Hati yang terluka

Zion memandang jendela kantornya dalam diam, ia masih memikirkan kejadian pagi tadi. Menurutnya, Naya sangat aneh. Tiba-tiba wanita itu mengatakan dirinya banyak pacar, dan ketakutan saat ia akan mengobati luka di bibirnya. Ada apa? Apa ada hal yang belum dirinya ketahui? Zion bertanya-tanya dalam hatinya akan sikap Naya yang begitu aneh.

"Tuan, laporan yang anda tangani apa sudah selesai?" Xander bertanya pada Zion yang melamun. Namun, bos nya itu justru tetap pada lamunannya.

"Tuan? Tuan?" Xander kembali memanggilnya, tetapi Zion tak menggubrisnya sama sekali. Hingga akhirnya, Xander terdiam dan menarik nafas panjang.

"Tuan!" Xander menepuk sedikit lengan Zion yang mana membuat pria itu akhirnya tersadar.

"Apa hah?! Masih pagi suka sekali mengagetkan orang! Kenapa sih, dari kemarin kamu suka sekali mengagetkanku? Aku ini bosmu, sopan sedikit!" Sentak Zion dengan ekspresinya yang kesal.

Xander mengerjapkan matanya. ia bingung dengan perkataan Zion yang seolah dirinya yang salah. Tak bisa melawan, Xander hanya menggerutu kesal dalam hatinya. Memiliki bos seperti Zion memang menguji kesabaran, tapi itu semua terbayarkan oleh gaji yang dirinya terima.

"Perasaan belakangan ini dia yang melamun, kenapa jadi aku yang salah?!" Gerutunya dalam hatinya.

Melihat eskpresi kesal Xander, Zion langsung membulatkan matanya, "Kamu sedang merutukiku dalam hatimu kan? Ngaku kamu!"

"Eh?! Eng-enggak kok!" Xander mendadak panik, apalagi saat Zion berdiri dan menarik kerah kemejanya. Zion mendekatkan wajahnya dan juga Xander yang saat ini terlihat ketakutan.

"Hei, apa kamu tahu kenapa wanita menebak kita pria yang memiliki banyak pacar?"

Raut wajah tegang Xander seketika luntur mendapat pertanyaan aneh sang tuan, "Mungkin karena wanita itu melihat anda bersama wanita-wanita lain?"

"Tapi aku belum pernah membawa wanita lain di hadapannya." Balas Zion.

"Tapi kan anda sering menikmati jamuan klien bersama para wanita cantik?"

"Ck, itu bukan pacarku b0d0h! Kamu ini kayak tidak tahu saja kalau bertemu klien bisnis itu bagaimana! Lagian, aku tidak meniduri mereka!" Geram Zion yang ingin sekali membenturkan kepala Xander yang sudah menuduhnya itu.

"Terus, apa kamu tahu mengapa seorang wanita di dekati ia langsung ketakutan? Seakan-akan aku ini ...,"

"Setan?" Xander hanya menebaknya saja, dia tidak salahkan? Tapi, kenapa Zion langsung mel0t0tinya?

"Gajimu ingin di potong lagi yah?! Kamu pikir aku setan?! Mana ada setan tampan hah?!" Sentak Zion yang begitu kesal di katakan setan.

Xander meneguk kasar lud4hnya, ia tak ingin lagi gajinya di potong walau banyak bonus yang bos nya berikan. "Ya jangan Tuan, kalau di potong terus kapan saya nikahnya? Modalnya susah banget terkumpulnya dong?"

"Zion memutar bola matanya malas, ia akhirnya melepaskan Xander dan meraih jasnya yang tersampir di kursi lalu memakainya. Sepertinya, dia akan pulang lebih awal. Sebelum itu, dia menghampiri Xander dan menepuk bahunya pelan.

"Yang terpenting ... yang bawah tidak ikut di potong habis. Karena itu, aset utama menikah." Ucap Zion sebelum berlalu pergi meninggalkan Xander yang meng4nga mendengarnya.

Zion kembali memasang raut wajah dinginnya, dia mengabaikan sapaan karyawannya yang menyapanya dengan sopan. Pria itu lalu menghubungi supirnya agar segera menjemputnya di depan kantor.

Saat mobilnya sampai dan supirnya membuka pintu untuknya, barulah Zion beranjak dari tempat berdiri. Namun, belum saja sampai ke mobilnya, tiba-tiba seorang wanita paruh baya datang ke hadapannya dengan masker di wajahnya. Tanpa wanita itu menunjukkan wajahnya, Zion tahu dia siapa.

"Zion, mama minta tolong sama kamu, jangan mempersulit adikmu! Sudah cukup, jangan lagi persulit dia. Mama minta tolong sama kamu, bantu dia keluar dari penjara. Kamu bisa kan nak?"

Zion menarik sudut bibirnya, ia menatap tangannya yang tengah di pegang oleh Rhea selaku ibu kandungnya. Dalam keadaan seperti ini, barulah wanita itu datang menghampirinya dan meminta tolong padanya. Apa wanita paruh baya itu lupa? Dia sudah membuangnya tanpa hati, meninggalkannya dan sang kembaran dalam kesulitan.

Tanpa belas kasih, Zion menarik tangannya dengan kasar. Hingga membuat tubuh Rhea sedikit terdorong karenanya. Wanita paruh baya itu terlihat terkejut akan respon Zion padanya. Pandangannya terangkat, menatap Zion yang dengan santai memakai kaca mata hitamnya.

"Kedua orang tuaku sudah tidak ada, untuk apa anda mengaku-ngaku sebagai ibu saya? Adik tiri? Hahaha, ayah saya meninggal setelah istri tidak tahu dirinya meninggalkannya bersama pria lain."

Setelah mengatakan itu, Zion masuk ke dalam mobilnya. Supirnya segera mencegah Rhea yang akan mendekati mobil. Wanita paruh baya itu pun berteriak histeris, mengundang tatapan orang sekitar ke arahnya.

"ZIOOON! ZIOOON! BAGAIMANA BISA KAMU MELAKUKAN ITU PADA MAMAAA!" Teriak Rhea histeris.

Mobil Zion tetap berlalu pergi, meninggalkannya tanpa rasa kasihan sedikit pun melihatnya. Rhea menangis, tanpa memperdulikan orang sekitar yang tengah membicarakannya. Tapi tiba-tiba, ia terdiam.

"Enggak, Zion gak boleh menemui Rayyan dan mengatakan semuanya. Rayyan akan semakin hancur nantinya." Lirih Rhea.

.

.

.

Terlihat, seorang pria dengan baju tahanan keluar dari ruang tahanan bersama dua orang polisi yang berjaga di sisinya. Ia berjalan menghampiri Rhea yang menunggunya di ruang besuk. Keduanya kembali bertemu lagi setelah sebulan lamanya Rhea tidak menjenguknya.

"Maafin Mama yah baru bisa jenguk kamu sekarang, Mama harus bereskan semua masalah. Ini, Mama bawakan makanan untukmu." Rhea memberikan paper bag makanan ke hadapan Rayyan.

"Ma, kapan aku keluar? Bisakah Mama membantuku keluar?" Tanya Rayyan dengan nada frustasi.

Rhea merubah ekspresinya, "Mama belum bisa bantu keluarin kamu dari sini Rayyan. Penipuan yang kamu lakukan itu sudah sampai miliaran. Mama lagi coba bantu buat meringankan hukumanmu disini. Setelah keluar dari sini, jangan lagi buat masalah!"

Rayyan mendengus kesal mendengarnya, "Bukankah Mama juga menikmati uang itu?! Seharusnya Mama juga di tahan, tapi kena hanya aku?!"

Rhea panik saat Rayyan mengatakan hal itu, ia menatap dua orang polisi yang berjaga. Untungnya, mereka tak mendengar pekikan Rayyan. Sungguh, Rhea merasa panik mendengarnya.

"Kalau Mama juga di penjara siapa yang akan berusaha menolongmu hah?! Menurut lah sampai kamu bebas dari sini!" Desis Rhea. Rayyan memutar bola matanya malas, rasanya ia sudah tidak betah disini.

"Naya bagaimana? Seharusnya dia sudah melahirkan bukan?" Pertanyaan Rayyan membuat raut wajah Rhea berubah tegang.

"Ma, kenapa Mama diam saja? Naya bagaimana? Sekarang dia tinggal sama Mama atau dimana? Hartaku kan di ambil paksa, kalau gak tinggal sama mama dia tinggal dengan siapa?"

Rhea memasang eskpresi yang gugup, wanita paruh baya itu menegakkan tubuhnya yang terasa kaku. "Ehm ... Naya mengontrak, gak mungkin mau juga dia tinggal sama Mama kan? Sudahlah, kamu baik-baik disini. Mama akan berusaha mengeluarkanmu dari sini."

"Jangan lama-lama, aku sudah tidak betah disini." Pinta Rayyan yang di balas anggukan oleh Rhea.

Sejenak, Rhea terdiam memikirkan bagaimana caranya dia dapat mengeluarkan Rayyan dari penjara ini. Rayyan memang bukan anak kandungnya, melainkan anak dari mendiang suaminya. Namun, sejak bayi Rayya bersamanya. Rhea sangat menyayangi putra dari suaminya itu.

"Zion tak mau membantuku tapi ... Raisa, yah ... aku akan menemuinya. Siapa tahu kan, dia mau membantuku." Batin Rhea.

Terpopuler

Comments

Ani

Ani

maksudnya "meninggalkannya bersama pria lain"

maaf kalau salah

2025-03-10

8

Ita rahmawati

Ita rahmawati

emang dapet akte cerai gk butuh tanda tangan rayyan ya kok dia gk tau hal yg terjadi sm naya 🤔

2025-03-11

0

vivinika ivanayanti

vivinika ivanayanti

Ternyata benaran si Rayyan ini tukang tipu, kok masih nanya Naya ya ...apakah Rayyan sebenarnya cinta sama Naya cuman di pengaruhi mamanya?? Apakah Bapak Rayyan dulu kaya sehingga Mama Rhea ninggalin Zion...
masih banyak misteri...
lanjutkan kak... lopeupull 🥰😍🥰

2025-03-10

7

lihat semua
Episodes
1 Dendam Seorang Zionathan Axelo
2 Menjadikanmu Tawanan
3 Cerai
4 Takut kamu kabur
5 Sulit di tebak
6 Terbayang terus
7 Sebaiknya kita tidak menikah
8 Hati yang terluka
9 Gaun pernikahan
10 Pernikahan
11 Keributan di malam pertama
12 Benarkah hanya sandiwara?
13 Permintaan Raisa
14 Zionathan Axelo, suami dari Naya
15 Bukan wanita yang baik?
16 Uluran tangan si kecil
17 Baby blues?
18 Karena kamu istriku
19 Temani dia
20 Hanya karena dasi
21 Pijat-pijat ehem
22 Gantian Demam
23 Mantan kadaluarsa!
24 Aku ingin memulainya~
25 Teman untuk hari ini
26 Mencoba mendekati
27 Karenamu, dia melakukannya
28 Seperti apa jatuh cinta?
29 Aku ingin kamu
30 Penyusup
31 Niatan yang selalu di gagalkan
32 Mas Zion
33 Rencana Zion
34 Pesona istri Zion Axelo
35 Apa sudah ada cinta?
36 Bunga yang aku berikan selalu
37 Kamu adalah istri seorang Zion Axelo
38 Tamu yang tak di undang
39 Janji Naya
40 Malam yang di nanti
41 Mulai nyaman
42 Menunda punya anak?
43 Gara-gara pesanan Zion
44 Bayi lucu Mama
45 Tingkah dua bocah menggemaskan
46 Daddy yang baik
47 Hadiah dari kakak ipar
48 Hasil yang samar
49 Harus merelakan
50 Keputusan yang berat
51 Usulan yang di setujui
52 Tambatan hati Xander
53 Tak mendapat restu
54 Hari keberangkatan
55 Tahun yang berlalu
56 Kehidupan yang baru
57 Ingin mengungkapkan, tapi sudah di patahkan
58 Naik odong-odong
59 Bayi tampan mama tak mau yang lain
60 Jailnya Zevan
61 Tuan Abercio
62 Apa aku ini sangat tidak berguna menjadi suami?
63 Hiduplah lebih lama
64 Pertama sekolah
65 Antri es krim
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Dendam Seorang Zionathan Axelo
2
Menjadikanmu Tawanan
3
Cerai
4
Takut kamu kabur
5
Sulit di tebak
6
Terbayang terus
7
Sebaiknya kita tidak menikah
8
Hati yang terluka
9
Gaun pernikahan
10
Pernikahan
11
Keributan di malam pertama
12
Benarkah hanya sandiwara?
13
Permintaan Raisa
14
Zionathan Axelo, suami dari Naya
15
Bukan wanita yang baik?
16
Uluran tangan si kecil
17
Baby blues?
18
Karena kamu istriku
19
Temani dia
20
Hanya karena dasi
21
Pijat-pijat ehem
22
Gantian Demam
23
Mantan kadaluarsa!
24
Aku ingin memulainya~
25
Teman untuk hari ini
26
Mencoba mendekati
27
Karenamu, dia melakukannya
28
Seperti apa jatuh cinta?
29
Aku ingin kamu
30
Penyusup
31
Niatan yang selalu di gagalkan
32
Mas Zion
33
Rencana Zion
34
Pesona istri Zion Axelo
35
Apa sudah ada cinta?
36
Bunga yang aku berikan selalu
37
Kamu adalah istri seorang Zion Axelo
38
Tamu yang tak di undang
39
Janji Naya
40
Malam yang di nanti
41
Mulai nyaman
42
Menunda punya anak?
43
Gara-gara pesanan Zion
44
Bayi lucu Mama
45
Tingkah dua bocah menggemaskan
46
Daddy yang baik
47
Hadiah dari kakak ipar
48
Hasil yang samar
49
Harus merelakan
50
Keputusan yang berat
51
Usulan yang di setujui
52
Tambatan hati Xander
53
Tak mendapat restu
54
Hari keberangkatan
55
Tahun yang berlalu
56
Kehidupan yang baru
57
Ingin mengungkapkan, tapi sudah di patahkan
58
Naik odong-odong
59
Bayi tampan mama tak mau yang lain
60
Jailnya Zevan
61
Tuan Abercio
62
Apa aku ini sangat tidak berguna menjadi suami?
63
Hiduplah lebih lama
64
Pertama sekolah
65
Antri es krim

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!