Manda pun pergi meninggalkan mansion menuju ke markas Barbara. Ia terlihat sedikit cemas karena tak tahu apa yang Barbara inginkan padanya. 2 jam perjalanan itupun berakhir. Manda sampai di bar terbengkalai tempat tinggal Barbara dan seluruh anggota Red Skull.
Bodyguard Antony menunggu di ruang depan tempat Manda dulu pernah tidur di sebuah sofa tua. Ia membiarkan Manda masuk ke dalam. Salah satu anggota geng menyambut Manda dan mengajaknya masuk melewati pintu tersembunyi di balik rak botol minuman kosong.
"Dia sudah menunggumu," ucap salah seorang anggota Red Skull menunjukkan Manda ruang kerja Barbara.
Manda mengangguk mengerti. Ia berjalan perlahan menyusuri lorong melewati para anggota geng yang melihatnya dengan sorotan mata tajam. Manda tak menghiraukan mereka dan tetap fokus berjalan lurus ke depan.
Akhirnya ia sampai di ruang kerja Barbara dan membuka pintu yang sudah sedikit terbuka itu. Tapi, sebuah pemandangan mengejutkan membuat mulut Manda menganga lebar dan hampir menjatuhkan tasnya.
Manda melihat Brian, bodyguardnya dulu sedang bermesraan dengan Barbara. Brian bertelanjang dada memangku Barbara yang terlihat menikmati ciuman panasnya dengan Brian sembari memasukkan tangan nakalnya di balik celana dalam Brian dan memijat kuat kejantannya. Mata Manda melotot tajam bahkan ia merasa tercekik melihat pemandangan tak wajar itu.
Barbara dan Brian sama-sama tak menyadari kedatangan Manda. Manda sendiri jadi salah tingkah dan memalingkan wajahnya meski sekali-kali mencuri pandang ke arah mereka berdua karena hal mengejutkan yang mereka lakukan.
Jantung Manda berdetak cepat, ia kesulitan bernafas, ia menggenggam kuat tasnya dimana tangannya mulai bekeringat dingin. Tiba-tiba, Monica datang mengejutkan Manda dari belakang dan spontan berteriak.
"Akk, oh God, kau mengagetkanku Monica!" pekik Manda bahkan sampai melompat kecil karena terkejut.
Spontan Barbara dan Brian langsung melepaskan ciumannya. Mereka terkejut melihat Manda ada di depan mereka. Barbara pun segera menarik tangannya dari celana dalam Brian.
Brian pun langsung menghapus bibirnya yang terkena lipstik merah merekah dari ciuman ganas Barbara. Barbara langsung berdiri dan merapikan pakaiannya. Brian juga langsung berdiri dan membalik badannya mengancingkan kembali pengait celananya.
Monica terkekeh melihat sikap canggung mereka bertiga.
"Kenapa kau tak mengetuk pintu? Ku kira kau tahu sopan santun, Manda," ucap Barbara terlihat kesal.
"So-sorry Barbara ... i ... i ... agh," Manda yang menjawab dengan tergagap tiba-tiba dicengkram kedua pipinya oleh Barbara yang kini melotot tajam padanya.
Brian terlihat panik. Ia takut Barbara menyakiti nona yang pernah ia lindungi dulu. Brian masih memegang janjinya. Ia mendekati Barbara dan memeluknya dari belakang mencoba menenangkannya.
"Apa kau malu karena ia melihat aksi kita, sayang?" ucap Brian mesra sembari mengigit telinga Barbara gemas.
Manda mengerutkan keningnya. Ia tak menyangka jika Brian melakukan hal gila itu pada Barbara. Manda sampai menelan ludah tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Barbara pun terbuai dan melepaskan cengkraman tangannya dari pipi Manda dan berdiri tegak.
"Huh, berterima kasihlah pada lelaki yang baik hati ini. Kenalkan, dia Brian, kekasih baruku," ucap Barbara melingkarkan kedua tangannya di leher Brian dan menatapnya mesra.
Brian mengulurkan tangannya mengajak berjabat tangan seolah-olah ia tak mengenal Manda.
"Hallo, aku Brian," ucapnya dengan menaikkan salah satu alisnya.
Manda masih terbengong tak menyambut jabat tangan Brian. Monica menatap Manda seksama.
"Hei, dia mengajakmu bersalaman. Kenapa kau diam saja?" tanya Monica heran.
"Oh, yes yes. Hallo, Brian. Aku Manda. Nice to meet you," ucap Manda sembari menjabat tangan Brian gugup.
Brian tersenyum pada Manda sedang Manda masih terlihat shock dengan yang ia lihat barusan. Barbara kembali berciuman mesra dengan Brian. Manda hanya diam mematung dengan tatapan miris di wajahnya.
Barbara pun melepaskan ciumannya dan meremat bokong Brian gemas. Brian hanya terkekeh dan pergi mengambil jaketnya.
"Aku pergi dulu, ku lihat kau cukup sibuk hari ini, sayang. Sampai jumpa lagi," ucap Brian mesra memegang dagu Barbara dengan senyum menawannya.
Terlihat Barbara memang jatuh hati pada pesona Brian. Ia menggigit bibir bawahnya sembari menatap kepergian Brian. Brian memakai jaket kulitnya di depan Manda dan menatapnya dengan tersenyum miring.
"Sampai jumpa lagi, Manda." Ucap Brian yang pergi melewati Manda begitu saja seolah-olah tak mengenalnya.
Manda tercengang dengan mulut menganga lebar. Monica sibuk memperhatikan Manda sedari tadi yang terlihat aneh dimatanya tapi ia diam saja sambil mengunyah permen karetnya. Barbara kembali duduk ke singgasananya dan meminta Manda datang padanya.
Manda pun berjalan perlahan mendatanginya menyerahkan tas yang berisi amplop pemberian Antony. Barbara pun membuka amplop itu yang ternyata berisi sejumlah uang yang cukup banyak dan selembar kertas. Barbara membacanya seksama yang lalu melirik Manda tajam.
"Wah ... wah ... sepertinya kau mendapat dukungan kuat dari tuan Antonio, Manda," ucapnya menatap Manda tajam.
Manda bingung dan masih berdiri di depan Barbara dengan Monica di sebelahnya yang duduk di meja kecil sambil menyilangkan kedua tangan di depan dadanya.
"Maksudmu?"
"Tuan Antonio membantumu membalaskan dendam. Katakan padaku, apa yang kau janjikan padanya hingga ia mau melakukan hal ini. Jangan coba membohongiku," ucap Barbara tajam.
"A-aku tak menjanjikan apapun padanya," ucap Manda jujur.
"Tidak mungkin. Tak mungkin Tuan Antonio melakukannya secara cuma-cuma. Ahh, apa ... kau sudah tidur dengannya?" tanya Monica melirik genit pada Manda.
Manda tertegun. Ia pun menyangkalnya.
"Tidak, mana berani aku melakukannya. Aku tak tidur dengannya, sungguh," ucap Manda cepat.
"Benarkah? Kau tahu kan jika kau sampai ketahuan berbohong, Manda?" ucap Barbara dengan seringainya.
Manda menelan ludah. Ia memejamkan matanya mencoba mengingat sesuatu. Manda membuka matanya seketika dan menatap Barbara dan Monica gantian dengan panik.
"Ah, aku ingat. Aku mengatakan padanya bahwa aku akan selalu disampingnya dan berjanji tak akan meninggalkannya, sumpah hanya itu saja," ucap Manda serius.
Barbara langsung berdiri dan meletakkan tas yang Manda bawa tadi ke atas meja kerjanya dengan kasar. Ia mendatangi Manda dengan langkah gusar dan bersiap untuk menamparnya.
Manda sudah memejamkan matanya karena ia tahu jika Barbara akan menamparnya, tapi dengan sigap Monica menahan tangannya, Barbara melirik Monica tajam.
"Dia wanitanya Antony sekarang. Kau tak bisa menyakitinya nanti Antony marah, kita yang kena imbasnya," ucap Monica mengingatkan.
Barbara kesal setengah mati dan melepaskan paksa tangannya dari cengkraman Monica. Barbara bertolak pinggang dan mengumpat berulang kali. Manda hanya memejamkan matanya mendengar Barbara marah-marah.
"Manda! Kau benar-benar bodoh! Kau sengaja berjanji padanya agar kau bisa pergi dari kami, iya kan? Mengaku!" teriaknya kesal setengah mati melotot tajam pada Manda.
"Tidak Barbara, bukan begitu. Itu karena tuan Antony juga mengancamku. Kami berdua sama-sama membuat perjanjian. Ia berjanji memberikanku satu kesempatan untuk bertemu Adam dan anakku sekali lagi, aku berjanji pula padanya agar setia padanya. Hanya itu saja, aku tak menjanjikan apapun lagi padanya, sungguh!" ucap Manda panik.
Monica pun mendatangi Barbara dan berbisik padanya. Terlihat Barbara masih melotot tajam pada Manda dengan kesal di hatinya. Tak lama Barbara mengangguk paham. Ia kembali menenangkan hatinya dan mengatur nafasnya.
"Baiklah, tapi kau juga berjanji padaku satu hal, maka aku akan memaafkanmu," ucap Barbara dengan wajah tengilnya.
"Baiklah, apa itu?" tanya Manda sedikit cemas.
"Aku ingin semua aset-asetmu yang ada di tangan Julius Adam, aku ingin itu semua menjadi milikku," ucap Barbara dengan seringainya.
"WHAT?!" pekik Manda kaget setengah mati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 378 Episodes
Comments
Jacklin Clarisa morgana
parah klo mc prempuanya manda lemah klo brpasangn dgn antoni klo cuma bekal cerdas sja tpi tdk di dukung kekuatan belah diri susah apalgi mnda plin plan, masih ngarapin adam yg jahat itu bodohnya mnda klo msih ngarapin adam
2022-12-07
0
Estiti Kadam
akhirnya terucapkan jg apa yg dimauin si babar
2021-04-27
0
👑 Divya Lin💣
wow... si Barbara mulai terang2an... wuuuuah
2020-11-17
0