Part. 3 CLBK

Happy reading...

"Bye Nun..."

"Bye... hati hati yaa...!"

Semuanya sudah berpamitan untuk pulang, tinggallah Ainun seorang diri yang sedang menunggu jemputan Ayahnya.

Gita tiba tiba berpamitan terlebih dulu, dengan wajah yang tak bisa ditebak dan terlihat tergesa gesa, terlihat cemas. Entah kenapa? Biasanya ia tidak pernah menyembunyikan masalah apapun terlebih terhadap Ainun. Ada apa dengan Gita? apa dia sakit? atau keluarganya ada yang sakit? Entahlah, biasanya ia yang paling antusias mengajak teman yang lain untuk berkumpul di kafe, tapi mendadak ia pulang lebih dulu dengan terburu buru.

Masih teringat kejadian memalukan tadi, seandainya bisa memutar mundur waktu, Ainun pasti akan segera membalas perlakuan jahil Reza. Hatinya masih panas dan kesal, sebab kejadian tersebut.

'Kuharap tidak akan pernah bertemu dengan Pemuda sinting tadi, benar-benar menyebalkan!!' Ainun menggerutu dalam hatinya.

Terlihat bagaimana raut wajahnya saat dikerjai Reza tadi, sangat memalukan!

"Dasaaaaaarrr... cowok saraaaapppp," ingin rasanya berteriak namun umpatan demi umpatan hanya bisa berlalu di dalam hatinya saja.

Rasanya semakin menyebalkan, berbagai macan umpatan juga sudah hendak terlepas dari kerongkongannya. Akan tetapi, masih bisa ia tahan. Mengingat tidak ada yang tahu bagaimana menyebalkannya Reza. Bagaimana ia selalu saja masuk dalam perangkap kejahilannya.

.

Satu jam yang lalu ...

"Emm, kami boleh ikut gabung?" tiba-tiba saja Reza langsung mengambil kursi dan duduk di samping Ainun yang memang dari tadi kosong.

"Boleh kok kak, silahkan!" Ross menyahut antusias.

Mytha yang berada tepat didepan nya pun, semakin senang berhadapan langsung dengan wajah tampan Reza. Cuci mata, pikirnya. Otaknya selalu saja begitu, tidak pernah bisa liat wajah yang bening, seketika tak berkedip.

"Kalian sedang mengerjakan tugas dari siapa?" tanya Reza, tapi ekor matanya mengikuti arah Ainun yang hanya cuek meski berada di sampingnya, tepatnya pura-pura cuek.

"Pak Hermah, kak!" Jawab Ross

"Hmm..." Reza menganggukkan kepalanya.

"Za, aku ke toilet dulu ya, sebentar kok!"

"Hmmm..."

Reza yang ditinggal sendirian bersama para gadis menjadi sedikit canggung, tapi rasa percaya dirinya lebih tinggi. Jadi, dia tetap memasang ekspresi wajah sebiasa mungkin, meski dia sangat tidak enak jiwa dan hatinya berkumpul bersama para gadis ini, cowok sendirian dalam satu meja panjang... jika ada yang lihat, apa kata mereka? Oh my God!

Tiba tiba...

"Guys, aku pulang dulu ya... Mama aku kirim pesan, suruh pulang cepat. Kalian lanjuk saja ya, maaf!"

"Loh, koh begitu... Gak seru ah jadi males deh bahas tugasnya!" Mytha langsung nyeletuk.

Gita yang merasa harus segera pulang hanya bisa memasang wajah memelas.

" Yaaah..., ya sudah, Gita pulang duluan aja, takut nya penting, hati-hati Git" ucap Ainun.

"Aku pergi yaa" sambil melambai lambaikan tangan pada teman temannya Gita berlalu ke parkiran, terlihat adiknya yang ternyata sudah ada di depan kafe sudah menjemputnya.

"Maaf ya lama, " Vino menepuk bahu Reza dan langsung duduk disampingnya.

Suasana di antara mereka sebenarnya sangat hangat, Ross dan Mytha yang blak-blakan dan ramai dengan cekikikan khas keduanya. Ditambah Reza yang terlihat kalem tapi pintar berkelakar.

Reza menggeser pelan kertas kecil tepat didepan Ainun. Sangat pelan dan hati-hati supaya tidak ada yang memperhatikan.

Ekor mata Ainun sejenak melirik kesamping, dilihatnya reza juga tampak melalukan hal yang sama.

'idiiıiih!! ni orang maunya apa sih?'

Matanya dibuat setajam mungkin lebih tajam dari pada silet dan pedang Sayyidina Aly. Lalu ia tarik kembali matanya untuk melihat apa yang ditulis reza, karena Ia belum sempat membacanya tadi.

"Haiii..."

Apa apaan ini!! lantas ia menarik kertas dan sengaja menjatuhkannya.

Tak lama, kertas itu datang lagi, oh bukan! ini baru.

"*In**gat aku*?"

'Jiiaaaahhh, siapa dia harus aku ingat!,' batin ainun. Lagi lagi ia menjatuhkan kertas itu dengan sengaja, tanpa menunjukan ekspresi apapun. Datar.

Sejurus kemudian...

weeekk weeekkk wekkk weeekkk....

Ainun seperti mendengr suara bebek... Iya benar! suara bebek. Tapi dimana? sepertinya dekat!

Ia segera meloncat berdiri diatas kursi dan menjerit sekuat tenaga secara SPONTAN.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakh"

Dengan wajah yang sudah terlihat pucat, Ainun ketakutan.

Melihat ainun yang begitu panik, cepat cepat Reza meng off kan audio ponselnya. Ya.. itu memang kerjaannya. Ada-ada saja Reza, darimana juga dia dapat suara bebek itu?

Sebenarnya bukan hanya telinga ainun yang mendengar, yang lain pun sama. Hanya saja suaranya tidak terlalu jelas, karena ponsel Reza sengaja di dekatkan dengan kursi Ainun, maka gadis berambut ikal inilah mendengar lebih jelas.

Dan benar dugaan Reza, reaksinya sama seperti dulu saat dia dan teman-temannya dulu mengerjainya saat di perkemahan. Reza menyeringai kecil, menarik sudut bibirnya sebelah.

Semua orang menoleh kearah Ainun, "Ada apa nun?"

"Bbe-be-bbebek..!!" Dengan terbata bata ia berusaha menjawab, kepalanya celingak celinguk mencari sesuatu dibawah sana.

"Hhhaaaaah!?" Kompak sekali mereka menjawab.

Vino dengan gerakan antusiasnya segera memeriksa kebawah meja. "Eeeeh.. abang mau ngapain?" Seketika adiknya memekik.

"Memeriksa," Dengan polosnya Vino menjawab.

Hei, disana kan banyak kaki kaki bergelayut, apa-apan sih Vino, bisa-bisanya dia mengintip ke bawah meja. Mau liat kaki-kaki mulus para gadis yaa?

"Iiiihh Abang!!" Adiknya sudah membulatkan matanya dengan tajam ke arah Vino.

"Eh maaf!!" Ia segera merapikan kembali posisi duduknya.

"Hei... masih betah jadi tontonan pengunjung kafe?" seru Reza dengan santainya. "Cepat turun!!"

Ainun yang sedari tadi memaku berdiri diaras kursi tersentak tersadar dan segera turun. Tapi karena gugup kakinya terkilir dan...

bruuuk

Reza yang duduk disebelahnya pun tertimpa, dengan posisi yang sangat tidak menguntungkan bagi keduanya.

Ainun terduduk dipangkuan Reza dan badan yang saling menempel, wajahnya mendarat manja di dada reza dengan tangan segera memegang pinggang reza. Mirip seperti film romantis drakor.

Reza yang terkaget hanya bisa melongo, terlihat keterkejutan diwajahnya. Akibat terlalu kaget, Ainun pun segera mengangkat kepalanya. Dan ...

duuuk

"Aduuuuuh..!!"

Kepalanya tidak sengaja membentur dagu reza yang sedikit menunduk itu. 'Ya ampun, kenapa jadi seperti ini siiih!' batin Ainun kesal.

"Ma-maaf!" Cepat cepat Ainun berdiri dan duduk di tempatnya semula. Seisi meja menjadi speechless. Seisi Kafe bahkan.

"Kamu gak apa apa nun?" tanya Ross khawatir.

"I-iya ga pa pa!" Masih dengan mimik wajah yang sama, dan bertambah rona kemerahannya. Malu.

Keadaan menjadi canggung. Fyuuuuhhh.

"Ekhem," Vino berdehem agar suasana tidak terlalu canggung.

'Ya ampuuun, apa yang kulakukan? semua mata seolah menatapku jadi aneh!' Ainun membatin.

"Dasar cewek semprulll, dikira daguku ini bola kali yaa, main sundul aja!" Reza menggerutu sambil mengusap usap dagunya yang sakit.

"Heii, kan sudah minta maaf, namanya juga nggak sengaja!" sergah Ainun.

"Makanya kalo mau turun tuh liat-liat!" matanya memicing sinis ke arah Ainun

"Iiih, lagian ngapain juga duduk disitu, sengaja ya mau deket-deket aku?" Ainun tak mau kalah, kali ini Ia pasang wajah galaknya.

"Astaga, kau dari dulu tidak pernah berubah. Selalu marah-marah, atau kau sengaja ya, jatuh dipangkuan ku? sampai menyentuhku lagi," balas Reza, tangannya menepuk-nepuk bagian tubuhnya, tepatnya bekas terjatuhnya Ainun tadi.

"Luar biasa ge'ernya, kau... dasar sin-"

"Eeeh.. kok ini malah berantem siih... nanti jadi jodoh loh," Mytha dengan gemasnya memotong kata-kata Ainun.

Gemas karena mereka berdua bersikukuh mempertahankan ego masing masing yang justru lerlihat lucu. Benar-benar seperti tom and jerry. Yang lain, seakan hanya jadi penonton.

"Apaan siih, gila aja aku berjodoh sama dia, amit-amit." Ainun mengetukkan telunjukknya ke meja.

"Cewek seperti dirimu, mana ada yang mau, apalagi aku, ogah!"

Keduanya sama sama menghadap saling membelakangi, seperti anak kecil yang sedang marahan. Vino dan yang lainnya hanya terkekeh melihat tingkah dua manusia penuh ego ini. Sama sekali tidak ada yang mau mengalah.

"Kayaknya cinta lama bersemi kembali nih yaa, setelah beberapa tahun tak jumpa.." Celetuk vino diiringi tawa "hahah"

"whatttt??"

Semua teman Ainun terperanjat.

~ ~ ~ ~ ~

tiiiin tiiiin...

Suara klakson mobil, membuyarkan lamunannya. Segera ia menghambur dan masuk ke dalam mobil itu.

"Kok sendirian, teman temanmu mana?"

"Sudah pada pulang yah, lagian ayah lama banget jemputnya."

"Maaf ya nak, tadi Ibu minta diantar kepasar dulu. Ayo, kita pulang sekalian jemput ibu, mungkin sudah selesai belanjanya."

Ainun hanya menganggukkan kepalanya, hatinya masih badmood.

To be continue...

Terima kasih, sudah mampir untuk membaca karya amatiran Olive, semoga kalian syukak dan jangan lupa like and tinggalkan kritik dan saran dikolom komentar.

luvvvvv🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

ichiko

ichiko

slow motion ala ala iyekaaan

2020-12-23

0

@ Ela Sukma Thea*

@ Ela Sukma Thea*

syukaa rezaa gokil juga ya wkwk

2020-12-15

0

𝕸𝖆'𝕶' 𝖈𝖚𝖙𝖊

𝕸𝖆'𝕶' 𝖈𝖚𝖙𝖊

lanjut baca
semoga selesai maraton malam ini

2020-12-02

1

lihat semua
Episodes
1 (Prolog) Salah Naik
2 Tom And Jerry
3 Part. 3 CLBK
4 Part 4. Tentang Gita Happy reading guys.....
5 Part 5. Sewot
6 Part 6. Bertemu dia
7 Part 7. Obrolan singkat
8 Part 8. Makan malam
9 Part 9. Peternakan
10 Part 10. Sarapan bersama
11 Part 11. trik Wewe gombel
12 Part 12. Patah hati?
13 Part 13. Bayangan dirimu...
14 Part 14. Curhat
15 Part 15. menyambut kecewa
16 Part 16. Pertemuan pertama mereka
17 Part 17. Persiapan pesta
18 Part 18. Pesta ulang tahun
19 Part 19. Pesta ulang tahun II
20 Part 20. Menjadikanmu special
21 Part 21. Dia baik baik saja...
22 Part 22. Kekhawatiran yang beralasan
23 Part 23. Mencemaskanmu...
24 Part 24. Menemuinya?
25 Part 25. Siapa aku..
26 Part 26. Memulai pencarian
27 Part 27. Anantha?
28 28. Secercah harapan
29 29. Membalas kelicikan
30 30. Kebenaran yang menyakitkan
31 31. Menjadi pemberani
32 Terjerembab bersama
33 Mengobati luka bersama
34 Mission
35 Mission 2
36 Tentang Dika
37 Mission 3
38 Menemukanmu
39 Bolehkan aku memelukmu?
40 Percakapan penuh keegoisan
41 Pertemuan sengit
42 Percakapan dua insan
43 Marimar versi lokal
44 Trik Ainun
45 S E B LA K Challenge
46 Berdamai dengan masalalu
47 Bertemu camer
48 Yank...
49 Nikmat nya Berjamaah
50 Pulang bersama
51 Bertemu Ibu
52 Pembicaraan singkat
53 Hati Sarah
54 Trauma Dika
55 Luka lama Rekha
56 Berita yang mengejutkan
57 Album lama
58 Berjumpa sahabat
59 Teman kondangan
60 Teman kondangan 2
61 Menanti kehadiran
62 kebenaran yang tak terduga
63 Kita Bersaudara
64 Melukis
65 Pesan Cinta
66 Sebuah kenyataan
67 Obat nyamuk
68 Gara-gara donat
69 Dua Ibu luar biasa
70 Bekas yang menempel
71 Memulai pertemuan
72 Sebuah kebenaran
73 Dilema...
74 Kekhawatiran
75 Mencoba melupakan
76 Masih selalu terkenang
77 Selalu tersimpan rapi
78 Resapan hati terdalam
79 Menyesal?
80 Memoar membawa cinta kembali (TAMAT)
Episodes

Updated 80 Episodes

1
(Prolog) Salah Naik
2
Tom And Jerry
3
Part. 3 CLBK
4
Part 4. Tentang Gita Happy reading guys.....
5
Part 5. Sewot
6
Part 6. Bertemu dia
7
Part 7. Obrolan singkat
8
Part 8. Makan malam
9
Part 9. Peternakan
10
Part 10. Sarapan bersama
11
Part 11. trik Wewe gombel
12
Part 12. Patah hati?
13
Part 13. Bayangan dirimu...
14
Part 14. Curhat
15
Part 15. menyambut kecewa
16
Part 16. Pertemuan pertama mereka
17
Part 17. Persiapan pesta
18
Part 18. Pesta ulang tahun
19
Part 19. Pesta ulang tahun II
20
Part 20. Menjadikanmu special
21
Part 21. Dia baik baik saja...
22
Part 22. Kekhawatiran yang beralasan
23
Part 23. Mencemaskanmu...
24
Part 24. Menemuinya?
25
Part 25. Siapa aku..
26
Part 26. Memulai pencarian
27
Part 27. Anantha?
28
28. Secercah harapan
29
29. Membalas kelicikan
30
30. Kebenaran yang menyakitkan
31
31. Menjadi pemberani
32
Terjerembab bersama
33
Mengobati luka bersama
34
Mission
35
Mission 2
36
Tentang Dika
37
Mission 3
38
Menemukanmu
39
Bolehkan aku memelukmu?
40
Percakapan penuh keegoisan
41
Pertemuan sengit
42
Percakapan dua insan
43
Marimar versi lokal
44
Trik Ainun
45
S E B LA K Challenge
46
Berdamai dengan masalalu
47
Bertemu camer
48
Yank...
49
Nikmat nya Berjamaah
50
Pulang bersama
51
Bertemu Ibu
52
Pembicaraan singkat
53
Hati Sarah
54
Trauma Dika
55
Luka lama Rekha
56
Berita yang mengejutkan
57
Album lama
58
Berjumpa sahabat
59
Teman kondangan
60
Teman kondangan 2
61
Menanti kehadiran
62
kebenaran yang tak terduga
63
Kita Bersaudara
64
Melukis
65
Pesan Cinta
66
Sebuah kenyataan
67
Obat nyamuk
68
Gara-gara donat
69
Dua Ibu luar biasa
70
Bekas yang menempel
71
Memulai pertemuan
72
Sebuah kebenaran
73
Dilema...
74
Kekhawatiran
75
Mencoba melupakan
76
Masih selalu terkenang
77
Selalu tersimpan rapi
78
Resapan hati terdalam
79
Menyesal?
80
Memoar membawa cinta kembali (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!