Ketika Water dan Phoenix tengah pingsan, anak-anak Dewa yang lain malah menyalahkan Dewa atas insiden tersebut.
"Ayah..... mengapa ayah melakukan hal tersebut??!" tanya Earth dengan tatapan benci.
"Ternyata ayah tidak terlalu menyayangi kami!!" sahut Time.
"Sekarang apa yang akan ayah lakukan?!"lanjut Thort.
"Aku benci ayah!!" seru Wind's sambil menangis.
Dewa tidak menghiraukan perkataan anak-anaknya. Ia malahan melanjutkan pekerjaannya untuk mengembalikan kekuatan Water.
Dewa memegang dada kedua anaknya. Tatapan benci dari anak-anak nya yang lain membuat dia merasa terganggu. Tapi, Dewa tetap berusaha untuk fokus mengembalikan kekuatan Water. Sedikit demi sedikit, namun nyata hasilnya, sebagian kekuatan yang dikeluarkan oleh Dewa, telah berhasil memulihkan kekuatan Water Rich Kim. Buktinya, Water mulai sadar, dan bernafas pelan.
Anak-anak Dewa yang tidak merasakan hal itu makin menjadi untuk meremehkan Ayah mereka.
"Ayah jahat!!"
"Aku benci ayah!!!"
"Kenapa harus kedua saudara kami??!! Apa kesalahan Phoenix??!! Keterlaluan!!!"
Dan masih banyak lagi perkataan anak-anaknya yang lain.
"Kalian bisa diam walau untuk sebentar??!" Dewa akhirnya berbicara.
Anak-anak nya memang berhenti berbicara keras keras. tapi bukan berarti mereka terdiam. terdengar bisik-bisik tetangga di dalam kastil matahari. Dewa hanya tersenyum paksa.
Tak lama kemudian, Water Rich Kim menyadarkan diri.
Rasanya, kekuatannya telah pulih semua. Saudaranya yang lain tercengang.
"Hyung...???!!" Seru seluruh saudara nya.
"Ayah......" panggil Water pelan.
"Berdiri lah!!" perintah Dewa.
Water berdiri dan mulai menggerak-gerakkan tubuhnya, kemudian mencoba untuk berjalan. Ada senyum yang indah terukir di wajahnya.
"Ayah... mengapa aku merasakan bahwa kekuatan ku......???" Water tidak percaya dengan kenyataan bahwa kekuatannya telah kembali.
Dewa tersenyum bahagia.
Namun, senyum yang menghiasi wajah Water dan saudara-saudara nya yang lain seketika berubah menjadi masam ketika melihat Phoenix yang tidak sadarkan diri.
"Phoenix...???!!" seru Water ketika matanya menangkap sosok Phoenix yang masih tergeletak di lantai.
Water menatap Dewa dengan penuh tanda tanya.
Semuanya berlari mendekati tubuh Phoenix yang kaku bagai mayat. Lagi-lagi terdengar suara tangisan di dalam kastil matahari.
Dewa jadi pusing tujuh keliling melihat ulah anak-anaknya.
"Menyingkir lah!!" seru Dewa.
Semuanya memberi jalan untuk Dewa.
"Apa yang terjadi, ayah????!" Water penasaran.
"Tidak terjadi apa-apa!"Jawab Dewa tegas.
Dewa hanya mengelus pundak Phoenix, dan seketika itu juga ia terbangun.
Semuanya kembali terkejut.
Phoenix menggeliatkan tubuhnya. Ia merasakan keanehan dari tubuhnya.
"Ayah.... apa yang terjadi kepadaku???!" tanya Phoenix.
"Aku merasa...... aku sangat lemah!!" lanjutnya.
"Kekuatan besar dari Water yang membuat mu seperti itu!! Itu akan berlangsung sementara." jawab Dewa
"Mengapa dengan kekuatan ku???!!" tanya Water.
"Hyung... tidak terjadi apa-apa!! Percaya saja kepada perkataan Ayah...!!" sahut Phoenix. Water dan yang lainnya kaget dengan perkataan Phoenix.
"Kalian berdua, silahkan beristirahat dahulu!!" ujar Dewa.
Water, Phoenix, dan yang lainnya keluar dari ruangan pertemuan menuju ketempat tidur mereka.
Tak seperti yang lainnya. Phoenix tidur terpisah dari mereka. Hanya dia yang tidak ada diantara seluruh saudara nya yang tidur bersama, sambil bercerita. Water yang biasanya dingin mulai ikut tertawa bersama saudara saudara nya.
"Hyung... bagaimana keadaanmu ketika kalung itu menghilang??!!" tanya Teleport.
"Pertanyaan mu sangat konyol, tuan Teleport..!!" jawab Light mengejek.
"Kan kamu sudah tahu kalau Hyung waktu itu tak mau ngomong sama kita......!!" sahut Wind's.
Semua nya tertawa. Water yang lagi berusaha untuk tidak ikutan bercanda bersama saudara saudara nya,. akhirnya mulai tertawa kecil, tak ada yang melihatnya.
"Lalu, Hyung..... ketika dihukum, bagaimana perasaan Hyung?????!" tanya Earth.
"Pasti benarkan, dibawah sana tidak ada tempat berpijak???! Dan pastinya tidak ada tempat untuk tidur...." sahut Time Rich Hwang yang biasanya hobi tidur..
Mereka tidak akan berhenti untuk bercanda sebelum Dewa datang untuk menegur mereka
"Kalau kalian tidak mau istirahat, cari tempat yang cocok utk bermain!!!" tegur Dewa dimuka pintu.
Seketika semuanya terdiam.
**Sedangkan Phoenix dikamar nya....
Wajahnya terlihat sedih.
Ia memainkan tangannya, memutar lengan, dan menggerakkan kaki yang terasa kaku. Seluruh tubuhnya seperti mati rasa.
"Hhhhmmmmmpppffff........!!!!" ia menarik nafas dalam-dalam.
"Kata ayah, ini hanya untuk sementara..... percaya saja!!!" ujarnya menyemangati diri sendiri.
"Aku akan baik-baik saja!! I'll be alright!!" tegasnya.
Phoenix akhirnya tertidur pulas. ia tidak menyadari bahwa Dewa sedari tadi memperhatikan nya. Dewa menghampiri nya dan mengelus kepalanya. Ada kekuatan yang masuk ke dalam tubuh Phoenix.
"Kau sangat berbeda dari saudaramu yang lain!! Hampir seperti Water!!! Mengapa kau tidak mengeluh seperti mereka????!!" bisik Dewa.
Dewa meninggalkan Phoenix sendirian di kamarnya.
Kamar tempat tidur anak-anak nya yang lain kini telah sepi. Tidak ada suara ocehan dari mulut mereka.
Dewa melanjutkan tugasnya, untuk memeriksa data dan laporan dari budaknya, tentang semesta.
**Water....
Ketika semuanya telah tertidur pulas, Water akhirnya menyadari bahwa Phoenix tidak bersama mereka. Water keluar untuk mencarinya.
Water dengan cepat menemukan Phoenix dikamar nya. Karena, dahulu itu adalah tempat yang menjadi tempat persembunyian nya.
Water menatap nya lekat-lekat. Wajah Phoenix terlihat jelas memucat. Ia mendekati nya, dan memegang tubuhnya.
"Mengapa kau sangat berkorban kepada ku????!" bisik Water.
Water menjamah kepala Phoenix, dan memberikan kepada nya kekuatan.
"Kau harus kuat!!! seperti kau menyemangati aku ketika di pembuangan!!" ujar Water, mengingat ketika Phoenix memotivasi nya di pembuangan.
Water keluar dari kamar Phoenix, dan berjalan menuju keruangan Dewa.
"Kau tidak tidur???? Kau harus beristirahat!!!" tegur Dewa ketika melihat Water diruangannya.
"Iya, ayah... aku tidak bisa tidur...!!" jawab Water.
"Sesuatu mengganjal pikiran mu! Katakanlah! jangan menyembunyikan nya seperti dulu lagi!!" ujar Dewa.
"Hhmmppff..... Aku merasa tidak enak kepada Phoenix!! Gara-gara aku, dia menjadi sekarat!" Water mengatakan maksudnya.
"Mengapa berpikiran seperti itu??!" tanya Dewa.
"Dia terlalu banyak berkorban kepada ku! Ia membuang sia-sia kekuatannya. Dan sekarang, aku melihatnya sedang sekarat...." ujar Water sedih.
"Ia tidak mengeluh sama sekali...! Sifatnya hampir sama dengan mu!" ujar Dewa.
"Apa yang harus kulakukan, ayah...???" tanya Water.
"Tenang saja!! Ia akan segera baik-baik saja!! kembali lah untuk istirahat!!" suruh Dewa.
Water keluar dari ruangan Dewa, menuju ke kamarnya, tidur bersama adik-adiknya yang lain.-
Water merasa tak bisa memejamkan mata. Phoenix selalu terbayang di pikirannya.
"Aku harus bersikap baik kepada nya!!" tekad Water kepada dirinya sendiri.
Tak lama, akhirnya Water memejamkan mata, dan tertidur pulas.
**Phoenix terbangun ketika Dewa mendatanginya. Ia berpura-pura kuat, dan menyembunyikan wajahnya yang lesu. Ia memasang senyum indah diwajahnya. Tapi, Dewa mengetahuinya.
***Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments