Baby blues?

Malam hari, Naya terus menangis dengan pikiran yang kosong. Mentalnya lelah, hatinya sakit, ia merasa dunia memojokkannya dan berharap dirinya segera menyerah. Masa kecilnya sudah tidak sebahagia orang lain, saat ini ujian hidupnya tambah sulit. Seolah, dia tak dapat merasakan bahagia dalam hidupnya.

Rayyan dan dirinya adalah teman sekolah, keduanya akhirnya terlibat asmara dan berakhir menikah setelah Rayyan lulus kuliah. Keduanya saling mencintai, hingga Rayyan menjadi aktor yang di kenali banyak orang. Awal, dimana sikap Rayyan berubah padanya.

Semua yang di tampilkan di media hanya demi popularitas pria itu. Padahal sebenarnya, rumah tangga mereka seperti sebuah kaca yang pecah. Hanya cinta Naya yang masih bertahan, berharap suatu saat nanti Rayyan kembali mencintainya.

Tapi saat ini, dia harus menghadapi kehidupan yang semakin sulit. bercerai nya dia dengan Rayyan, menikah dengan Zion dan di jadikan pion pria itu untuk membalas Rayyan. Dia yang tidak tahu apapun, harus ikut masuk ke dalam masalah yang terjadi.

Seperti malam-malam biasa, Zevan menangis meminta untuk di tenangkan. Naya sudah mencoba menyuusuinya, tapi bayi itu tetap menangis kencang. Rasanya, kepala Naya mau pecah. Dia setres menghadapi harinya yang semakin tidak karuan.

"Diamlah Zevan, kamu mau apa?" Naya memilih berdiri dan mengayunkan Zevan. Berharap, putranya itu tenang dan kembali tertidur. Hanya saja, Zevan tak mau berhenti menangis. Bahkan, wajahnya sampai merah dan suara nya pun serak.

"Zevan, Mama bilang diam! Diaaaam!" Naya berteriak kencang membentak Zevan yang belum mengerti apapun akan masalahnya. Bukannya diam, tangisan Zevan semakin bertambah keras.

Merasa lelah, Naya meletakkan Zevan begitu saja di atas ranjang dengan sedikit kasar. "BISA DIAM GAK! MAMA PUSING, DIAM SEBENTAR DULU GAK BISA HAH?!"

Sedangkan di kamar, Zion yang mendengar suara teriakan Naya langsung berlari keluar. Ia juga berpapasan dengan Raisa yang sepertinya juga mendengar teriakan Naya. Di tambah, Zira juga ternyata belum tertidur.

"Onty Nay malah-malah?" Tanya anak itu dengan tatapan polos.

Zion tak memjawab, dia memilih masuk ke kamar Naya yang untungnya pintu itu tidak terkunci. Saat melihat Naya, Zion dan Raisa begitu syok melihat keadaan Naya yang sudah tidak karuan. Bagaimana tidak kaget? Zion melihat Naya duduk di bawah ranjang sembari memegangi kepalanya dengan rambut yang berantakan. Sementara di ranjang, terlihat Zevan menangis sembari terbatuk sakit.

"Naya ...." Zion mencoba melangkah mendekati Naya, karena posisi wanita itu sedang tertunduk.

"Nay ...." Naya baru mengangkat wajahnya, dia menatap Zion dengan tatapan penuh kebencian.

"KAMU BAHKAN LEBIH JAHAT! KAMU LEBIH JAHAT! M4TIKAN AKU JIKA KAMU MAU MEMBALASKAN DENDAMMU PADA RAYYAN! M4TIKAN SAJA AKU SEKARAAAAANG!"

Zion tercengang melihat keadaan Naya saat ini, hatinya mencelos mendengar teriakan wanita itu yang memintanya untuk menghabisi nyawanya. Rasa bersalah muncul di hatinya, membuat Zion akhirnya berlutut dan berusaha menenangkan wanita itu dengan cara memeluknya.

Sementara Raisa, ia langsung mengambil Zevan dan mengajak putrinya pergi. Membiarkan Zion menenangkan Naya yang sedang ada di fase terberat dalam hidupnya.

"Tenang Naya, tenanglah." Zion berusaha membisikan sesuatu pada telinga Naya, berharap wanita itu tenang dan tak lagi berontak.

Tangisan Naya sungguh membuat hatinya tercekik sakit. Zion jadi teringat saat dirinya menangis berteriak berharap tangisannya dapat meredakan sakit di hatinya.

Selang beberapa saat, tangisan Naya mereda. Mungkin wanita itu lelah terus-terusan menangis sejak tadi. Di tambah, pelukan Zion membuatnya tenang. Naya terdiam sebentar, detik-detik terakhir sebelum dirinya terlelap tidur.

Merasa kepala Naya yang sudah lunglai, Zion langsung menahannya. Ia melihat wanita cantik dengan wajah pucat itu sudah tidur lelap. Dengan lembut, Zion menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Naya dan menghapus air mata yang membekas di wajahnya.

Tanpa mengatakan apapun, Zion meraih tubuh Naya dalam gendongannya. Kemudian meletakkan perlahan tubuh wanita itu di ranjang. Tak sampai sana, Zion juga ikut tidur di sebelah Naya dan memeluknya. Matanya, menatap lekat pada wajah cantik wanita yang saat ini berstatus sebagai istrinya kini.

"Kehidupanmu seberat apa Nay? Aku tak bermaksud membuatmu seperti ini, aku tidak tahu jika bebanmu seberat ini. Aku tidak tahu ...," Lirih Zion dengan perasaan bersalah.

.

.

.

Pagi hari Zion terbangun, dirinya melihat Naya yang memeluknya erat. Istrinya itu terlihat nyaman sekali tidur sembari memeluknya, bahkan tidurnya sangat pulas. Melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi, membuat Zion tak bisa terus berdiam diri. Akhirnya, dia memutuskan untuk menarik diri dari pelukan Naya.

"Sudah bangun?" Raisa masuk ke dalam kamar Naya dan menyapa Zion yang sedang duduk di tepi ranjang.

Zion tak memjawab, melainkan dia menatap Zevan yang saat ini ada di gendongan Raisa. Nayi itu tampak anteng menghisap pacifiernya, tak seperti semalam yang menangis sulit di tenangkan. Untungnya, masih ada stock asi yang Naya simpan untuk Zevan.

"Aku sudah memanggil dokter untuk Naya, siang ini mungkin dia akan datang." Ucap Raisa.

"Dokter?" Kening Zion mengerut dalam mendengar perkataan kakaknya itu.

"Ya, kamu gak sadar apa yang terjadi dengan Naya? Saat ini kondisinya sedang tidak baik-baik saja, Zion. Istrimu itu baby blues!"

Zion merasa asing dengan kata baby blues itu, karena sebelumnya ia tak pernah mendengarnya. "Baby blues?"

"Ya, aku sudah membicarakan kondisi Naya pada temanku yang seorang psikiater. Naya di duga mengalami baby blues. Jika tidak di tangani dengan cepat, dia pasti akan menyakiti dirinya sendiri atau bahkan orang di sekelilingnya."

Mendengar penjelasan kakaknya, Zion tanpak kaget. Zion jadi ingat, kerap kali Naya seolah takut akan pergerakannya di dekat wanita itu. Seolah-olah, ia akan memvkulnya.

"Apa bisa separah itu?"

"Ya, dan ini semua karenamu! Orang yang tidak bersalah harus menjadi korban keegoisanmu, Zion!"

Terpopuler

Comments

Alistalita

Alistalita

Raisa bisa memahami kondisi Naya karena dia seorang Ibu. Tapi tidak sepatutnya menyalahkan Zion juga.
Zion memberi penawaran, kalau Naya mau dia bisa menolak tapi enggak kan karena dia juga saat itu butuh uang.
Terus Raisa selaku ibunya Rayyan tidak membantu apapun untuk Naya, Alhasil Naya mau menerima tawaran Zion tapi tidak mau menerima RESIKOnya.
Sejauh ini Zion malah melindungi Naya, dan Saat Raisa memberi bantuan tapi Naya tolak malah menerima Zion.
Oke Naya sedang dalam fase tidak baik2 saja, tpi justru menurut aku pribadi Zion sering membantu Naya termasuk memberikan Naya ruang. Kalau Zion benar2 j4hat harusnya dibiarkan Zion menderita, tapi enggak. bahkan disaat Raisa menyakiti dia sekalipun. Zion orang pertama yang menoling dia..

2025-03-13

21

🌷Vnyjkb🌷

🌷Vnyjkb🌷

kak rais, bijaklah dlm berbicara pd zion, uraikan kekusutan, bkn menghakimi,, cari solusi dg tenang, bijak sbg kakak, krn kalian sama memiliki trauma dg beda respon pribadi menghadapinya😇

2025-03-13

11

Uba Muhammad Al-varo

Uba Muhammad Al-varo

sungguh miris hidup mu Naya, dari semenjak pacaran sama Rayyan, akhirnya menikah tapi Rayyan berubah menjadi menyakiti mu Naya lalu hamil ada masalah akhirnya terpaksa bercerai dan menikah kembali dengan Zion yang dijadikan alat balas dendam, semoga aja kedepannya kamu Naya mendapatkan kebahagiaan.

2025-03-13

3

lihat semua
Episodes
1 Dendam Seorang Zionathan Axelo
2 Menjadikanmu Tawanan
3 Cerai
4 Takut kamu kabur
5 Sulit di tebak
6 Terbayang terus
7 Sebaiknya kita tidak menikah
8 Hati yang terluka
9 Gaun pernikahan
10 Pernikahan
11 Keributan di malam pertama
12 Benarkah hanya sandiwara?
13 Permintaan Raisa
14 Zionathan Axelo, suami dari Naya
15 Bukan wanita yang baik?
16 Uluran tangan si kecil
17 Baby blues?
18 Karena kamu istriku
19 Temani dia
20 Hanya karena dasi
21 Pijat-pijat ehem
22 Gantian Demam
23 Mantan kadaluarsa!
24 Aku ingin memulainya~
25 Teman untuk hari ini
26 Mencoba mendekati
27 Karenamu, dia melakukannya
28 Seperti apa jatuh cinta?
29 Aku ingin kamu
30 Penyusup
31 Niatan yang selalu di gagalkan
32 Mas Zion
33 Rencana Zion
34 Pesona istri Zion Axelo
35 Apa sudah ada cinta?
36 Bunga yang aku berikan selalu
37 Kamu adalah istri seorang Zion Axelo
38 Tamu yang tak di undang
39 Janji Naya
40 Malam yang di nanti
41 Mulai nyaman
42 Menunda punya anak?
43 Gara-gara pesanan Zion
44 Bayi lucu Mama
45 Tingkah dua bocah menggemaskan
46 Daddy yang baik
47 Hadiah dari kakak ipar
48 Hasil yang samar
49 Harus merelakan
50 Keputusan yang berat
51 Usulan yang di setujui
52 Tambatan hati Xander
53 Tak mendapat restu
54 Hari keberangkatan
55 Tahun yang berlalu
56 Kehidupan yang baru
57 Ingin mengungkapkan, tapi sudah di patahkan
58 Naik odong-odong
59 Bayi tampan mama tak mau yang lain
60 Jailnya Zevan
61 Tuan Abercio
62 Apa aku ini sangat tidak berguna menjadi suami?
63 Hiduplah lebih lama
64 Pertama sekolah
65 Antri es krim
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Dendam Seorang Zionathan Axelo
2
Menjadikanmu Tawanan
3
Cerai
4
Takut kamu kabur
5
Sulit di tebak
6
Terbayang terus
7
Sebaiknya kita tidak menikah
8
Hati yang terluka
9
Gaun pernikahan
10
Pernikahan
11
Keributan di malam pertama
12
Benarkah hanya sandiwara?
13
Permintaan Raisa
14
Zionathan Axelo, suami dari Naya
15
Bukan wanita yang baik?
16
Uluran tangan si kecil
17
Baby blues?
18
Karena kamu istriku
19
Temani dia
20
Hanya karena dasi
21
Pijat-pijat ehem
22
Gantian Demam
23
Mantan kadaluarsa!
24
Aku ingin memulainya~
25
Teman untuk hari ini
26
Mencoba mendekati
27
Karenamu, dia melakukannya
28
Seperti apa jatuh cinta?
29
Aku ingin kamu
30
Penyusup
31
Niatan yang selalu di gagalkan
32
Mas Zion
33
Rencana Zion
34
Pesona istri Zion Axelo
35
Apa sudah ada cinta?
36
Bunga yang aku berikan selalu
37
Kamu adalah istri seorang Zion Axelo
38
Tamu yang tak di undang
39
Janji Naya
40
Malam yang di nanti
41
Mulai nyaman
42
Menunda punya anak?
43
Gara-gara pesanan Zion
44
Bayi lucu Mama
45
Tingkah dua bocah menggemaskan
46
Daddy yang baik
47
Hadiah dari kakak ipar
48
Hasil yang samar
49
Harus merelakan
50
Keputusan yang berat
51
Usulan yang di setujui
52
Tambatan hati Xander
53
Tak mendapat restu
54
Hari keberangkatan
55
Tahun yang berlalu
56
Kehidupan yang baru
57
Ingin mengungkapkan, tapi sudah di patahkan
58
Naik odong-odong
59
Bayi tampan mama tak mau yang lain
60
Jailnya Zevan
61
Tuan Abercio
62
Apa aku ini sangat tidak berguna menjadi suami?
63
Hiduplah lebih lama
64
Pertama sekolah
65
Antri es krim

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!