Terbongkarnya kebusukan Aditama

Saat Hanum membuka handel pintu kamar, ia merasa lega karena Riana telah menyelamatkan dirinya atas tindakan dari suaminya.

"Kak Hanum, bisa aku bicara sebentar dengan kak Tama?" pinta Riana terlihat sungkan kepada Hanum.

Kemudian Tama muncul di belakang Hanum secara tiba-tiba, dengan sengaja ia melingkarkan kedua tangannya di atas perutnya.

"Kenapa kau mencariku Riana? Mengganggu saja, kau tidak tahu aku dan Hanum sedang apa? Kalau kau ingin bicara padaku, bicara saja sekarang!" ujarnya yang semakin erat memeluk Hanum dari arah belakang, Hanum pun benar-benar sangat malu atas sikap Tama yang seenaknya.

'ish, bisa-bisanya kak Tama mengumbar kemesraan dengan kakak ipar di depanku! aku tidak mungkinlah menceritakannya di depan Kakak ipar masalah tadi siang.' keluhnya dalam hati

"Aku hanya ingin berbicara empat mata denganmu Kak?" pintanya seolah memaksa.

Kemudian Tama menghela nafasnya sejenak, sedangkan Hanum, ia berusaha melepaskan tubuhnya dari pelukan Suaminya.

"Kau mau kemana Num?"

"Jangan kaya gini Mas, malu di lihat oleh Riana!" protesnya menatap tidak enak ke arah Riana.

Riana pun terus saja memelototi sang Kakak, ia sudah tidak sabar ingin berbicara empat mata dengannya.

"Ya sudahlah, sebaiknya kita bicara di perpus, kau tunggu di kamar Num, jangan kemana-mana, aku ingin melanjutkan yang tadi!" perintahnya sambil menaikan kedua alisnya ke arah Hanum dan telah membuat Hanum membulatkan kedua matanya ke arahnya, bahkan Hanum sampai menelan ludahnya sendiri.

Akhirnya Tama dan Riana memutuskan pergi ke perpustakaan yang letaknya tidak jauh dengan kamar tidurnya, yakni di lantai dua.

Setibanya di ruang perpustakaan, Riana dan Tama duduk di kursi sofa.

"Baiklah Riana, apa yang ingin kau bicarakan denganku?" tanyanya dengan menyilangkan tangannya di atas dadanya.

"Kak, ada hubungan apa Kak Tama dengan Bella Anastasya?" tanyanya tanpa basa-basi

Deg!

Mendengar Riana bertanya seperti itu, Tama langsung beranjak dari tempat duduknya.

"Apa maksudmu berkata seperti itu Riana? Darimana kau mendapatkan berita murahan seperti itu? Tama berusaha menyangkalnya.

"Kak Tama jangan pura-pura tidak tahu, tadi siang aku menyaksikannya langsung, kalian berdua saling berpegangan tangan di taman seberang Mabes, iya kan, Ayo ngaku kak?" desak Riana mulai geram.

Kali ini Tama tidak bisa berkutik, ia tidak menyangka jika adiknya sendiri yang telah menangkap basah dirinya dengan Bella.

"A aku dan wanita itu hanya berteman saja Riana, tidak lebih!" jawabnya kembali menyangkal.

Namun Riana bukanlah wanita bodoh, ia tidak percaya begitu saja dengan penjelasan dari Kakaknya.

"Kak Tama bohong, jelas-jelas tatapan mata kalian seperti pasangan seorang kekasih!" hardiknya, dan terus mendesak sang Kakak.

Tama malah menjambak rambutnya, ia terlihat begitu cemas dan tentunya tidak bisa terus menyangkalnya.

Kemudian ia kembali menghela nafasnya, lalu membuangnya secara kasar.

"Apa kau bisa jaga rahasiaku Ana?" tanyanya dengan tatapan seriusnya.

"Kak, apa yang sudah kakak sembunyikan? tenang saja kak, aku bisa jaga rahasiamu!" jawabnya berusaha meyakinkan sang Kakak.

Akhirnya Tama mulai menceritakan hubungan dirinya bersama dengan Bella, namun Tama tetap menutupi pernikahan sirinya.

"Apa! Jadi Kak Tama dan Kak Bella adalah sepasang kekasih, dan kalian sudah menjalin hubungan selama tiga tahun?" ucapnya masih tidak percaya.

Dan dari balik pintu ruangan perpustakaan, rupanya Hanum dengan sengaja menguping percakapan mereka, entah kenapa Hanum sendiri merasa penasaran dengan apa yang ingin di bicarakan oleh kakak beradik itu, meskipun kali ini tindakannya sangat tidak terpuji, namun akhirnya Hanum bisa mengetahui kebenarannya, suatu kenyataan pahit yang harus ia terima, padahal Hanum sudah memiliki perasaan terhadap Tama, dan entah kenapa dadanya mendadak sakit seperti tertusuk oleh ratusan jarum.

Hanum pun bergegas pergi menuju kamar tidurnya, linangan air mata terus saja membanjiri wajah cantiknya.

'Jadi wanita yang tadi aku temui di Kantornya Mas Tama adalah kekasihnya? Tapi kenapa wanita itu mengatakan jika dirinya baru saja menikah? Apakah Mas Tama dan wanita itu....aarrkkhhh benarkah seperti itu? Apakah mungkin Mas Tama dan wanita itu diam-diam telah menikah?' batinnya seraya ingin menjerit.

Kemudian di ruang perpustakaan, Tama masih melanjutkan percakapannya dengan sang adik.

"Kak Tama jawab jujur, aku tidak yakin jika hubungan kalian hanya sebatas pasangan kekasih?" tanyanya sambil menyipitkan kedua matanya, entah kenapa Riana merasa ada yang telah di sembunyikan oleh Kakaknya.

"Sudahlah Ana, ini sudah malam! Sebaiknya kau tidur.. besok Kakak ada tugas penting dari Mabes dan tidak bisa pulang ke rumah, Kakak titip Hanum padamu!" tukasnya.

"Aku tidak habis pikir dengan kak Tama, jika Kakak masih memiliki hubungan dengan Bella, kenapa Kak Tama juga bersikap seperti itu dengan kak Hanum? Apalagi sikap kakak yang tadi terhadap kak Hanum, seolah kalian pasangan pengantin baru yang sedang dimabuk cinta." protesnya tidak terima.

Pertanyaan dari Riana cukup membuat Tama merasa kebingungan untuk menjawabnya, ia pun tidak menyangka jika dirinya bisa bersikap seperti itu terhadap dua orang wanita sekaligus.

"kak, jika Kakak masih mencintai Bella, alangkah baiknya Kak Tama tidak memberikan harapan palsu terhadap Kak Hanum, kak Hanum adalah wanita baik-baik, jangan pernah kakak menyakiti perasaannya, kakak harus bisa memilih salah satu diantara mereka, ingat kak jika aku juga seorang wanita, dan tidak ada wanita yang mau berbagi suaminya dengan wanita lain, jadi pikirkan itu baik-baik, dan menurut saran dariku, sebaiknya Kakak menjaga jarak dengan kak Hanum dan semoga saja Kakak belum merenggut kehormatannya."

Deg!

Lagi-lagi Tama dibuat bungkam oleh perkataan adik perempuannya, ia tidak habis pikir jika Riana akan berkata seperti itu padanya.

"Kamu tenang saja Riana, hubunganku dengan Hanum belum sampai ke tahap itu, dan aku janji akan menyelesaikan masalahku ini sebelum nantinya aku harus melepaskan salah satu dari mereka!" jawabnya bersungguh-sungguh.

Seketika senyum cerah pun terbit dari bibir Riana, ia sangat berharap jika Kakaknya melepaskan Bella, dan lebih memilih Hanum.

"Baiklah kak, sebaiknya Kakak secepatnya mengambil keputusan sebelum kakak menyesal di kemudian hari, ingat ya kak, sepandai-pandainya kakak menyembunyikan bangkai, baunya pasti akan tercium juga." kali ini Riana mencoba memberikan peringatan terhadap kakaknya.

Dan pada akhirnya obrolan mereka berdua pun segera diakhiri.

Saat Tama masuk kedalam kamarnya, ia mendapati Hanum sudah tertidur lelap di atas ranjang tempat tidurnya dan Tama pun tersadar, jika tindakannya kali ini terhadap Hanum sangat gegabah, Tama begitu sangat menyesal dan ia berjanji untuk tidak menyentuh Hanum sebelum masalahnya dengan Bella segera teratasi, mengingat dirinya masih memiliki perasaan terhadap Bella, namun perasaannya kali ini tidak sama seperti kemarin-kemarin, Tama sendiri bingung, kenapa bisa menjadi seperti ini? apakah mungkin ini semua karena hadirnya Hanum di sisinya? Dan Tama mulai menyadari ketulusan serta kebaikan Hanum terhadapnya? di tambah Hanum sekarang ini begitu cantik bak bidadari.

Keesokan Harinya.

Tama mencari keberadaan Hanum, ia yang sudah mengenakan seragam dinasnya merasa cemas karena sang istri tidak ia jumpai sedari dirinya bangun dari tidurnya.

"Mah, apakah Mamah melihat Hanum?" tanyanya sambil tengok ke kanan dan kiri.

"Loh, memangnya Hanum tidak berpamitan sama kamu Nak?" tanya Mamah heran.

Mendengar Mamahnya berkata seperti itu Tama semakin cemas dibuatnya, apa sebenarnya yang telah terjadi dengan Hanum?

"Memangnya Hanum pergi kemana, Mah?"

"tadi subuh, tiba-tiba saja Hanum meminta ijin untuk pulang ke rumah kedua orangtuanya, katanya sih mau ambil sesuatu disana!" jawab sang Mamah.

'Kenapa bisa mendadak seperti ini? Atau jangan-jangan semalam Hanum menguping percakapanku dengan Riana?' batinnya mulai cemas.

Bersambung....

⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Terpopuler

Comments

partini

partini

untung belum Kikuk kikuk , membayangkan di setubuhi bekas masuk ke lobang lain rasanya gimana gitu thorr ,,aku pribadi jijik sih biarpun mereka sah suami istri
tapi adal kisah nyata di bandung kayanya orang dia panggil teteh
keluarganya di jual jadi pelacur

2025-04-14

3

Sunaryati

Sunaryati

Syukurlah jika begitu, kuharap Tama menepati janji tak menyentuh Hanum, dan Hanum bisa menjaga diri. Sepertinya Bella hidupnya bebas karena mengizinkan kekasihnya menikah, jika dia tak memiliki hubungan dengan pria mengapa biasa saja Tama bertemu istrinya. Tama kamu harus terima karma, dulu. Dan hidup dalam penyesalan.

2025-04-14

2

Ma Em

Ma Em

Bagus Hanum kamu bertindak dgn benar segera tinggalkan Tama untuk apa Hanum tinggal bersama Tama sedangkan hatinya untuk wanita lain beruntung Hanum blm terlalu jauh

2025-04-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!