Akibat ulah Water beberapa waktu yang lalu, Ratu Surga mulai murka. Sudah banyak sekali orang yang mendaftar utk masuk ke surga menjadi terlantar, akibat pintu surga tidak dapat dibuka.
"Bagaimana dengan gerbang??? Apakah Water telah membukanya??" tanya Ratu kepada penjaga.
"Belum yang mulia! Tuan ku Water belum datang untuk membukakan nya!" Jawab penjaga.
"Ini sudah keterlaluan! Beberapa waktu kita beri kesempatan. Tapi dianggap enteng! Kita tidak bisa berbuat apa-apa selain melaporkan nya kepada Dewa Agung!!" Ujar Ratu geram.
"Lalu, apakah yang mulia akan kesana, ketempat kediaman Sang Dewa??? Pintu telah ditutup!!" tanya penjaga.
"Aku tidak akan menjadi seorang ratu bila tidak dapat menguasai kerajaan ku!" jawab Sang ratu.
Kemudian, ratu surga pergi menghadap Dewa Agung di matahari. Ia masuk melalui pintu yang terbuat dari air sejuk, sehingga tidak merasakan panasnya matahari.
"Sembah sujud, Tuanku, Dewa yang menjadikan alam semesta, dengan segala keindahan nya!" Ratu surga menghanturkan salam hormat.
"Apa gerangan kau menemuiku, wahai Hamba ku????" tanya Dewa.
"Izinkan hamba mengutarakan maksud hamba menemui Tuanku!" ujar Ratu.
"Hamba datang untuk memberitahu kan kepada Tuanku, bahwa terjadi masalah di kerajaan hamba, akibat ulah anak tertua Dewa ku...." jelas sang ratu.
"Masalah apa gerangan, hambaku????" tanya Dewa.
"Tuanku Water telah mengunci pintu surga, sehingga orang orang yang menjadi penghuni surga terlantar, dan tidak dapat masuk....." jawab Ratu.
"Lalu, apa gerangan yang dapat kubantu kepada mu, untuk kerajaan mu??" tanya Dewa.
"Jika Tuanku berkenan, tolong bukakan lah pintu gerbang surga...." pinta Ratu.
"Aku tidak dapat melakukan nya bila kunci itu tidak ada padaku!" jawab Dewa.
"Lalu, apa yang harus kita lakukan, tuanku?? Aku tidak bisa melihat calon warga ku terlantar didepan gerbang kerajaan ku! Lakukanlah sesuatu!" pinta Ratu Surga memohon.
"Hanya satu yang bisa dilakukan. Menemukan Water, atau aku yang akan membukakan nya!" ujar Dewa.
" Maka lakukanlah sesuatu, ya tuanku!" sahut ratu bergairah.
"Tapi akibatnya adalah.... usia anak tertua ku tidak akan abadi! menurutmu, apa yang harus kulakukan???" tanya Dewa. Sang ratu berpikir sejenak. Dalam hatinya, pikiran nya timbul tenggelam. Antara menginginkan gerbangnya terbuka atau Water anak tertua Dewa tidak akan kekal.
"Bagaimana, apa pertimbangan mu, sang ratu???" tantang Dewa.
"Saya tidak bisa mempertimbangkan hal ini Tuanku! Kedua duanya sangatlah penting!"jawab Ratu Surga.
"Maka baiklah kita membukakan gerbang surga. Dan anak kesayangan ku akan hilang. Kau setuju?!" tantang Dewa lagi.
"Tapi tuanku...." ujar sang ratu.
" Mari ke kerajaanmu!" ujar Dewa bangkit dari tempat duduknya.
Ratu surga mengikutinya dari belakang.
**
Sesampainya di surga, Dewa dengan kekuatan nya membuka pintu surga. Para penghuni surga berdesakan masuk untuk mendaftar menjadi penghuni.
Dewa kembali ke matahari.
****
Di Bosnia.....
Water Rich Kim menyadari bahwa ia dalam bahaya. Perkiraan nya bahwa usianya tidak bertahan lama ternyata benar.
"Berarti aku harus sembunyi!" gumam Water ketika melihat nasibnya lewat bola air yang didepannya.
"Sial! Phoenix mengetahui tempatku! Aku harus bertindak! melepas tanda lahirku????" gumamnya lagi.
Ia keluar dari rumah yang ia buat Menuju ketempat yang pertama kali ia kunjungi ketika turun ke bumi.
"Tuan, apa yang ingin tuan pesan??" tanya pelayan.
"Tidak perlu. Hanya beberapa minuman keras!" jawab Water Rich Kim.
"Kami akan membawakan nya kepada tuan dengan segera!" jawab pelayan.
Tak lama kemudian minuman keras yang dipesan oleh Water datang.
"Apa yang harus kulakukan??? Bersembunyi tidak ada gunanya!" gumamnya.
"Aku khawatir Phoenix akan memberitahu kan kepada yang lain!" bisik nya dalam hati.
"Apa yang harus kulakukan sekarang???? Bagaimana cara menghilangkan informasi tentang diriku kepada mereka???"
Hingga pulang kerumah, Water masih bingung apa yang harus ia lakukan.
"Menghilangkan tanda lahir????" idenya.
"Tidak! Itu tidak akan berhasil! Hanya mempercepat kematian ku!" batinnya.
***
Dirumah....
Phoenix masih saja mengurung diri dalam kamar. Saudara nya yang lain heran dengan sikap galau nya itu.
"Aku penasaran apa yang terjadi kepada nya setelah kejadian hujan api itu....!" ujar Light rich Byun.
"Lebih tepatnya ketika ia keluar rumah!" sahut Wind's Rich Oh.
"Menurut kalian apa yang terjadi padanya??" tanya Ice Rich min.
"Ngga tau! Coba tanya sendiri!" jawab Dragon's Rich Wu.
"Jangankan bertanya! Bicara aja tidak bisa! Kau Taukan, ia mengurung diri dalam kamar???" bantah Thort Rich Dae.
Dalam kamarnya, Phoenix sedang kepikiran untuk menghadap Dewa.
"Apa yang harus kulakukan??? Haruskah aku menemui Ayah????" gumamnya.
"Aku harus kematahari!" tekadnya.
Phoenix berangkat ke matahari tanpa sepengetahuan saudaranya yang lain. sesampainya di sana.....
"Apa yang kau inginkan, anakku??" tanya Dewa.
"Aku mempunyai sesuatu yang penting untuk dibicarakan, ayah! Adakah waktu untuk ayah mendengar nya??" tanya Phoenix.
"Katakanlah!" ucap Dewa.
"Mengenai saudara Water. Apakah ia baik-baik saja??? Aku merasakan sesuatu akan terjadi padanya!" ungkap Phoenix.
"Kau mengetahuinya, ya?" gumam Dewa.
"Apakah benar bahwa ia tidak akan bertahan lama???" tanya Phoenix.
"Kau mengetahuinya dan merasakannya karena semua kekuatan Water ada padamu! Jangan khawatir tentang dia. Semesta tidak akan merasa kehilangan tanpa dia! Air, udara, atau apapun tidak akan berkurang bila ia tiada!" jelas Dewa.
"Maksud ayah.... semua kekuatan Water??? aku hanya menyerap nya ketika insiden hujan api! Lalu, maksud semua, itu apa??" tanya Phoenix bingung.
"Kau adalah kuncinya, Phoenix!" Dewa memberi tahukan sebagian kecil kunci dari hancurnya Water. Setelah itu, Dewa menghilang dari tempatnya. Phoenix hanya menangis disertai rasa heran dalam benaknya.
"Apa maksud ayah barusan??? Aku tidak mengerti!" keluhnya, kemudian beranjak dari matahari, kembali ke rumah.
Ketika sampai di depan pintu, saudaranya yang lain menatapnya heran.
"Phoenix??? Sejak kapan kau keluar??" tanya Earth Rich Do.
"Bukan apa-apa!" jawab Phoenix Rich Park pendek.
"Saudaraku, bercerita lah kepada kami apa yang menjadi beban pikiran mu selama ini! Setiap hari kau hanya murung saja!" desak Time Rich Hwang.
"Begini..........." Phoenix tak sanggup melanjutkan kata-katanya.
"Ada apa??" tanya Telekin Rich Xi.
"Aku akan mengatakan nya bila aku siap! Untuk sementara jangan bertanya tentang hal itu...." pinta Phoenix.
"Baiklah! Tapi ingat untuk menceritakan nya. Jangan menanggung nya sendiri!" ujar Teleport Rich In.
Phoenix kembali ke kamarnya. Sedangkan yang lain sibuk dengan urusan masing-masing.
Di Bosnia...
"Phoenix telah mengetahui apa yang akan terjadi padaku. Dan kurasa, ia tidak akan membeberkan rahasia ini....." ujar Water Rich Kim didepan bola air yang menjadi Tempat mencari informasi yang akurat baginya.
"Aku tidak harus pergi. Selain Phoenix, hanya ayahlah yang bisa mencariku!!!" lanjutnya.
Dengan perasaan tenang, Water Rich Kim beristirahat dalam rumahnya. Ia tidak menyadari apa yang akan terjadi padanya selanjutnya.........
***Bersambung...***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Mbal
baru bisa segini... nanti mampir lagi
2021-01-12
1