di mana Dedy mommy

tanpa terasa perjalanan mereka berlalu begitu cepat. Dan saat ini mereka sudah sampai sebuah kompleks perumahan. setelah sampai mereka langsung turun.

Setelah semua orang turun mereka sama-sama menatap rumah yang ada di depan mereka.

Rumah yang di Carikan Melvin untuk Alana tidak lah besar dan tidak pula kecil. melainkan rumah dengan bangunan 2 tingkat yang terlihat elegan.

"Lana ini rumah kamu. Aku sudah mencarikan pembantu juga buat kamu. rumah ini selalu di bersihkan dan bisa langsung di tinggali." kata Melvin.

"iya Vin terima kasih ya. Ya sudah ayo kita masuk.!" jawab Alana.

Saat mereka hendak membuka pintu. Tiba-tiba pintu terbuka dari dalam dan keluar seorang perempuan tua dengan wajah yang terlihat bangun tidur.

"tuan Melvin maaf saya ketiduran.!" ucap perempuan tua tersebut.

"eh bik Anita. Gak apa bik. Oh iya kenalin ini Alana yang saya maksud. Dia pemilik rumah ini. dan ke dua anak kecil ini anak nya." ucap Melvin kepada bik Anita.

"selamat malam non. Mari non saya bawa kan barang nya." ucap bik Anita sopan.

"oh iya bik. Gak apa-apa. Yo masuk." jawab Alana. Dan mereka langsung masuk.

"Alana ini sudah malam kami langsung pulangan aja ya. Lagian itu si kembar terlihat sudah sangat lelah." ucap Melvin menolak.

"iya alana. Lagian kamu juga pasti lelah. kamu pulang dulu besok kamu kesini lagi." sahut melinda.

"oh iya sudah kalau begitu terima kasih ya. aku selalu merepotkan kalian." ucap lana.

"Udah santai saja kali Lana. Lagian sama kayak sama siapa aja. ya Udah kami pulang dulu ya." jawab Melvin yang langsung kembali masuk ke dalam mobil nya.

Setelah Melvin dan Melinda pulang. Alana langsung membawa anak-anak nya masuk ke dalam rumah.

"bik tolong antarkan kami ke kamar bik.!" pinta Alana kepada bik Anita.

"oh iya non mari.!" jawab bik Anita yang langsung memimpin jalan.

Sesampainya di kamar. Andira langsung naik ke atas tempat tidur. dan langsung masuk ke dalam mimpi nya. terlihat Andira sangat kelelahan.

"Sayang kenapa kamu gak ikut tidur, lihat itu adek kamu langsung tidur.!" Tanya Alana kepada Andra.

"Aku belom ngantuk mom." Jawab Andra menunduk. Kemudian tiba-tiba saja Andra mendongak menatap wajah mommy nya."mom kenapa kita gak ada Dedy, anak-anak lain semua nya memiliki Dedy, tapi kenapa kita enggak.?" Tanya Andra akhirnya  memberanikan diri soal Dedy nya. Kerena sejak 1 tahun lalu, Andra menanyakan keberadaan Dedy nya itu, membuat Alana langsung menangis, dan kerena itu Andra tidak berani bertanya lagi dan baru kali ini dirinya bertanya kembali. Kerena sejak dirinya turun dari pesawat. Perasaan nya tidak menentu. Ia merasakan kalau Dedy nya ada di dekat mereka.

Alana yang mendengar pertanyaan Andra, jantung nya langsung berdegup. Kebingungan melanda di dalam diri Alana. "Sayang kenapa tiba-tiba kamu menanyakan soal Dedy. Bukan kah waktu itu mommy sudah pernah memberi tau kamu kalau Dedy pergi meninggalkan kita sejak kalian masih di dalam kandungan mommy. Dan sampai saat ini mommy juga gak tau di mana keberadaan Dedy kalian.!" Jawab Alana masih sama seperti dulu

Andra yang mendengar jawaban Alana langsung menunduk, dan memainkan ujung jari nya. "Tapi, Mom... Kenapa Dedy enggak mencari kita? Apa Dedy gak sayang sama aku dan Dira?" Tanya Andra dengan pelan.

Alana merasakan hatinya semakin perih mendengar pertanyaan polos itu. Ia menarik napas dalam, berusaha menenangkan diri. "Sayang, bukan berarti Dedy gak sayang sama kalian Mungkin... mungkin desy punya alasan kenapa dia gak ada di sini." Jawab Alana mencoba mencari alasan.

"Tapi Mommy bilang, Mommy juga gak tau Dedy di mana, berarti Dedy sengaja pergi kan?" Andra menatap mommy dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Dedy gak mau sama kita ya mom?" Tanya Andra yang membuat Alana menelan air ludah nya .

Alana berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan putra nya itu yang memang pintar. "Dedy.? Dedy mungkin dia tidak tahu kalau kalian ada." Jawab Alana akhirnya.

Andra mengerutkan keningnya. "Jadi, kalau Dedy tau, dia bakal cari kita mom?" Tanya Andra kembali.

Alana terdiam. "Bagaimana jika Ronal benar-benar tahu? Apakah dia akan mencari? Atau justru menolak mereka." Batin Alana dalam diam.

Melihat Mommy nya tidak menjawab, Andra menghela napas pelan. "Aku cuma mau punya Dedy seperti teman-temanku, Mommy..." Kata Andra dengan suara melemah.

Alana langsung menarik Andra ke dalam pelukannya. "Sayang, kamu dan Dira punya Mommy, Om Melvin, aunty Melinda... Mereka semua sayang sama kalian."

"Tapi mereka bukan Dedy..." gumam Andra, meskipun ia tetap membiarkan ibunya memeluknya erat.

Alana mengecup puncak kepala putranya, menahan isak yang hampir pecah. "Mommy janji, Mommy akan selalu ada buat kalian. Mommy gak akan biarin kalian merasa kurang kasih sayang." Bujuk Alana supaya putra nya itu tidak menanyakan Dedy nya lagi.

Andra hanya mengangguk pelan di dalam pelukan ibunya.

Alana yang memeluk Andra bingung. "Apa yang harus aku lakukan, jika suatu hari ronal benar-benar tahu soal Andra dan dira? Haruskah aku tetap merahasiakannya, atau menghadapi kenyataan yang selama ini aku hindari" tanya Alana kepada dirinya sendiri.

Andra yang berada di dalam pelukan mommy nya langsung mendongak saat merasakan ada yang menetes di kening nya.

"Mommy, mommy kenapa menangis, maafin Andra mommy, Andra sudah membuat mommy menangis, Andra tidak akan bertanya soal Dedy lagi jika pertanyaan Andra soal Dedy membuat mommy menangis." Kata Andra dengan pelan sambil menghapus air mata mommy nya.

Alana tersenyum tipis di tengah isak nya, menggenggam tangan kecil Andra yang menyentuh pipinya. "Sayang, kamu gak salah… Mommy menangis bukan karena marah atau sedih sama kamu. Mommy cuma… takut."

Andra mengerutkan keningnya. "Takut? Takut apa Mommy.? Kan di sini ada Andra mom. jangan takut Andra akan melindungi mommy.!" Ucap Andra dengan polos

Alana menatap mata jernih putranya, hatinya semakin perih. "Mommy hanya Takut kehilangan kalian. Kalian itu segala nya buat mommy "

Andra yang masih kecil mungkin belum sepenuhnya mengerti, tapi ia tahu satu hal, ia tidak suka melihat mommy nya sedih. Dengan cepat, andra memeluk mommy nya lebih erat. "Andra janji gak akan ninggalin Mommy. Andra sama Dira akan selalu sama Mommy." Jawab Andra.

Alana yang merasakan Pelukan Andra terasa begitu hangat dan menguatkan. Alana tersenyum, menghapus air matanya, lalu mencium puncak kepala putranya. "Makasih, Sayang… Mommy juga janji akan selalu ada buat kalian." Kata Alana dengan lembut.

Setelah beberapa saat, Andra mulai menguap. Rasa kantuk akhirnya mengalahkan kegelisahannya. Alana menepuk pelan punggung putranya hingga napas kecilnya terdengar teratur.

Namun, meski Andra sudah terlelap, hati Alana masih berdebar. Percakapan barusan membuatnya sadar, ia tak bisa terus menghindar dari kenyataan,

"Ya tuhan Suatu hari, cepat atau lambat, Andra dan Dira akan menuntut jawaban lebih dari sekadar alasan yang aku berikan sekarang. Dan saat hari itu tiba… apa yang harus aku lakukan. Jawaban apa yang harus aku berikan." Gumam Alana pelan. Kemudian menapa putri dan putra nya

"maafin mommy sayang. Suatu saat jika waktu nya sudah tepat mommy pasti akan menceritakan semuanya ke kalian. Siapa Dedy kalian.!" Gumam Alana akhirnya. setelah menyelimuti anak-anak nya ia beranjak pergi ke kamar nya sendiri.

Keesokan pagi nya. Alana sudah bangun pagi-pagi sekali karena hari ini ia berencana untuk mendaftarkan sekolah ke dua malaikat kecil nya.

"Wih udah rapi banget kalian.!" Sapa Melvin dan Melinda tiba-tiba.

"Eh om Melvin aunty meli, kalian udah datang.?" Teriak Dira yang langsung berlari menghampiri aunty nya.

Melinda yang melihat Dira berlari menghampiri nya, ia segera membuka kedua tangannya, menyambut Dira yang langsung memeluknya erat. "Tentu dong, sayang! aunty kan kangen sama Dira dan Andra," ucapnya sambil mencium pipi Dira.

Andra yang lebih tenang hanya berjalan mendekati Melvin dan menyapanya dengan anggukan kecil. "Pagi Om Melvin."

Melvin tertawa kecil melihat perbedaan sikap si kembar. "Pagi Jagoan! Wah kalian keren banget hari ini. Mau ke mana nih, rapi-rapi gini?" Tanya Melvin.

Alana tersenyum sambil merapikan tas kecil Dira. "Hari ini aku mau langsung mendaftar kan sekolah buat mereka. Biar nanti pas tahun ajaran baru, mereka bisa langsung masuk." Sahut Alana.

"Oh begitu! Pas banget, kita bisa ikut nemenin. kan Sayang?" tanya Melvin sambil melirik Melinda.

Melinda mengangguk. "Tentu saja! Lagi pula, siapa tahu kita bisa bantu kalau ada yang perlu diurus."

Dira bertepuk tangan kecil. "Yeay! aunty dan Om ikut! Dira jadi makin semangat sekolah!" Teriak Dira dengan antusias.

Alana tersenyum melihat kebahagiaan di wajah anak-anaknya. Namun, jauh di dalam hatinya, ada sedikit kegelisahan. Beijing bukan kota kecil… Jika tak hati-hati, ia bisa saja bertemu dengan seseorang yang dulu mengusir nya merebut rumah nya. Clara dan Sandra bibi nya dan sepupunya.

Episodes
1 cinta 1 malam dengan presdir kejam
2 terusir dari rumah sendiri
3 kecemasan Alana karena mual
4 hamil
5 meninggalkan semua nya dan pergi ke luar negri
6 kelahiran 2 malaikat kecil
7 kembali ke kampung halaman
8 sikap lucu si kembar
9 di mana Dedy mommy
10 apakah dia Dedy ku
11 perasaan yang saling terhubung
12 apakah dia benar-benar tidak mengenaliku
13 perlakukan lembut Ronal ke alana
14 Ronal mulai mencari identitas Alana
15 siapa Dira siapa Andra. semakin curiga
16 kepedulian sahabat
17 jadi dia anak ku
18 pertemuan cucu dan nenek
19 ketidak sabaran ronal
20 akhirnya kebenaran terungkap
21 jadi mereka cucuku
22 hasil tes DNA
23 aku akan menikahi kamu alana
24 keberanian si kembar melindungi mama nya
25 25 mencoba memberi kesempatan
26 bab 26
27 apakah dia menyerah
28 aku mencintai mu
29 tidak membutuhkan pernikahan
30 hampir menabrak orang
31 bertemu sahabat lama
32 datang kembali ke rumah alana
33 aku ingin Deddy dan mommy bersama
34 orang misterius
35 apa tujuan reza
36 Alana dalam masalah
37 Alana kecelakaan
38 Alana kritis
39 Ronal menuju rumah sakit
40 perseteruan Ronal dan reza
41 Ronal murka
42 Alana lumpuh
43 penyesalan Alicia
44 perseteruan 2 sahabat
45 Alana sadar
46 apakah aku lumpuh
47 tolong bawa anak-anak
48 perubahan sikap ibu Ronal mengetahui Alana lumpuh
49 sifat asli Bu alea
50 mau kah kamu menikah dengan ku
51 kepedihan si kembar
52 mimpi buruk alana
53 Alana kembali pergi
54 pertengkaran Ronal dan ibu nya
Episodes

Updated 54 Episodes

1
cinta 1 malam dengan presdir kejam
2
terusir dari rumah sendiri
3
kecemasan Alana karena mual
4
hamil
5
meninggalkan semua nya dan pergi ke luar negri
6
kelahiran 2 malaikat kecil
7
kembali ke kampung halaman
8
sikap lucu si kembar
9
di mana Dedy mommy
10
apakah dia Dedy ku
11
perasaan yang saling terhubung
12
apakah dia benar-benar tidak mengenaliku
13
perlakukan lembut Ronal ke alana
14
Ronal mulai mencari identitas Alana
15
siapa Dira siapa Andra. semakin curiga
16
kepedulian sahabat
17
jadi dia anak ku
18
pertemuan cucu dan nenek
19
ketidak sabaran ronal
20
akhirnya kebenaran terungkap
21
jadi mereka cucuku
22
hasil tes DNA
23
aku akan menikahi kamu alana
24
keberanian si kembar melindungi mama nya
25
25 mencoba memberi kesempatan
26
bab 26
27
apakah dia menyerah
28
aku mencintai mu
29
tidak membutuhkan pernikahan
30
hampir menabrak orang
31
bertemu sahabat lama
32
datang kembali ke rumah alana
33
aku ingin Deddy dan mommy bersama
34
orang misterius
35
apa tujuan reza
36
Alana dalam masalah
37
Alana kecelakaan
38
Alana kritis
39
Ronal menuju rumah sakit
40
perseteruan Ronal dan reza
41
Ronal murka
42
Alana lumpuh
43
penyesalan Alicia
44
perseteruan 2 sahabat
45
Alana sadar
46
apakah aku lumpuh
47
tolong bawa anak-anak
48
perubahan sikap ibu Ronal mengetahui Alana lumpuh
49
sifat asli Bu alea
50
mau kah kamu menikah dengan ku
51
kepedihan si kembar
52
mimpi buruk alana
53
Alana kembali pergi
54
pertengkaran Ronal dan ibu nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!