Kepulangan Hanum yang secara tiba-tiba ke rumah kedua orangtuanya, telah membuat Abi Zakaria dan Umi Syarifah bertanya-tanya, apa sebenarnya yang telah terjadi dengan putri mereka? Di tambah sang Suami tidak ikut mendampingi putri mereka.
"Nduk, ada apa denganmu? Kok kamu pulang sendirian saja ke rumah Abi dan juga umi? Suamimu kemana?" tanya Abi cemas.
Hanum malah diam membisu, kali ini ia telah melamun, pandangannya pun terlihat kosong.
"Assalamualaikum Abi dan Umi!" ucap Faiz.
Mendengar suara yang sudah tidak asing di telinga Hanum, ia pun langsung menoleh ke arah suara tersebut, dengan mata yang berbinar, Hanum merasa sangat senang.
"Assalamualaikum, Mas Faiz..." panggil Hanum
"Masya Allah Num, Mas Faiz sampai kaget bisa melihatmu disini, bagaimana kabarmu? Mana suamimu Num?" tanya Faiz, yakni Kakaknya Hanum yang baru saja tiba tadi subuh dari Kairo, kali ini Faiz pulang seorang diri tanpa di temani oleh istrinya.
Hanum pun beranjak dari tempat duduknya, lalu menghampiri sang Kakak yang sudah lama ia rindukan, sudah lebih dari dua tahun ia tidak bertemu dengan kakaknya tersebut.
"Kenapa Mas Faiz tidak datang saat aku menikah?" tanya Hanum dengan nada yang manja, ia pun bergelayut di tangan kakaknya.
Sambil mengusap kepala sang adik, Faiz malah tersenyum miris.
"Maafkan Masmu ini Num, waktu itu di perbatasan Mesir dan sudan sedang ada konflik, jadi Masmu ini tidak di perbolehkan untuk pulang, waktu itu suasana di perbatasan cukup mencekam, jadi Mas Faiz harap, kamu bisa mengerti dengan keadaan, oh iya tadi aku bertemu dengan Gus Adam, dia mau ikut aku untuk bekerja di sana, Num!"
Deg!
Mendengar kata Gus Adam, Hanum langsung melotot..tapi entah kenapa ia tidak merasakan debaran aneh seperti dulu, padahal setiap kali mendengar namanya, hatinya selalu bergetar.
'Mengapa kali ini aku tidak merasakan apapun saat mendengar nama Gus Adam, apakah mungkin aku sudah bisa melupakannya dan justru aku malah menyukai pria yang salah! ya Rabb...kenapa kau begitu cepat menumbuhkan rasa ini terhadapnya, padahal dia bukanlah pria yang setia dan jujur!' batinnya seraya ingin menjerit akan nasibnya kali ini.
Untuk saat ini Hanum pun lebih memilih bungkam dengan apa yang telah terjadi padanya, setiap kali Abi dan uminya bertanya, Hanum selalu menjawab jika dirinya sangat merindukan kampung halamannya.
Dan tentu saja Abi dan Umi nya mulai curiga atas sikap aneh Hanum yang seolah telah menutupi sesuatu dari mereka.
......................
Mabes Polri Jakarta
Selama di kantor, Tama selalu saja merasa gelisah, sampai-sampai ia tidak bisa berkonsentrasi secara maksimal.
Damar yang sedari tadi memperhatikan sikap aneh atasannya tersebut, akhirnya ia memberanikan diri untuk bertanya.
"Pak Kombes, kau seperti sedang ada masalah, sedari tadi aku perhatikan kau terlihat cemas dan juga gelisah!" tukasnya penasaran.
Namun sayangnya apa yang di ucapkan oleh Damar telah dihiraukan oleh Tama.
"Cih...kau malah mengabaikan ku, Aditama Putra pradipta...woy...aku sedang bertanya padamu!" sungutnya mulai kesal, ia pun kembali bertanya dengan intonasi suara naik satu oktaf.
Sampai akhirnya Tama pun tersadar dari lamunannya.
"Ooppss...sorry Dam, aku tidak tahu kau sedari tadi mengajak aku ngobrol!" jawabnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Damar malah menepuk jidatnya sendiri atas sikap Tama yang tidak biasanya.
kemudian Damar kembali menanyakan soal pertanyaannya yang tadi kepada Tama, namun sayangnya Tama enggan untuk mengatakan apa yang telah terjadi dengannya dan Tama malah membahas tentang rencana penggrebekan di Hotel Panama nanti malam.
"Semuanya sudah terorganisir dengan baik, sebagian anggota polisi yang dilibatkan sudah berada di TKP, mereka terus memantau tempat tersebut!" cakapnya dengan jelas.
"Baguslah Kompol Damar, jangan sampai aksi pengintaian mereka di curigai oleh para pelaku."
"Tenang saja Pak Kombes, mereka semua adalah tim yang sudah terlatih dalam penyamaran seperti ini, jadi anda tidak perlu khawatir!" jawabnya.
Kemudian Tama mulai kembali memeriksa beberapa berkas yang berisikan kasus-kasus yang belum sempat ia pecahkan.
Sedangkan Kompol Damar lebih memilih untuk kembali ke ruangannya.
Menjelang malam.
Tim gabungan yang akan beroperasi untuk melancarkan aksi mereka yakni penggrebekan terhadap para pelaku prostitusi online, kini mereka dibagi menjadi empat tim regu, satu tim regu beranggotakan sepuluh orang.
Dan Tama mulai mengatur strategi agar aksi penggrebekan yang dilakukan secara senyap ini bisa berjalan dengan lancar.
"Briptu Dito, kau aku tugaskan untuk memimpin dua regu yakni Tim Alfa dan wolf, dan untukmu Kompol Damar, kau akan aku tugaskan untuk memimpin tim regu Beta dan juga Tiger. Dan kalian akan aku tugaskan menuju TKP terlebih dahulu, dan untuk Tim regu Alfa dan Wolf, kalian akan maju lebih dahulu, kalian masuk lewat pintu selatan dan juga timur, sedangkan untuk Tim regu Beta dan juga Tiger, lima belas menit setelahnya kalian mulai beraksi melalui pintu utara dan barat." instruksi kali ini sudah di pikirkan secara matang oleh Tama, ia sangat yakin jika malam ini Tim regu yang sudah ia bentuk akan berhasil menangkap para pelaku.
Sekitar pukul sebelas malam, keempat Tim regu sudah pergi menuju TKP, dan sebelumnya mereka sudah di buatkan Pos bayangan untuk berkumpulnya anggota Tim regu yang terlibat, sebelum mereka benar-benar terjun ke TKP, lagi-lagi Tama memberikan kembali arahan, ia tidak ingin sampai misinya kali ini gagal, dan ia pun tidak ingin sampai ada anggotanya celaka maupun terluka.
Setelah semuanya berkumpul di Pos bayangan, sesuai dengan instruksi ketika tadi di markas, kini Tim regu yang telah di pimpin oleh Briptu Dito, untuk melakukan pergerakan terlebih dahulu, kemudian selang lima belas menit Tim regu yang di pimpin oleh Damar mulai menyusul tim regu sebelumnya.
Sedangkan Tama, ia mendapatkan tugas di bagain akhir, ia pun memantau para anggotanya tanpa di dampingi oleh siapapun.
Hampir tiga puluh menit, para anggota polisi berhasil mengepung tempat tersebut, merekapun melakukan koordinasi langsung dengan security setempat, dan memintanya untuk bertindak senyap, jika sampai mereka membocorkan kepada atasan mereka, maka pihak polisi tidak akan segan untuk menghabisinya langsung di tempat.
Satu persatu kamar hotel mulai di geledah, kapasitas hotel ini memiliki seribu kamar, masing-masing setiap lantai terdapat seratus kamar, dan Hotel Panama sendiri memiliki sepuluh lantai.
Secara tiba-tiba Tama pun mendapatkan info mendadak dari atasannya langsung jika lantai yang sering di gunakan prostitusi online, berada di lantai tujuh dan delapan, ia pun segera menginstruksikan kepada anggota tim regu lainnya untuk bergegas menuju lantai tersebut, Tim regu Briptu Dito ditugaskan dilantai tujuh, sedangkan tim regu Kompol Damar di tugaskan di lantai delapan.
Dan benar saja, lebih dari dua puluh pasangan yang sedang memadu kasih, kini telah diamankan oleh polisi, kebanyakan mereka dari kalangan artis dan juga seorang selebgram, sedangkan pria hidung belang yang tertangkap, kebanyakan pria yang sudah berumur dan tentunya memiliki jabatan serta profesi yang tidak main-main, di perkirakan usianya diatas empat puluh tahun.
Dan ada satu kamar lagi dengan type kamar Presiden Suite room yang telah menjadi incaran Tama, ia yang di dampingi oleh Damar mulai membuka secara perlahan pintu kamar tersebut dengan sebuah kunci serep.
Langkah demi langkah sambil memegang pistol di tangannya, Tama dan Damar mulai masuk perlahan ke dalam kamar tersebut, di tempat tersebut pun baik Tama dan juga Damar tanpa disengaja keduanya mendengar suara des*han yang sangat menjijikan dari seorang pria.
Perlahan Tama melangkah tepat di belakang pria yang sedang berusaha melepaskan pakaian wanita yang terbaring di atas tempat tidur, dan ketika Tama berhasil melumpuhkan pria yang sudah setengah telanjang tersebut, yakni dengan cara menyiku lehernya, betapa terkejutnya dirinya saat tahu siapa wanita yang berada di atas tempat tidur dengan kondisi pakaian yang hampir melorot.
"Bella kau...aaarrkkhhhh...dasar wanita j*lang....!" sungutnya dengan suara yang menggema dan emosi yang sudah meluap.
Bella yang masih di pengaruhi oleh minuman alkohol, ia belum menyadarinya jika dirinya telah tertangkap basah sedang bersama seorang pria oleh suaminya sendiri.
Bersambung...
⭐⭐⭐⭐⭐⭐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Ma Em
Syukur Alhamdulillah istri Tercinta Tama si Bella tertangkap basah sama Tama sendiri , sekarang Tama makin bertambah penyesalannya si Bella sdh ketahuan selingkuh sedangkan Hanum sdh tau perbuatan Tama yg sdh menikah dgn Bella, thor biarkan Hanum pulang kerumahnya dan tdk mau kembali lagi kerumah Tama serta kedua orang tua Tama dan kedua orang tua Hanum tau kelakuan Tama yg sdh menikah dgn Bella.
2025-04-14
3
retiijmg retiijmg
tuh tama, pujaan hati kamu ternyata bukan wanita bener..
nyesel kan?
mau melabuhkan hati ke hanum, eeiit tunggu dulu..enak aja.. masak hanum dpt bekas..
2025-04-14
1
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂
yessss
Kombes Tama rasa seperti apa skrg menemui istri jalang kamu seperti pelacur murahan.
2025-04-14
1