Ronal mulai mencari identitas Alana

Setelah alana selesai menyelesaikan kontrak nya dengan Ronal. Ia bergegas pulang.

"Tuan terima kasih karena sudah memberi saya kesempatan untuk berkerja sama dengan perusahan tuan.!" Kata Alana kepada Ronal dengan suara lembut.

Ronal yang mendengar suara lembut Alana. hati nya tiba-tiba berdebar.

"Baik lah tuan kalau begitu saya permisi.!" Kata Alana akhirnya yang langsung berbalik dan pergi.

Meilin yang sedang duduk di sofa. Tiba-tiba memanggil Alana. "Tante Alana!" suara kecil Meilin membuat langkah Alana terhenti di depan pintu.

Alana menoleh dan tersenyum. "Iya sayang? Ada apa?" tanya Alana.

Meilin turun dari sofa dan berlari kecil mendekati Alana. Dengan mata berbinar, ia menggenggam tangan Alana. "Tante besok datang lagi ya? Mei suka sama Tante."

Mata Alana sedikit melembut melihat permintaan polos dari anak kecil itu. Ia berjongkok agar sejajar dengan Meilin. "Mei manis. Tapi Tante harus kerja sayang. Mungkin nanti kalau ada waktu, Tante bisa main sama mei lagi." Ucap Alana dengan lembut.

Meilin merengut kecil, lalu melihat ke arah Ronal seolah meminta persetujuan. "Om, Mei boleh ketemu Tante lagi kan?" pinta mei ke Ronal.

Ronal yang sedari tadi hanya mengamati tanpa banyak bicara, kini menatap keduanya dengan ekspresi yang sulit ditebak. Ada ketidak nyamanan dalam hatinya melihat betapa cepatnya Meilin dekat dengan Alana.

"Kita lihat nanti," jawab Ronal singkat, lalu berdiri dari tempat duduk nya. "Sekarang Mei harus istirahat. Tante Alana juga pasti capek setelah rapat panjang hari ini." ucap Ronal.

Meilin mendengus pelan, tetapi akhirnya mengangguk. "Oke Om."

Alana mengusap kepala Meilin dengan lembut. "Hati-hati ya Mei. Jangan jatuh lagi, oke?" ucap Alana.

Meilin tersenyum lebar. "Iya, Tante!"

Setelah berpamitan, Alana dan Melinda akhirnya keluar dari ruangan. Saat pintu tertutup, Ronal masih berdiri di tempatnya, menatap ke arah pintu dengan tatapan kosong. Entah kenapa saat melihat wajah Alana lebih dekat. Hati nya selalu gelisah. merasa kalau Alana lah orang yang di cari nya

Livia yang masih berada di ruangan itu memperhatikan ekspresi bosnya dengan penasaran. "Tuan, Anda terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu."

Ronal menghela napas panjang. "Aku hanya merasa aneh liv." jawab Ronal.

Livia mengerutkan dahi. "Aneh bagaimana, Tuan?" tanya Livia.

Ronal menoleh ke arah Livia dan mengucapkan sesuatu yang bahkan mengejutkan dirinya sendiri.

"Alana dia mengingatkanku pada seseorang yang pernah aku kenal."

Livia yang mendengar ucapan bos nya terkejut. Ia tau betul selama ini bos nya ini tidak pernah sedikitpun tertarik dengan perempuan. Bahkan dirinya sempat berfikir kalau bos nya ini memiliki kelainan. Saat mendengar ucapan Ronal yang begitu tiba-tiba tentang Alana membuat nya terkejut.

"Tuan, apakah tuan serius. Bukan kah selama ini tuan tidak pernah peduli terhadap wanita bahkan tak pernah tertarik.!" Tanya Alana dengan suara pelan takut bos dingin nya ini marah. Dan benar saja Ronal yang mendengar pertanyaan Livia langsung menatap Livia tajam.

"Livia, kau terlalu banyak bicara, apakah kamu sudah tidak ingin bekerja." suara Ronal terdengar dingin, membuat Livia langsung menundukkan kepalanya dengan gugup.

"Maaf Tuan. Saya hanya terkejut…" jawab Livia pelan.

Ronal menghela napas dan mengalihkan pandangannya. Ia sendiri tidak mengerti kenapa nama Alana tiba-tiba keluar dari mulutnya. Kenapa wanita itu terasa begitu familiar?

Dalam diam, Ronal kembali teringat tatapan Alana saat mereka bertemu tadi. Ada sesuatu di mata wanita itu, sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan. Bukan sekadar ambisi bisnis atau profesionalisme. Ada ketakutan… dan sekaligus kehangatan.

"Tuan, jika saya boleh bertanya… apakah Anda mengenal Miss Alana sebelumnya?" tanya Livia hati-hati.

Ronal tidak langsung menjawab. Ia hanya berdiri di depan jendela, menatap gedung-gedung tinggi di luar sana. Matanya menyipit, berusaha menggali ingatan yang samar.

"Alana Falencia… " gumam Ronal.

Nama itu seakan membawa perasaan aneh yang menyesakkan dadanya.

"Aku tidak tahu Livia. Tapi aku akan mencari tahu," ucap Ronal akhirnya, dengan suara rendah yang penuh ketegasan.

"Livia kamu boleh kembali ke meja kamu. Dan suruh Tomy ke sini.!" Kata Ronal kepada Livia.

"Baik, Tuan," jawab Livia cepat sebelum bergegas keluar dari ruangan.

Tak lama setelah Livia pergi, seorang pria bertubuh tegap dengan jas hitam rapi masuk ke dalam ruangan. Wajahnya serius, mencerminkan sikap profesionalnya sebagai tangan kanan Ronal.

"Anda memanggil saya Tuan?" tanya Tomy dengan suara tegas.

Ronal berbalik, menatap pria itu dengan mata tajam. "Aku ingin kau selidiki seseorang untukku." ucap Ronal dengan tegas.

Tomy mengangguk tanpa bertanya lebih lanjut. "Siapa orangnya Tuan?"

"Alana Falencia." jawab Ronal.

Tomy mengangkat alis, sedikit terkejut. "Alana Falencia? Wanita yang baru saja menandatangani kontrak kerja sama dengan perusahaan kita?" tanya Tomy.

"Benar. Cari tahu segalanya tentang dia. Dari mana asalnya, keluarganya, masa lalunya, bahkan setiap detail kecil yang mungkin terlihat sepele. Aku ingin laporan secepatnya," perintah Ronal dengan nada dingin dan tegas.

Tomy menatap bosnya beberapa detik sebelum akhirnya mengangguk. "Baik Tuan. Saya akan segera mengurusnya." jawab Tomy yang langsung berbalik.

Ronal tidak mengatakan apa-apa lagi, hanya mengalihkan pandangannya kembali ke luar jendela.

"Alana Falencia… siapa sebenarnya wanita itu?" batinnya. Ada sesuatu tentang Alana yang membuat hatinya bergejolak, dan ia tidak akan tenang sampai menemukan jawabannya.

Sedangkan di dalam mobil. Melinda yang melihat Alana sejak tadi diam. Akhirnya membuka suara.

"Alana apakah kamu sebelum nya kenal dengan tuan Ronal.!'' tanya Melinda yang membuat Alana langsung menatap Melinda.

"Melinda kenapa kamu tiba-tiba menanyakan soal tuan Ronal.?" tanya Alana balik.

"Alana aku kenal kamu bukan 1 tahun atau 2 tahun Alana. Aku tau kamu menyembunyikan sesuatu dari ku. Melihat cara kamu menatap tuan Ronal. Merasa ada yang kamu sembunyikan. seperti nya kalian terlihat sudah saling mengenal. Sedangkan tuan Ronal. Selalu melihat kamu tadi saat kamu ngobrol dengan keponakan nya. Bahkan selalu mencuri pandang ke kamu." Ucap Melinda yang langsung membuat Alana menepikan mobil nya ke pinggir jalan.

Alana menghela napas panjang, menatap lurus ke depan tanpa mengatakan apa-apa. Tangannya menggenggam erat kemudi, seolah mencoba menahan perasaan yang telah lama ia pendam.

Melinda yang melihat reaksi sahabatnya semakin yakin bahwa ada sesuatu di antara Alana dan Ronal. "alan aku nggak akan memaksa kamu cerita, kalau kamu belum siap. Tapi aku harap kamu tahu kalau aku ada di sini buat kamu," ucapnya lembut.

Alana akhirnya menoleh ke arah Melinda, matanya dipenuhi kebingungan dan kegelisahan. "Mel... aku memang mengenal Ronal. Tapi bukan dalam kondisi yang baik," ucap Alana dengan suara nyaris berbisik.

Melinda terdiam, menunggu Alana melanjutkan.

"Dia lah Dedy kandung Andra dan dira." lanjut Alana dengan suara gemetar.

Melinda yang mendengar pengakuan Alana terperanjat, matanya membesar tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Apa jadi tuan Ronal  adalah Deddy nya anak-anak kamu al." serunya tanpa sadar.

Alana menundukkan kepala, berusaha menahan emosinya yang mulai menggelegak. Tangannya yang masih menggenggam kemudi mulai bergetar. "Ronal adalah ayah kandung anak-anakku Mel," ulangnya dengan suara lirih.

Episodes
1 cinta 1 malam dengan presdir kejam
2 terusir dari rumah sendiri
3 kecemasan Alana karena mual
4 hamil
5 meninggalkan semua nya dan pergi ke luar negri
6 kelahiran 2 malaikat kecil
7 kembali ke kampung halaman
8 sikap lucu si kembar
9 di mana Dedy mommy
10 apakah dia Dedy ku
11 perasaan yang saling terhubung
12 apakah dia benar-benar tidak mengenaliku
13 perlakukan lembut Ronal ke alana
14 Ronal mulai mencari identitas Alana
15 siapa Dira siapa Andra. semakin curiga
16 kepedulian sahabat
17 jadi dia anak ku
18 pertemuan cucu dan nenek
19 ketidak sabaran ronal
20 akhirnya kebenaran terungkap
21 jadi mereka cucuku
22 hasil tes DNA
23 aku akan menikahi kamu alana
24 keberanian si kembar melindungi mama nya
25 25 mencoba memberi kesempatan
26 bab 26
27 apakah dia menyerah
28 aku mencintai mu
29 tidak membutuhkan pernikahan
30 hampir menabrak orang
31 bertemu sahabat lama
32 datang kembali ke rumah alana
33 aku ingin Deddy dan mommy bersama
34 orang misterius
35 apa tujuan reza
36 Alana dalam masalah
37 Alana kecelakaan
38 Alana kritis
39 Ronal menuju rumah sakit
40 perseteruan Ronal dan reza
41 Ronal murka
42 Alana lumpuh
43 penyesalan Alicia
44 perseteruan 2 sahabat
45 Alana sadar
46 apakah aku lumpuh
47 tolong bawa anak-anak
48 perubahan sikap ibu Ronal mengetahui Alana lumpuh
49 sifat asli Bu alea
50 mau kah kamu menikah dengan ku
51 kepedihan si kembar
52 mimpi buruk alana
53 Alana kembali pergi
54 pertengkaran Ronal dan ibu nya
Episodes

Updated 54 Episodes

1
cinta 1 malam dengan presdir kejam
2
terusir dari rumah sendiri
3
kecemasan Alana karena mual
4
hamil
5
meninggalkan semua nya dan pergi ke luar negri
6
kelahiran 2 malaikat kecil
7
kembali ke kampung halaman
8
sikap lucu si kembar
9
di mana Dedy mommy
10
apakah dia Dedy ku
11
perasaan yang saling terhubung
12
apakah dia benar-benar tidak mengenaliku
13
perlakukan lembut Ronal ke alana
14
Ronal mulai mencari identitas Alana
15
siapa Dira siapa Andra. semakin curiga
16
kepedulian sahabat
17
jadi dia anak ku
18
pertemuan cucu dan nenek
19
ketidak sabaran ronal
20
akhirnya kebenaran terungkap
21
jadi mereka cucuku
22
hasil tes DNA
23
aku akan menikahi kamu alana
24
keberanian si kembar melindungi mama nya
25
25 mencoba memberi kesempatan
26
bab 26
27
apakah dia menyerah
28
aku mencintai mu
29
tidak membutuhkan pernikahan
30
hampir menabrak orang
31
bertemu sahabat lama
32
datang kembali ke rumah alana
33
aku ingin Deddy dan mommy bersama
34
orang misterius
35
apa tujuan reza
36
Alana dalam masalah
37
Alana kecelakaan
38
Alana kritis
39
Ronal menuju rumah sakit
40
perseteruan Ronal dan reza
41
Ronal murka
42
Alana lumpuh
43
penyesalan Alicia
44
perseteruan 2 sahabat
45
Alana sadar
46
apakah aku lumpuh
47
tolong bawa anak-anak
48
perubahan sikap ibu Ronal mengetahui Alana lumpuh
49
sifat asli Bu alea
50
mau kah kamu menikah dengan ku
51
kepedihan si kembar
52
mimpi buruk alana
53
Alana kembali pergi
54
pertengkaran Ronal dan ibu nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!