Pagi ini, kebetulan hari minggu. Andin berencana akan mulai berbelanja beberapa potong pakaian kerja. Karena semalam, ia mendapat telepon dari kantor jika ia diterima bekerja dan menjadi sekretaris boss.
Cukup janggal memang. Karena ia tidak perlu melewati proses interview terlebih dahulu. Namun ia tak ambil pusing dengan kebijakan kantor tersebut. Mungkin saja pemiliknya melihat kemampuannya walau hanya dari CV saja.
Hari ini ia akan mengajak Fara untuk menemaninya. Karena jujur ia sekarang tak memiliki teman atau bahkan sahabat. Karena setelah menikah, Firman sangat membatasi lingkup pertemanannya.
"Kemana tuhh? Gaya-gayaan udah dandan. Gak cantik padahal" sindir Retno dari depan TV.
"Fara ngajak ke taman mbak"
"Ke taman tapi gaya udah mau ke mall. Masa sih ke taman"
Sungguh Andin merasa ingin mencakar mulut kakak iparnya ini tapi sebisa mungkin ia tahan.
"Terserah aku dong mbak. Yang ke taman aku yang repot mbak"
"Eh nglawan kamu ya"
"Udah mbak aku berangkat assalamu'alaikum"
"Heh dasar genduuttttt" teriak Retno sukses membuat penghuni lain keluar kamar.
"Heh Firman, kamu gak curiga istrimu keluar-keluar gitu? "
"Enggak mbak. Siapa juga yang mau sama orang gendut gitu eheh" kekeh Firman saat baru bangun tidur dan langsung duduk di sebelah kakaknya.
Tanpa mereka ketahui, sedari tadi Andin masih berada di luar rumah. Ia mendengar semua perbincangan antara kakak ipar dan suaminya. Andin memejamkan mata mendengar penuturan suaminya yang menyebut dirinya gendut? Dan apa? Tak ada yang mau dengannya? Baiklah mas setelah ini jangan harap aku akan menerima semua penyesalan kamu.
Setelahnya, ia berlalu menuju sebuah taxi yang sebelumnya telah ia pesan.
Di sepanjang jalan, Fara tak henti-hentinya berceloteh karena merasa bahagia bisa menikmati weekend dengan ibunya.
"Bu nanti Fara boleh ke playground? "Tanyanya dengan nada Khas anak kecilnya.
"Boleh dong kak. Untuk hari ini ibu bebaskan Fara main sepuasnya. Asal, kalau nanti capek. Fara istirahat yaa"
"Siap ibuuu" sambil mengangkat tangannya seperti anak hormat.
"Ayahnya kemana bu? " tanya sopir taxi pada Andin.
"Ayahnya ke luar kota pak. Biasaa urusan pekerjaan" jawab Andin. Ia tak mungkin mengumbar masalahnya pada orang lain. Karena baginya, pantang orang lain tahu tentang kehidupan pribadinya.
Pak sopir hanya tersenyum menanggapi jawaban dari Andin.
Tak terasa, Andin akhirnya telah sampai di sebuah mall.
**
"Alex, ini Tiara. Anak temen arisan mama. Hari ini kamu ajak dia jalan-jalan ya? "
Alex sungguh tak habis fikir dengan pemikiran mamanya itu, sudah banyak wanita pilihan mamanya yang ia tolak mentah-mentah karena ia sungguh belum mau menjalin sebuah hubungan. Dan sekarang? Mamanya ini benar-benar.
"Ma, dia kan udah gede. Kenapa mesti ditemenin, aku sibuk"
"Alex, gak baik ah. Lihat mama. Sekali ini saja yaa? Mama mohon" pintar mama Alex dengan sungguh-sungguh.
"Ma please.. "
"Alex, sekali ini saja nak. Kalau kamu tak tertarik kamu bisa ngomong pelan-pelan sama Tiara. Tapi untuk sekarang kamu mau ya? "
"Baik, kalau Tiara kesel sama sikap Alex nanti jangan salahin Alex ya"
Tiara yang mendengar Alex akhirnya mau menemani nya jalan-jalan tak bisa menyembunyikan rona bahagianya.
Sepanjang perjalanan, Alex dan Tiara tak terlibat obrolan yang menyenangkan. Sedari tadi Tiara berusaha memancing Alex untuk mau berbicara banyak dengannya. Saat Tiara bertanya, Alex hanya menjawab Oh, iya, tidak. Sungguh menyebalkan. Kalau saja Alex ini tidak tampan dan kaya. Demi apapun Tiara tak akan sudi menurunkan harga dirinya. Selama ini dialah yang selalu dikejar-kejar oleh para lelaki.
"Alex, kata tante Rindi di tempat kamu lagi butuh sekretaris ya buat kamu? Kalau aku aja gimana? " tanya Tiara dengan harap-harap cemas.
"Kalau kamu mau, kamu bisa melamar ke bagian personalia, kamu bisa menaruh CVmu di kantor" jawab Alex acuh.
"Tapi kan, kamu kenal aku, masa gabisa sih diusahain biar aku jadi sekretaris mu aja" rengek Tiara.
Ciiiitttt
"Awhhh, kamu apa-apaan sihh Lex, mau bunuh aku kamu?!! Kenapa ngerem mendadak coba "
"Kamu turun atau diam? "Tanya Alex yang sebenarnya ia sangat muak dengan omelan Tiara sepanjang jalan ini.
"What? lex,really? "
"Mau turun? Oke kuncinya udah aku buka. Sekarang kamu bisa turun disini"
"Oke aku diam! " putus Tiara setelah mendengar Alex hendak mengusirnya dari mobil.
Setelahnya. Hanya keheningan yang menemani perjalanan Alex dan Tiara menuju sebuah pusat perbelanjaan.
*
Telah banyak pakaian yang Andin beli untuk ia pakai besok di hari pertamanya bekerja. Fara pun tak lupa ia belikan banyak pakaian juga. Tak hanya baju, Andin juga membeli perlengkapan skincare, makeup, sepatu dan tas. Sungguh hari ini ia akan memanjakan dirinya sendiri setelah sekian lama mengalah dengan nafkah 400ribu.
"Kita makan dulu atau ke playground? " tanya Andin pada Fara.
"Makan aja deh bu, aku laperrr hihi"
"Oke gass"
Brukk
"Aduh maaf tante, Fara ga sengaja"
"Heh anak kecil, kamu kalau jalan lihat-lihat dong. Mana sih ibumu, kelayapan sendiri! Ilang tau rasa kamu! " bentak Tiara dengan mata melotot pada Fara.
"Fara nak, kamu gapapa? " tanya Andin setelah memesan makanan untuknya dan putrinya. Ia tadi sengaja memesan terlebih dahulu dan meninggalkan putrinya memilih meja sendiri.
"Gapapa bu, tapi tante itu? "
"Maaf ya mbak. Anak saya ga sengaja. Ada yang rusak bajunya? "
"Heh, lain kali kamu tuh jaga anakmu dengan baik yahh. Untung aja bajuku gapapa. Kalau sampe kotor, kamu emang sanggup ganti?? Orang kampung aja sok-sok an belanja di sini" jawab Tiara dengan tetap mempertahankan nada tingginya.
Alex yang mendengar keributan di dalam restoran segera masuk untuk melihat apa yang terjadi. Seingatnya tadi Tiara masuk ke dalam sana saat ia sedang menerima telepon dari seseorang.
"Andin? " Alex sungguh tekejut melihat Andin juga berada di restoran yang sama.
"Alex"
"Kamu kenal perempuan udik ini Lex? " tanya Tiara pada Alex.
"Maaf Lex, putriku tadi tidak sengaja menabrak pacarmu, maaf sekali lagi" ucap Andin dengan sedikit membungkukkan badan.
"Udahlah Ra, kamu juga gapapa kan? Gada yang kotor kan? Udah jangan diperpanjang. Malu dilihatin banyak orang"ucap Alex sambil menarik pelan lengan Tiara.
"Gabisa gitu dong Lex, anak ini harus minta maaf sama akuu! "
"Mbakk, tadi kan anak saya udah minta maaf aku juga udah nawarin mbaknya kalau ada yang rusak biar aku ganti" ucap Andin yang sangat geram dengan tante-tante girang ini.
"Kalau kamu gak mau diam, aku tinggal kamu disini! " tegas Alex pada Tiara yang sudah muak melihat sikap kekanak-kanakannya.
"Kok kamu jadi mau ninggalin aku sih Lex"
"Ya terus aku harus gimanaa?!! Dari tadi kamu marah-marah gak jelas sama anak kecil. Udah tau anaknya gak sengaja, udah minta maaf juga"
"Alex" panggilan itu berasal dari Andin
"Iya ndin?" Jawabnya
"Aku minta maaf ya, dan aku harus pergi dulu. Mbak, maaf ya sekali lagi. Mari Lex mbak" pamit Andin dan segera berlalu menuju meja tempat dimana ia akan makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments