman otak gue aja yang butuh seger - seger, junior gue juga.

Gue hubungi Lanang. Dia adalah salah satu sahabat gue yang sekarang menjadi manajer sebuah band ternama.

"Halo, Lan. Gimana nih? Lo senggang nggak?"

"Tau aja gue lagi senggang?" Suara diseberang menanggapi telpon gue sambil terkekeh.

"Ketemuan yuk!"

"Oke! Entar malam. Temui gue di club Black Cat. Soalnya gue ada perlu disana!"

Sebenarnya gue belum pernah nongkrong ke Black Cat. Setahu gue tempat itu tidak menarik karena nggak ada cewek yang cantik. Itu kata teman gue yang pernah kesana sih. Tapi nggak tahu kenapa Lanang justru mengajak gue ke tempat itu. Ya sudah lah. Kalau urusan Lanang ditempat itu sudah selesai, gue bisa mengajak dia pindah ke tempat yang lain.

Pukul delapan malam gue sudah berada di depan Black Cat. Gue kembali menghubungi Lanang, dan ia menyuruh gue untuk segera masuk ke dalam.

Gue mendapati Lanang tengah serius menatap band lokal yang sedang tampil. Biasa tuh teman gue, kalau melihat band yang sedang tampil berasa sedang jadi juri kontes bintang idola. Gue akui, mata Lanang itu sangat jeli kalau diminta menilai kualitas perform sebuah band pendatang baru atau yang masih mentahan. Gue jadi paham alasan Lanang datang kemari. Paling juga sedang mencari bibit baru untuk ia orbitkan.

"Sorry bro! gue nggak menyambit lo di depan!"

Lanang menjabat tangan gue sambil melemparkan candaan sarkasnya.

"Kita lihat mereka dulu ya!" Lanang meminta persetujuan.

Tuh kan, apa gue bilang. Lanang sedang mengamati dan menilai kualitas band yang sedang manggung di depan. Gue mengangguk dan mulai ikut mengamati.

Gue nyaris terbahak melihat penampilan band tersebut. Bayangkan! vokalisnya yang cowok itu menyanyi lagunya Avril Lavign dengan suara cewek. Hahahahaha.... lucu juga ini band. Kemampuan bermusiknya sih oke, jenis musik yang mereka bawakan juga lumayan banyak digemari. Sayangnya penampilan vokalisnya kurang menarik.

"Unik ya vokalisnya? Gue diberi tahu teman. Makanya gue penasaran trus kesini."

"Nggak unik. Tapi aneh. Cowok kok nyanyi lagunya Avril."

"Makanya gue bilang itu vokalis unik banget. Dia cewek tulen bukan cowok. Lagipula dalam industri hiburan bukan hal aneh kok menyanyikan lagu lintas gender."

Gue langsung terdiam. Schock gue mendenger penjelasan Lanang barusan. Gue amati vokalis band itu dengan seksama. Dilihat dari ujung kepala hingga ujung kaki sih nggak kelihatan cewek - ceweknya kalee.... Masa gue perlu mengecek dari apa yang berada diantara selangkangannya? Otak gue mulai ngeres.

Ah, jadi ingat kan tujuan gue clubing. Gue pun mengedarkan pandangan ke cewek - cewek yang sedang terbius pesona si vokalis. Njirr... masa gue kalah sama cewek.

Gue berasa jones, Bro! Cewek - cewek itu pada buta kali ya? Mereka justru ngefans ke cewek abal - abal yang cakep tapi nggak punya batang. Nyesel gue diajak Lanang kemari.

Untunglah dari sekian banyak wanita, ada satu wanita normal yang mendekati gue. Gue teliti dari atas sampai bawah. Yah lumayan lah, dari pada gue nganggur.

"Lo sendirian?"

"Sama teman sih. Tapi teman gue lagi headbengan di depan!"

"Lo nggak ikut ke depan?"

"Enggak. Ada yang lebih menarik disini!"

Wanita itu mulai mengeluarkan rayuannya. Ia mulai nempel ke gue.

Gue bisa mencium aroma parfum yang menguar dari tubuhnya.

Gue ajak dia duduk di sofa dan menikmati minuman yang gue pesan. Dalam sekejap saja, ia sudah menempel bak perangko ke gue. Lanang hanya melirik gue sambil nyengir.

"Nggak keganggu kan kalau gue sambil ngobrol sama Bobby and the gank?" Lanang meminta ijin ke gue. Gue hanya mengangguk aja.

Bobby and the gank selesai manggung, sekarang giliran DJ memainkan musik. Beberapa saat kemudian, Bobby and the gank mendatangi Lanang, termasuk si cewek abal - abal.

Mereka memperkenalkan diri. Ternyata si vokalis itu bernama Fiza. Gue amati Fiza lekat - lekat. Beuh... berasa saingan aja gue. Menurut gue, dia tidak cocok menjadi cewek karena tidak ada hal yang bisa menarik hati seorang lelaki.

Rupanya Fiza sadar kalau gue menatapnya dengan intens, dia langsung buang muka. Gue cuma nyengir. Ge- er amat tuh orang. Kalau disuruh memilih, gue lebih memilih cewek yang sekarang sedangmenggelendot manja disamping gue.

Gue peluk si cewek dan gue remas bokong sintalnya.

"Aw.... kamu genit ih!"

Biarpun begitu, si cewek langsung melingkarkan tangannya ke leher gue."

Gue lirik Fiza, dia masih pura - pura tidak melihat ke arah gue. Sementara si cewek ganjen yang gue nggak sempat nanyain namanya, udah mulai mencumbui gue.

"Bob, Lo aja yang mengobrol sama mas Lanang ya, gue cabut dulu. Biasa... ada jam malam!"

Gue mendengar Fiza pamitan.

"Ala! Kerja di club aja pake ada jam malam. Nanggung banget sih. Takut digodain cowo? Mana ada yang mau ganggu, Lo!" Gue nyolot, Sob. Efek gue iri melihat dia dielu - elukan para cewek saat tadi sedang manggung.

Fiza melotot ke arah gue. "Gue cuma nggak nyaman aja sama cowok yang ingin bunuh gue karena merasa iri kalau ternyata gue lebih digilai para cewek ketimbang dianya!"

Fiza menjawab dengan ketus, dan bikin gue yang sudah mulai terpengaruh alkohol jadi sedikit sensi. Anjrit, nih cewek! Belum tahu siapa gue? Gue ajakin dia ONS baru kelepek - kelepek tuh orang. Tapi sorry, biarpun dia menawarkan diri ke gue secara sukarela, gue juga kagak nafsu.

"Yuk ah, gue cabut. Apapun hasil pembicaraan malam ini gue ikut aja!"

Fiza berlalu dari hadapan kami. Sepeninggal Fiza gue ikutan jadi tidak bernafsu melayani cewek yang sedang berusaha keras merangsang birahi gue. Sialan banget si Lanang. Nyesel banget gue datang ke tempat ini. Gue juga ingin cabut untuk pindah tempat clubing.

Gue melepaskan diri dari pelukan cewek yang nggak gue tahu namanya.

"Sorry, Lan. Gue juga mau cabut!"

"Sayang... kok gue ditinggal!" Si cewek memprotes gue ketika gue mau cabut.

"Sorry, beib! Gue besok ada tugas ke luar kota. Jadi gue mau pulang sekarang untuk prepare!" dusta gue.

Tanpa menunggu jawaban Lanang, gue langsung cabut dengan meninggalkan beberapa lembar uang ke Lanang buat bayarin minuman gue dan si cewek yang nggak gue tahu namanya.

"Sayang... besok kesini lagi ya. Muach..!"

Si cewek meneriaki gue, tapi gue tetep tidak peduli.

Sampai di parkiran, gue melihat Fiza sedang menstater motornya. Kening gue berkerut, Fiza naik motor butut? Gue langsung ngakak di pelataran parkir.

"Ternyata saingan gue cuma naik motor butut!" Gue ledek Fiza habis - habisan.

"Apa urusan, Lo!" Fiza balas membentak gue. Gue berdiri di depan motornya.

"Kalau begitu, gue nggak perlu khawatir kalah saing sama, Lo!" Gue menonyor kepalanya yang sudah terlindung helem.

"Siapa juga yang mau saingan sama Lo. Nggak ada untungnya juga buat gue. Udah sana minggir, gue buru - buru mau balik!"

Gue segera menyingkir dan membiarkan Fiza berlalu. Belagu juga tuh si cowok abal - abal.

Ternyata gue searah dengan Fiza. Gue masih sempat mengejeknya, dengan sengaja tancap gas dan memepet motor butut yang dikendarai Fiza, saat mobil gue melewatinya.

Gue tertawa ketika melihat Fiza dari kaca spion. Itu cewek sempat oleng dari motornya karena gue kagetin. Hahahaha.... Rasa kesal gue karena tadi sempat  tersaingi oleh Fiza mulai reda. Pokoknya gue tidak rela kalau ada yang mengalahkan kepopuleran gue. Terutama soal wanita. "Ingat itu, Za!

Tbc

Terpopuler

Comments

᪙ͤæ⃝᷍𝖒ᵗᵃʳⁱ♡⃝𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂᶬ⃝𝔣🌺

᪙ͤæ⃝᷍𝖒ᵗᵃʳⁱ♡⃝𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂᶬ⃝𝔣🌺

Awas kesambet jadi cintrong🤭🤭

2022-06-25

0

Dessy Rahayu

Dessy Rahayu

bagus ceritanya...bahasanya asyik

2020-12-23

0

💥ChaRak4💥😉

💥ChaRak4💥😉

agukugu sugukaga Thogor...
haahaaa....dlu pling suka pake bhasa alay kyak gni ma temen²...GK nyangka si othor mengingatkan lg ma memory thn 90an eehhh dah tua bnget yaa ak🤣🤣

siaksa sogok bnget yaa...ntar cintrong ma Fiza Bru tau rasa kamu

2020-11-29

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!