Bab 7 Orang Di Masa Lalu

Dini hari, tepatnya pukul 2, pintu ruang utama terbuka dari luar menampilkan Firman yang berjalan mengendap-endap.

Beruntung ia memiliki kunci cadangan, jadi ia bisa leluasa masuk ke dalam rumah tanpa harus membangunkan penghuninya.

Firman pulang menggunakan taksi karena mobilnya ia tinggal di rumah Shela.

Saat membuka pintu kamar, ia melihat istrinya terbaring di ranjang sebelah kiri.

"Huftttt untung udah tidur" gumam Firman. Ia bergegas melepas kemejanya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dari sisa-sisa perc*ntaannya dengan Shela.

Tanpa Firman ketahui, sedari tadi Andin sama sekali belum tertidur. Ia melihat semua yang dilakukan suaminya. Mulai dari turun dari taksi, hingga sekarang berada di kamar mandi. Namun ia memilih berpura-pura tidak mengetahui semuanya.

Tess. Air mata s*alan ini tiba-tiba menetes tanpa bisa dicegah oleh Andin. Dengan gerakan kasar Andin mengusap matanya karena Firman sudah selesai dengan kegiatan mandinya.

-

-

Pagi harinya, Lagi-lagi Andin tidak memasak untuk para penghuni rumah yang lain.

Ia hanya membeli bubur untuk dirinya dan putrinya sarapan.

Selepas membeli bubur, ia bergegas menuju kamar putrinya. Ia akan makan di kamar putrinya. Karena jam sudah menunkkan pukul 6.10 menit.

Setelah menaruh bubur dan membangunkan putrinya, ia keluar dan menuju kamarnya kembali guna membangunkan suaminya. Karena bagaimana pun itu masih kewajibannya sebagai istri.

"Mass bangun, sudah jam 6 lebih" ucapnya sambil mengguncang pelan bahunya.

"Hmmm yaa" jawabnya hanya berdehem saja. Dengan malas ia segera menuju ke dalam kamar mandi.

Andin sendiri setelah membangunkan suaminya. Rencananya ia akan segera membantu putrinya untuk berkemas. Dan pergi ke sekolah. Karena ia sedang malas mendengarkan ibu mertuanya mengomel.

Ia buru-buru merapikan putrinya dan mulai keluar dari rumah guna menjalankan motornya.

"Ndinnnn, andinnnn.. Kemana anak ini" gerutu Firman saat sampai di meja makan namun ia tak menemukan satu menu pun tersedia untuknya sarapan.

"Apa sih Fir pagi-pagi udah teriak2 hoaammmmm" tanya bu Winda yang baru saja keluar dari dalam kamar.

"Ini bui menantu ibu, tidak menyiapkan sarapan. Kemana dia? " tanyanya pada ibunya.

"Lohh, mana ibu tau, ibu kan baru bangun. Kamu sekamar harusnya tau dong"

"Tadi sempet bangunin Firman Buu, tapi Firman selesai mandi Andin sudah tidak ada.. Hahh, udahlah sarapan di kantor aja"

"S*alan Andin, mentang-mentang semua uang belanja aku minta semua tak mau masak dia" gerutu bu Winda samb berkacak pinggang.

Sesampainya sekolahan,

"Dada sayanggg, baik-baik yaaa, jangan nakal sama temen"

"Siap ibuuu" patuh fara pada ibunya

"S*alan kamu mas, di diamin malah ngelunjak, baiklah , kita lihat sampai mana kamu akan bermain denganku" cibir Andin karena merasa suaminya telah salah sasaran. Suaminya pasti mengira jika ia tidak bisa apa-apa tanpa suaminya. Hah benar-benar muak Andin dibuatnya. Sudah ditemani dari nol, sudah dibuat hidup enak walaupun suami dan keluarganya tidak tahu siapa dirinya, sudah rela meninggalkan semua kemewahan demi bisa bersatu dengan suaminya, tapi balasannya seperti ini. Baiklah, Andin versi b*d*h telah m*ti, sekarang akan berganti dengan Andin versi upgrade. Karena sejatinya. Andin yang asli adalah seseorang yang sangat pandai dan tidak mudah dibohongi.

Andin menepikan motornya ke sebuah cafe demi menghubungi Visca kembali

Tuuut tuuuut.. Dua kali deringan akhirnya baru diangkat oleh pemilihan handphone di sebrang.

"Halo bu boss. Apakah ada pekerjaan lain? " tanyanya tapa basa-basi.

"Haha, kamu cepat sekali kalau masalah pekerjaan, baiklah baiklah, pekerjaan kamu saat ini adalah mencari seseorang yang bisa memasang CCTV tersembunyi di rumahku. Karena aku memiliki firasat akan terjadi sesuatu yang sangat besar"

"Sesuatu bos? " tanyanya penuh keheranan.

"Iya sesuatu. Tapi kamu tunggu instruksi dariku dulu, aku akan mencari hari yang pas saat semua anggota keluarga tidak ada di rumah"

"Oh baiklah boss. Aku akan tunggu perintah selanjutnya"

Tuut panggilan berakhir.

Setelah menelpon Visca. Andin segera menghabiskan makanan dan minuman yang ia pesan tadi.

-Di rumah-

"Kur*ng ajar memang si Andin, hiiih punya menantu ga guna banget" omel bu Winda saat baru saja masuk ke dalam rumah sehabis belanja.

"Apa sih Buu ngomel terus. Yang capek tuh akuu, nyetir dari pasar sampe rumah. Mana panas huhh" gerutu Mulan tak kalah berisik dari ibunya.

"Ini semua gara-gara ide kamuu"

"Kok aku sih buuu! " bentak Mulan tak Terima.

"Ya iya terus siapa yang mau disalahkan. Gara-gara kamu mengompori ibu untuk mengambil semua uang belanja Andin ibu jadi keteran sendiri. Uang 400ribu untuk sebulan mana cukupp!!! Ini ibu harus keluar uang dari tabungan ibu sendiri. Banyak banget Loh Lannn huhuu"

"Loh loh Buu, kok malah nangis sihhh. Ckkk ngeselinnn" protes Mulan pada ibunya yang malah menangis di ruang keluarga karena telah mengeluarkan banyak uang hanya untuk berbelanja saja.

"Udahlah mending ibu diam terus masak sekarang. Ini udah siang buuu, laper akuu"rengek Mulan pada ibunya.

" masak sendiriii" jawab bu Winda dengan melotot dan langsung pergi ke dalam kamar.

Brakkkkk

"Astaga, katanya ibu masih punya inner child yang ga keturunan deh. Hiiiii. Terus aku gimana? Mana kuliah masuk siang. Laperrrr" Mulan yang memang pada dasarnya anak manja. Sama sekali tidak tahu bagaimana cara memasak. Sekedar membuat teh saja ia tidak bisa.

-Di Sebuah Perusahaan-

Tok tok tok

"Masuk" ucap sang pemilik ruangan mewah di sebuah perusahaan.

"Permisi pak, ini dokumen yang harus bapak tanda tangani" ucap Tomi sang Asisten pribadi.

"Hmm baiklah" gumam Alex sang CEO.

"Permisi pak" pamit Tomi pada bossnya untuk keluar dari ruangan.

Alex, seorang boss dengan julukan si kulkas 2 pintu. Atau mungkin 3 atau 4 pintu. Karena saking dingin sikapnya pada orang lain.

Ia duluan seorang yang sangat culun, mesikpun ia seorang konglomerat, namun karena dandanannya yang sangat culun. Membuat ia dijauhi oleh teman-temannya semasa sekolah. Hanya satu orang perempuan yang mau berteman dengannya kala itu. Perempuan itu tak lain adalah Andin.

Ya, Andin disini memang Andin si istri Firman. Semasa sekolah ia selalu bersama dengan Alex. Hingga saat perpisahan kelas 3. Andin yang sudah dikuliahkan di luar negeri oleh orangtuanya mengharuskan ia berpisah dengan Alex.

Sama halnya dengan Alex, ia pun juga harus kuliah di luar negeri atas perintah orangtuanya. Karena setelahnya ia harus siap memimpin perusahaan milik orangtuanya.

Berbekal otak yang cemerlang, Alex menyelesaikan studinya dengan ipk lumayan tinggi dan hanya memerlukan waktu sekitar 3,5 tahun.

Di luar negeri pun ia sangat giat berlatih untuk merubah dirinya menjadi laki-laki yang lebih baik. Tidak culun lagi.

Namun, di suatu hari, ia harus mendengar kabar bahwa Andin, perempuan yang ia suka dari dulu telah menikah dengan laki-laki lain.

Alex memejamkan mata sejenak demi menghilangkan kenangan masa lalu tersebut. Hingga kini, ia masih saja belum bisa menggantikan posisi Andin di hatinya.

Ia tahu ia salah karena masih berharap ada keajaiban bisa memiliki wanita pujaannya kembali.

"Ingat lex, dia sudah menjadi milik oranglain, tidak pantas kamu menunggunya lagi"ucapnya pada dirinya sendiri karena tiba-tiba ingatannya pada masa lalu muncul kembali.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!