Bisa di kondisikan

Damar yang tidak sengaja melintas di depan pintu gerbang Mabes Polri dengan motor dinasnya, setelah sebelumnya dirinya pergi untuk membeli makan siang, Damar cukup terkejut bahkan tidak percaya ketika melihat dua wanita yang sepertinya tidak asing baginya, dan ia bergegas turun dari motornya, Damar kembali menatap dua wanita tersebut sedang berbincang-bincang cukup akrab.

Damar mencoba mendekat dari dalam pos jaga depan pintu gerbang, dan benar saja jika memang kedua wanita tersebut adalah istri dari Kombespol Tama, ia pun lari terbirit-birit menuju ruang kerjanya Tama.

"Hosh..hosh!" Damar sampai ngos-ngosan, ketika dirinya tepat berada di depan pintu masuk menuju ruang kerja atasannya, Damar malah menerobos masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Tama yang sedang melamun tampak terkejut saat kedatangan Damar yang secara tiba-tiba.

"Wah, gawat Pak Kombes...ini gawat!" ucap Damar sembari melotot ke arah Tama.

"Kau kenapa Damar? Kenapa kau main nyelonong masuk ke ruanganku? Tidak sopan." keluhnya dengan tangan di lipat di atas dadanya.

"Terserah anda mau marah padaku, aku tidak peduli, hanya saja saat ini jabatan anda akan menjadi taruhannya!"

Tama malah mengerutkan dahinya atas perkataan dari Damar.

"Apa maksudmu berkata seperti itu Hah? Kau cari mati dengan atasanmu, Kompol Damar Prasetyo!" bentaknya sampai menggebrak meja, karena tidak terima atas perkataan Damar.

Damar malah tersenyum tipis atas sikap Tama padanya.

"Anda akan tamat riwayatnya hari ini, karena kedua istri anda berada di depan pintu gerbang, dan sepertinya mereka membawa makan siang untuk anda."

Jeger!

Tama serasa di sambar oleh petir ketika Damar berkata seperti itu.

"Kau jangan bercanda Damar, ini tidak lucu!"

"Aku berkata yang sebenarnya Pak Kombes, di depan ada kedua istri anda, lagian penglihatan ku masih normal dan tidak rabun, aku kenal istri pertama Anda, dan juga artis Bella Anastasya, iya kan?" ucapnya meyakinkan Tama.

Tama sampai menjambak rambutnya sendiri.

Dan ia pun terpaksa meminta bantuan Damar untuk menyelamatkan hidupnya yang sudah berada di ujung tanduk.

"Dam, kamu bisa bantu aku?"

Damar malah membusungkan dadanya, kemudian dagunya ia angkat sedikit ke atas, kali ini Damar terlihat angkuh di tambah kedua tangannya ia masukan kedalam saku celananya.

"Akhirnya kau butuh bantuanku juga Aditama." cetusnya sedikit membungkuk dan menatap tajam ke arah Tama.

"Baiklah, aku mengaku salah, tidak seharusnya aku bermain api seperti ini, kali ini kumohon bantuanmu!" pintanya sambil memasang wajahnya yang memelas.

"Baiklah, aku melakukan ini semua bukan karena mu, tapi demi istri sah mu, wanita Solehah dan sebaik istrimu malah tega kau duakan dengan wanita seperti Bella Anastasya, apa kau tidak tahu jika artis itu telah banyak membuat skandal?"

Tama seolah tidak terima ketika wanita yang dicintainya itu di tuduh telah memiliki reputasi yang buruk, padahal selama ini Tama lah yang selalu membantu Bella saat ia tersandung masalah, dan tentunya Bella adalah wanita yang pandai berkelit dan Tama begitu bodohnya bisa dengan mudahnya di peralat oleh wanita seperti itu.

"Sudahlah, kau tidak usah bahas itu lagi, sekarang kau mau membantuku atau tidak?" tanyanya sedikit menekan.

Damar hanya bisa menghela nafasnya sejenak.

"Baiklah aku akan membantumu, lantas apa rencanamu?"

"Kau alihkan Hanum ke tempat yang aman, bilang jika aku sedang ada rapat mendadak, sedangkan Bella biar aku yang urus, aku akan mencari alasan agar ia segera pergi dari sini, bagaiman menurutmu Dam?"

"Baiklah aku ikuti permainanmu Pak Kombes, kau ini sungguh sangat merepotkan! Mangkanya berbagilah kalau punya banyak wanita, dasar pria serakah, gak cukup punya satu wanita saja kau!" sungutnya kesal, kemudian Damar bergegas untuk pergi menemui Hanum.

"Kalau boleh tahu kau kesini mau bertemu dengan siapa?" tanya Bella sambil menatap serius Hanum.

"A aku mau bertemu dengan suamiku Mba!" jawabnya sedikit terbata

"Wah, sama dong! Aku juga datang kesini untuk menemui suamiku yang sangat aku cintai, kau tahu jika aku dan suamiku adalah pasangan pengantin baru loh!" ujar Bella dengan sengaja.

Hanum hanya tersenyum tipis saat Bella berkata seperti itu.

"Berarti kita samaan ya Mba Bella, aku pun baru saja menikah dengan suamiku!" jawab Hanum tanpa ada rasa curiga.

'Kalau kau tahu siapa pria yang telah menikahiku, aku yakin kau akan mati berdiri, Hanum!' batinnya begitu puas.

"Betul sekali, jadi kita ini sama-sama pasangan pengantin baru ya." jawab Bella tersenyum lebar.

Kemudian keduanya kembali saling diam.

"Oh iya, apakah Mba Bella mendapatkan undangan pertemuan dari ibu ketua Bhayangkari untuk menyambut hari pahlawan?" tanya Hanum.

Deg

Bella langsung terdiam, ia pun sadar jika dirinya hanyalah seorang istri simpanan dan dinikahi secara siri, mana mungkin ia ikut acara kedinasan seperti itu, tentunya hanya seorang istri sah saja yang dapat mengikutinya.

"Oh itu, sepertinya aku tidak bisa ikut Mba Hanum, karena aku sibuk syuting!" jawabnya penuh rasa bangga.

Hanum sempat terkejut atas jawaban dari Bella.

"Jadi Mba Bella ini seorang artis?"

"Ya, begitulah Mba Hanum, kau tahu jika aku adalah pemeran utama sinetron "kepentok cinta si bujang lapuk", yang sekarang lagi booming loh?"

Hanum yang tidak pernah menonton acara sinetron, terlihat kebingungan.

"aduh maaf sekali Mba Bella, aku jarang bahkan tidak pernah menonton sinetron!" jawabnya dengan jujur.

Bella malah menepuk jidatnya, ia tidak habis pikir jika ada manusia seperti Hanum, tidak pernah menonton sinetron, karena bagi Hanum tidak ada waktu untuk menonton tontonan tersebut, ia lebih memilih di sibukkan dengan kegiatannya yang lebih positif.

lalu Bella mencoba mendekati Hanum kemudian membisikan sesuatu padanya.

"Sekali-kali kau tonton sinetronku ya, biar kau tahu aku begitu hebat memainkan peran sebagai Arumi, seorang wanita soleha yang di jodohkan dengan pria bujang lapuk, namun kenyataannya diam-diam dirinya malah di poligami oleh suaminya!"

Deg!

Tiba-tiba saja Hanum langsung terdiam atas perkataan dari Bella.

Tidak lama kemudian, ada seseorang yang memanggil Hanum, dan ternyata orang tersebut adalah Kompol Damar.

"Bu Hanum, mari ikut Saya sebentar!" ajaknya sambil melambaikan sebelah tangannya .

Lalu Hanum pun ikut pergi bersama dengan Damar, setelah sebelumnya ia berpamitan dengan Bella.

Setelah Damar berhasil membawa Hanum ke taman belakang Mabes, Tama yang mengintip dari kejauhan, ia mulai beraksi untuk segera menemui Bella.

Dan Bella pun sangat terkejut ketika Tama datang secara tiba-tiba, lalu Tama bergegas membawanya pergi dari area Mabes menuju taman yang ada di sebrang jalan, kejadian tersebut sempat menjadi sorotan anggota polisi yang sedang berjaga di pos depan.

"Apa yang kau lakukan di sini Bella?" tanyanya sambil menengok ke arah kanan dan kiri.

"Aku sangat merindukanmu Mas." ucapnya yang kemudian memberanikan diri memeluk Tama, namun sayangnya Tama mencoba menghindar darinya

"Ini tempat umum, kau jangan bertindak gegabah, kalau sampai ketahuan..aku bisa mati!" cetusnya kesal, kali ini Tama merasa tidak suka atas sikap Bella yang seenaknya.

Kemudian Bella langsung menundukkan kepalanya, ia sengaja melakukan hal itu agar suaminya tidak memarahinya.

Tama yang melihat Bella seperti itu, menjadi tidak tega.

"Maafkan aku Sayang, kau jangan merajuk seperti itu?" pintanya sembari menggenggam sebelah tangan Bella.

"iya aku maafkan Mas, aku hanya ingin memberikan ini untukmu!" ujar Bella sembari memberikan Tote bag padanya.

"Apa ini Sayang?"

"Aku bawakan sekotak sushi untukmu Mas! Dimakan ya!" ujarnya.

Kemudian Tama meraih Tote bag tersebut dengan penuh sukacita.

"Terimakasih ya sayang, tapi maaf aku tidak bisa lama berada di sini!" cakapnya terlihat gelisah

"Apakah karena ada Hanum yang sedang menunggumu Mas?" selidik Bella penuh rasa curiga

Seketika Tama langsung terdiam, ia mencoba mencari alasan agar Bella tidak marah padanya

"Kau tidak usah cemburu, Hanum datang ke kantor atas undangan dari ibu ketua Bhayangkari karena akan mengadakan rapat penting mengenai hari pahlawan." jawabnya berbohong.

Beruntungnya tadi Hanum sempat membahas masalah hal ini kepada Bella, dan Bella pun langsung mengerti dan tidak menaruh curiga terhadap suaminya.

"Yasudah Mas, aku bisa mengerti kok, tapi aku datang kesini juga ada hal penting yang ingin aku sampaikan padamu!"

"Apa itu, Sayang?"

"Aku akan berada di luar kota selama satu minggu kedepan karena syuting, dan ini syuting sinetron episode terakhir, boleh ya aku pergi? Kamu memberikan aku izin kan?" pintanya berbohong.

Kemudian Tama terdiam sejenak, entah kenapa ia merasa ragu dengan perkataan dari istri sirinya.

"Gimana Mas? Boleh ya... please?" pintanya merengek, bahkan sampai mengatupkan kedua tangannya di hadapan Tama.

"Yasudah, baiklah kalau begitu! Cuma satu minggu kan?" tanyanya kurang yakin

"Iya Mas Tama ku sayang, cuma seminggu kok, aku pasti akan sangat merindukanmu, dan kau tidak usah khawatir, setelah pekerjaanku selesai, aku janji akan menyenangkan mu!" ucapnya tersenyum genit ke arah Tama.

Entah kenapa saat Bella berkata seperti itu padanya, ia merasa biasa saja, tidak menggebu-gebu seperti kemarin, dan justru saat ini Tama sudah tidak sabar untuk segera menemui Hanum.

Tiba-tiba sebuah mobil sedan berwarna hitam melintas dekat taman, dan di dalam mobil tersebut adalah Riana, adik kandung Tama.

"Loh, bukankah itu Mas Tama? Lantas siapa wanita itu? Kok Mas Tama malah memegang tangan wanita itu?" Riana begitu penasaran sampai akhirnya ia mencoba menghentikan mobilnya di bibir jalan.

'Ini tidak bisa di biarkan, berani sekali wanita itu menggoda Mas Tama, dasar wanita pelakor!' batinnya sangat geram.

Bersambung...

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

POV: Riana

Terpopuler

Comments

partini

partini

mengoda dari Hong Kong,, seandainya nanti hanum dapat laki laki yg begitu perhatian kaya si mafia bengek,,seru sekali melihat mas Tama nyesel

2025-04-12

1

Ma Em

Ma Em

Riana cepat selidiki dan ikuti Bella agar cepat terbuka semua kebohongan Tama karena sdh menikah dgn Bella dan menduakan Hanum dan semoga Hanum juga segera tau dgn kebohongan Tama yg sdh menikah lagi dgn Bella.

2025-04-12

1

Nar Sih

Nar Sih

ayoo anaa turun labrak tuh si pelakor dan pasti kmu kaget bila tau klau tuh pelakor istri siri kakak mu

2025-04-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!