Tak jauh dari tempat tadi, Noah sekretaris Derian menghentikan mobil itu di dekat taman kota yang mulai sepi, terlihat orang-orang mulai kembali ke rumah masing-masing karena dirasa langit sudah hampir gelap tanda malam mulai beranjak datang. Noah memarkir mobilnya dengan sempurna dan keluar dari mobil meninggalkan majikannya dan kekasihnya, memberikan mereka ruang sejenak untuk saling mengurangi beban masing-masing sekaligus menenangkan perasaan tuannya. Derian dan Karina masih pada tempatnya tak ikut beranjak keluar dari mobil.
Hening tercipta masih terjadi di dalam mobil itu.Tak ada suara dari keduanya, hanya helaan nafas dari keduanya yang saling bersahutan. Tautan tangan Derian yang tak pernah dilepaskannya sejak bertemu Karina tadi masih bertahan digenggam bahkan semakin erat, seolah-olah mencoba melampiaskan kerinduannya lewat tautan tangan itu.
Derian terus menatap tautan tangan itu masih juga belum bicara, masih ingin menikmati kebersamaannya dengan Karina,masih mau merasakan perasaannya karena telah lama tak bertemu.Seandainya tadi tidak bertemu di jalan, Derian pasti tak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak menyerang Karina,untungnya dirinya masih diselimuti kesadaran untuk tak berbuat di luar batas karena masih juga menghormati dan menghargai Karina sebagai orang yang dicintainya.
"Bagaimana kabarmu?"ucap Karina memecah keheningan merasa Derian tak akan memulai pembicaraan, tenggelam dalam pikirannya. Derian langsung menoleh menatap Karina mendengar suaranya yang lembut, suara yang begitu dirindukannya.
"Aku,,, .....baik.."jawabnya tak bersemangat seolah tau maksut pertanyaannya yang sarat akan perasaan sedihnya.
"Kau tak merawat dirimu?Apa itu yang dinamakan baik?"ucap Karina lagi lembut mengusap janggut Derian yang mulai ditumbuhi bulu-bulu halus.
Saat mereka masih sering bertemu Karina yang membantu Derian untuk bercukur.Jika lama tak bertemu Derian sendiri yang melakukannya itupun karena Karina selalu memperingatkan dalam setiap telponnya seminggu sekali.Derian selalu senang dan bahagia atas perhatian Karina.Sekarang setelah tanpa kabar darinya, Derian hanya menghabiskan waktunya untuk melamun melamun dan melamunkan Karina.Berpikir dan berpikir untuk bertemu dengan Karina tanpa membebaninya.
"Kupikir kau akan suka saat kita bertemu lagi,"jawab Derian tersenyum manis menatap Karina lembut sambil mengelus janggutnya.
"Seharusnya kau merawat dirimu? Lihatlah rambutmu, berapa hari kau tak keramas, kenapa jadi seperti ini, pasti sangat bau sekali, atau ah, jangan-jangan kau juga tak mandi beberapa hari ini melihat kacaunya dirimu,,"omel Karina.
"Hei,,aku selalu mandi dan ganti baju setiap hari meski terkadang terburu-buru bahkan aku juga menyiapkan bajuku di mobil jika setiap saat aku membutuhkannya,,"sela Derian tak terima. Karina tersenyum lembut menatapnya.Derian ikut menatap Karina terpancar kerinduan di kedua pasang mata keduanya. Hingga mereka tertawa tergelak menyadari sikap kekanakan mereka.
"Kau tak pernah menghubungiku untuk mengingatkanku untuk merawat diriku seperti dulu, padahal aku menunggumu..."lirih Derian mengusap pipi Karina tanpa melepas tautan tangan mereka.
"Maaf,,, aku sedikit sibuk,,,"jawab Karina lirih juga, senyumnya hilang sesaat tapi segera dapat mengontrolnya untuk tersenyum lagi.
"Aku sungguh merindukanmu,,"lirih Derian mengusap pipi Karina lembut.Karina menatap mata Derian yang sayu dan sendu terpancar kerinduan di matanya, memegang tangan Derian di pipinya, mengecupnya, dirinya juga sangat merindukannya,dia juga ingin mengatakannya tapi entah kenapa kata-kata tercekat di tenggorokannya tak dapat diucapkannya. Air matanya mengalir.
"Maaf,,, maafkan aku,,"
"Hei,, kenapa minta maaf,,kita kadang juga lama tak bertemu dan itu tak jadi masalah...."ucap Derian pilu. Derian tak tahan dikecupnya bibir Karina sekilas, tak ada penolakan, mereka saling mengecup.Dan Karina pun tak menolak dia juga menginginkannya,juga merindukannya. Terjadilah yang harus terjadi.
**
Sudah dua jam Noah menghabiskan waktunya di warung dekat taman sambil mengobrol ringan dengan sesama pelanggan warung itu.Dirinya hanya menghela nafas panjang, berharap tuannya akan sedikit tenang setelah bertemu dengan orang yang dicintainya.Noah tau betul kehidupan tuannya.Dia sudah mengikuti Derian lebih dari 20 tahun, Derian sudah seperti kakak baginya,meski begitu dia tak pernah melakukan di luar batas hal yang dirasa tidak disukai Derian.Dia juga tau tentang masalah keluarganya termasuk perasaan kecewanya terhadap istrinya yang mengkhianatinya secara terang-terangan. Noah akan melakukan apapun asal tuannya itu senang dan bahagia meski harus mengorbankan dirinya.
**
Karina bersandar di dada bidang Derian setelah merapikan kembali bajunya yang tadi lepas dari tubuhnya, begitu juga Derian.Dia tersenyum senang seperti seorang anak yang mendapatkan apa yang diinginkan. Dia sungguh bahagia.
"Kau harus merawat dirimu?"ucap Karina.
"Iya..."jawab Derian tersenyum senang.
"Rapikan dirimu.Lihatlah!Kau seperti orang tua."ucap Karina lagi sambil mengelus janggut Derian yang ditumbuhi bulu-bulu halus.
"Aku belum tua!Dan kau yang harus mengingatkanku untuk ini."jawab Derian mengangkat dagu Karina mengecup bibirnya sekilas.Karina balas mengecup bibir Derian lebih lama,mata Derian diselimuti kabut g***** lagi.
"Jangan menggodaku,aku takut menyerangmu lagi." ucap Derian dengan nafas panjang, mungkin jika bukan di mobil Derian akan kembali menyerang Karina tanpa ampun, mendekapnya lagi dan tak akan melepaskannya. Derian sudah berusaha membujuk Karina untuk ke apartemennya,tapi Karina menolak.Derian terpaksa menuruti keinginan Karina.
Karina memegang kedua pipi Derian, menatapnya lembut.
"Setelah ini kau mau kan berjanji untukku?"tanya Karina.
"Janji... untuk...apa?"jawab Derian ragu untuk menjawab, firasatnya hal buruk akan terjadi, sayangnya selama ini firasatnya tajam dan selalu terbukti benar.
"Berjanjilah dulu!"desak Karina.
"Aku tak mau berjanji aneh-aneh,"seru Derian tak suka.
"Kalau begitu jangan temui aku lagi."ketus Karina melepas tangannya dari pipi Derian, langsung ditahan oleh Derian dan ditarik ke pipinya lagi.
"Baiklah.Katakanlah?"
"Janji."
"Aku janji,"ucap Derian mengalah.
Karina belum menjawab masih berpikir untuk memulai pembicaraan, dirinya bingung untuk mengatakannya.Derian menunggu Karina.
"Jaga dirimu! Apapun yang terjadi...."
"Apa maksudmu..."sela Derian yang mulutnya ditutup Karina,Karina menggelengkan kepala mencegah Derian untuk menyela perkataannya.
"Dengarkan aku dulu!"
"Apapun yang terjadi pada kita jaga dirimu baik-baik!Cukur janggutmu dan juga rapikan rambutmu! Makanlah yang teratur!Kau harus menjaga kesehatan juga! Jangan tidur terlalu larut!Kau harus tetap sehat!Kau janji?"omel Karina panjang lebar menatap Derian yang mulai menunjukkan wajah tak suka.
"Katakan alasannya? Kenapa?Apa yang akan terjadi?"desak Derian mulai emosi.
"Kau sudah berjanji kan?"
"Itu..."
"Janji harus ditepati, Benarkan?"
"Itu..."Derian menatap Karina tak suka,tapi mata Karina yang tampak berharap memohon kepadanya membuat Derian luluh dan menganggukkan kepalanya mengiyakan.
"Terimakasih,,,"ucap Karina wajahnya menunjukkan kelegaan. Derian mengecup dahi Karina lembut menariknya dalam pelukannya kembali.
Mereka saling terdiam lama.Hingga Karina melepaskan pelukan Derian, menatapnya penuh arti.
"Setelah ini, apapun yang terjadi, jangan temui aku lagi.Dan ....."Karina tak meneruskan kata-katanya yang disela Derian.
"Apa maksudmu?"teriak Derian tak suka melepaskan tangan Karina dari pipinya memalingkan wajahnya, dadanya naik turun diselimuti amarah.
"Lebih baik kita putus!"final Karina memalingkan wajahnya juga.
"Apa!!!"
TBC
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
💕Damian&Ainsley 💕
karina emg ga ada Akhlak gemes bacanya😠😠
2021-12-04
0
rose
sedih toor
2021-08-29
0
Andi Bujuk
karina pelacur...masih bagusan reno ahlaknya
2021-04-28
0