Bab 18

Saat Long Tian keluar dari aula misi bersama Bai Zhi dan Han Yu, pandangannya tertuju pada sosok yang ia kenal. Di pintu gerbang, Yu Mei berdiri dengan elegan, wajahnya sedikit lelah namun tetap memancarkan pesona alami. Ia tengah memegang sebuah kantong kecil, kemungkinan besar komisi dari misi yang baru saja ia selesaikan.

Long Tian tersenyum tipis dan melangkah menghampiri, meninggalkan Bai Zhi dan Han Yu yang sibuk membicarakan bagaimana mereka akan membelanjakan koin emas mereka.

"Yu Mei," panggil Long Tian santai. "Tidak kusangka kau juga baru saja menyelesaikan misi. Bagaimana hasilnya?"

Yu Mei menoleh, sedikit terkejut namun segera membalas dengan senyum lembut. "Long Tian? Oh, aku baru saja kembali. Misinya cukup sederhana, hanya memburu beberapa kelinci iblis di sekitar perbatasan hutan."

"Kelinci iblis, ya?" Long Tian mengangguk pelan, lalu menatap kantong kecil di tangannya. "Sepertinya kau mendapatkan komisi yang lumayan. Atau jangan-jangan kau mendapatkan lebih dari kami?"

Yu Mei tertawa kecil. "Entahlah, aku hanya mendapatkan lima koin emas. Mungkin karena tingkat misi kami berbeda."

Long Tian mengangkat alis, berpura-pura terkejut. "Lima koin emas? Wah, terlalu rendah untuk seseorang sepertimu. Kalau aku jadi tetua yang memberi komisi, aku pasti memberimu lebih."

Yu Mei menggeleng sambil tersenyum geli. "Kau ini ada-ada saja, Long Tian. Lagipula, misi seperti ini sudah cukup untuk kami para murid baru."

Long Tian menatapnya dengan mata tajam, senyum nakal terukir di wajahnya. "Tentu saja, tapi bukankah murid berbakat seperti Yu Mei seharusnya mendapat perhatian lebih? Atau... kau ingin aku yang memberimu hadiah tambahan?"

Yu Mei mendengus kecil, menutupi senyum yang hampir pecah di wajahnya. "Hadiah tambahan? Jangan-jangan kau mau memamerkan koin emas dari misi yang kau selesaikan?"

"Tentu tidak," jawab Long Tian sambil menyilangkan tangan di dada. "Tapi kalau kau butuh sesuatu, aku bisa memberikannya. Entah itu koin emas, atau mungkin bantuan dalam pelatihan? Dengan catatan, kau harus membayarnya dengan sebuah senyuman."

Yu Mei tertawa pelan, kali ini tidak bisa menahan diri. "Long Tian, kau ini benar-benar pandai menggoda. Jangan-jangan kau menghabiskan waktumu untuk mencari cara membuat murid perempuan tersenyum."

"Ah, ketahuan, ya?" Long Tian pura-pura terkejut, lalu tertawa pelan. "Tapi khusus untukmu, aku pasti akan berusaha lebih keras. Kau tahu, ada sesuatu yang menarik saat melihat senyuman seorang pendekar wanita berbakat seperti dirimu."

Yu Mei menggeleng pelan, mencoba menyembunyikan rona merah di pipinya. "Baiklah, aku menyerah. Kalau terus seperti ini, aku tidak akan bisa melawan kata-katamu."

Long Tian menatapnya sejenak, lalu dengan nada sedikit lebih serius, ia berkata, "Yu Mei, aku serius. Kau tidak hanya berbakat, tapi juga pekerja keras. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika kau membutuhkannya."

Yu Mei terdiam sesaat, lalu mengangguk dengan senyum lembut. "Terima kasih, Long Tian. Aku akan mengingat itu."

Setelah beberapa saat, Yu Mei menoleh ke arah gerbang. "Baiklah, aku harus kembali ke asrama. Terlalu lama di sini nanti membuatku semakin lelah."

"Kalau begitu, aku akan mengantarmu sampai pintu gerbang," kata Long Tian dengan nada santai, lalu menambahkan dengan senyum jahil, "Siapa tahu ada kelinci iblis yang menyerang di tengah jalan."

Yu Mei tertawa kecil. "Baiklah, tapi hanya sampai pintu gerbang."

Mereka pun berjalan bersama, percakapan ringan mengalir di antara mereka, hingga akhirnya Yu Mei masuk ke arah asramanya. Long Tian berdiri sejenak, menatap punggungnya yang perlahan menghilang di kejauhan, lalu kembali ke kamarnya dengan senyum kecil di wajahnya.

...

Pagi itu, Bai Zhi dan Han Yu menghampiri Long Tian yang sedang duduk santai di depan kamarnya. Bai Zhi, dengan semangat yang tidak biasa, langsung berkata, “Long Tian, ayo kita makan di luar! Aku tahu sebuah kedai mewah dekat sekte. Katanya, makanannya luar biasa enak!”

Han Yu mengangguk setuju sambil tersenyum kecil. “Iya, anggap saja ini perayaan kecil setelah misi pertama kita selesai.”

Long Tian tertawa kecil, menyilangkan tangan di dada. “Hmm, kedai mewah, ya? Baiklah, tapi aku punya satu syarat.”

Bai Zhi mengernyitkan dahi. “Syarat apa lagi? Jangan bilang kau mau kami mentraktirmu.”

“Bukan, bukan itu,” jawab Long Tian sambil mengangkat tangannya. “Aku ingin mengajak satu orang lagi. Bagaimana kalau kita ajak Yu Mei?”

Han Yu dan Bai Zhi saling pandang, lalu mengangguk setuju. “Baiklah, kalau kau bisa mengajaknya, kenapa tidak?” kata Han Yu.

Long Tian segera menemui Yu Mei yang tengah berlatih di dekat aula utama. Dengan senyuman khasnya, ia berkata, “Yu Mei, aku dan teman-teman akan makan di kedai mewah. Kau harus ikut. Tidak ada alasan untuk menolak.”

Yu Mei tersenyum geli melihat sikap Long Tian yang langsung mengatur segalanya tanpa bertanya dulu. “Baiklah, aku ikut. Tapi jangan menyesal kalau aku memesan terlalu banyak.”

“Pesan saja apa pun yang kau mau. Bai Zhi dan Han Yu yang bayar,” balas Long Tian sambil tertawa.

Mereka berempat pun berangkat menuju kedai yang disebutkan Bai Zhi. Kedai itu terletak di ujung jalan yang sedikit lebih ramai dari biasanya. Pintu kayu besar dengan ornamen emas menyambut mereka, menambah kesan mewah.

Mereka segera mendapatkan meja besar di tengah ruangan, dengan pemandangan langsung ke taman kecil di luar. Pelayan datang membawa menu, dan Bai Zhi langsung menunjuk beberapa makanan yang terdengar mahal. “Ini, ini, dan ini! Ah, jangan lupa tambahkan anggur terbaik kalian.”

Han Yu menggeleng sambil tertawa kecil. “Kau benar-benar tidak tahu malu, Bai Zhi.”

Yu Mei tersenyum lembut sambil memilih makanannya. “Aku tidak tahu mereka menyediakan anggur di sini. Apa itu ide yang baik?”

“Kenapa tidak?” sahut Long Tian dengan santai. “Anggap saja ini hari istimewa.”

Saat makanan mulai datang, aroma harum mengisi meja mereka. Piring demi piring berisi daging panggang, sup rempah-rempah, dan nasi yang dihiasi lauk mewah terhidang di depan mereka. Bai Zhi langsung menyerbu tanpa menunggu.

“Ah, ini luar biasa!” kata Bai Zhi sambil mengunyah. “Kalau begini, aku ingin lebih sering makan di luar.”

Han Yu menyesap supnya perlahan. “Tapi tidak setiap hari kita punya uang sebanyak ini. Jadi, nikmati saja.”

Long Tian memandang Yu Mei yang duduk di seberangnya. “Kau tidak makan terlalu banyak. Kenapa? Takut makanan ini membuatmu malas berlatih?”

Yu Mei tertawa pelan. “Tidak, aku hanya tidak ingin terlihat seperti Bai Zhi yang makannya seperti tidak pernah makan sebelumnya.”

“Hey! Aku mendengarnya!” Bai Zhi menatap Yu Mei dengan mulut penuh makanan.

Mereka semua tertawa, suasana menjadi semakin santai. Ketika anggur akhirnya datang, Bai Zhi dan Han Yu dengan semangat menuang gelas mereka masing-masing.

Setelah beberapa gelas, Bai Zhi mulai menunjukkan tanda-tanda mabuk. Ia tersenyum lebar tanpa alasan, lalu menatap Long Tian. “Long Tian… kau tahu, kau ini terlalu sempurna. Kau tampan, kuat, dan… ah, aku iri padamu!”

Han Yu, yang juga mulai mabuk, menimpali dengan nada bercanda. “Bai Zhi, kau mabuk. Tapi aku setuju, Long Tian terlalu sempurna. Jangan-jangan dia bukan manusia biasa.”

Yu Mei menahan tawanya sambil memandang Long Tian. “Mereka benar juga. Kau terlalu banyak menarik perhatian. Apa kau benar-benar tidak punya rahasia?”

Long Tian tersenyum misterius, lalu menyesap anggurnya. “Rahasia? Mungkin ada, mungkin tidak. Tapi kalau ada, aku tidak akan memberitahukannya di sini. Mungkin suatu hari nanti.”

Bai Zhi tertawa keras, lalu hampir terjatuh dari kursinya. Han Yu segera menahannya sambil berkata, “Bai Zhi, kau harus belajar mengendalikan dirimu. Kalau tidak, Long Tian akan menjadikanmu bahan lelucon.”

“Sudah terlambat,” jawab Long Tian sambil tertawa kecil.

Malam itu berakhir dengan tawa dan kebahagiaan. Saat mereka kembali ke sekte, Bai Zhi dan Han Yu harus dibantu karena tidak bisa berjalan lurus. Yu Mei hanya bisa menggeleng sambil tersenyum, sementara Long Tian mengantarkan mereka semua kembali ke kasur masing-masing. Di dalam hati, Long Tian merasa senang bisa merasakan momen santai seperti ini di tengah kehidupan sekte yang penuh kompetisi.

Terpopuler

Comments

Arie Chaniago70

Arie Chaniago70

hehehehe kebahagiaan tak tergantung dari kekayaan yg penting hati bisa menerima ikhlas keadaan yg kita hadapi,,,,

2025-03-10

1

Mamat Stone

Mamat Stone

sip

2025-04-09

0

Mamat Stone

Mamat Stone

oke

2025-04-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
Episodes

Updated 182 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!