Manda tertidur malam itu di kamar Nana dengan lelap. Seperti semua penderitaanya selama ini lenyap digantikan mimpi indah malam itu yang membuat senyumnya terukir di wajah cantiknya.
Manda bermimpi, bayi di kandungannya selamat. Seorang bayi cantik nan lucu berambut cokelat dan bermata bulat menggeliat dalam dekapannya. Bayi itu tersenyum manis padanya, Manda begitu bahagia dan menangis haru melihat anaknya memegang jemarinya dengan senyum merekah tanpa gigi-gigi kecil.
Tiba-tiba, Manda merasakan seseorang sedang menatapnya dan bayinya dari kejauhan dengan sorot mata tajam. Manda terkejut dan ketakutan, ia adalah Julius Adam suaminya.
Adam mendatanginya dan merebut bayi itu dalam gendongannya. Manda berusaha sekuat mungkin mempertahankan bayi itu dalam dekapannya. Bayi mungil itu menangis kencang hingga tangisannya membuat Manda tak berdaya.
BUKK! Bahu Manda ditendang hingga ia jatuh terlentang di atas ranjangnya. Adam berhasil membawa bayi mungil itu dan pergi meninggalkan Manda yang menangis terisak tak berdaya di ranjangnya.
"Hahh.. hahh.. ahhh.." Manda terbangun dari mimpi buruknya.
Manda berkeringat hebat, jantungnya berdebar kencang, keningnya berkerut dan pandangannya tak menentu. Manda mengatur nafasnya dan menyeka keringat dj dahinya. Ia menutup wajah cantiknya dengan kedua tangannya. Manda menyisir ke belakang rambut panjang cokelatnya dengan jemari-jemari lentiknya.
Manda mulai tersadar. Ia mengamati ruangan yang ia tempati sekarang. Sebuah kamar berukuran 3x4 meter dengan sebuah kasur ukuran kingbed, meja rias dan lemari pakaian. Ada sebuah meja kecil dan sebuah kursi dekat dengan jendela kamarnya.
Manda beranjak dari ranjangnya dan melihat sekeliling. Gaya interior kamar itu tak sesuai seleranya, gelap dan pengap. Manda menyukai warna pastel yang lembut dan terlihat elegant. Tapi, Manda tak mau mempermasalahkan hal itu sekarang.
Manda mendekati jendela kamar itu. Ia berada di lantai 2 dekat dengan sebuah gang sempit di bawahnya yang ternyata jalan buntu. Sebuah tempat yang sepi bahkan tak ada tetangga di kanan kirinya. Terlihat keramaian di beberapa blok dari gedung yang ia tinggali. Ia tak tahu ada di mana, tapi ia cukup yakin gedung yang ia tempati itu adalah sebuah club terbengkalai yang sudah tak digunakan lagi.
Manda melihat jam tangannya, ternyata waktu masih menunjukkan pukul 4 pagi. Manda ingin kembali beristirahat, tapi ia takut mimpi buruk itu kembali menghampirinya, Manda pun mengurungkan niatnya. Ia penasaran dengan isi lemari di kamar itu, Manda pun membukanya.
Ia cukup terkejut karena isinya pakaian-pakaian erotis yang sangat minim dan sexy. Manda melihatnya dengan miris dan kening berkerut, semua hal di tempat itu tak sesuai dengan gayanya. Manda pun mengembalikan pakaian-pakaian yang digantung itu pada tempatnya.
Baju yang Manda kenakan sudah tak layak karena robek. Bra nya pun sampai terlihat, ia terpaksa mengambil sebuah kaos ketat dengan gambar aneh pada bagian depan kaos itu. Manda melepaskan baju robeknya dan mengganti dengan kaos yang ada di dalam lemari itu.
"Eh, ukurannya pas." Ucap Manda kaget.
Manda kembali melihat sekeliling, ia masuk ke kamar mandi dalam yang ternyata dilengkapi bathup. Tempat itu kotor dan tak terawat. Manda merasa pemilik sebelumnya sangat jorok melihat banyak lalat pada tempat sampah di dalam kamar mandi itu.
Bahkan banyak kon**m bekas pakai yang dibuang begitu saja di dalam sana. Rasanya Manda ingin muntah dan langsung bergegas pergi dari tempat menjijikkan itu.
Manda merasa tertekan tapi ia tak punya pilihan. Ia tetap akan mencari cara agar bisa terbebas dari tempat mengerikan itu. Manda membuka pintu kamarnya dan melihat lorong yang sepi. Manda menutup pintunya dan berjalan perlahan agar tak membangunkan yang lain. Ternyata banyak kamar di sana seperti koridor sebuah penginapan. Di depan pintu kamar itupun ditulis nama-nama pemilik kamar. Manda jadi penasaran siapa pemilik kamar sebelum ia menempatinya.
"Nana. Hmm ... nama yang imut, sayang dia sangat ceroboh," batin Manda menilai.
Tiba-tiba seseorang keluar dari pintu sebuah kamar yang ada di ujung lorong. Seorang lelaki bertelanjang dada dan hanya memakai celana jeans panjang sedang berjalan ke arahnya. Lorong itu sangat gelap. Manda ketakutan, saat ia akan kembali masuk ke kamar untuk menyelamatkan diri tiba-tiba..
"Nona Manda? Kau kah itu?" tanya lelaki itu yang tiba-tiba memanggilnya.
Manda tertegun dan langsung membalik badannya. Matanya terbelalak lebar dan langsung menghampiri lelaki yang ternyata ia kenal itu. Lelaki itupun tak menyangka bertemu dengan Manda dan langsung memeluknya. Manda terlihat senang sekali bertemu dengannya begitupun lelaki itu. Lelaki itu langsung melepaskan pelukannya dan melihat sekeliling.
"Nona, di mana kamarmu?" tanyanya cepat.
Manda pun menunjuk pintu di sampingnya. Lelaki itu langsung mengajaknya masuk dan mengunci pintunya. Manda bingung dan masih berdiri di samping pintu. Lelaki itu mengajak Manda duduk di pinggir ranjangnya, Manda pun menurutinya. Lelaki itu ikut duduk di sampingnya dan menatap Manda lekat.
Mereka berbicara bahasa Inggris.
"What are you doing here, miss?" tanya lelaki itu heran.
"Ceritanya panjang, Brian," jawabnya terlihat pusing dengan keadaannya sendiri. Kini giliran Manda menatap Brian tajam.
"Kau sendiri, apa yang kau lakukan disini? Kau pergi kemana saat aku membutuhkanmu? Kau meninggalkanku sendirian. Kau sudah berjanji pada ayah ibuku untuk melindungiku tapi kau," ucap Manda terhenti dan memalingkan muka. Ia terlihat sedih dan kecewa.
"I'm sorry mam, i'm sorry ... Ini semua karena suamimu. Maaf jika perkataanku membuatmu marah, tapi ... dia menjualku dan membuatku menjadi gi**lo. Hah, apa kau percaya yang ku katakan ini, nona?" tanya Brian tajam pada Manda.
Manda sampai menganga mendengar hal ini, ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ia tak menyangka ternyata Adam berbuat keji pula pada bodyguard kepercayaannya. Manda langsung memeluknya, ia iba dengan kondisi Brian yang terlihat begitu terpukul. Brian menahan tangisnya dan tetap berusaha tegar.
Tiba-tiba ponsel Brian berdering, Manda pun melepaskan pelukannya. Brian mengambil ponsel dari saku celananya. Ia menatap layar ponsel itu dengan kening berkerut seakan enggan mengangkatnya. Manda menatapnya seksama.
"Ada apa, Brian. Siapa yang meneleponmu?" tanya Manda cemas.
Brian menatap Manda lekat dan segera beranjak dari ranjang itu. Ia melihat lipstik di meja rias dan mengambil sebuah tisu di sana. Dengan cepat Brian menuliskan beberapa nomor pada lembaran tisu itu dan menyerahkan dengan hati-hati pada Manda. Manda pun menerimanya dengan bingung.
"Ini nomorku, simpan baik-baik. Maaf nona, aku harus pergi, aku akan kembali lagi menemuimu. Aku tak tahu apa yang terjadi padamu hingga kau berada di sini. Tapi, ingat pesanku ini baik-baik nona. Jangan percaya pada mereka, mereka itu orang jahat, mereka mafia, mereka melakukan hal keji hanya untuk sebuah kekuasaan. Mereka tak ada niat yang tulus untuk menolongmu. Bertahanlah, aku pasti akan kembali untuk membebaskanmu. Kau percaya padaku, kan?" tanya Brian memegang kedua bahu Manda erat.
Pandangan Manda tak menentu, ia masih bingung dengan kondisi ini. Ia diam saja tak menjawab apapun. Ponsel Brian kembali berdering, ia terlihat cemas. Brian pun segera pergi meninggalkan Manda sendirian di kamarnya. Manda berdiri mematung. Ia melihat dari balik jendela sebuah mobil limousine hitam parkir di samping gedung yang ia tinggali.
Terlihat Brian berjalan mendekati mobil itu. Ia masuk ke dalam dan mobil itupun segera pergi. Manda memegang tisu pemberian Brian lekat dan menatap nomor-nomor itu seksama. Manda berusaha menghafalnya. Ia tak mau ketahuan dengan para wanita di Red Skull, ia pun segera membuangnya ke dalam toilet dan mengguyurnya. Manda sudah mengingat nomor Brian dalam memori otaknya.
Manda kembali menenangkan hatinya yang berkecamuk. Ia bertolak pinggang, ia percaya bahwa Brian akan datang kembali padanya. Akhirnya Manda menyibukkan dirinya di pagi buta dengan membersihkan kamar mandi jorok itu bahkan ia sampai muntah berulang kali karenanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 378 Episodes
Comments
Fina Ina
semoga manda kuat dlm menjlani hid up.
2022-10-17
0
Ririn enduuut
sungguh suami yg kejam
2021-05-17
0
suci lestari
mdhan"mnda da yg nolongin nsib"😥😥😥
2021-05-09
0