" kak, aku mau pulang " bisik Arumi pada Damar ketika semuanya sudah beralih duduk ke ruang keluarga setelah makan malam .
Damar melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kanannya menunjukkan pukul delapan .
Damar pun berdiri di ikuti oleh Arumi , melihat itu ketiga pasang mata melihat keduanya .
" mau kemana Rumi ? " tanya ibu Ratih .
" Damar mau mengantarkannya pulang, ma " sahut Damar mendahului sebelum Arumi menjawab.
" Tidak perlu pulang lagi, besok pagi pagi sekali kita ke kantor urusan agama " Ucap Galang dingin tanpa melihat siapa pun, ia sibuk menekan nekan simbol di atas layar ponselnya.
Damar dan Arumi saling berpandangan .
" kak, bukankah kau mengatakan kalau hanya ....."
Damar tidak berani melanjutkan ucapannya karena tatapan dingin Galang, menghujam ke manik matanya.
Pak Darmawan yang tidak banyak bicara sontak menoleh ke arah Galang yang duduk disebelahnya.
" Papa tahu kau menikahinya hanya karena membutuhkan status dan menghilangkan rumor negatif yang sudah berhembus ,tapi bisakan kau sedikit manusiawi memperlakukan gadis itu ? apakah kau tidak kasihan melihatnya ketakutan ? " Pak Darmawan berbisik di belakang tubuh Galang .
" aku sudah membelinya untuk sebuah status, jadi untuk apa aku terlalu bersikap manis terhadapnya "
Jawab Galang melirik tajam pada interaksi Damar dan Arumi yang berbicara berbisik bisik .
" Ia melakukannya karena terpaksa demi biaya kuliahnya, apa kau tahu ? "
Pak Darmawan berusaha tidak terpancing dengan perkataan ketus Galang. Karena ia tahu sifat Galang yang keras dan dingin.
ia cukup bersyukur Galang mau menerima sarannya untuk menikah walaupun dengan cara membeli seorang istri.
Galang tidak menanggapi perkataan Papanya, ia berdiri lalu melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang terletak dilantai dua .
" kamu tidak membawa pakaianmu Rumi ? ayo ikut mama ! kamu bisa memakai pakaian mama untuk sementara " ujar Ratih meraih tangan Arumi dan menggandengnya kekamar tamu .
melihat sosok Arumi yang lugu dan tidak banyak bicara, ibu Ratih seakan melihat dirinya dulu saat dijodohkan oleh pak Darmawan yang seorang duda dengan satu orang putra berusia lima tahun, saat itu usianya juga dua puluh tahun seperti Arumi sekarang, hanya bedanya Darmawan sangat baik memperlakukannya, bertolak belakang dengan perlakuan Galang terhadap Arumi.
memang Darmawan menikahi Ratih karena menginginkan seorang istri, bukan seperti Galang yang dengan kejam mengatakan membeli .
Arumi menerima beberapa helai baju dan perlengkapan lainnya buat menginap dari ibu Ratih .
" kamu jangan tersinggung dengan sikap Galang ya Rumi, Insha Allah....lambat laut sikapnya berubah " ucap ibu Ratih sembari menyerahkan baju untuk ganti.
" iya ma , gak pa pa " Arumi hanya menjawab pelan dengan tetap tersenyum walaupun hatinya menjerit .
" sekarang kamu istirahat ya ! biar besok tampil cantik " ibu Ratih mengusap lembut punggung tangan Arumi lalu keluar sambil menutup pintu kamar.
Arumi segera mengunci pintu ,matanya mengelilingi semua isi kamar .
" kamar ini begini mewahnya , padahal cuma kamar tamu , ah...aku pasti betah kan tinggal disini, kan cuma sebagai istri boneka, bukan istri sungguhan , tiga tahun ....harus kuat ,setelah tamat kuliah aku bisa terbebas dan aku harus segera mencari pekerjaan .
oh ya ...telepon ayah dan ibu agar mereka tidak perlu lagi merisaukan biaya kuliahku " Arumi berkata kata sendiri .
panggilan pertama tidak ada jawaban .
Arumi melihat jam yang ada di dinding kamar baru jam sembilan ,biasanya belum tidur
Arumi berkata dalam hati .
Arumi mengulangi panggilannya lagi , tidak lama diangkat
Assalamualaikum ...Rumi ...maaf nak , ayah belum bisa mengirimkan uang kuliahmu , sakit Wahyu kambuh lagi , jadi uang nya terpakai lagi nak
suara tidak berdaya ayahnya terdengar dari seberang sana .
" Waalaikumussalam , ayah...jangan.kuatir yah , Rumi mendapatkan pekerjaan paruh waktu setelah pulang kuliah yah ...di swalayan , Insha Alloh uangnya cukup buat biaya kuliah yah " Jawab Arumi berbohong
( *Ya Alloh ....ampuni hamba mu yang sudah berbohong kepada ayah )
benarkah nak ? Alhamdulillah ...ayah senang mendengarnya , kamu baik baik dan jaga diri ya ! ya sudah ...ayah tutup teleponnya ya , segera istirahat , Assalamualaikum*
" waalaikumussalam " Arumi menjawab dengan rasa bersalah
ayah.maafkan Rumi !
bisiknya pelan
▫️
▫️
▫️
🍁🍁🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
re
Bilang saja
2021-10-26
1
Dwi setya Iriana
bohong demi satu kebaikan di bolehkan dlm agama tapi jhan keterusan berbohong jatuhnya dosa.
2021-10-25
1
zahfaa
saran Thor "Allah" bukan seperti tdi kalo bawa² nama Allah jgn di lesetkan:)🙏🏻
2021-07-31
1