Disaat Phoenix dan tiga orang lainnya sedang menghadap Bu Sin Jae, mereka menerima banyak pertanyaan dari Bu Sin Jae. Pokoknya mereka diinterogasi hingga ke akar-akar.
"Hampir satu semester menghilang, kalian pergi kemana?!" tanya Bu Sin Jae.
"Kita.... kita ada suatu hal yang penting diluar negri, Bu..., jadi, kita harus menyelesaikan nya terlebih dahulu...." jawab Light menunduk.
"Urusan?! Kalian pikir tidak ada seorangpun yang memiliki banyak urusan penting di luar negri selain kalian?!" bentak Bu Sin Jae. "Kalau sifat kalian seperti ini, bisa-bisa kalian akan dipecat dari sekolah, mengerti?! Sekolah bukan milik pribadi kalian! Dan kalian bukan siapa-siapa di sini!" lanjut Bu Sin Jae tajam.
"Kami mengerti, Bu..." semuanya menunduk.
**Sedangkan Water dan yang lainnya....
"Halo....." ☺️ sapa Bu Sintia.
"☺️☺️☺️☺️" semua membalas dengan senyuman.
"Kalian asal sekolah mana?!" tanya Bu Sintia.
"Luar negri, Bu!" jawab Teleport.
"Luar negri?!" tanya Bu Sintia. "Lalu, mengapa kalian datang bersama-sama dengan Keluarga Rich?? Maksudnya dengan Phoenix dan yang lainnya??!!" lanjut Bu Sintia.
"Kita bersaudara, Bu...." jawab Teleport.
"Bersaudara???? Oowww...! Kalian banyak juga ternyata! Kalian kembar semua?!" lanjut Bu Sintia bikin ngakak 🤣😂.
"Ohh... eumm.. itu... kita... kita ngga kembar juga, Bu...." jawab Teleport nahan-nahan tawa.
"Kamu lucu juga, yaa...." puji Bu Sintia. "Selamat! Anda adalah teman baru saya.....!" lanjut Bu Sintia sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Teleport membalasnya juga.
"Baiklah, kalian akan sekelas dengan saudara kalian yang lain. tidak keberatan, kaann??!!!" ujar Bu Sintia. "Masalahnya, disekolah ini, hanya kelas itu yang mempunyai banyak kursi kosong, karena... bisa dibilang itu adalah kelas VIP, maksudnya, disana semua penghuninya adalah anak-anak konglomerat! Jadi, pikirku kalian pantas untuk belajar dikelas yang sama! Bagaimana???!!" lanjut Bu Sintia.
"Ohh.. itu... itu.... dengan senang hati, Bu...!' Jawab Teleport.
"Baiklah, kita langsung saja, boleh????" Tanya Bu Sintia.
"Baik, Bu....!" jawab semuanya.
Sebelum keluar dari ruang guru, Water dan yang lainnya melirik kearah Phoenix dan ketiga lainnya yang sedang diinterogasi habis-habisan oleh wali kelas.
**Sesampai di depan kelas....
"Ini adalah ruang kelas kalian! Tapi, masalahnya saya bukan wali kelas nya! Lantas bagaimana??? Kalian akan menunggu wali kelas beserta saudara kalian yang lain atau bagaimana???!!" tanya Bu Sintia.
"Sebaiknya kita menunggu saja, Bu!" jawab Water.
"Oohh.... baiklah!" jawab Bu Sintia sambil berlalu.
Tak lama kemudian, wali kelas mereka datang.
"Oohhw... kalian?! Maaf harus menunggu lama!" seru Bu Sin Jae terkejut melihat Water dan calon murid kelasnya yang lain sedang menunggu didepan pintu. "Saya sangat menyesali masalah ini, maafkan saya....!!" lanjut Bu Sin Jae.
"😏" beberapa tersenyum sinis kepada beliau.
"Sebentar yah, mohon menunggu disini untuk beberapa menit! Ok!" ujar Bu Sin Jae sambil masuk ke dalam kelas diikuti oleh Phoenix dan yang lainnya.
"Phoenix....!!" 😮 semua terkejut melihat kedatangan Phoenix dan tiga lainnya yang sudah lama menghilang.
"Plok.... plok.... plok...!!!" Niall dan teman lainnya memberi tepuk tangan pelan sebagai bahan olokan.
"Anak-anak! Teman yang selama ini kalian tanya-tanya kan, kini telah kembali! Bagaimana ekspresi kalian melihat wajah mereka ini???? " ujar Bu Sin Jae terdengar sinis.
"Kita senang kok, Bu mereka kembali lagi...!!" jawab Jihan.
"Tul tuh, Bu!" sahut Tania diiyakan oleh teman lainnya.
"Baiklah, tapi, tidak hanya itu saja! Kita juga memiliki beberapa teman baru!" lanjut Bu Sin Jae.
"What????!!" semua terkejut.
"Benarkah??!!!"
"Kalian penasaran, benarkan?????"
"Kalau begitu, mari menyuruh mereka untuk masuk....!!" ujar Bu Sin Jae.
"Silahkan masuk......!!!!" seru Bu Sin Jae kemudian.
Water dan yang lainnya masuk.
Semua mata berbinar melihat wajah-wajah yang super langka di dunia.
Bahkan beberapa hampir pingsan. baik cowok maupun cewek. Semua terkagum-kagum dengan ketampanan mereka.
"😱😱😱😱😱😱😱😱" semua terpesona.
"Silahkan memperkenalkan diri masing-masing.....!!" ujar Bu Sin Jae.
"Hmm...!" mereka menganggukkan paham.
"Hi semua nya.....! Perkenalkan, kita semua berasal dari keluarga Rich! Dan mungkin kalian telah mengenal saudara kita yang lain....!!" ☺️ ujar Healer's. "Dan nama saya adalah.. Healer's Rich Zhang! Kalian bisa memanggilku dengan Healer's...!" lanjut Healer's.
"Halo 🤗... saya adalah Time Rich Hwang. You can call me Time!"
"Ice Rich Min. Ice saja." 😏
"Gue Teleport Rich In, call me with Teleport!"
"Telekin Rich Xi! Telekin!"
"Dragon's Rich Wu!"
"Thort Rich Dae, dan nama panggilan saya adalah Thort!"
"Saya Water Rich Kim! Dan biasa dipanggil dengan Water!"
Semua telah memperkenalkan diri masing-masing.
"Oohhw! Jadi, kalian semua adalah bagian dari keluarga Rich?! Senang kalian menjadi murid sekolah Kita....!!" ☺️ ujar Bu Sin Jae.
"Anak baru..!! Boleh nggak, gw karungin???!!" 😱 Maureen hampir pingsan.
"Kalian asal mana, siihh?? Keturunan Dewa, kah??!"
"Mereka adalah milikku!"
"Aku memang memiliki wajah tampan! Tapi... bila dibanding dengan mereka... aku mengalah! Aku kalah jauh!!"
Terdengar suara bisik-bisik dalam kelas. Tak hanya perempuan yang terpesona. Laki-laki juga...
"Kalian bisa duduk di kursi kosong, dekat saudara kalian yang lain, tak masalahkan???!!" ujar Bu Sin Jae.
"Baik, Bu!" jawab semuanya serentak sambil terus berjalan menuju kursi kosong dibelakang. Semua mata memandang ke arah mereka. Kecuali Niall dan teman nya yang lain, yang memang sejak dulu ngga suka dengan keluarga Rich, semua mata jatuh hati kepada mereka.
"Baiklah, mari menyudahi acara pesona-terpesona kita....! Dan mari memulai pelajaran, ok??!!" seru Bu Sin Jae.
Pelajaran dimulai. Namun, tak ada seorangpun yang fokus. Semua mata selalu melirik ke arah anak-anak baru.
Water yang dari tadi diam saja menjadi tersinggung dengan perkataan Niall bersama beberapa temannya.
"Bu! Saya heran deh! Kok bisa ya, semua siswa dalam kelas ini tak seorangpun yang fokus, hanya gara-gara anak-anak baru itu??!!" seru Niall.
"Tul tuh Bu! Jadi heran kita..." sahut Wilson, teman Niall.
"Kalau begini terus nantinya, bisa-bisa kelas kita yang menjadi kelas teladan disekolah, menjadi kelas yang hancur sama sekali!!" sahut Farrel.
"Apaan sih, kalian?! Bilang aja ngiri sama pangeran-pangeran tampan kelas kita....!" sembur Nella.
"Wiihh... ngaca deh, kalian doang yang risih. bilang aja ngga senang karena kalah saing dengan mereka!" ejek Nata.
"Ngga gitu juga kalee ekspresi nya! Nampak banget kalo iri!" sahut Tika.
Semua pada mengejek Komplotan Niall yang senang dengan kedatangan anak baru. Namun, Mereka tak peduli dengan perkataan teman kelas mereka. Ketiganya masih mau mencari-cari kelemahan anak baru.
"Dan coba saja deh! Nama-nama mereka juga pada aneh! Yang pertama Phoenix, Api?!! Hahaha..!! Baru ada cahaya, tanah, angin, dan sekarang nama anak-anak baru itu juga ikutan aneh. Air, petir, Salju, pasir...... aneh, kan???!!" lanjut Niall.
"Aneh pala lu!" maki Jihan.
Water merasa tersinggung dengan perkataan Niall. Timbul pikiran usil di benaknya.
"Awas saja lu....!!" bisik Water dalam hati.
**Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments