Akhirnya Arumi harus masuk kekamar yang di tunjuk Damar .
Arumi berjalan masuk kekamar mandi , badannya terasa gerah dan lengket karena berkeringat akibat berlari lari dari tempat kosnya ke mulut gang.
memasuki kamar mandi matanya menatap barisan peralatan mandi terbagi menjadi dua kelompok , satu khusus buat pria dan sepertinya sudah terpakai sebahagian produknya seperti shampoo , sabun mandi , pasta gigi dan untuk pencukur jambang . sedangkan produk untuk wanita semuanya masih kelihatan baru
apakah untuk ku ? hei Rum , jangan ke pe de an ....kamar ini milik siapa kan kau tidak tahu .
Arumi berkata pada dirinya sendiri di depan cermin .
Arumi memakai peralatan mandi punya dirinya sendiri yang dibawanya tadi dari tempat kosnya .
menggunakan dress yang dibelinya kemarin di Mal dengan uang yang diberi oleh Damar .
Arumi merasa sedikit letih ,
ia menatap sofa yang ada didalam kamar , sepertinya enak kalau tidur disitu ? pikirnya .
tanpa pikir panjang lagi ,Arumi membaringkan tubuhnya diatas sofa .
tidak perlu menunggu lama ,Arumi sudah terlelap dalam tidurnya .
entah karena sofanya yang empuk dan nyaman ditambah sejuknya kamar karena pendingin udara yang sudah menyala sebelum Arumi memasuki kamar, atau karena merasa badannya sangat letih ditambah dengan suasana yang sunyi ,Arumi tidur cukup lama hingga menjelang petang Arumi baru terjaga dari tidurnya .
karena belum menyesuaikan keadaan sofa atau otaknya yang belum nyambung satu sama lain .
bug.
Arumi mendarat indah diatas karpet berbulu .
bokongnya terasa sakit ,tangannya mengusap usap mengurangi rasa sakit .
ia tertunduk lagi dan mengucek kedua mata dengan punggung tangan mengusir rasa kantuk .
seketika matanya membulat sempurna menatap sorot mata dingin yang menatapnya dalam diam duduk hanya berjarak dua meter dari sofa tempatnya tadi tidur .
" ma maaf pak , kak Damar yang menyuruh saya masuk kesini , tadi saya sudah kekamar kemarin , maaf " Arumi cepat cepat meraih tas yang berisi beberapa helai pakaiannya yang layak pakai .
" siapa yang menyuruhmu keluar ? susun barang barang mu dilemari itu " ucap Galang menunjuk dengan dagunya kearah lemari yang ada di sudut dinding .
" sudah ku bilang ,jaga sikapmu ! aku tidak mau ada gosip yang beredar di rumah ini " Galang beranjak meninggalkan kamar, sebelum menutup pintu Galang berkata
" setelah selesai turunlah ! jangan sampai orang lain menunggumu buat makan malam, dan perhatikan penampilanmu "
bam
Galang menutup pintu tanpa melihat
kembali ke Arumi .
Arumi memegang jantungnya yang berdebar ,lalu bernapas lega .
cepat cepat Arumi menata barang barangnya yang tidak seberapa di dalam lemari yang sepertinya memang sudah dikosongkan .
Arumi cepat cepat melihat dirinya di cermin .
astaga ...rambutku ?
Arumi mengutuki dirinya sendiri , melihat pantulan dirinya dari depan cermin .
sungguh memalukan
ucapnya pada diri sendiri .
bagaimana tidak ,karena tidur dalam kondisi rambut masih basah ,membuat semua rambutnya mengembang dan berdiri .
Arumi setengah berlari menuju ke kamar mandi ,mencuci mukanya untuk menghilangkan wajah bantalnya .
dengan gerakan cepat menyisir rambut mengikat satu kebelakang , memakai bedah baby pada wajah polosnya dan memoles tipis lipstik warna nude , segera berlari keluar kamar dengan kaki telanjang .
sampai di meja makan ,sudah berkumpul mama ,papa , Damar dan lelaki berwajah patung lilin, Galang ,sudah menantinya untuk memulai makan malam .
napasnya masih terdengar memburu karena berlari dari lantai dua dan menuruni tangga hingga ke maka makan.
ketiga pasang mata menatap ke bawah tepatnya pada sepasang kaki telanjang Arumi . tidak dengan Galang ,laki laki itu diam menatap piring kosong dihadapannya.
Damar cepat menghampirinya
" sandal rumahmu kenapa tidak dipakai ? " Damar berbisik pelan .
Arumi menatap kaki Damar dan sedikit membungkukkan badannya melihat kebawah meja ,semuanya memakai sandal yang berbahan ringan, termasuk lelaki yang berwajah kaku.
" maaf kak ! aku tidak tahu harus menggunakan sandal " Arumi berkata dengan mimik merasa bersalah .
" ya sudah ,lain kali jangan biasakan kamu berkeliaran dirumah ini tanpa alas kaki ,atau kau akan ditendang ya dari atas kasur " Damar masih berbisik .
" dia tidak akan menendang ku , aku kan tidur di sofa " ujar Arumi nyengir
Damar melotot.
ehem
Galang berdehem .
cepat Arumi mengambil tampat duduk disebelah Damar .
Galang menyipitkan matanya tajam memandang keduanya yang posisi duduknya tepat berada dihadapannya ,hanya meja yang menjadi pembatas .
" kau duduk disebelah dia Rumi ! " Damar berkata pelan dengan menautkan gigi gerahamnya rapat.
Arumi menggeleng .
" Arumi ....Damar...ayo kita mulai makannya ! " ucap ibu Ratih menyudahi bisik bisik keduanya .
▫️
▫️
▫️
🍁🍁🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Januar
aku dah baca 5 kali tapi ngakak terus thor🤣🤣🤣
2024-11-10
0
Junnie Huang
🤣🤣🤣🤣🤣
2024-10-05
0
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀
kocak 😂🤣🤣🤣
yang nikahin siapa, yang ditempelin siapa
2022-03-04
4