Zira tengah memperhatikan Naya yang sedang memakaikan pakaian untuk Zevan. Anak itu terlihat serius memperhatikan, sampai-sampai dia tak sadar jika Zevan telah selesai berpakaian. Bayi menggemaskan itu tengah menggerakkan tangannya, dan tak lama ia merengek karena haus.
"Ih, kenapa begitu cualanya? Cepelti anak capi di lagunan." Celetuk Zira dengan tatapan kaget.
Naya terkekeh geli mendengar celotehan Zira. Karena Zevan yang terus menangis, akhirnya Naya meraihnya dalam gendongannya dan mencoba menyuusuinya. Hal itu, tak lepas dari pandangan Zira. Dia baru melihat seorang bayi di susuui oleh ibunya.
"Waaah! Langcung diam? Keleen! Becok kacih loti Onty, bial diam cehalian." Saran Zira dengan maksud yang baik.
Naya tersenyum di buatnya, Zira memang bisa membuat suasana yang terasa membosankan menjadi sangat menyenangkan. Tapi sayangnya, anak semenggemaskan itu harus mengalami hal pahit dimana sang ayah pergi meninggalkannya untuk selama-lama nya.
"Kalau di kasih roti yah belum boleh, nanti beberapa bulan lagi baru boleh." Terang Naya.
Tiba-tiba beberapa maid datang dengan beberapa orang di belakangnya. Mereka membawa banyak sekali barang, Naya sampai kaget melihat banyaknya barang yang mereka bawa. Satu hal yang Naya tangkap dengan matanya, semua barang yang mereka bawa merupakan gaun besar khusus ... pernikahan.
"Ada apa ini?" Tanya Naya bingung ketika para wanita itu tiba-tiba meletakkan barang-barangnya di atas ranjangnya. Dia sampai menyudahi putranya menyuusu dan meletakkannya ke atas ranjang.
"Kalian mau apa?" Tanya Naya saat salah satunya melangkah mendekatinya.
"Nona Naya, Tuan Zion meminta kami untuk memilihkan gaun pengantin untuk anda."
"Gaun pengantin?!" Kaget Naya dengan nada suara yang sedikit kencang.
"Yah, anda bisa mencoba beberapa gaun. Akan saya pilihkan, sebentar." Seorang wanita menunjukkan salah satu gaun putih yang amat sangat cantik, sederhana tapi terlihat elegan. Naya yang melihat itu tidak terpesona, ia justru menolaknya.
"Tunggu sebentar, aku perlu berbicara dengan Tuan Zion, ini terlalu ...,"
"Pilih kan saja untuk calon istri saya apa yang bagus untuknya." Seru seorang pria yang berdiri di ambang pintu sembari memegang sebuah kotak merah di tangan kanannya.
Naya yang melihat kehadiran Zion terkejut bukan main, apalagi mengingat kejadian pagi tadi. Dia pikir, masih ada waktu beberapa bulan untuknya dan Zion menikah. Tapi ternyata, tebakannya salah. Zion, adalah pria yang sulit dia tebak.
"Tuan, ini terlalu cepat." Lirih Naya saat Zion mendekatinya dan membuka kotak merah yang dirinya bawa tadi.
"Menurut lah, jika kamu mau bayimu aman." Bisik Zion sembari memakaikan sebuah kalung cantik di leher wanita itu.
Sejenak, Zion menilai kalung itu di pakai oleh Naya. Dirinya tengah menimbang, apakah kalung tersebut cocok di pakai di hari pernikahan mereka atau tidak. Untungnya, Naya hanya pasrah ketika dia memakaikannya.
"Terlalu kecil, tolong ambilkan perhiasan yang lain." Titah Zion pada perancang pengantin yang dirinya panggil.
"Baik,"
Sembari menunggu, Zion kembali memasang kan gelang yang ada di kotak itu pada tangan Naya. Karena Naya sedikit menolak, jadilah Zion menarik tangannya dengan kasar. Naya sampai meringis kesakitan saat pria itu memaksa gelangnya masuk ke tangannya.
"Bisakah kamu tenang? Aku memakaikanmu perhiasan, bukan ular!" Greget Zion.
"Tuan, ini terlalu cepat. Kita bisa saling mengenal dulu, bukannya ...,"
"Siapa yang akan tahu kedepannya akan seperti apa huh? Bisa jadi kamu justru memiliki rencana lain. Karena aku tahu, wanita memiliki seribu satu cara untuk mendapatkan apa yang dia mau." Bisik Zion sembari memaksa gelang itu masuk ke tangan Naya.
Setelah gelang itu masuk, tak lupa Zion memasangkannya cincin. Sayangnya, cincin yang dirinya pasang memiliki size besar. Zion harus menukarnya dengan size yang lebih kecil. Untunglah, ia membawa perancang perhiasan agar dapat sekalian mengecek ukurannya.
"Tuan Zion, bagaimana kalau ini?" Wanita itu kembali dengan beberapa model perhiasan yang dirinya bawa.
Zion mengamati satu persatu perhiasan yang ada, sampai tatapannya terhenti melihat kalung dengan liontin berwarna emerald yang terlihat sangat indah. Ia lalu mengambilnya dan memasangkannya ke leher Naya.
Naya hanya memakai perhiasan cantik tanpa gaun yang indah, tapi Zion seolah terpana melihatnya. Padahal, Naya masih mengenakan pakaian biasa belum sama sekali mengenakan pakaian bagus. Apalagi kalau wanita itu memakai pakaian bagus?
"Ini cocok untuknya, pilihkan cincinnya " Titah Zion dan mengalihkan pandangannya agar tak terus menatap pada Naya yang membuat perasaannya merasa aneh.
"Kalau cincin ini, bagaimana?" Wanita perancang itu menunjukkan beberapa cincin pada Zion. Naya hanya melirik cincin itu tanpa minat sebelum tatapannya beralih menatap Zevan yang tertidur.
"Kemarikan tanganmu. " Zion kembali mengambil tangan Naya dan mencoba memasangkan cincin itu. Untunglah, kali ini cincin itu muat di jari lentik Naya.
"Gaunnya, pilihkan! Jangan dengan belahan yang terbuka, cukup gaun yang elegan tapi terlihat sopan. Tubuhnya sangat kurus, bahkan tulangnya hampir terlihat. Akan sangat je.lek jika memakai belahan yang terbuka."
Perkataan Zion membuat Naya meng4nga tak percaya. Bisa-bisanya pria itu mengatakan dirinya kurus? Padahal, Naya merasa tubuhnya semakin berisi semenjak dirinya hamil dan menyuusui. Pria itu selalu bicara dengan asal.
"Maksudnya apa badanku hampir terlihat tulangnya? Tuan, aku mengalami penaikan berat badan setelah melahirkan, mana ada tubuhku kurus!" Protes Naya yang sedari tadi menahan kekesalannya.
"Benar kata Nona, Tuan. Tubuh Nona sedikit berisi pasca melahirkan, akan lebih baik memakai pakaian yang pas dengan bentuk tubuhnya. Belahan seperti ini sangat bagus untuk ...."
"Yang menggajimu kan saya! Kenapa kamu mendengarkan ucapan dia huh?" Sentak Zion yang mana membuat wanita itu terkejut.
"Ma-maaf, baik akan saya carikan gaunnya." Wanita itu berbalik dan mencari gaun yang Zion maksudkan.
Tatapan Zion menilai penampilan Naya saat ini, ia tengah memikirkan gaun yang cocok untuk wanita itu. Sampai, dirinya terpikirkan sesuatu sambil mengatakan sesuatu dalam hatinya.
"Kalau dia memakai gaun dengan belahan yang terbuka ... orang-orang pasti akan melihatnya. Tidak, itu tidak akan pernah terjadi. Tubuhnya memang berisi, apalagi pada bagian ...."
"Tuan,"
Panggilan Naya menyadarkan lamunannya, ia langsung mengalihkan pandangannya pada wajah cantik calon istrinya itu. "Apa?" Nada Zion terdengan ketus.
Sebelum mengatakan sesuatu, Naya menarik nafas dalam dan mengembuskannya dengan pelan. Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, tapi dia berat mengatakannya pada Zion. Khawatir, pria itu akan menolak permintaannya.
"Aku setuju menikah denganmu, Tuan. Tapi ... bisakah pernikahan kita di rahasiakan dari publik? Maksudnya, jangan sampai media tahu." Kata Naya lirih sembari tangannya saling menggenggam satu sama lain.
Mendengar itu, Zion tertawa sinis. Dia berkacak pinggang dan kembali menatap Naya yang terlihat ketakutan akan responnya.
"Kamu pikir, tujuanku menikahimu hanya untuk menjadimu istri simpanan huh? Justru aku ingin publik tahu dan merekam pernikahan kita, bahkan kalau perlu ... menjadikannya sejarah."
Desis Zion, dan melanjutkan perkataannya dalam hatinya. "Agar, mantan suamimu itu semakin hancur melihat mantan istri yang di cintainya menikah dengan putra dari mama kesayangannya ....."
Naya terdiam dengan raut wajah yang pucat, dia tak bisa membayangkan jika publik mengetahui pernikahannya. C4cian dan mak1an pasti akan di lontarkan oleh mereka. Saat sidang perceraiannya saja, komentar yang tertuju padanya sangat menyakitkan. Berita tentangnya, bahkan tuduhan perselingkuhannya masih beredar bebas di sosial media.
"Tuan, ini gaunnya." Zion melirik sekilas gaun yang perancang itu berikan sebelum beralih menatap Naya yang tertunduk.
"Coba lah, dan jangan membantahku!" Tekan Zion.
"Tapi ...,"
"EKHEEEE KENAPA NDA ADA YANG MUAT CEMUA BAJUNYAAA!! TELCANGKUT PELUT ZILAAAA!"
"Eh?!"
______
Triple nya kemalemaaaan🫢
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
IG: Kenz___567
lagi baca ulang ngakak banget kotak jadi botak😭
2025-03-11
20
🥰Siti Hindun
Et dah tu bocah, ada aja tingkah'y/Facepalm/
2025-03-11
9
Lanjar Lestari
Zila adik bayi blm boleh makan roti ya tunggu bentar lg,eh yg berisi bagian mn yg km suka Zion ditubuh Naya sampai melamun gitu🤣🤣🤣cantik kalung dan cincin pas gaun elegan pas makin wau cantiknya Naya
2025-03-11
3