seperti yang dikatakan oleh Damar kemarin, Arumi malam tadi sudah mengumpulkan semua baju bajunya yang lumayan layak pakai dan jumlahnya juga tidak seberapa ,hanya satu tas kecil dan sudah rapi diletakkannya di atas kasur busa tipisnya yang tergeletak di atas lantai .
pagi pagi Arumi sudah sampai di kampus dan segera menyelesaikan urusan uang semesternya yang menunggak , tunggakan sewa kamar kosnya juga sudah dibayar .
kemarin ia juga bisa membeli empat potong dress lumayan bagus, sepatu dan Sling bag ,ia memilih warna netral biar bisa di padu padankan dengan bajunya tanpa harus punya banyak dan biar tidak tabrak warna .
dari uang lima belas juta yang diberikan Damar kemarin ,masih tersisa tiga juta , Arumi akan berhemat dan menyimpannya.
aku tak ubahnya seperti menjual diriku berkedok dengan kata pernikahan .
ayah ....ibu....maafin Rumi !
Arumi menahan air matanya kembali dengan menengadahkan wajahnya melihat awan .
" menangis lagi ? " Suara Damar mengagetkannya.
dihadapannya berdiri Damar dan seorang lelaki yang usianya hampir sama atau lebih muda dari kakak Damar kemarin.
" siapa yang menangis ? aku cuma kelilipan " Arumi mencoba tersenyum .
" kau jangan berakting sekarang , waktu nya belum mulai , mana kartu pengenal mu ? serahkan pada Ronald ! "
Arumi menyerahkan KTP dan foto copy KK , entah untuk apa Arumi juga tidak tahu.
setelah menerima surat pengenal diri Arumi , Ronald pun segera pergi , tinggal Damar dan Arumi .
" kakak akan mengantarmu ke salon dulu , setelah itu kita ke rumah kakak , papa dan mama mau berjumpa dengan mu " ucap Damar mengajak Arumi naik ke mobilnya
*
*
keluar dari salon penampilan Arumi lebih seger dan tidak lagi terlihat sedikit dekil ,
kulitnya yang putih bersih terlihat sehat setelah melakukan perawatan secara keseluruhan .
Damar membawa Arumi pulang kerumah orang tua Damar , rumah yang mewah ,tentu saja selain papanya yang bekas anggota dewan dan bisnis perhotelan yang dirintis papanya bersama sang kakek ,menghasilkan pundi pundi rupiah yang tidak sedikit.
" Ayo masuk " ajak Damar melihat Arumi yang tidak bergerak terus berdiri di depan pintu.
Damar mendorong pintu supaya terbuka.keduanya melangkah masuk kedalam.
" Pa....Ma...ini Arumi ,yang aku ceritakan tadi malam " Damar memperkenalkan Arumi pada pasangan paruh baya yang berdiri tidak jauh dari Arumi , menatapnya dari ujung kepala sampai ujung kaki seakan menilai Arumi .
wanita itu mendekat ke Arumi dan menyodorkan tangannya, Arumi gugup menyambutnya dan meletakkan punggung tangan wanita itu keujung hidungnya
" saya Ratih , ibunya Damar dan Galang , kamu bisa memanggil mama , sama seperti Damar , dan pria tampan disebelah Damar ,itu Papanya Damar ,namanya Darmawan , kamu juga bisa memanggilnya Papa " wanita yang masih tetap cantik di usianya yang menginjak 45 tahun .
wanita itu kelihatan baik dan ramah tidak dibuat buat , terpantul dari auranya yang meneduhkan .
Arumi menundukkan kepalanya menyapa pak Darmawan , lelaki itu tersenyum dan mengangguk
" kenapa kamu tegang sekali begini ? apakah kami menakutkan bagimu ? " tanya ibu Ratih tersenyum .
Arumi langsung menggelengkan kepalanya.
wanita itu menggandeng Arumi untuk masuk ke dalam " apapun cara Damar dan Galang membawamu ke keluarga ini , kamu tetap menantu dirumah ini, tugasmu membuat Galang menjadi manusia bukan robot " ucapnya lembut sambil menyodorkan air mineral yang ada diatas meja.
" kamu mau minum apa ? biar lala yang membuatkan "
" tidak usah Tante, terimakasih , air putih ini saja sudah cukup " Arumi sedikit kikuk
" kok manggilnya Tante , mama ! "
" baik ma mama " Arumi tergagap
ibu Ratih mengajak Arumi buat berkeliling rumah sambil menunggu waktu makan malam.
tepat jam tujuh malam mereka sudah berkumpul dimeja makan , dari depan terdengar suara sepatu yang bergesekan dengan lantai .
keempat nya sontak memandang dan ingin mengetahui siapa yang datang .
" calon pengantin pria sudah datang " Damar berusaha mencairkan suasana.
Pak Darmawan dan ibu Ratih tersenyum senang melihat Galang pulang .
tubuh Arumi menegang .
" Rum ,jangan takut begitu ! kalau setiap bertemu kak Galang kau takut begitu ,kau bisa mati muda " ucap Damar yang duduk disebelahnya .
Pak Darmawan dan Ibu Ratih hanya tersenyum , dan Galang cuma menatap dengan acuh .
▫️
▫️
▫️
🍁🍁🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Eva Maria
mungkin mamahnya Galang lulus SMP🤭
2023-01-02
1
Khaerani Suherman
aku umur 45 anak ku umur 15 THN
2022-12-04
0
Veronica Maria
otor halu nih. tpi mgkn aja jaman dulu pada nikah muda kan ya
2022-09-01
0