apakah dia benar-benar tidak mengenaliku

Di dalam mobil, ronal yang belom menjalankan mobil nya. Mesih melihat Andra dari dalam mobil. saat ronal melihat andra di gendong oleh Melvin. Entah kenapa hati nya merasa tak terima. Ada rasa iri menghampiri dirinya.

Sedangkan meilin yang melihat om nya sejak tadi melihat Andra. Ia merasa cemburu. Karena selama ini dirinya tidak pernah di perhatikan oleh Om nya itu. "Om ayo pulang. Kenapa om malah lihat dia terus." gerutu meilin.

"Iya sayang maaf om cuma merasa kasihan sama anak itu. Oh iya kamu ikut om aja ya di kantor om. Soal nya om lagi mendesak banget ini.!" Kata Melvin dengan suara lembut ke pada meilin.

Meilin yang melihat perubahan sikap om nya kepada dirinya merasa aneh. Tidak biasa nya om nya itu bicara begitu lembut kepada dirinya. merasa ada yang aneh dengan ronal. Meilin langsung berdiri di jok mobil dan mengulurkan tangan nya dan di tempelkan di kening Ronal.  "Gak panas kok.?" Gumam meilin sambil menatap om nya.

Ronal yang sedang fokus dengan pikirannya tentang Andra l, tersentak saat Meilin tiba-tiba menempelkan tangannya ke keningnya.

"Kamu ngapain Mei?" tanya Ronal.

Meilin menggelengkan kepala nya. dan duduk kembali di jok. "Om aneh. Biasanya om nggak pernah bicara selembut itu sama Mei. Mei kira om sakit, makanya Mei cek suhu tubuh om." ungkap meilin polos.

Ronal terdiam sesaat, lalu menghela napas panjang. Ia menyadari bahwa dirinya memang sedang tidak seperti biasanya. Ada sesuatu yang membuatnya gelisah sejak pertemuan dengan andra tadi.

"Om nggak sakit, Mei. Udah, duduk yang benar, kita berangkat ke kantor om sekarang." ucap Ronal akhirnya, berusaha mengalihkan perhatiannya.

Namun, meski ia mencoba menyangkal, perasaan tidak nyaman itu masih melekat. Ia tidak bisa mengabaikan rasa iri yang muncul ketika melihat andra dipeluk oleh pria lain. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, sesuatu yang membuatnya merasa kehilangan... tapi kehilangan apa?

Tanpa sadar, tangannya mengepal di atas kemudi. "Siapa anak itu?" batinnya.

Sedangkan di tempat Alana. Alana yang baru sampai di sebuah bangunan tinggi, ia langsung masuk ke dalam.

"Maaf saya Alana falencia. Saya tamu perusahan yang ikut rapat hari ini.?" Kata Alana kepada sang resepsionis.

Resepsionis yang mendengar nama Alana langsung memeriksa daftar peserta rapat di layar komputernya. Setelah memastikan nama Alana terdaftar, ia tersenyum ramah.

"Selamat datang, Miss Alana Falencia. Rapat diadakan di lantai 25, ruang konferensi utama. Silakan naik menggunakan lift di sebelah kanan." Ucap resepsionis tersebut dengan sopan.

"Terima kasih." Sahut Alana dengan sopan.

Dengan langkah percaya diri, Alana berjalan menuju lift. Namun, meski ia terlihat tenang dari luar, pikirannya masih sedikit terganggu oleh kejadian di sekolah tadi. "Apa mungkin dia benar-benar tidak mengenaliku?" batinnya, mengingat bagaimana Ronal hanya menatapnya sekilas tanpa menunjukkan tanda-tanda mengenali dirinya.

Saat lift terbuka, Alana melangkah masuk dan menekan tombol lantai 25. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba mengalihkan pikirannya ke tujuan utamanya hari ini rapat penting dengan tim desain.

"Fokus, Alana. Ini demi masa depanmu dan anak-anak." gumamnya pelan, meyakinkan diri sendiri.

"Mel kamu sudah membawa semua yang kita perlukan kan." Tanya Alana kepada Melinda.

Melinda yang berdiri di sebelah Alana mengangkat map berisi dokumen yang ia bawa. "sudah al. Aku sudah memastikan semuanya lengkap tadi sebelum berangkat."

Alana mengangguk lega. "Bagus. Aku tidak ingin ada kesalahan sedikit pun. Ini kesempatan besar bagi kita." ucap Alana sedikit tegang.

"Tenang saja, Al. Kita sudah bekerja keras untuk ini. Aku yakin mereka akan tertarik dengan desain kita." Melinda menepuk bahu Alana, berusaha menenangkan sahabatnya yang terlihat sedikit tegang.

Meski Alana di Korea sudah memiliki nama. Tapi di sini berbeda. Karena ia dengar orang yang akan menentukan keberhasilan nya ini, lelaki dingin dan ketos.

Saat lift berbunyi menandakan mereka telah sampai di lantai 25, keduanya melangkah keluar dengan penuh percaya diri. Mereka berjalan menuju ruang konferensi, siap menghadapi pertemuan yang bisa mengubah masa depan bisnis mereka.

Di dalam ruang konferensi, beberapa peserta sudah duduk dengan tenang, menunggu presentasi dimulai. Alana dan Melinda segera mengambil tempat yang telah disediakan untuk mereka.

Seorang wanita berpenampilan profesional berdiri di depan ruangan dan memperkenalkan diri. "Selamat datang di sesi presentasi hari ini. Saya Livia, akan memandu jalannya pertemuan ini. Perusahaan kami mencari kolaborasi dengan para desainer berbakat, dan kami ingin melihat bagaimana konsep serta ide kreatif kalian bisa membawa nilai lebih bagi bisnis kami."

Alana melirik Melinda, memastikan bahwa mereka siap. Melinda membalas dengan anggukan mantap.

Livia melanjutkan nada yang tegas. "Setiap tim akan mendapat waktu 15 menit untuk presentasi. Setelah itu, tim kami, termasuk kepala eksekutif desain, akan memberikan tanggapan. Namun sebelum itu rapat akan kita tunda dulu. Menunggu tuan Presdir. Karena beliau terlambat datang karena ada hal yang harus di lakukan nya." Kata Livia dengan sopan.

Sementara semua asisten para desainer yang rata-rata perempuan muda dengan penampilan yang begitu cantik.  tau kalau tuan Presdir yang di tunggu sangat lah tampan dan kabar nya belom memiliki istri. Menjadi perbincangan.

Saat mereka tengah membicarakan tuan Presdir yang di tunggu-tunggu datang seorang lelaki tinggi tegap dengan wajah yang berkharismatik datang dengan di kawal lelaki setengah baya.

Livia yang melihat bos nya sudah datang langsung berdiri menyambut tuan Presdir.

"Selamat datang tuan Ronal.?" Ucap Livia menundukkan kepala nya.

"Hemmm.. silahkan duduk.!" Jawab Ronal datar.

Alana yang mendengar suara Ronal langsung mendongak. "Tu-tuan Ronal.!" Batin Alana dengan terkejut.

Namun karena ini sangat penting untuk karir nya Alana berusaha untuk bersikap biasa. Toh Ronal tidak mengenali nya.

"Selamat siang tuan Ronal." Sapa semua orang.

"Hemmb.. Baiklah mari kita mulai. Saya tidak ingin membuang banyak waktu.!" Jawab Ronal dengan berwibawa tegas.

"Livia tolong mulai dari siapa dulu yang akan presentasi." Kata Ronal kepada Livia.

akhirnya mereka satu per satu mengenalkan desain mereka.

Tiba Saatnya  nama Alana dan Melinda disebut sebagai tim berikutnya, keduanya maju ke depan dengan percaya diri.

"Selamat siang, semuanya. Saya Alana Falencia, dan ini rekan saya, Melinda. Kami membawa konsep desain yang menggabungkan estetika modern dengan sentuhan klasik, menciptakan keseimbangan antara kemewahan dan kenyamanan dalam setiap rancangan kami." kata Alana mulai menjelaskan konsep mereka, menunjukkan beberapa desain unggulan di layar. Suaranya tegas dan jelas, menunjukkan betapa seriusnya ia dengan pekerjaannya.

Namun, di tengah-tengah presentasi, tatapan Alana terhenti pada sosok pria yang duduk di kursi utama panel penilai. Pria itu mengenakan tuxido hitam dengan ekspresi dingin, tangan terlipat di depan dada. Mata tajamnya menatap lurus ke arah Alana.

Jantung Alana seketika berdetak lebih cepat. Ia hampir kehilangan fokus, tetapi segera mengendalikan diri dan melanjutkan presentasi. Namun, di dalam hatinya, gejolak yang berbeda mulai muncul.

" Apakah dia benar-benar tidak mengenaliku?!" Batin Alana saat tatapan nya bertatapan dengan mata Ronal yang tajam.

Melinda yang melihat Alana malah terdiam dengan pandangan nya tertuju Ronal segera menyenggol Alana.

Alana yang di senggol melinda langsung tersadar. Dan langsung kembali menjelaskan desain mereka. Dan juga memberikan model desain mereka untuk di pakai model yang sudah di siapkan pihak perusahaan.

Saat model perusahan sedang menggunakan desain alana. Suasana ruangan terasa semakin tegang bagi Alana. Ia tahu bahwa takdir baru saja mempertemukan mereka kembali, tetapi dalam situasi yang sama sekali tidak ia duga.

Episodes
1 cinta 1 malam dengan presdir kejam
2 terusir dari rumah sendiri
3 kecemasan Alana karena mual
4 hamil
5 meninggalkan semua nya dan pergi ke luar negri
6 kelahiran 2 malaikat kecil
7 kembali ke kampung halaman
8 sikap lucu si kembar
9 di mana Dedy mommy
10 apakah dia Dedy ku
11 perasaan yang saling terhubung
12 apakah dia benar-benar tidak mengenaliku
13 perlakukan lembut Ronal ke alana
14 Ronal mulai mencari identitas Alana
15 siapa Dira siapa Andra. semakin curiga
16 kepedulian sahabat
17 jadi dia anak ku
18 pertemuan cucu dan nenek
19 ketidak sabaran ronal
20 akhirnya kebenaran terungkap
21 jadi mereka cucuku
22 hasil tes DNA
23 aku akan menikahi kamu alana
24 keberanian si kembar melindungi mama nya
25 25 mencoba memberi kesempatan
26 bab 26
27 apakah dia menyerah
28 aku mencintai mu
29 tidak membutuhkan pernikahan
30 hampir menabrak orang
31 bertemu sahabat lama
32 datang kembali ke rumah alana
33 aku ingin Deddy dan mommy bersama
34 orang misterius
35 apa tujuan reza
36 Alana dalam masalah
37 Alana kecelakaan
38 Alana kritis
39 Ronal menuju rumah sakit
40 perseteruan Ronal dan reza
41 Ronal murka
42 Alana lumpuh
43 penyesalan Alicia
44 perseteruan 2 sahabat
45 Alana sadar
46 apakah aku lumpuh
47 tolong bawa anak-anak
48 perubahan sikap ibu Ronal mengetahui Alana lumpuh
49 sifat asli Bu alea
50 mau kah kamu menikah dengan ku
51 kepedihan si kembar
52 mimpi buruk alana
53 Alana kembali pergi
54 pertengkaran Ronal dan ibu nya
Episodes

Updated 54 Episodes

1
cinta 1 malam dengan presdir kejam
2
terusir dari rumah sendiri
3
kecemasan Alana karena mual
4
hamil
5
meninggalkan semua nya dan pergi ke luar negri
6
kelahiran 2 malaikat kecil
7
kembali ke kampung halaman
8
sikap lucu si kembar
9
di mana Dedy mommy
10
apakah dia Dedy ku
11
perasaan yang saling terhubung
12
apakah dia benar-benar tidak mengenaliku
13
perlakukan lembut Ronal ke alana
14
Ronal mulai mencari identitas Alana
15
siapa Dira siapa Andra. semakin curiga
16
kepedulian sahabat
17
jadi dia anak ku
18
pertemuan cucu dan nenek
19
ketidak sabaran ronal
20
akhirnya kebenaran terungkap
21
jadi mereka cucuku
22
hasil tes DNA
23
aku akan menikahi kamu alana
24
keberanian si kembar melindungi mama nya
25
25 mencoba memberi kesempatan
26
bab 26
27
apakah dia menyerah
28
aku mencintai mu
29
tidak membutuhkan pernikahan
30
hampir menabrak orang
31
bertemu sahabat lama
32
datang kembali ke rumah alana
33
aku ingin Deddy dan mommy bersama
34
orang misterius
35
apa tujuan reza
36
Alana dalam masalah
37
Alana kecelakaan
38
Alana kritis
39
Ronal menuju rumah sakit
40
perseteruan Ronal dan reza
41
Ronal murka
42
Alana lumpuh
43
penyesalan Alicia
44
perseteruan 2 sahabat
45
Alana sadar
46
apakah aku lumpuh
47
tolong bawa anak-anak
48
perubahan sikap ibu Ronal mengetahui Alana lumpuh
49
sifat asli Bu alea
50
mau kah kamu menikah dengan ku
51
kepedihan si kembar
52
mimpi buruk alana
53
Alana kembali pergi
54
pertengkaran Ronal dan ibu nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!