Karena luka bakar kena knalpot di tambah lagi Aina yang seringkali mual, hari ini terpaksa dia ijin lagi tidak ke sekolah.
Setelah membersihkan dan mengoleskan obat di kaki Aina, Vino segera bersiap-siap hendak ke kios yang dia sewa itu. Ini adalah hari pertama dirinya tidak lagi bekerja di perusahaan orang.
"Kamu lihat aja nanti Ai...suamimu ini akan jadi bos, pengusaha sukses, aku akan buat usaha ku ini maju, makin hari makin berkembang, dan nanti aku akan punya perusahaan besar..." Ucap Vino berkelakar.
"Buktikan saja Vin...jangan banyak bicara dulu...belum apa-apa sudah sesumbar!" Cetus Aina.
"Ayo kamu ikut aku sekalian Ai...kamu kan juga gak kerja ini..." Ajak Vino.
"Aku saja ijin lagi sama kepala sekolah...masa malah keluyuran? Nanti kalo ada yang lihat gimana?" Tolak Aina.
"Keluyuran gimana sih...orang nemenin suami...ya sudah...kamu jaga diri dirumah...aku berangkat ya..." Kata Vino sambil mengambil jaket dan helmnya.
"Hati-hati Vin...tumben kamu gak cium aku atau pamit sama bayi kita..." Sergah Aina, Vino segera menoleh, karena terlalu semangat dia jadi lupa.
"Oh my God! Sorry sampe kelupaan..." Seru Vino, kemudian dia segera mencium pipi Aina kemudian mengelus perut Aina yang masih rata.
"Iya Papa...hati-hati Papa..." Jawab Aina.
Tak lama Vino segera melesat pergi meninggalkan Aina yang masih berdiri di depan pintu.
Beberapa saat kemudian muncul seseorang yang datang ke kontrakan, ternyata dia adalah Mpok Umi pemilik kontrakan.
"Pagi Mbak Aina...masih inget kan sama aye...Mpok Umi, nyang punya kontrakan..." Katanya dengan logat Betawinya.
"Oh...iya Mpok Umi...masuk dulu yuk..." Ajak Aina.
"Kagak dah...aye cuma mau nagih uang kontrakan aje nih... nyang bulan lalu kan aye kasih diskon soalnya mas Vino baru nikah...tapi sekarang bayar full ya mbak..." Kata Mpok Umi.
"Iya Mpok...tapi uangnya baru dibawa suami saya ke kiosnya, saya juga baru gajian besok karena hari ini saya ijin...kalo nanti malem gimana Mpok...?" Tanya Aina.
"Ya udeh lah...tar malem aye balik lagi...karna waktu ntu kontrakan baru di cat...jadi uang kontrakan naik 50 ribu ya...jadi 750 ribu...ntar jangan lupa bilangin ke mas Vino ya.." Jelas Mpok Umi.
"Iya Mpok...nanti saya bilang..."
"Ya udeh, aye pamit dah...jangan lupa tar malem ya..." Ujar Mpok Umi yang langsung membalikan badannya dan berlalu meninggalkan Aina.
Aina masih termangu di depan kontrakannya, tukang sayur lewat di depannya, Aina langsung memanggilnya karena hari ini dia juga harus masak.
"Bang! Sayur!" Panggil Aina.
Tukang sayur segera berhenti, dan ada beberapa orang ibu-ibu juga yang berdatangan untuk membeli sayur.
"Eh...mbak Aina, tumben nih belanja sayur...mau masak ya...biasanya suka beli makanan Mateng..." Kata Bu Eni, yang tinggal diujung kontrakan.
"Iya nih Bu...mumpung lagi libur..." Sahut Aina sambil memilih-milih sayur.
"Mbak Aina kemarin katanya jatuh dari motor ya...kakinya luka kena knalpot..." Kata si Atun yang tiba-tiba datang. Spontan ibu-ibu langsung melihat ke arah kaki Aina.
"Eh..itu...gak apa-apa kok..." Jawab Aina agak risih.
"Ini belanjanya udah segini?" Cetus tukang sayur yang merasa dicuekin.
"Iya bang...jadi berapa semua?" Tanya Aina.
"Tempe 5 ribu, cabe bawang 5 ribu, tahu 4 ribu, tauge 5 ribu, bawang putih 3 ribu...total jadi 22 ribu mbak..." Kata tukang sayur itu detail.
"Ini uangnya bang..." Kata Aina sambil memberikan uang 50 ribuan.
"Lah mbak...ini mas Vino cuma dimasakin tempe sama tauge aja? Kasian amat sih mas Vino...istrinya ngirit betul...beliin ikan atau ayam kek mbak..." Celetuk Bu Eni lagi.
"Iya Bu...kemarin udah makan ayamnya...permisi ya saya duluan..." Kata Aina yang segera pergi setelah menerima uang kembalian.
Dalam hati Aina begitu dongkol, ada saja bahan untuk bergosip atau mengolok-olok, itulah yang membuat Aina malas untuk keluar rumah kalau tidak penting.
Setelah sampai di dalam, Aina segera membersihkan yang dia belanja tadi, kemudian langsung memasaknya, rencananya siang ini Aina akan menyusul Vino ke kiosnya sekalian membawakan makan siang.
Setelah semuanya telah siap, Aina membersihkan dirinya, berdandan seadanya, dan membungkus makanan untuk suaminya. Kemudian dia segera keluar, mengunci pintu kontrakannya dan berjalan kaki menuju ke ujung pangkalan tempat ojek biasa mangkal.
"Bang...antar ke jalan Mawar ya...!" Seru Aina ke arah tukang ojek yang sedang mangkal menunggu giliran.
"Siap mbak...!" Jawab tukang ojek itu sambil memberikan helm untuk di pakai Aina. Setelah memakai helm Aina segera naik ke atas motor.
"Pelan-pelan ya bang....jangan ngebut!" Kata Aina mengingatkan. Karena dia masih sedikit trauma dengan kejadian kemarin.
Tidak sampai 15 menit, Aina sudah sampai di kios Vino. Setelah membayar ojek, dia segera masuk kedalam, mendapati Vino yang sedang duduk termenung.
"Hai Vin...!" Seru Aina mengagetkan Vino.
"Lho...katanya mau istirahat di rumah...?" Tanya Vino heran.
"Badanku sudah enakan Vin...ini ku bawakan makan siangmu..." Ujar Aina sambil memberikan bungkusan makanan itu.
"Wah...kamu tau aja aku lagi lapar...trimakasih ya sayang..." Ucap Vino sambil mengecup kening istrinya itu.
"Ini ada sayur tauge pake tahu, tempe oreg sama sambel..." Kata Aina.
"Luar biasa...kamu tau aja yang ku suka...ini pasti enak...seenak makanan di sea food!" Puji Vino. Aina langsung cemberut.
"Jangan nyindir...jangan kayak ibu-ibu nyinyir itu...bisanya cuma nyindir, ngejek, gosipin orang..." Cetus Aina.
""Lho, siapa yang nyindir...memang bener aku suka kok masakan mu..." Bantah Vino.
"Sudahlah...lupakan saja...oya, tadi Mpok umi datang nagih uang kontrakan...katanya malam ini dia mau datang lagi, uang kontrakan naik jadi 750 ribu karena kemarin baru di cat katanya...uangnya ada kan Vin...masih sisa kan?" Tanya Aina. Vino terdiam.
"Ai...tadi aku belanja perlengkapan service dan komputer second uangnya malah kurang, ini aja aku pinjem sama pak Wawan teman kantorku itu..." Jelas Vino.
"Yaah...kok bisa nombok gitu sih...terus gimana nih kalo Mpok Umi Dateng nanti malam? Mana aku udah janji lagi..." Sahut Aina dengan wajah kuatir.
"Bilang aja besok lagi...bukankah besok kamu gajian?" Tanya Vino.
"Gajian tapi di potong sama sekolah, buat bayar kontrakan juga, ya habis dong..." Keluh Aina.
"Ya udah...nih aku mulai usaha hari ini...lihat tuh...spanduk udah terpasang kan...ayo kita promo sekarang...semangat!" Kata Vino yang langsung menghabiskan makanannya lalu bangkit dari duduknya dan berdiri di depan kiosnya.
***********
Ayo dukung Author dengan Like, vote and comment.....Trimakasih atas dukungannya...🙏🤗🙂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments