Cahaya matahari masuk melewati celah jendela yang tidak ditutup kordennya, menyinari sepasang manusia yang masih bergelung selimut,setelah menghabiskan makan malam, mereka melanjutkan pergulatan panas yang bahkan tidak pernah bisa membuat puas seorang Derian.
Tubuh Karina bagai candu bagi Derian yang seperti menemukan oase di padang pasir tanpa berniat untuk berhenti memuaskan dirinya terhadap tubuh Karina.
Semenjak mengenalnya setahun lalu, Derian begitu menginginkan tubuhnya di dalam tubuh Karina, bahkan percintaan dengan istrinya membuatnya kehilangan gairahnya.
Dibuka matanya perlahan,sinar matahari yang menyilaukan matanya menyengat tubuhnya membuatnya tak bisa tidur lagi.Merasakan gerakan di sampingnya, Derian mengeratkan pelukannya, tak membiarkan Karina bangun dari tempatnya.
"Aku mau mandi," kata Karina mengelus punggung tangan Derian.
"Sebentar lagi,aku masih ingin memelukmu." bisiknya.
"Semalaman kau tak melepaskan aku,masih kurangkah?"jawab Karina tersenyum.
"Aku tak pernah akan puas dengan dirimu.Kau sungguh membuatku tak pernah puas untuk berhenti memelukmu," geram Derian, gerakan Karina membuat tubuh bawahnya bangun, menginginkan lagi,lagi dan lagi.
Dan Karina tak pernah berkata tidak pada dirinya,itulah yang membuat Derian jatuh cinta pada seorang Karina,bahwa setiap saat tanpa bantahan tanpa penolakan Karina selalu melakukan dan menuruti keinginan Derian kapanpun dan dalam situasi apapun.
**
Sarapan siang jam 10 pagi,waktu yang sudah tidak pagi membuat mereka melewatkan sarapan pagi akibat permainan mereka yang tak pernah ada selesainya.
"Makanlah yang banyak,kau butuh tenaga lebih lagi,"kata Derian diiringi senyuman menggodanya.
"Apa kita akan di kamar sepanjang hari?" balas Karina tak kalah menggoda.
"Kemarilah..!" lambai tangan Derian meminta Karina mendekat sambil menepuk pahanya, meminta Karina untuk duduk di pangkuannya.
Karina mendekat dan duduk menghadap Derian dengan senyum manisnya.
**
Setelah selesai sarapan, keduanya memutuskan untuk duduk di gazebo belakang villa itu.Tanpa melakukan apapun, hanya duduk bersisian menikmati keindahan pegunungan di sekitar villa.
Karina bersandar di bahu Derian memejamkan mata menikmati kebersamaannya dengan kekasihnya, melepaskan semua beban pikirannya.
**
Setelah 3 hari berlalu,dekapan erat Derian seakan tak rela berpisah dari Karina.
"Aku tak mau melepaskannya",bisik Derian mengeratkan pelukannya.
"Kau harus bekerja,kita tak mungkin selalu bersama,kau punya keluarga yang menunggumu," jawab Karina tersenyum walau batinnya menangis.
"Kenapa kau tak tinggal di apartemenku saja?Aku bisa datang padamu kapanpun?"bisik Derian mengeram, hasratnya muncul kembali walau sebelum mereka meninggalkan villa mereka sudah memuaskan hasratnya.
"Aku masih punya suami,tak mungkin aku tidak pulang ke rumah",jawab Karina tak lupa tersenyum hangat.
"Bahkan suamimu tak menginginkanmu," geram Derian sedikit emosi,walau Karina hanyalah kekasihnya,dia tak mau suaminya bersamanya, apalagi membayangkan Karina juga bercinta dengan suaminya yang sangatlah egois dirinya begitu menginginkan Karina seutuhnya miliknya yang bahkan dirinya tak bisa meninggalkan istrinya demi anak-anaknya.
"Aku harus pergi", kata Karina tanpa menjawab kata-kata Derian sambil melepaskan pelukannya.
"Aku akan menghubungimu nanti"kata Derian akhirnya terpaksa melepas pelukannya dengan raut wajah kecewa.
Karina turun dari mobil melangkah menjauhi mobil Derian,tanpa menoleh ke belakang. Air mata yang menguar,meluap tak bisa dibendung lagi. Dia tak ingin Derian tau bagaimana perasaannya, hatinya sakit, batinnya menangis.
Jika bisa dia tak mau berpisah walaupun hanya sementara,hasrat egois ingin memiliki seutuhnya Derian membuat dirinya tak bisa berbuat apapun.Derian yang sudah berkeluarga,dan dirinya yang tak dilepaskan oleh suaminya, membuatnya diam memendam perasaannya.
Setelah ketahuan pernikahan siri suaminya, suaminya tak mau menceraikannya, bahkan Karina melayangkan gugatan cerainya,entah apa yang terjadi, gugatannya tak pernah ada perkembangannya, seolah-olah dibuat agar dirinya tak bisa bercerai dari suaminya, terlalu capek dan lelah hatinya yang seolah mati membuat Karina enggan mengurusnya.
Mau tidak mau Karina terpaksa menerima madu suaminya, merestui pernikahan mereka untuk disahkan,bahkan dia mencoba mengakhiri hidupnya tapi suaminya selalu bisa menggagalkannya, suaminya memohon dengan janji akan melakukan apapun keinginan Karina asal mau tetap menjadi istrinya.
Karina yang sudah menyerah hatinya memilih menurut dengan syarat tak mau hidup serumah dengan madunya,dan tak mau lagi berhubungan dengan suaminya, baginya dirinya sudah jijik saat disentuh suaminya yang bekas dari wanita lain.
Suaminya terpaksa menyetujuinya,asal tidak meminta cerai darinya.Baginya Karina adalah segalanya dan kesempurnaan,dia terlalu mencintai istrinya itu,walau dia tak pernah menuntut seorang anak.Kalau bukan karena orang tuanya yang terus menerus menuntut anak dari Karina, suaminya Reno tak mau menikah lagi.
Itupun atas paksaan dan ancaman dari ibunya, yang jika tak dituruti ibunya memilih bunuh diri.Reno pun memilih menikahi pilihan ibunya dengan menikah siri tanpa harus bercerai dari istrinya, Karina.
Sepandai-pandainya orang menyimpan bangkai pasti suatu saat tercium juga,atas perintah ibunya, istri sirinya mendatangi Karina mengatakan yang sebenarnya.
Dibukanya pintu rumahnya, tidak terkunci,batin Karina,apa dia pulang kesini lagi, batinnya sambil membuka pintunya lebar.
"Kau sudah pulang?"teriak Reno dari dalam menghampiri Karina.
"Ada apa kau kemari?"jawab Karina tanpa senyum tak memperdulikan Reno yang tersenyum lebar.
"Aku capek mau tidur,"jawab Karina tanpa menunggu jawaban Reno langsung masuk ke kamar dan menguncinya.
"Kau tak makan dulu?Kau pasti lapar,aku masak makanan untukmu?"kata Reno bersamaan dengan pintu kamar tertutup.
"Baiklah, istirahatlah,aku akan menyimpan makanannya,kau bisa makan setelah bangun tidur,"kata Reno akhirnya, walau harus menelan kekecewaan, usahanya untuk melakukan segala cara agar bisa diterima kembali oleh istrinya selalu tak berhasil,tapi tak membuat Reno menyerah,dia masih tetap berusaha memperjuangkan cintanya.
"Aku masih ada urusan,aku akan kembali lagi malam ini,jika kau lapar makanlah dulu,"kata Reno hendak pergi tanpa ada jawaban dari istrinya.Reno pergi meninggalkan rumah.
Di kamar, Karina melepaskan semua bajunya masuk ke kamar mandi mengisi bath up melepaskan lelahnya berendam dalam air hangat, mungkin berharap dapat melepaskan penatnya dan melupakan sebentar masalahnya,isakan tangis di kamar mandi membuat keheningan malam itu semakin jelas,menyesali hidupnya yang terlalu banyak menanggung dosa.
Sampai kapan aku harus seperti ini ya Tuhan,aku sungguh lelah,bisik Karina di sela isakannya yang menyesakkan dada.
Dinyalakan shower diatasnya untuk meredam isakannya,dia tak ingin menunjukkan kepada siapapun rasa sakitnya, biarlah orang lain tau bahwa dirinya baik-baik saja,dia tak ingin dikasihani, kekecewaan pada suaminya membuatnya harus menjadi orang yang kuat, tanpa bantuan orang lain.Karena setiap bantuan orang lain menginginkan balasan,tak ada orang yang tulus tanpa mengharapkan apapun dari orang yang dibantunya.
TBC
Moga lolos review,masih tahap belajar menulis,,
Semoga bisa diterima pembaca
Like dan vote nya ya? Makasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Minoz folevel 🥰
epsd 1 & 2 di marih ternyata,, hhmmm
2022-06-07
0
Noni Kartika Wati
kalo sudah ga cocok lebih baik cerai,, Karina bisa minta tolong Demian supaya bisa proses perceraian
2021-11-10
0
rose
reno suaminya itu baik.wlpn sudah di abaikan masih berusaha memperbaiki rumah tangganya dengan istri muda.sedangkan di kehidupan nyata banyak istri yg mengemis kasih sayang dari suaminya
2021-08-28
0