Damar yang menemui Ronald tanpa sepengetahuan Galang tidak ikut makan malam bersama keluarga seperti biasanya ,alasannya menemui Dosen pembimbingnya untuk urusan akhir skripsi.
" Rumi , kenapa makanya sedikit sekali ? kamu sakit ? " tanya ibu Ratih yang melihat Arumi cuma makan nasi putih dengan telur mata sapi yang baru digorengnya tadi sendiri . saat Lala bertanya ia hanya mengatakan sedang sariawan jadi tidak dapat makan masakan yang telah tersedia dan semuanya menggunakan cabai.
" enggak ma, Rumi cuma sariawan saja " jawabnya pelan sambil tersenyum berusaha menghindari kontak mata dengan Galang .
Bu Ratih cuma ber oh saja.
sesudah makan malam ,Galang dan pak Darmawan berbicara tentang perkembangan Hotel yang dikelola oleh Galang untuk sementara ini ,sebentar lagi akan diadakan pemilihan pimpinan Hotel yang baru , apakah Galang masih terpilih atau jatuh pada sepupunya atau keponakan dari pak Darmawan .
sementara dimeja makan ,bu Ratih dan Arumi masih bercerita tentang hal hal yang umum . hingga sampai pada topik mengenai Galang .
" Rum, mulai besok kamu kalau makan duduknya disamping suamimu , jangan disamping Damar ! ambilkan makanan dan layani Galang dengan baik percaya kata mama ,lambat laut Galang akan lunak kepadamu dan ia akan jatuh hati padamu " ibu Ratih menatap Arumi dalam.
netranya menangkap apa yang Damar juga lihat tadi sore di leher Arumi .
ibu Ratih tersenyum ,ia tidak menyangka Galang secepat itu bertindak sangat jauh dari perkiraannya .
laki laki tetap lah laki laki , siapa pun dia dan apa kedudukannya , mereka bisa melakukan hal yang intim tanpa perlu melibatkan perasaan .
Arumi hanya bisa mengangguk setiap kali ibu mertuanya memberikan tips tips yang Arumi sendiri enggan melakukannya.
" sudah sana kamu kekamar saja dulu ,sebentar lagi pasti Galang naik ,ingat jangan takut gitu ! bagaimana pun dia sudah menjadi suamimu bagaimana cara awalnya kalian menikah, jalani saja biar kamu tidak tertekan " ibu Ratih menepuk nepuk punggung tangan Arumi .
" iya ma " hanya kata itu yang bisa Arumi ucapkan .
Arumi masih sangat lapar kerena lidahnya yang perih sehingga ia sulit untuk mengunyah makannya.
ia sebenarnya tidak enak hati jika harus mengambil puding buah buatan mertuanya tapi karena perutnya berbunyi dan itu cukup keras membuat ibu Ratih mendengarnya.
wanita yang masih tetap cantik dan terlihat awet muda diusia nya kepala empat itu tertawa.
" kamu masih lapar Rum , cobalah puding yang mama buat tadi , bawa ke kamarmu ! kamu jangan terlalu sungkan dirumah ini , kalau kamu terus begitu kamu akan kelaparan " ibu Ratih pergi meninggalkan Rumi yang masih berada di meja makan untuk bergabung dengan suami dan anak tirinya di ruang keluarga .
dengan membawa dua potong puding buah ke dalam kamar , Arumi melahapnya dengan rakus hingga tidak menyadari jika Galang sudah berdiri dihadapannya .
" lain kali jangan buat kesalahan jika tidak ingin aku menghukummu " ucapnya dingin menatap Arumi .
Arumi diam saja tidak mengomentari perkataan Galang .
setelah itu Arumi mengambil bukunya dan mulai mengerjakan tugas dari kampusnya diatas sofa .
Galang hanya diam memperhatikannya sambil menonton TV , sesekali Arumi mencuri pandang ke arah Galang ,dan sialnya saat itu Galang tengah menatapnya .
" ayo tidur , matikan lampu ! aku sudah mengantuk " perintahnya menuju ke atas ranjang .
" tapi tugasku belum siap " cicit Arumi sedikit takut ,diliriknya jam diatas nakas baru menunjukkan pukul sembilan ,kenapa cepat sekali tidurnya ? seperti bocah saja ,pikir Arumi .
" makanya kalau pulang dari kampus itu jangan langsung ngobrol , kerjakan tugasmu ! kalau aku bilang tidur ya tidur , kau bisa mengerjakannya besok pagi " Galang melepaskan semua pakaian yang melekat ditubuhnya dan hanya meninggalkan boxernya lalu masuk kedalam selimut.
Arumi melihat itu lalu berpaling dengan wajah memerah .
kenapa dia tidur tidak memakai baju ? dia mau ngapain ?
Arumi sudah takut membayangkan apa yang akan terjadi , didalam kepalanya sudah berputar kejadian malam kemarin , tubuhnya jadi gemetar ,otaknya terus berpikir bagaimana cara nya agar Galang tidak mengganggunya malam ini .
" menunggu apa lagi , cepat naik ketempat tidur , kau menunggu aku menyeretmu ? " suaranya terdengar marah.
Arumi cepat cepat mematikan lampu lalu berlari kearah lemari ,ingin mengenakan celana jeans buat tidurnya malam ini .
di atas ranjang Galang mengawasi gerak-gerik Arumi yang mengambil celana jeans dan kaus lengan panjang karena Arumi menggunakan cahaya dari ponsel yang dinyalakan buat penerangan . sudut bibir Galang naik keatas .
" tidak perlu kau berganti baju ,sebentar lagi aku juga akan membukanya " ucapan dingin Galang yang sudah berada dibelakangnya .
Arumi terjengkit kaget sehingga ia menjatuhkan ponselnya dilantai , masih untuk diatas karpet jika diatas ubin ,dapat dibayangkan ,ponsel itu pasti akan pecah .
" kau lama sekali , aku tidak suka menunggu , kau pikir kau siapa yang membiarkan aku menantimu diatas ranjang hah ? " Galang langsung menarik tangan Arumi dan mendorong nya jatuh diatas kasur .
" jangan...." Arumi hanya bisa menggeleng tidak tahu harus memanggil apa , jika panggilannya tidak sesuai dengan selera Galang , pasti laki laki itu akan menggigit lidahnya kembali .
" kau mau memanggilku apa ? jika kau salah ,kau keluarkan saja langsung lidahmu , jangan sampai aku yang mencarinya sendiri dengan lidahku dan aku akan menggigitnya hingga untuk meminum air saja kau tidak akan mampu " ucap Galang sembari tangannya sudah melepaskan dress yang dikenakan Arumi .
▫️
▫️
▫️
🍁🍁🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Putri Cikal
haha lucu si galang mau tidur ya tidur saja ngapain maksa orang yg belum ngantuk suruh tidur😂😂
2023-04-04
1
sri hasan basri, S.Pd.
arumi punya suami kompeni Jepang, kejamnya nauzubillah.
2023-03-05
1
Susi Andriani
is kok ada sih laki2 kayak gitu
2022-10-13
0